4 Permasalahan Sosial
4 Permasalahan Sosial
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu kemiskinan
alami dan kemiskinan buatan. Kemiskinan alami terjadi akibat sumber daya alam
(SDA) yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah dan bencana alam.
Kemiskinan buatan diakibatkan oleh imbas dari para birokrat kurang berkompeten
dalam penguasaan ekonomi dan berbagai fasilitas yang tersedia, sehingga
mengakibatkan susahnya untuk keluar dari kemelut kemiskinan tersebut.
Dampaknya, para ekonom selalu gencar mengkritik kebijakan pembangunan yang
mengedepankan pertumbuhan ketimbang dari pemerataan.
2) Beban hutang
4) Perang
Terlihat jelas faktor ini sangat urgent dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan.
Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus
didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan
pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari
tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya
kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan
oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik
dan banyaknya pengangguran.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan
keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber
pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak
negara.
Selain itu, ada juga penyebab utama lain dari timbulnya kemiskinan ini,
diantaranya :
2. KRIMINALITAS
Kriminalitas merupakan salah satu bentuk penyakit sosial yang memang sulit
untuk diatasi, sebab kriminalitas bukanlah suatu hal yang pasti, bisa terjadi pada
siapapun dengan usia yang tidak tertentu pula. Terkadang dilakukan secara sadar
ataupun tidak sadar hingga karena dipaksa oleh suatu situasi dan kondisi tertentu.
Secara umum, Kriminalitas berasal dari kata crimen yang berarti kejahatan.
Berbagai sarjana telah berusaha memberikan pengertian kejahatan secara yuridis
berarti segala tingkah laku manusia yang dapat dipidana ,yang diatur dalam hukum
pidana.Kriminalitas atautindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum
atau sebuah tindak kejahatan
B. Pendapat bahwa kriminalitas merupakan akibat dari bakat jahat yang terdapat
di dalam diri pelaku sendiri
1. Kerugian materi : Hal ini bisa terjadi jika tindakan kriminalitas masih dalam
tahap agak berat. Seperti pencopetan,penipuan penjambretan, pencurian dll, yang
tanpa di sertai dengan tindak kekerasan
3. Cacat tubuh dan tekanan mental : Hal ini bisa saja terjadi jika suatu tindakan
criminal di sertai dengan tindakan criminal yang lainnya atau jika seseorang
melakukan tindakan criminal itu sudah memasuki tahap tindakan criminal yang
berat. Contohnya jika suatu tindakan pencurian disertai dengan penganiayaan, atau
pemerkosaan dan lain sebagainya.
4. Kematian : Kematian terjadi jika tindakan criminal yang di lakukan oleh
seseorang kelompok sudah memasuki tingkat sangat berat seperti pembunuhan,
mutilasi dan lain-lain. Biasanya hal ini didasari oleh beberapa motif.
2. Penghilang Model melalui tayangan media massa itu ibarat dua sisi mata pisau .
Ditayangkan nanti penjahat tambah ahli, tidak ditayangkan masyarakat tidak
bersiap-siap.
4. Jaga diri dengan ketrampilan bela diri dan beberapa persiapan lain sebelum
terjadinya tindak kriminal bisa dilakukan oleh warga masyarakat.
5. Dengan membuka layanan masyarakat , dengan adanya hal ini polisi atau pihak
pihak yang brtanggung jawab bisa lebih tau apa keluhan masyarakat secara
langsung dari masyarakat itu sendiri dan bisa membuat pihak yang bertanggung
jawab tersebut lebih mengenal daerah yang rawan akan tindakan criminal.Misalnya
bersedia bertindak atau melapor pada yang berwajib apabila menjadi korban suatu
tindakan kriminal atau melihat langsung suatu kriminalitas
3. KETIDAKADILAN
Menurut kamus umum bahasa Indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta, kata adil
berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun dan tidak sewenang-
wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah penagkuan dan perlakuan
yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan menurut Aristoteles adalah
kelayakan dalam tindakan manusia, ada tiga macam keadilan menurut Aristoteles,
yaitu :
KETIDAKADILAN
Ketidakadilan merupakan perlakuan yang tidak sama terhadap seseorang di dalam
kehidupan masyarakat.
a. Pasal 2 NKRI mengakui dan menjunjung inggi HAM dan kebebasan dasar
manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat & tidak dapat dipisahkan dari
manusia, yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan
martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.
b. Pasal 3 ayat (2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
pengakuan hokum yang adil, serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang
sama di depan hukum.
c. Pasal 5 ayat (2) Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang
adil dari pengadilan yang objektif & tidak sepihak.
d. Pasal 17
Apabila mengacu pada ketentuan UU no. 39 tahun 1999, maka dapat dirumuskan
kesimpulan :
b. Adil mengacu pada pola pertukaran bersifat setara, yaitu setiap pelaksanaan
kewajiban maka harus diganjar dengan hak yang setimpal
Masih banyak warga masyarakat yang belum memeroleh hak untuk sejahtera
Sebagian buruh harus bekerja dalam kondisi yang tidak layak dan menerima
upah tidak sesuai ketentuan.
Kesamaan perlakuan hukum yang belum menjadi kenyataan
Oknum pejabat yang melakukan tindak kejahatan dapat menghindari
hukuman
Adanya kesewenang-wenangan oknum pejabat
a. Presiden selaku atasan dari para mentri, dapat melakukan pengawasan dan
memberi arahan guna percepatan pelaksanaan beragam program yang ditujukan
demi mengentaskan kemiskinan dan memastikan warga masyarakat memeroleh
haknya untuk sejahtera
Korupsi bisa terjadi dari segi kehidupan mana pun, tidak hanya pada pemerintahan.
Akibatnya korupsi juga berkembang degan begitu banyak definisi. Secara
internasional belum ada satu definisi yang menjadi satu-satunya acuan di seluruh
dunia tentang apa yang dimaksud dengan korupsi.
Ketika perilaku konsumtif masyarakat serta sistem politik yang masih bertujuan
pada materi, maka hal tersebut dapat meningkatkan terjadinya permainan uang dan
merupakan penyebab korupsi. Korupsi tidak akan pernah putus terjadi apabila
tidak ada perubahan dalam memandang kekayaan.
Semakin banyak orang yang salah mengartikan tentang kekayaan, maka akan
semakin banyak pula orang yang melakukan korupsi. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, ada dua faktor utama penyebab korupsi, yaitu:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi
seseorang. Hal ini biasanya ditandari dengan adanya sifat manusia yang dibagi
menjadi dua aspek, yaitu:
Sifat tamak/rakus
Sifat tamak atau rakus merupakan sifat manusia yang merasa selalu kurang
dengan apa yang telah dimilikinya, atau bisa juga disebut dengan rasa
kurang bersyukur. Orang yang tamak memiliki hasrat untuk menambah harta
serta kekayaannya dengan melakukan tindakan yang merugikan orang lain
seperti korupsi.
Moral yang kurang kuat
Orang yang tidak memiliki moral yang kuat tentunya akan mudah tergoda
melakukan perbuatan korupsi. Salah satu penyebab korupsi ini merupakan
tonggak bagi ketahanan diri seseorang dalam kehidupannya. Bila seseorang
memang sudah tidak memiliki moral yang kuat, atau kurang konsisten bisa
menyebabkan mudahnya pengaruh dari luar masuk ke dalam dirinya.
Gaya hidup yang konsumtif
Gaya hidup tentunya menjadi salah tu penyebab korupsi yang disebabkan
oleh faktor eksternal. Bila seseorang memiliki gaya hidup yang konsumtif
dan pendapatannya lebih kecil dari konsumsinya tersebut, maka hal ini akan
menjadi penyebab korupsi. Tentunya hal ini sangat erat kaitannya dengan
pendapatan seseorang.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal penyebab korupsi lebih condong terhadap pengaruh dari luar
diantaranya bisa kamu lihat dari beberapa aspek:
5. KESENJANGAN SOSIAL
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada
dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok.
Fenomena ini terjadi di hampir semua Negara di dunia termasuk Indonesia.
Kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah terlihat, antara si kaya dan si miskin,
maupun antara pejabat dan rakyat. Adapun yang menjadi faktor yang
menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial ini di antaranya adalah kemisikinan
dan kurangnya lapangan pekerjan.
B. Terjadi kriminalitas
Banyak rakyat miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
uang, seperti mencopet, mencuri, judi, dll.
a. Menomorsatukan pendidikan
Hanya saja, faktor fasilitas dan kualitas pengajar menjadi faktor yang membuat
kedua daerah tersebut mengalami kesenjangan sosial terkait kualitas pendidikan.
Biasanya, daerah perkotaan mempunyai kualitas pendidikan yang tinggi karena
ditunjang oleh kualitas pengajar dan sarana prasarana pendidikan yang memadai
sedang yang dipedesaan/terpencil jangan untuk sara dan pesarana peserta didiknya
masih minim dan tidak sesuai dengan diharapkan.selain pemerintah, fungsi dan
peran yayasan pendidikan sangat penting dalam membenahi kesenjangan sosial
pendidikan karna pendidikan paling utama itu dikeluarga, karna disekolah anak-
anak hanya beberapa jam saja, sedang di keluarga anak lebih banyak berinteraksi
dengan lingkungan sekitarnya.
Kesenjangan Sosial Lapangan Kerja, Kesenjangan ini terjadi antara angkatan kerja
berpendidikan tinggi dan angkatan kerja berpendidikan rendah. Angkatan kerja
yang lebih tinggi biasanya akan mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keahlian
mereka dan mendapat gaji yang cukup besar.
Sementara itu, angkatan kerja berpendidikan rendah akan kesulitan mencari kerja
dan mendapat hasil yang layak, belum lagi skill yang dimiliki masih kurang dan
harus bersaing dengan tenaga asing.Kesenjangan Budaya, Kesenjangan ini terjadi
budaya asing yang masuk ke Indonesia lebih banyak dicontoh.
Akibatnya, budaya lokal pun terabaikan dan terjadilah kesenjangan sosial antara
budaya lokal dan budaya asing. Budaya asing yang tidak dipelajari dan diserap
dengan baik akan menimbulkan sejumlah hal negatif.
Misalnya: Pergaulan Bebas, seks bebas, kenakalan remaja, boleh kita lihat saat ini
mulai dari perkotaan sampai pedesaan anak se usia dini sekarang sudah mulai
terbiasa dengan teknologi,boleh jadi apabila iya telah beranjak remaja akan susah
membentuk prilaku anak tersebut karna tidak dilakukan keluarganya sejak dini.
6. DISORGANISASI KELUARGA
Disorganisasi keluarga adalah tidak berjalan fungsi dan peranan keluarga sehingga
akan memberikan pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat secara umum.
Proses terjadinya disorganisasi (keretakan) keluarga ini dilatar belakangi dengan
adanya masalah dalam anggota-anggota masyarakat, yang dianggap gagal
memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya.
Bentuk atau macam-macam yang terjadi dalam keretakan keluarga (broken home)
tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Keluarga yang tidak lengkap muncul akibat dari hubungan di luar nikah.
2) Keluarga yang mengalami pisah ranjang atau perceraian.
3) Buruknya komunikasi di dalam keluarga, yang bisa disebabkan karena
adanya kesibukan dalam mengurus anak dan mengurus keuangan.
4) Hilangnya pimpinan rumah tangga atau orang yang berkedudukan sebagai
pimpinan karena meninggal, dihukum, atau bertugas ke luar kota dalam
jangka waktu lama
5) Terganggunya kesimbangan jiwa (gila) salah satu anggota keluarga,
terutama jika menimpa ayah dan ibu.
Perubahan sosial pada saat ini menjadi penyebab banyaknya para remaja wanita
yag hamil di luar ikah, kehemilannya tentsuaja menjadi penyebab anak dalam
kanduangannya tanpa memiliki seorang ayah, anak tidak mengetahui ayahnya, atau
istri tanpa suami.
Contoh permasalahan ini seringkali terjadi, oleh karena demikian, dalam hal ini
ayah kandung gagal dalam mengisi peran sosialnya, begitu pula keluarga pihak
ayah dan ibu anak yang bersangkutan. Maka tak khayal, permasalahan klasik
seperti ini menjadi penyebab peroalan perpecahana dalam keluarganya.
Contoh lain yang menjadi pemucul dari adanya disorganisasi keluarga adalah
kemuculan mengenai terganggunya kejiawaan yang dialami oleh ayah atau ibu.
Contoh hal ini menjadi penyebab karena dengan adanya disorganisasi keluarga
lantaran permasalahan-permasalahan yang dialami oleh keluarga tidak bisa
diselesaikan dengan baik dan juga diselesaikan dengan maksimal.
7. KONFLIK SOSIAL
Secara garis besar konflik dipicu oleh adanya perbedaan dalam masyarakat.
Perbedaan dimaksud berupa perbedaan kepentingan, pendirian, kepentingan dan
kebudayaan.
Selain perbedaan, konflik juga dipicu oleh perubahan sosial. Dalam proses
mencapai suatu perubahan, masyarakat seringkali dihadapkan pada goyahnya
norma dan nilai sosial, akibatnya terjadi peningkatan konflik.
Konflik sebagai bentuk interaksi sosial terdiri dari berbagai bentuk. Berikut
merupakan pembahasan lebih lanjut mengenai bentuk-bentuk konflik sosial dalam
masyarakat.
1. Konflik Individual
Konflik individual terjadi antara dua individu yang berbentur kepentingan. Pada
dasarnya setiap individu adalah unik sehingga banyak dijumpai perbedaan
karakter, pendirian dan keyakinan. Perbedaan-perbedaan tersebut yang kemudian
memicu konflik antarindividu.
Sebagai contoh konkrit, pada masa pandemi Covid-19 seringkali dijumpai konflik
antara penyewa kontrakan dengan pemilik kontrakan. Dalam hal ini, konflik
cenderung dilatarbelakangi oleh perbedaan kepentingan ekonomi dimana kedua
belah pihak mengalami kesulitan dalam berkompromi dan mencari kesepakatan
yang menguntungkan kedua belah pihak
Ketimpangan dan distribusi sumber daya yang tidak adil menjadi pemicu konflik
vertikal antar kelas sosial dan konflik horizontal antarkelompok sosial.
Sebagai contoh, konflik vertikal antar kelas biasanya terjadi antara pemilik faktor
produksi (contoh: pemilik pabrik) dan non-pemilik faktor produksi (contoh:
buruh). Konflik cenderung dilatarbelakangi oleh masalah ketidakadilan dalam
relasi pekerjaan seperti pembayaran upah yang rendah, waktu kerja yang tidak
sesuai, dsb.
3. Konflik Rasial
Konflik rasial juga tergolong sebagai konflik horizontal. Dalam hal ini, konflik
rasial bukan dipicu oleh perbedaan ciri fisik melainkan karena faktor ekonomi,
politik dan sosial. Faktor utama pemicu konflik rasial adalah kesenjangan sosial-
ekonomi. Sebagai contoh, konflik yang terjadi antara suku Dayak dan Madura pada
dasarnya dilatarbelakangi oleh adanya penguasaan sumber ekonomi yang
dilakukan oleh kelompok suku Madura terhadap kelompok suku Dayak.
4. Konflik Politik
Contoh konflik politik terlihat jelas pada masa kampanye pemilihan umum. Suatu
partai politik akan cenderung berkonflik dangan partai lain yang dianggap
bersebrangan dalam hal tujuan dan kepentingan.
5. Konflik Internasional
Contoh konflik internasional yang sering muncul di media yaitu konflik antara
Palestina dan Israel yang memperebutkan tanah.
Selain dampak negatif, konflik sosial dalam masyarakat juga memiliki beberapa
dampak positif, diantaranya:
Dampak Positif
Dampak Negatif
1. Mediasi
Merupakan bentuk pengendalian konflik dengan bantuan pihak ketiga. Mediator
merupakan julukan bagi pihak ketiga dengan syarat pihak ketiga tersebut harus
bersikap netral. Peran mediator hanya sebagai medium yang menengahi kedua
bilah pihak yang berkonflik karena solusi harus datang dari pihak yang berkonflik.
2. Arbitrasi
3. Konsiliasi
Permasalahan lingkungan hidup dan penyebabnya yang kita hadapi saat ini adalah
sebagai berikut:
1) Polusi.
2) Perubahan iklim.
3) Populasi.
4) Penipisan sumber daya alam.
5) Pembuangan limbah.
6) Kepunahan keanekaragaman hayati.
7) Deforestasi atau penggundulan hutan.
8) Fenomena pengasaman laut.
9) Dan sebagainya.
Selain itu, menurut saya faktor penyebab terjadinya masalah lingkungan lainnya
adalah kurangnya rasa memiliki yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia terhadap lingkungan hidup. Sebagian masyarakat Indonesia hanya mau
menikmati hasil yang didapatkan dari lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
mereka tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Jika masyarakat Indonesia
memilki rasa memiliki terhadap lingkungan, maka masalah lingkungan yang ada
pun dapat dikurangi ataupun diatasi.
menghubungkan antara laki-laki yang mencari kepuasan seks dengan wanita yang
menjajakan seks demi memperoleh imbalan dari jasa seks yang diberikannya.
a. Para pelaku atau subyek prostitusi adalah orang laki-laki dan orang
Delinkuensi adalah segala macam atktifitas atau kegiatan yang dilakukan oleh
remaja dimana aktifitas yang dilakukannya bertentangan dengan norma-norma
sosial terutama norma hukum kenakalan remaja merupakan suatu bentuk
ketimpangan penanganan terhadap pendidikan anak akibat ketidak mampuan orang
tua,lingkungan sekolah,dan lingkungan masyarakat.
Anak delinkuen adalah anak yang mempunyai sifat selalu melanggar aturan,
namun aturan-aturan yang mereka langgar biasanya adalah aturan-aturan yang
ringan. Anak seperti ini kadang sering kita temukan di sebuah sekolah. Mereka
secara sadar atau pun tidak sadar melakukan pelanggaran seperti berpakaian
seragam tidak sesuai aturan yang telah ditentukan, datang terlambat, tidak sekolah
tanpa alasan yang jelas, kabur dari sekolah, tidak mengerjakan PR, dan ribut atau
membuat onar di dalam kelas.
Mereka berada di dalam keluarga yang interaksi sosialnya berjalan tidak wajar dan
kurang baik. Sehingga mereka merasa segan untuk menceritakan segala isi hatinya
kepada orang tuanya. Hal ini terjadi karena hilangnya rasa simpati dan cinta kasih
di dalam keluarga. Menghadapi masalah seperti ini maka sekolah haruslah turun
tangan. Sekolah sebagai sebuah institusi bukan sekedar untuk mempertinggi taraf
intelegensi siswa. Tetapi sekolah berperan lebih luas lagi yaitu sebagai suatu
organisasi yang didesain untuk dapat berkontribusi terhadap upaya peningkatan
kualitas hidup bagi masyarakat suatu bangsa. Untuk itulah dituntut peranan guru
untuk menghadapi dan mengatasi anak delinkuen ini. Guru harus mampu
mengatasi anak delinkuen sesuai dengan salah satu fungsinya yaitu sebagai
konselor, selain fungsinya sebagai pelatih, manajer belajar, partisipan, pemimpin
dan pelajar. Sebagai konselor, guru akan menjadi sahabat siswa, teladan dalam
pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa.
C. ALKOHOLISME
Alkoholisme dalam pengertian luas adalah meminum segala bentuk alkohol yang
mengakibatkan suatu masalah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
alkoholisme diartikan sebagai gaya hidup membudayakan alkohol dan hal
kecanduan alkohol. Alkoholisme terbagi menjadi dua jenis, yaitu penyalahgunaan
alkohol dan ketergantungan alcohol.
D. PENYIMPANGAN SEKSUAL
Perilaku buruk adalah yang melanggar undang-undang ini dan tentu saja
merupakan jenis penyimpangan penting yang menjadi perhatian banyak orang.
1. Media Masa
2. Lingkungan
3. Sekolah
1. Terjadinya Kriminalitas
2. UPAYA REHABILITASI
3. UPAYA REPRESIF
4. UPAYA PERSUASIF
Contoh : pihak kepolisian melakukan sosialisasi rambu lalu lintas kepada siswa-
siswi sekolah dasar
5. UPAYA KOERSIF
Teori Fungsionalis
Berdasarkan teori fungsional ini, ada dua pandangan tentang masalah sosial. Kedua
pandangan tersebut adalah patologi sosial dan disorganisasi sosial. Dalam patologi
sosial, permasalahan sosial diibaratkan sebagai penyakit dalam diri manusia.
Penyakit yang timbul tersebut, penyebabnya ialah salah satu bagian tubuh tidak
mampu bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya.
Dalam teori fungsionalis, pelaku kriminal termasuk dalam penyakit sosial yang
merusak tatanan fungsi sosial di masyarakat yang stabil.
Teori konflik
Menurut teori ini, masalah sosial muncul dari berbagai macam konflik sosial, yaitu
konflik kelas, konflik etnis dan konflik gender. Ada dua perspektif dalam teori
konflik, yaitu teori Marxis dan teori Non-Marxis. Teori Marxis terjadi karena
adanya ketidaksetaraan dalam kelas sosial. Oleh karena itu, Teori Marxis muncul
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul akibat ketidaksetaraan
tersebut. Berbeda dengan Teori Marxis, teori Non-Marxis berfokus pada konflik
antarkelompok sosial di masyarakat. Konflik tersebut disebabkan oleh kepentingan
yang berbeda antara satu kelompok dengan yang lain.
Teori interaksionisme
Contohnya apabila pada saat berkendara kita disalip oleh sebuah mobil besar yang
melaju dengan kecepatan tinggi, maka interpretasi kita terhadap mobil tersebut
akan negatif. Lain halnya apabila mobil tersebut ternyata merupakan mobil
pemadam kebakaran, maka interpretasi kita terhadap mobil tersebut akan menjadi
positif karena mobil pemadam kebakaran tersebut melaju cepat untuk
menyelamatkan orang atau memadamkan api.