Anda di halaman 1dari 4

Teman Terbaik Remaja Muslim Edisi 157/April 2021

RAMADHAN, MUST BE BETTER!

G
aes Ramadhan tahun kita selama Ramadhan itu tersebut?
ini, kita masih masa tidak memberi dampak pada
Pertama, alasan materi.
corona. Tahun kemarin ketakwaan kita. Padahal Allah
Contoh gampangnya teman-
kita udah ngalamin berpuasa SWT menyampaikan dalam
teman kita yang berjubel
di masa karantina, banyakan firman-Nya bahwa puasa itu
pengin jadi selebritis dengan
di rumah, dan mungkin untuk meraih ketakwaan:
ikutan audisi misalnya. Nah,
banyak yang loyo-loyoan. Trus “Hai orang-orang yang kebanyakan dari mereka
di setiap tahun puasa yang beriman, diwajibkan atas alasannya pasti karena pengin
sudah kita kerjakan, kira- kamu berpuasa sebagaimana dapat materi. Iya dong, orang
kira berapa persen yang kita diwajibkan atas orang-orang ikut lomba tujuannya pasti
yakin, puasa kita nggak batal, sebelum kalian agar kamu pengin juara. Kalo udah
baik secara pahala maupun bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183) juara, dapat nominal yang dia
secara syariat? Yes, pikiran
kita kebawa nggak sih untuk inginkan, dia akan merasakan
Kenapa Kudu Lebih Baik?
Ramadhan tahun ini harus bahagia. Simpelnya gitu.
Siapapun orangnya, Contoh yang lainnya banyak,
lebih baik dari Ramadhan
apa­pun aktivitasnya sih pasti man-teman bisa cari sendiri
tahun kemarin.
kepingin lebih baik dari hari-
deh, contoh serupa.
Pertanyaan-pertanyaan hari sebelumnya. Udah lumrah
di atas itu patut jadi bahan manusia pengin kayak gitu. Kedua, alasan
renungan kita bersama Hanya saja kita kudu nyari emosional. Emosional di sini
lho ya. Karena siapa tahu nih “strong why” alias alasan bisa berupa kepuasan batin,
kita ngejalanin puasa kuat bin mendasar, kenapa tepukan tangan, pujian dan
tiap tahun hanya sekedar kita harus lebih baik? Nah, sejenisnya. Misalnya aja,
rutinitas tanpa bekas. Bukan kalo coba kita telusur-telusur bapak atau ibu kita yang
su’uduzon tapi berburuk seenggaknya ada 3 alasan mendidik kita, mengasuh,
sangka, hehe… sama aja ya?! men­dasar alias motivasi bahkan merawat kita dari
Enggak maksudnya, jangan seseorang ingin lebih baik dari kecil hingga dewasa. Kalo
sampe puasa atau aktivitas sebelumnya. Apa 3 alasan boleh ditanya kepada orang

Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT 01
Teman
Surga

tua kita, bahwa beliau berdua putranya tersebut. Tapi karena fiqh. Abdullah Bin Mubarak
akan merasakan kepuasan Nabi Ibrahim itu perintah berkata : “Berapa banyak amal
batin, kalo kita jadi anak yang ketaatan kepada Allah, maka yang besar menjadi kecil karena
sukses, anak yang baik, dan beliau lakuin. Contoh lain, niatnya, dan berapa banyak
seterusnya. Ketulusan beliau misal pada saat perang Badar amalan yang remeh menjadi
menjadi ukuran kebahagiaan ketika kaum muslimin yang besar karena niatnya”.
mereka. berjumlah 300an orang, harus Jadi gitu gaes, niat
Ketiga, alasan spiritual. berhadapan dengan kafir penting bingitz dalam aktivitas
Nah, khusus untuk alasan Quraisy yang dari segi jumlah kita sehari-hari. Karena niat
ini karena kita bicara dalam orang, maka itu bisa dijadikan meskipun letaknya di awal
kerangka Islam, maka alasan alasan material Rasulullah dan dalam setiap perbuatan yang
ini merupakan alasan paling sahabat untuk mundur dari hendak kita lakukan, tapi niat
kuat, jika dibandingkan alasan perang. Tapi, apa yang terjadi? juga menentukan tujuan akhir
pertama dan kedua. Meskipun Justru karena Rasulullah hanya dari hidup kita. Ibarat kalo
nggak salah kita punya alasan punya satu keyakinan, satu kita mau berpergian, niat itu
materi dan emosi, tapi alasan alasan karena Allah ta’ala, bekal yang kita akan bawa,
spiritual akan menjadi “strong maka peperangan itu menang jika bekal yang kita bawa
why” paling kuat di antara atas pertolongan Allah. salah dan kurang, maka akan
ketiganya. Contoh riilnya, Nah, tinggal persoalannya memperburuk perjalanan dan
kalo kita sholat misal kalo sekarang, puasa kita kali bisa jadi nggak sampai tujuan
alasan materi maka kalo ini kalo emang benar harus yang benar.
nggak ada materi, kita nggak karena alasan spiritual, gimana Meskipun niat itu
bakal sholat. Kalo alasannnya sih caranya kita dapat alasan letaknya di dalam hati, tapi
karena tepukan tangan, kalo spiritual itu? niat punya faedah yang nggak
nggak ada yang tepuk tangan, kecil. Seenggaknya ada 2 (dua)
kita nggak bakal sholat lagi. Berawal Dari Niat
alasan kuat kita harus lurusin
Kalo kita sholat, puasa Tentang niat puasa kita, niat, kenapa sih niat kita harus
atau ibadah pada umumnya, coba kita simak penuturan benar?
bahkan pekerjaan kita sehari- Rasulullah saw dalam
Pertama, karena niat-
hari, kita lakuin karena alasan haditsnya yang mahsyur
lah yang bisa bedain aktivitas
spiritual (ibadah karena Allah), membahas niat. Dari Amirul
kita sebagai sebuah ibadah
maka aktivitas ibadah kita Mukminin, Abu Hafsh, Umar
dengan aktivitas rutinitas.
tambah yakin, dan nggak bin Khaththab ra. berkata, “Aku
Bisa jadi perbuatannya
goyah. Atau ketika kita nggak mendengar Rasulullah shallahu
sama, tapi bisa punya efek
punya alasan lain kecuali 'alaihi wasallam bersabda :
yang berbeda kalo niat atau
hanya alasan spiritual, maka ”Segala perbuatan tergantung
tujuannya beda. Contoh, kita
itu akan jadi power yang gede pada niatnya. Setiap orang akan
yang setiap hari mandi pagi
banget, ngalahin apapun. mendapatkan (pahala) dari apa
kalo mau pergi ke sekolah,
yang diniatkannya. …”. (HR.
Fragmen kehidupan hanya sekedar mandi, kadang
Bukhari dan Muslim).
para nabi dan sahabat bisa pake shampoo. Tapi akan
dijadikan contoh yang tepat Para ulama memasukkan beda niatnya dengan orang
banget. Misal, ketika Nabi hadits niat ini di awal yang mandi besar (junub)
Ibrahim mau menyembelih pembahasan kitab-kitab dalam rangka menghilangkan
Nabi Ismail, kalo alasannya mereka. Hal ini dilakukan, hadats besar. Orang yang
materi atau bahkan alasan bukan tanpa maksud dan pada contoh pertama hanya
emosional, maka nggak tujuan. Bahkan hadits ini sekedar melakukan rutinitas,
bakalan jadi nyembelih masuk dalam 70 bab masalah sementara orang yang kedua

02 Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT
Teman
Surga

memiliki niat, biar bersih alias Nah, kalo bisa puasa kita kali Pasti ada kan pertanyaan
suci dari hadats sehingga ini jangan yang kayak gitu lagi, seperti itu? Atau kalaupun
bisa ibadah (sholat) misalnya, ya gaes. nggak ada pertanyaan kayak
dengan tenang. gitu, pemandangan di sekitar
Puasa Kita Kudu kita menunjukkan seperti
Kedua, niat bisa Naik Level itu. Seakan-akan puasa atau
membedakan antara amal
Ramadhan kali ini, Ramadhan itu moment untuk
ibadah yang satu dengan
jangan sampe kita ngejalanin sholeh sesaat, atau yang
amal ibadah yang lain.
puasa hanya nahan lapar dan sering disebut STMJ, ‘Shaum
Contoh, niat sholat subuh
hausnya doang, tapi kita udah Terus tapi Macarin Tetap
2 rakaat dengan niat sholat
harus naik level. Coba simak Jalan’. Duuh, duh… inilah yang
jum’at yang juga 2 rakaat
hadits Rasulullah saw berikut mewakili ‘puasa setengah
tentu beda. Meskipun sama-
ini….. level’. Karuan aja, kalo
sama sholat, sama-sama 2
selama puasa masih seperti
rakaat, dan sama-sama wajib, “Betapa banyak orang
itu perilaku kita, wajar jika
terutama buat laki-laki yang yang berpuasa namun dia tidak
puasanya nggak membekas
tidak berhalangan sholat mendapatkan dari puasanya
setelah Ramadhan kelar.
jum’at. Kalo disamakan antara tersebut kecuali rasa lapar dan
keduanya dari segi niat, maka dahaga.” (HR. Ath Thobroniy Di sinilah yang tadi
bisa rusak amalan sholatnya. dalam Al Kabir) kita sebut ‘naik level’. Kita
Sehingga niat menjadi hal harus ngeh bahwa ada yang
Selama ini kita mungkin
yang fundamental dalam nggak bener dalam mindset
kalo puasa, yang kita sering
ibadah. Terlepas perbedaan atau pola pikir kita tentang
tanyain ke para ustadz atau
pemahaman fiqih, apakah niat ibadah, wa bil khusus puasa.
guru kita, ‘Ustadz nelan ludah
itu harus dilafadzkan secara Seakan-akan sholeh, jadi
itu batal nggak sih?’, ‘Ustadz
baik, hijrah, jadi muttaqin
dzohir ataukah nggak. Kita kentut itu batalin puasa
itu hanya khusus di bulan
nggak menyoal perbedaan nggak ya?’, ‘Ustadz ngegosip
Ramadhan, sementara 11
itu, tapi kalo diambil hikmah itu batal ngga sih puasanya?’,
bulan lainnya kebalikannya.
antara keduanya, sekali lagi dan… pertanyan-pertanyaan
Itu salah besar man-teman, itu
niat tetap penting. serupa lainnya. Bukan berarti
justru menunjukkan pola pikir
Jadi niat itu penting nggak boleh ya nanya yang
atau pemahaman kita masih
sekali apa penting banget? begituan, tapi sudah saatnya
sekuler, bukan Islam kaffah.
Penting banget ya, bukan yang begituan harusnya kita
penting sekali, kalau penting sudah paham, karena setiap Biar Nggak Setengah Level
sekali berarti pentingnya Ramadhan pertanyaan seperti
Pertama, kita harus
hanya sekali, hehe…. Maka, itu berulang.
mau dengan usaha yang
yuk Ramadhan tahun ini kita Nah, saatnya sekarang keras dan serius memperbaiki
niatkan dengan lurus dan pertanyan-pertanyaan kita mindset, pola pikir,
benar, bahwa niat kita karena itu sudah ‘naik level’ alias rada pemahaman kita selama ini
ibadah kepada Allah, bukan keren sedikit. Coba, perhatikan tentang Islam. Kalo selama ini
hanya sekedar menjalankan ada nggak pertanyaan seperti kita memahami Islam hanya
rutinitas tahunan. Sebab kalo ini, pada saat Ramadhan sekedar sebagai ‘kulit luar’
puasa yang kita jalani sekedar tiba, “Ustadz, kalo puasa trus alias bungkus saja, saatnya
rutinitas, maka puasa akan pacaran itu dosa nggak sih?”, kita bongkar itu semua, bahwa
hanya jadi formalitas, kayak “Ustadz, selama puasa, saya Islam itu way of life, Islam itu
kita dikasih PR sama guru, nggak pacaran, cuman jalan- ideologi kehidupan. Karena
PR dikerjakan, hari H-nya jalan subuh, boleh kan ustadz?” Islam memuat aturan tentang
dikumpulin, udah gitu aja. dan pertanyaan yang sejenis. ibadah yakni hubungan

Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT 03
Teman
Surga

kita dengan Allah, Islam tertentu yang terstruktur dan “Maka sampaikanlah
juga mengatur hubungan revolusioner secara pemikiran. olehmu secara terang-terangan
kita dengan manusia lain Kalo ngajinya hanya segala apa yang diperintahkan
yang diatur dalam masalah di tempat-tempat taklim, (kepadamu) dan berpalinglah
muamalah, dan Islam juga belum bisa mendapatkan dari orang-orang yang musyrik.
memuat aturan hubungan pemahaman yang sempurna ”(QS. Al-Hijr: 94).
manusia dengan dirinya tentang Islam, tapi dengan
sendiri yang diatur dalam “Hai orang yang
ngaji model talaqi (halqah) di
masalah akhlak. berselimut. Bangunlah, lalu
situ kita tidak hanya dapat
berilah peringatan!”(QS.Al
Jadi, Al-Qur’an dan ilmu, tapi juga di situ kita akan
Hadits kalo kita jeli melihat, dibina (tasqif), layaknya para Mudatsir: 1-2)
isinya bukan hanya ngatur sahabat radhiall anhum kala itu Jadi dakwah itu sebagai
ibadah ritual saja, tapi ada di rumah Al-Arqam di Mekah implementasi dari ngaji kita.
juga nash-nash tentang bersama Rasulullah Saw. Dan Kalo ngaji kita mengikuti
haramnya riba, hukum potong ngaji seperti itu diniati untuk metode Rasulullah Saw
tangan buat pencuri, larangan ibadah, bukan untuk pinter-
seperti yang dijelaskan di
berzina, dan lain sebagainya. pinteran, atau istilahnya hanya
point dua tadi, maka akan
Nah, sudahkah kita kaffah kepuasan intelektual saja. Kalo
berefek pada perilaku kita,
dalam memahami itu semua? sekedar kepuasan intelektual,
termasuk pada dakwah
Kalo belum, maka sekarang maka ngaji hanya akan jadi
saatnya, kalo bisa Ramadhan formalitas, layaknya sekolah, kita. Kalo ngaji kita tadi
ini jadikan momentum untuk padahal ngaji (halqah) bukan dengan kajian yang merubah
merubah diri menjadi pribadi sekolah, tapi pembinaan pemikiran (revolusioner),
yang baru, pribadi dengan (tasqif). maka pun dakwah kita
mindset yang baru tentang Ketiga, sebagai bentuk ke masyarakat juga akan
Islam. keseriusan dan implementasi merubah pemikiran.
Kedua, untuk ngaji kita seperti dijelaskan Bukan, dakwah yang
mendapatkan mindset yang di point dua di atas, maka sesuai selera masyarakat
baru seperti yang disebut di harus didakwahkan alias saja alias bukan dakwah
point satu di atas, caranya disampaikan kepada yang lain.
yang asal dapat tepukan
dengan ngaji. Jangan merasa Karena seperti itulah yang
tangan, dakwah yang asal
cukup, hanya dengan belajar diteladankan Rasulullah Saw
jamaah ketawa aja. Bukan,
dari buku, goggling di internet, dan para sahabatnya radhiallah
bukan dakwah seperti itu
nonton youtube. Ngaji yang anhum. Lihat dan bacalah siroh
benar adalah ngaji dengan perjuangan Rasulullah Saw, tapi dakwah yang merubah
sistem talaqiyan (halqah), wa bil khusus di Mekah waktu pemikiran dari sekuler (jauh
dapatkan dari seorang itu. Sampai turun perintah dari dari Islam) menjadi Islam yang
guru, trus rutinkan minimal Allah SWT, untuk berdakwah kaffah. Bukan Islam yang
seminggu sekali, kaji kitab secara terang-terangan setengah-setengah.[]

Ayo gabung bersama ribuan pembaca Teman Surga, untuk ikut menyebarkan opini Islam tentang remaja
Islam dengan menjadi pelanggan Teman Surga. Hubungi bagian pemasaran ya...

Buletin Teman Surga terbit setiap 1 minggu sekali. Diterbitkan oleh Teman Surga
Community. Dicetak untuk kalangan terbatas. Kontak email: temansurgacom@gmail.com
| Website: temansurga.com | Instagram @temansurga | Fanspage FB: facebook.com/
komunitastemansurga | Twitter: temansurgacom | Channel Telegram: t.me/temansurga

04 Mohon simpan baik-baik buletin ini, di dalamnya ada lafadz Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai