Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERORANGAN

NAMA : HIDAYATULLAH

NIM : 19.42.021997

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU : DR. ACHMADI, S.H., M.H.

1. Secara Etimologis Pancasila berasal dari Bahasa Sansakerta (Bahasa kasta brahmana)
Adapun Bahasa rakyat biasa (prakerta). Memiliki dua macam arti secara leksikal, Panca
artinya lima, syila artinya ‘alas atau dasar’. Kata-kata tersebut berkaitan dengan perilaku
yang baik, yang memiliki hubungan dengan moralitas.
Secara Historis Pancasila diawali Ketika:
 Sidang BPUPKI – 1 Juni 1945 – Ir. Soekarna berpidato menyampaikan rumusan
Pancasila (lima dasar).
 BPUPKI – 29 Mei 1945 – mengemukakan pemikirannya tentang dasar negara yang
berisikan lima asas dasar negara Indonesia merdeka yaitu peri kebangsaan, peri
kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan, kesejahteraan rakyat.
 Prof Dr Soepomo mengemukakan pemikiran dengan paham negara integralistik. Dalam
paham ini, negara bukanlah untuk menjamin persorangan/antar kelompok tetapi
menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai persatuan. Negara merupakan satu
kesatuan organis.
 Menurut Soekarno 1 Juni 1945, lima asas sebagai dasar negara Indonesia yang akan
dibentuk, yaitu: 1. Nasionalisme, 2. Internasionalisme, 3. Mufakat atau demokrasi, 4.
Kesejahteraan Sosial, dan 5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
 Piagam Jakarta 22 Juni 1945, yang terdiri dari panitia Sembilan. Sembilan tokoh termuat
dalam piagam Jakarta merumuskan: 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
islam bagi pemeluknya, 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, 5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Secara Terminologis Pancasila, yaitu: Sebagai alat-alat perlengkapan negara, sebagaimana
lazimnya negara merdeka maka PPKI dalam sidangnya 18 agustus 1945 mengesahkan UUD
negara republic Indonesia terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-
pasal (Batang tubuh UUD 1945).
2. Unsur-unsur Identitas Nasional :
 Suku Bangsa, yaitu Suku bangsa pada dasarnya adalah golongan sosial yang khusus dan
bersifat askriptif. Jadi individu lahir di suatu suku maka individu tersebut otomatis
menjadi bagian suku tersebut
 Agama, yaitu Agama adalah suatu golongan sosial yang klasifikasinya berdasarkan aliran
kepercayaan yang dianut oleh individu tersebut. Sejak lahir individu akan otomatis
mengikuti agama yang dianut kedua orang tuanya, tapi terkadang individu dapat
mengubah keyakinannya tergantung lingkungan dan pola sosialnya.
 Bahasa, yaitu pada konteks ini adalah penggolongan sosial yang didasarkan pada aspek
simbolik yang secara arbiter dibentuk sebagai sarana interaksi. Jadi bahasa merupakan
symbol-symbol yang dipelajari sedari dini sehingga kita dapat berintegrasi dengan
lingkungan baik didalam dan diluar komunitasnya.
 Budaya, yaitu sendiri adalah penggolongan sosial yang didasarkan pada pengetahuan
kolektif dari suatu masyarakat (common wisdom).
3. Factor-factor pembentuk identitas nasional ada 5 yaitu :
 Primordialisme
 Praktik keagamaan
 Pemimpin bangsa
 Sejarah bangsa
 Integrasi organic
4. Hak mendasar bagi setiap warga Negara adalah :
 Hak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya.
 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah.
 Hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi.
5. Tujuan perubahan UUD 1945 sebagai berikut :
 Untuk penyempurnaan aturan dasar tatanan negara guna mencapai tujuan nasional.
 Menyempurnakan aturan dasar guna mencapai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan
rakyat.
 Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan HAM.
 Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern.
 Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban negara
mewujudkan kesejahteraan social.
 Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara.
 Menyempurnakan aturan dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan
perkembangan aspirasi, kebutuhan dan kepentingan bangsa dan negara.
6. Menurut saya solusi untuk mengamalkan pancasila dan UUD 1945 bagi masyarakat adalah
masyarakat harus memahami betul fungsi dari pancasila dan UUD 1945, seperti yang kita
ketahui sekarang keadaan Negara Indonesia dalam menghadapi kebijakan UU Cipta Kerja,
pengkristalisasi Eka sila, dan resesi. Jadi sebagai warga Negara Indonesia kita harus bijak
dalam memahami keadaan Negara sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai