Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perjanjian luhur rakyat Indonesia adalah suatu perjanjian yang disepakati


bersama oleh seluruh rakyat Indonesia dan harus diamalkan serta dilestarikan.Pada
saat Bangsa Indonesia bangkit untuk hidup sendiri sebagai bangsa yang merdeka,
Bangsa Indonesia telah sepakat untuk menjadikan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Kesepakatan itu terwujud pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan disahkannya
Pancasila sebagai Dasar Negara oleh Panitia Persiapan  Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) yang mewakili seluruh bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari perjanjian luhur Bangsa Indonesia?


2. Mengapa pancasila di jadikan sebagai perjanjian luhur Bangsa Indonesia?
3. Apacsaja fungsi Pancasila?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi perjanjian luhur Bangsa Indonesia.


2. Untuk mengetahui pacasila sebagai perjanjian luhur Bangsa Indonesia.
3. Untuk mengetahui proses pancasila di jadikan seabagai perjanjian luhur  Bangsa
Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Perjanjian luhur rakyat Indonesia adalah suatu perjanjian yang disepakati


bersama oleh seluruh rakyat Indonesia dan harus diamalkan serta dilestarikan.

Pada saat Bangsa Indonesia bangkit untuk hidup sendiri sebagai bangsa yang
merdeka, Bangsa Indonesia telah sepakat untuk menjadikan Pancasila sebagai Dasar
Negara. Kesepakatan itu terwujud pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan disahkannya
Pancasila sebagai Dasar Negara oleh Panitia Persiapan  Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) yang mewakili seluruh bangsa Indonesia.

Dilihat dari sejarah sebelumnya Bangsa Indonesia mempunyai 3 fase sumpah


perjanjian luhur yang diawali :

1. Fase zaman kerajaan

Pada masa kerajaan majapahit yang mempunyai patih bernama gajah mada yang
bersumpah janji, “Sebelum dapat mem-persatukan Nusantara tidak akan
memakan buah Maja”. Di antaranya mengenal sejarah nama-nama tanah air
kita : Jawa Dwipa, Dwi Pantara, Nusantara, Insulindi, Indionesia.

2. Fase zaman pergerakan Kemerdekaan

Pada masa pergerakan Kemerdekaan, seluruh pemuda-pemudi bersumpah janji


yang dikenal “Sumpah Pemuda”.

3. Fase Kemerdekaan

Pada masa kemerdekaan, memproklamasikan kemerdekaannya dan berjanji


membentuk sebuah Negara kesatuan. Terbentuknya negara kesatuan dimulai
dari: Negara keprabuan Sriwijaya, Negara keprabuan Majapahit, Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

2
Dasar pokok sumber dari segala sumber Bangsa Indonesia mendapatkan
kemerdekaan dan mendirikan negara, atas dasar:

1. Rakyat Indonesia beragama. Bangsa Indonesia ada yang beragama Islam,


katolik, protestan, hindu, budha. Semua agama yang bermacam-macam
sumbernya beriman kepada Ketuhanan Yang Maha Kuasa, semua rakyat yang
bersuku-suku bangsa beragama mengalami dijajah. Didalam sidang Dokuritsu
Zyunbi Tyoosakai menyatakan prinsip ketuhanan “Negara Indonesia Merdeka
berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa“. Maka cukup jelas negara kesatuan RI
adalah negara yang beragama dan dilegalitaskan pada UUD 45 pasal 29 ayat 1.
“Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa“.
2. Rakyat Indonesia telah dijajah.  Selama mengalami dijajah penderitaan yang
luar biasa, kekayaan di keruk, rakyat diperas dijadikan budak, lisannya di
tutup,kupingnya ditutup supaya tidak mendengar berita-berita dari luar,
pemimpin-pemimpin dipenjara, kesadaran rakyat dimatikan, persatuan dipecah
belah, karena sifat penjajah pengingkar terhadap nikmat kemerdekaan suatu
bangsa. Pada hakekatnya Bangsa Indonesia adalah bangsa yang merdeka karena
kemerdekaan itu adakah hak kodrat (mutlak), tetapi setelah datangnya bangsa
penjajah menjadi bangsa yang terjajah.
3. Rakyat Indonesia telah berusaha dan mencapai kemerdekannya berusaha
dengan cara berjuangan.
4. Rakyat Indonesia mempunyai cita-cita yang luhur/mulia seperti keinginan
merdeka tanah airnya. Keinginan berkehidupan berkebangsaan yang bebas,
keinginan merdeka kedaulatanya. Semua itu adalah cita-cita luhur yang mulia
dicantumkan pada UUD 45 alinea 3 yang berbunyi: “……. dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas,maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Suatu
pernyataan seluruh rakyat Indonesia mempunyai Hak Kodrat dan hak moral yaitu
hak kemerdekaan. Indonesia mendapatkan kemardekannya.

Ada 2 masa periode perjuangan seperti:

a. Dimulai dari Pemberontakan-Pemberontakan pertama oleh Patiunus,


Fattahillah, Sultan Agung Mataram, Imam Bonjol, Iskandar Muda,
Hassanudin, Sultan Agung Tirtayasa, pangeran Antowirya,

3
Sisingamangaraja, Untung suropati, Bajarrudin, Syeh Yusuf &Syeh Abdul
Muthyi, Pangeran Diponogoro, Cut Nya Dien, Pangeran Jelentik, Patimura.
Periode ini pula yang melahirkan pahlawan perjuangan kemerdekaan.
b. Periode Perjuangan Pergerakan Kemerdekaan Indonesia, seperti; pergerakan
di bidang Agama (NU, Muhamadiyah, Masyumi), pergerakan di bidang
Sosial Ekonomi (Serikat Indonesia), pergerakan di bidang Sosial Politik,
pergerakan Pendidikan (Taman Siswa),dan pergerakan Budaya (Bahasa
persatuan). Periode ini melahirkan Pahlawan pergerakan kemerekaan.Semua
itu diringkas didalam UUD 45 Alinea 2 yang berbunyi “Dan perjuangan
Pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur”.

5. Rakyat Indonesia mendapatkan Karunia. Pengakuan ”Nilai religius” bangsa


Indonesia maka wajiblah rakyat Indonesia mensyukuri atas berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa jualah Bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaannya, bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang beragama (pancasila sebagai dasar Negara). Setelah
mengalami proses perjuangan kemudian Bangsa Indonesia mendapatkan Karunia
Kemerdekaan.Oleh sebab itu pada hakekatnya sumber dari segala sumber
Kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa,
yang di jelaskan pada pembukaan UUD 45 Alinea ke-3.yang berbunyi;“Atas berkat
rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini Kemerdekaannya“. Suatu pernyataan bangsa Indonesia yang telah berjuang
kini saatnya di beri Karunia kemerdekaan, ini atas “Ketuhanan Yang Maha Esa” pada
sila pertama.
6. Rakyat Indonesia mendirikan Negara. Di dalam teks proklamasi kemerdekaan,
bangsa Indonesia memproklamasikan 2 pernyataannya:
a. Memproklamasikan Kemerdekaan Bangsa Indonesia, “Kami bangsa Indonesia
dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia”.Merupakan suatu pernyatan
Bangsa Indonesia yang selama 350 tahun telah dijajah oleh bangsa lain
menyatakan telah merdeka dari penjajah.

4
b. Memproklamasikan akan mendirikan Negara Indonesia dengan tempo dengan
cara yang sesingkat-singkatnya, “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan
dan lain- lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya.Jakarta,17 agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta”.Penyataan ini bahwa bangsa Indonesia mendirikan negara
dengan melakukan perpindahan kekuasaan pemerintahan penjajah kepada Bangsa
Indonesia/pemerintahan Indonesia secara langsung.

B. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Pancasila disebut Sebagai perjanjian luhur, karena Pancasila digali dari sosial-


budaya bangsa Indonesia sendiri, disepakati bersama oleh seluruh rakyat Indonesia
sebagai milik bangsayang harus diamalkan serta dilestarikan. Pewarisan nilai-nilai
Pancasila kepada generasi penerus adalah kewajiban moral seluruh bangsa Indonesia.
Melalaikannya berarti mengingkari perjanjian luhur itu..

Pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis adalah didalam fungsinya


sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya, sedangkan pengertian yang
bersifat ethis dan filosofis adalah didalam fungsinya sebagai pengatur tingkah laku
pribadi dan cita-cita dalam mencari kebenaran. Pancasila sebagai philosophical way
of thinking dapat dianalisa dan dibicarakan secara mendalam, karena orang berpikir
secara filosofis tidak akan ada henti-hentinya. Namun demikian, harus disadari bahwa
kebenaran yang dapat dicapai manusia adalah kebenaran yang masih relatif, tidak
absolut atau mutlak. Kebenaran yang absolut adalah kebenaran yang ada pada
Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena itu, dalam mencari kebenaran Pancasila sebagai
perjanjian luhur bangsa indonesia pada saat mendirikan negara tidaklah perlu sampai
menimbulkan pertentangan dan persengketaan apalagi perpecahan.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan, dari sudut hukum, bangsa Indonesia telah


menjadi bangsa yang merdeka, menghapus tata hukum kolonial dan menggantinya
dengan tata hukum nasional saat itu juga.Sedangkan dilihat dari sudut Politis-
Ideologis, bangsa Indonesia telah lepas dari belenggu penjajahan. Proklamasi
Kemerdekaan sebagai titik puncak perjuangan bangsa Indonesia.

Proses Pengesahan Pancasila dan Dasar Negara Tanggal 18 Agustus 1945,


Sidang-I PPKI, mengesahkan pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945

5
menjadi yang terdiri dari pembukaan dan batang tubuh, setelah diadakan perubahan-
perubahan dari Piagam Jakarta, meliputi: Mukadimah diganti menjadi Pembukaan,
Kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya”
diganti “Ketuhanan Yang Maha Esa”.Perubahan pada batang tubuh UUD 1945, antara
lain ayat (1) pasal 29 berubah menjadi “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa”.

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada18 Agustus 1945 secara bulat


setuju untuk menghapus sembilan kata itu,dan itulah yang menjadi dasar negara RI
dalam Pembukaan UUD 1945.Betapa besarnya solidaritas dan suasana persatuan serta
kebesaran jiwa para pendiri negara pada waktu iu.

Tidak berlebihan kalau dikatakan Pancasila merupakan perjanjian luhur para


pendiri negara dengan konsensus untuk tidak memandang setiap warga negara
berdasarkan afiliasi keagamaan, suku dan ras maupun lainnya. Maka, usaha-usaha
mengembalikan rumusan Pancasila kepada Piagam Jakarta di khawartirkan akan
mengusik keutuhan bangsa dari Negara Kesatuan dan menerima sistem negara
kebangsaan dengan salah satu dasarnya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Perjanjian
luhur ini ternyata bukan hanya kesepakatan elite politik semata, melainkan sebuah
kesepakatan nasional seperti terbukti bahwa selama perjalanan sejarah bangsa,
Pancasila dengan rumusan ini tetap tercantum dalam dua konstitusi lainnya yang
pernah berlaku, yakni Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat 17
Desember 1949 dan Mukadimah Undang-Undang Dasar Sementara 17 Agustus 1950,
lalu melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menjadikan Negara Replublik kembali
kepada Pembukaan UUD 1945 yang berlangsung sampai sekarang.

Sila pertama secara khusus dan Pancasila secara keseluruhan ternyata berhasil
menyatukan seluruh bangsa Indonesia sampai hari ini. Dan setelah bangsa Indonesia
dapat mendirikan negara serta dapat dirumuskannya Pancasila sebagai Perjanjian
Luhur pada waktu mendirikan negara, karena Pancasila digali dari sosial-budaya
bangsa Indonesia sendiri, disepakati bersama oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai
milik yang harus diamalkan dan dilestarikan.

6
Lima dasar tujuan rakyat Indonesia mendirikan negara tercantum dalam
Pembukaan UUD 45, yaitu:

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa,


2. Melidungi segenap bangsa,
3. Melindungi seluruh tumpah darah Indonesia,
4. Memajukan kesejahtraan umum,
5. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

C. Fungsi Pancasila

1. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Ideologi berasal dari kata “idea”
yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan “logos” berarti
ilmu. Jadi ideologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang ide atau gagasan yang
bersifat mendasar. Ideologi ialah seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya
oleh suatu bangsa dan digunakan untuk menata masyarakatnya. Pancasila sebagai
ideologi nasional merupakan kumpulan nilai yang diyakini kebenarannya oleh
Bangsa Indonesia dan digunakan untuk menata masyarakat.
2. Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan pedoman bagi Bangsa Indonesia
dalam mencapai kesejahteraannya lahir dan batin.
3. Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia. Menurut Von Savigny bahwa setiap
bangsa punya jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa
Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia lahir
bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia sendiri yaitu sejak jaman dahulu
kala. Menurut Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo bahwa Pancasila itu sendiri telah ada
sejak adanya Bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai kepribadian  Bangsa  Indonesia,  artinya  Pancasila  lahir
bersama dengan lahirnya Bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas Bangsa
Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat
membedakannya dengan bangsa lain.
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur artinya Pancasila telah disepakati secara
nasional sebagai dasar negara, pada tanggal  18  Agustus  1945 melalui sidang 
PPKI  (Panitia  Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

7
6. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum artinya segala peraturan
perundang-undangan  yang  berlaku  di  Indonesia  harus bersumberkan Pancasila
atau tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai Bangsa Indonesia, yaitu
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata secara materiil maupun
spiritual, berdasarkan Pancasila.
8. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa
Indonesia. Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan
Bangsa Indonesia. karena Pancasila adalah falsafah hidup dan kepribadian
Bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh
Bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat untuk
mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis adalah didalam fungsinya


sebagai pengatur hidup kemasyarakatan, sedangkan pengertian yang bersifat ethis dan
filosofis adalah didalam fungsinya sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cita-cita
dalam mencari kebenaran.
Perjanjian luhur rakyat Indonesia adalah suatu perjanjian yang disepakati
bersama oleh seluruh rakyat Indonesia dan harus diamalkan serta dilestarikan.

Pada saat bangsa Indonesia bangkit untuk hidup sendiri sebagai bangsa yang
merdeka, bangsa Indonesia telah sepakat untuk menjadikan Pancasila sebagai Dasar
Negara. Itu artinya Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa  makalah ini masih
belum dapat dikatakan sempurna maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dalam pembuatan
makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai