PEMBAHASAN
b. Martonggo Raja
Setelah dilakukan Tinopot Ma Aka Hula-Hula Ni Si Okalon I, dilanjutka dengan
proses Martonggo Raja, yaitu mengumpulkan semua pihak yang terkait atau terlibat
dalam upacara tradisi Mangongkal Holi (Hutapea, 2015). Dikutip dari artikel yang ditulis
oleh Fransiska Dessy Putri (2015), Martonggo Raja merupakan kegiatan yang wajib
dilaksanakan dalam pelaksanaan upacara Mangongkal Holi. Yang bertujuan untuk
mengetahui ataupun kesiapan dari pihak keluarga, kapan hari H pelaksanaa, peralatan,
dan biaya yang diperlukan dengan mengumpulkan semua anggota keluarga yang akan
melaksanakan upacara dengan mengundang dongan tubu, tulang, dongan sahuta agar
terlaksana kegiatan.
Dalam proses Martonggo Raja biasanya mengumpulkan semua para penetuah
kampung, marga yang menjalankan adat, teman sekampung, serta semua yang terkait
hubungan dengan adat yang akan dilakukan, begitu juga pihak yang akan melakukan
upacara adat untuk turut serta membantu pelaksanaan upacara ini. Pada proses
Martonggo Raja dilakukan pembacaan doa, bertujuan untuk keselamatan dan penggalian
agar cepat bisa menemukan tulang-belulang yang akan digali (Hutapea, 2015).
Hutagaol, Firman Oktavianus, dan Iky Sumarthina P. Prayitno. 2020. Perkembangan Ritual Adat
Mangongkal Holi Batak Toba dalam Kekristenan di Tanah Batak. online
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/anthropos. (Diakses pada tanggal 11 Maret 2021).
Hutapea, Asfika Yogi. 2015. Upacara Mangokal Holi pada Masyarakat Batak di Huta Toruan,
Kecamatan Banuarea, Kota Tarutung Sumatera Utara. Volume II No. 2. Jimbaran : Universitas
Udayana.
Nasution, F.H.,(2019).70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia.Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Ritzer,G,(2012). Teori Sosiologi Klasik: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir
Postmodern (edisi Kedelapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sagala,M, (2008). Injil dan Adat Batak: Menggali Tulang-Belulang Ompung. Jakarta: Yayasan
Bina Muda.
Singgih, E.G, (2007). Berteologi dalam konteks. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Situmorang, S. 2009. Toba Na Sae. Jakarta: Komunitas Bambu.
Schreiner,L. 2003. Adat dan Injil: Perjumpangan Adat dengan Iman Kristen di Tanah Batak.
Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia.