Anda di halaman 1dari 10

Nama : ANJAS DWI PUTRA TAMBUNAN

Nim : 1803100201
Kelas : 5 C

Tugas Jurnal Senam


KATEGORI JURNAL 1 JURNAL 2
MENINGKATKAN METODE MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SENAM LANTAI KEBERANIAN SISWA MELALUI
GULING BELAKANG MELALUI PEMBELAJARAN SENAM LANTAI
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ROLL BELAKANG
Abstrak Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah
meningkatkatkan keberanian siswa
Permasalahan dalam penelitian ini
melalui pembelajaran yang bertahap atau
adalah kurangnya keterampilan
step bay step. Bentuk penelitian yang
siswa kelas XI SMA Negeri 1
digunakan adalah penelitian tindakan
Sentolo dalam proses
kelas (PTK).Dalam penelitian tindakan
pembelajaran Pendidikan Jasmani.
kelas (PTK) ini yang menjadi subjek
Penelitian ini bertujuan untuk
dalam penelitian ini adalah guru
meningkatkan keterampilan senam
berkolaborasi dengan siswa kelas IV
lantai guling belakang siswa kelas
Sekolah Dasar Negeri 10 sungai kakap
XI MIA 2 melalui media video.
kabupaten kuburaya yang berjumlah 33
Penelitian ini adalah penelitian
siswa Berdasarkan hasil penelitian yang
tindakan kelas yang berlangsung
dilaksanakan penelitian memberikan
dua siklus, setiap siklus terdiri dari
dampak positif pada siswa karena terdiri
satu kali pertemuan. Subyek
darisiklusI dan siklus IIberupa
penelitian adalah siswa kelas XI
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
MIA 2 SMA Negeri 1 Sentolo yang
refleksi.Pembelajaran siklus I siswa yang
berjumlah 32 siswa. Teknik
baru lulus berjumlah 28siswaatau 84, %
pengumpulan data yang digunakan
sedangkansiswa yang belum
adalah wawancara kepada guru
lulusberjumlah 5 siswaatau 16 % maka
dan observasi hasil belajar.
dilanjutkan ke siklus II agar siswa
penelitian menunjukan bahwa
memiliki kesempatan untuk perbaikan
siswa kelas XI MIA 2 mengalami
senam lantai dalam keberanian maka
peningkatan keterampilan senam
pembelajaran di lakukan oleh siswa agar
lantai guling belakang secara
mempermudah pada saat pembelajaran
signifikan setelah diberi tindakan.
Pada sikus I tingkat keterampilan dan di siklus ke dua baru siswa bisa lulus
hanya 65,5%. Setelah siklus I berjumlah 33siswa atau tuntas dan belum
berakhir tingkat keterampilan lulusberjumlah 0 siswa.
belum memenuhi KKM. Penelitian
dikatakan berhasil jika tingkat
keterampilan sudah berada pada
75%, sehingga perlu dilanjutkan
dengan siklus II. Tingkat
keterampilan senam lantai guling
belakang mencapai 87.5% pada
siklus II. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kemampun
keterampilan siswa dalam materi
senam lantai guling belakang
dapat ditingkatkan melalui media
video.

Tujuan penelitian ini adalah untuk


mengubah aktivitas belajar peserta
didik kelas XI MIA 2 agar lebih
meningkat dengan menggunakan
media video. Peningkatan hasil
keterampilan belajar peserta didik
berpengaruh pada pemahaman peserta
didik, yang terlihat dari hasil belajar
peserta didik.
Aspek keterampilan belajar yang
ditingkatkan didokumentasikan dalam
lembar observasi yang pengisiannya
dilakukan oleh observer selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
hanya sampai siklus II dengan melihat
adanya peningkatan aktivitas belajar
dari siklus I ke siklus II. Materi
pembelajaran tiap siklus terdapat pada
satu materi pokok yaitu senam lantai
guling belakang. Media pembelajaran
yang digunakan adalah media video
tentang tahap-tahap latihan senam
lantai guling belakang. Fase-fase pada
pembelajaran dengan media video
tersebut mengkondisikan peserta didik
melakukan latihan belajar senam lantai
guling belakang dari latihan yang
mudah ke yang sulit.
Proses pembelajaran senam lantai
guling belakang melalui pendekatan
permainan pada siswa kelas XI MIA 2
tahun ajaran 2015/2016 SMA Negeri 1
Sentolo Kecamatan Sentolo
berlangsung dinamis dan
menyenangkan, serta karakter siswa
dari tanggung jawab, percaya diri,
kompetitif, dan semangat juga
meningkat di setiap pertemuan. Peserta
didik aktif melaksanakan tugas dan
mengamati video gerakan guling
belakang dan saling diskusi dengan
teman. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penelitian berakhir
pada siklus II.
Dari hasil penelitian terdapat 4 siswa
(12,50%) yang belum memenuhi batas
KKM atau belum tuntas. Hal ini
dikarenakan pada saat pelaksanaan
penelitian siswa tersebut terlihat
kurang maksimal dalam mengikuti
pembelajaran guling belakang. Selain
itu dari keempat siswa tersebut
memang kondisi fisiknya masih perlu
banyak berlatih untuk dapat
melentukkan tubuhnya yang masih
terlihat kaku sehingga kesulitan
melakukan gerak guling belakang. Jadi
sangat penting pemanasan yang
melatih kelentukan siswa sebelum
melakukan olahraga pada umumnya,
terlebih untuk nomer senam lantai
guling belakang. Selain itu kelentukan
dapat mencegah terjadinya cedera
yang sangat mungkin bisa terjadi pada
saat pembelajaran Penjasorkes.

ISI METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN

Jenis penelitian diterapkan Penelitian ini dilaksanakan dengan


yang
adalah Classroom Action Research pendekatan Penelitian Tindakan Kelas
(Penelitian Tindakan Kelas). (PTK).Istilah dalam bahasa inggris
Penelitian ini berusaha untuk adalah (Classroom Action Research).
menggunakan media pembelajarn Dari namanya sudah menunjukkan isi
berupa video dalam proses yang terkandung di dalamnya, yaitu
pembelajaran penjasorkes untuk sebuah kegiatan penelitian yang

meningkatkan senam dilakukan di kelas. Menurut Suharsimi


kemampuan
lantai guling belakang peserta didik Arikunto, Dkk.(dalam bukunya yang
SMA kelas XI yang merupakan ranah berjudul Penelitian Tindakan Kelas,
psikomotorik. Penelitian dilakukan 2006: 58) mengemukakan bahwa
secara kolaborasi, dimana peneliti “Penelitian Tindakan Kelas adalah
sejawat bekerjasama dengan guru penelitian tindakan (action research)
selaku kolaboratordalam yang dilakukan dengan tujuan

melaksanakan planning (perencanaan), memperbaiki mutu praktek pembelajaran


acting (tindakan), observing di kelasnya”. dalam bukunya
(observasi), serta reflecting (refleksi). Pelatihan.PTK Sebagai Sarana
Peningkatan Mutu Pembelajaranbahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN “Kegiatan penelitian berangkat dari
permasalahan riil yang dihadapi oleh
Siklus I
guru dalam proses belajar mengajar,
Hasil keterampilan belajar peserta
kemudian direfleksikan alternatif
didik selama mengikuti pembelajaran
pemecah masalahnya dan ditindaklanjuti
pada siklus I dengan pembelajaran
dengan tindakan-tindakan nyata yang
menggunakan media video dapat
terencana dan terukur”.
dianalisis berdasarkan data pada
lembar observasi aktivitas belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
peserta didik. Setiap aktivitas yang
Senam lantai rol belakang sangatlah sulit
diobservasi diberi skor 1-4 dengan
dilakukan oleh sisiwa pada saat
kriteria yang sudah ditentukan
pembelajaran berlangsung setiap mulai
sebelumnya oleh guru.
sebuah pembelajaran siswa mengalami
ketakutan sebelum melakukanya dan
Siklus II
bahkan siswa ada yang sembunyi di
Hasil keterampian belajar peserta
tempat luar pembelajaran , namun dari
didik selama mengikuti pembelajaran
kemampuan guru yang dimiliki dan
pada siklus II dengan pembelajaran
pendekatan yang sesuai dengan berbagai
menggunakan media video dapat
cara akhirnya siswa simpati dan bisa
dianalisis berdasarkan data pada
direkrut untuk terlibat dalam perjalanan
lembar observasi
permbelajaran maka senam lantai rol
belakang tadi sekarang menjadi buah
dari ketakutan siswa mau
melakukanyadengan bermain baik
memakai alat dan media apapun untuk
membantu siswa.
Pembahasan
Penelitian penelitian yang dilakukan oleh
guru olahraga di SDN 10 Sui Kakap
Kuburaya pada saat pembelajaran
berlangsung berjalan dengan lancar yaitu
dimulai pada awal September hingga
akhir bulan September walalupun
kadang asap menyelimuti alam di
lingkungan sekolah namun karena mata
pelajaran ini di aula maka tetap berjalan
walalupun kondisi di aula tidak
mendukung senam lantai rol belakang
memang agak sulit dilakukan oleh siswa
jadi pendidik harus estra keras untuk
membantu sebagaimana mestinya.Dari
hasil tes Pre-Implementasi rol belakang
yang berjumlah siswa 33 baru dikatakan
lulus 3 siswa dan masih ada 30 sisiwa
yang belum lulus. Agar memudahkan
dalam melihat data hasil belajar tersebut,
akan ditunjukkan pada tabel dibawah
ini:TabeI 1Rekapitulasi Nilai Hasil Tes
Awal Siswa KelasKetuntasanJumlah
SiswaPersentaseTuntas39 %Belum
Tuntas3091%Jumlah33100 %Melihat
dari tabelyang telah ditampilkan, data
tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan
siswa hanya sebesar 9 % (3 siswa), siswa
yang belum tuntas 91 % ( 30 siswa)
tentunya hal ini masih jauh dari indikator
keberhasilan belajar minimal 75% dari
jumlah siswa yang mencapai KKM = 75
%.Melihat dari Tabel 1 yang telah
ditampilkan, data tersebut menunjukkan
bahwa ketuntasan siswa hanya sebesar 9
% (3 siswa), siswa yang belum tuntas 91
7% ( 30 siswa) tentunya hal ini masih
jauh dari indikator keberhasilan belajar
minimal 75% dari jumlah siswa yang
mencapai KKM = 75 %.Grafik 1Roll
Belakang Senam Lantai Dari hasil pra
siklus maka peneliti memiliki sebuah
kewajiban untuk memberikan sebuah
pembelajaran lanjutan dengan
pendekatan bermain mengunakan bola
yang di kempit dileher dan mengambil
bola di belakang posisi siswa secara
berulang ulang agar siswa mampu
meningkat secara pemahaman dan
pengetahuan tentang lempar turbo maka
pada siklus satu dari jumlah sisiwa 30
yang belum lulus mengalami sebuah
peningkatan lulus 28 siswa dan masih
ada 5 siswa yang belum tuntasTabeI
2Rekapitulasi Nilai Hasil Tes siklus
1KetuntasanJumlah
SiswaPersentaseTuntas2884 %Belum
Tuntas516 %Jumlah33100 %Dari tabel
2, bahwa menyatakan siswa yang lulus
pembelajaran lempar turbo yang lulus di
siklus 1 berjumlah 28 siswa dengan (84
%) dan masih ada 5 siswa yang belum
lulus dengan ( 16 % ) sehingga masih
perlu dilanjutkan ke siklus
berikutnya.TabeI 4.1 RekapitulasiNilai
Hasil Tes Awal SiswaKelas Jumlah
SiswaTabeI 4.1 RekapitulasiNilai Hasil
Tes Awal SiswaKelas Persentase
8Grafik 2Siklus 1 Rol Belakang Senam
Lantai Pada siklus yang selanjutnya
maka guru berupaya untuk
meningkatkan variasi pembelajaran
senam lantai rol belakang baik gerakan
dari depan, samping, belakang dan
sambil jalan dan lari untuk
mengupayakan agar siswa sering
tangkap dan tanggap untuk melakukan
lemparan bola berekor dari pelaksanaan
tersebutmenghasilkan aplikasi yang
menarik siswa merasa senang dan
pembelajaran lempar turbo ini di silkus
ke 2 mengalami ketuntasan secara
maksimal 33 siswa lulus semuaTabel
3Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa
pada Siklus IIKeberhasilanJumlah Siswa
%KKMNilaiTuntas33100%75Rata-
rataBelum
Tuntas00%75Jumlah33100%150Rata-
rata--7588Tabel 3, menunjukan bahwa
secara umum terjadi peningkatan yang
luar biasa terhadap kemampuan senam
lantai rol belakang dengan bermain pada
siswa Kelas IV SDN 10 sui kakap
kuburaya pada Siklus II, yaitu nilai
persentase rata-rata dari siklus I sebesar
70 % menjadi 100% pada siklus II. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pada Siklus II
terjadi peningkatan sebesar
30%.Rekapitulasi Nilai Hasil Tessiklus 1
KetuntasanRekapitulasi Nilai Hasil
Tessiklus 1 Jumlah SiswaRekapitulasi
Nilai Hasil Tessiklus 1 Persentase
9Grafik Histogram 3Ketuntasan Hasil
Belajar Siswa pada Siklus II3Grafik 3 ini
menunjukkan bahwa dimana jumlah
siswa yang termasuk dalam kategori
sangat baik sebanyak 23 siswa ,
sedangkan siswa yang termasuk dalam
kategori baik sebanyak 10 . Jadi dari
jumlah keseluruhan 33 lulus secara
proses dengan tahapan pembelajaran
yang sistematis.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan penelitian tindakan Kesimpulan


kelas dengan dua siklus dan dilakukan Adapun yang dapat disimpulkan dari
analisis dapat disimpulkan bahwa penelitian ini adalah, prasiklus siswa
peningkatan hasil pembelajaran senam mengalami ketuntasan sebanyak 3 siswa
lantai guling belakang melalui media atau 9%.Pada Siklus 1 dilakukan dengan
pembelajaran berupa video ditandai pendekatan bermain, terjadi peningkatan
dengan peningkatan nilai rata-rata sebanyak 28 siswa lulus dengan catatan
siswa. Nilai rata-rata siswa pada siklus 90 %. Setelah dilanjutkan ke siklus
I sebesar 76 denganpersentase 2,siswa dapat dinyatakan tuntas 100 %
ketuntasan sebesar 65,5%. Kondisi atau 33 siswadinyatakan lulus.
tersebut mengalami peningkatan nilai Saran
rata-rata siswa pada siklus II yaitu Adapun saran yang dapat dilakukan:
sebesar 81 dan persentase ketuntasan perlu adanya sebuah komunikasi pada
sebesar 87,5%. saat pembelajaran baik materi apapun
khususnya senam lantai karena siswa

SARAN : Bagi guru mata pelajaran pada awalnya takut namun dengan
penjasorkes hendaknya selalu pendekatan media, model pembelajaran
mempunyai ide-ide kreatif untuk akhinya siswa baru mengalami

memudahkan dalam menyampaikan kesenangan Tentu pada dasarnya sebuah


materi pada proses pembelajaran. Bagi pembelajaran mengalami kendala

peneliti selanjutnya diharapkan bisa apapun termasuk kurangya sara

mengembangkan penelitian ini ke arah prasarana, pengalamn guru yang perlu di


yang lebih baik dan bermanfaat bagi bekali ilmu yang cukup, kondisi cuaca
dunia pendidikan. dan iklim lingkungan sekolah.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA


Agus S Suryobroto. (2004). Sarana Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
dan Prasarana Pendidikan Jasmani. Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Jakarta : PT. RinekaCipta.Sholeh,
Yogyakarta. mahmudi, 1992 dasar-dasar senam
Agus Mahendra. (2000). Senam . lantai, Jakarta, rosdiantaSunarsih 2004
Yogyakarta : FIK pembelajaran senam lantai, surabaya
UNY
Arief S Sadiman, dkk. (2003). Media
pendidikan, pengertian,
pengembangan, dan
pemanfaatannya. Jakarta : CV.
Rajawali Pers

KESIMPULAN :
Jenis penelitian yang diterapkan adalah Classroom Action Research (Penelitian
Tindakan Kelas). Penelitian ini berusaha untuk menggunakan media pembelajarn berupa
video dalam proses pembelajaran penjasorkes untuk meningkatkan kemampuan senam lantai
guling belakang peserta didik SMA kelas XI yang merupakan ranah psikomotorik.
Menurut Suharsimi Arikunto, Dkk.(dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan
Kelas, 2006: 58) mengemukakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian
tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek
pembelajaran di kelasnya”.

Anda mungkin juga menyukai