4609-Article Text-9562-1-10-20150203
4609-Article Text-9562-1-10-20150203
Abstract
Character education is not only intergrated in lesson, but it needs special strategy such as guidance and
counseling program. This model developed ten characters of values such as tolerance, honesty, discipline,
hard working, creativity, independency, curiosity, friendly/communicative, social caring, and responsibil-
ity. This model development used Research and Development method. Model feasibility Test was con-
ducted by the educational experts of characters and the experts of guidance and counseling program. The
limited trial had been done through focus group discussion. The conclusion of this research is guidance
and counseling program has not arranged yet based on students need, the service performed curative, not
structured and systematic. The final model of guidance and counseling based character consist of (a)
rational, (b) service component, (c) service strategy, (d) guidance and counseling management, and (e)
accountable program. The suggestion is all school community create conducive environment and support
guidance and counseling program based character in primary school.
ISSN 2252-6889
Alamat korespondensi:
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
Email: pps@unnes.ac.id
Siti Aminah dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (1) (2014)
73
Siti Aminah dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (1) (2014)
gunakan program excel. Hasil analisis dijadikan Tahap pengembangan terdiri dari penyusunan
dasar dalam penyusunan program bimbingan desain model. Pada penyusunan desain model,
dan konseling. Setelah program tersusun kemu- peneliti membuat model dan menyusun instru-
dian divalidasi oleh ahli pendidikan karakter dan men need assessment. Hasil need assessmen
ahli program bimbingan dan konsleing. Setelah kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan
melalui revisi dari masukan dan saran validator. program.
Model kemudian di uji coba terbatas melalui Model yang telah tersusun kemudian di-
kegiatan focus group disscussion yang diikuti oleh validasi oleh ahli, yaitu ahli program bimbingan
wakil kepala sekolah, guru kelas dan guru bim- dan konseling dan ahli pendidikan karakter. Pada
bingan dan konseling. Kegiatan focus group diss- proses validasi ahli, peneliti memperoleh masu-
cussion dilaksanakan selama dua kali pertemuan. kan dan saran untuk perbaikan model pada tabel
Model yang telah divalidasi oleh praktisi dalam 1.
focus group disscussion kemudian menjadi model Hasil validasi ahli berdasarkan lembar
final program bimbingan dan konseling berbasis penilaian ahli menunjukkan bahwa model telah
karakter di Sekolah Dasar. layan diimplementasikan dengan beberapa revisi
dengan prosesntase 81,33 % dan dalam katego-
Hasil dan Pembahasan ri baik. Model yang telah divalidasi kemudian
di perbaiki sesuai catatan pada lembar penilai-
Hasil penelitian yang dilakukan melalui an ahli. Setelah model direvisi kemudian tahap
proses wawancara dan studi dokumentasi menun- selanjutnya adalah uji coba terbatas. Uji coba
jukkan bahwa program bimbingan dan konseling terbatas dilakukan dalam kegiatan focus group dis-
di Sekolah Dasar belum sesuai dengan kebutu- scussion (FGD) yang dilakukan selama dua kali
han siswa. Hal ini dikarenakan program yang pertemuan.
disusun tidak menggunakan need assessment ter- Pertemuan pertama pada kegiatan focus
lebih dahulu. Selain itu, pelayanan masih bersifat group disscussion (FGD) dilaksanakan hari sab-
kuratif dan insidental, belum terprogram secara tu, 23 November 2013, peneliti memaparkan
sistematis. Berkaitan dengan nilai-nilai karakter, model dan melakukan diskusi dengan peserta
program yang disusun dan dilaksanakan belum FGD mengenai model program bimbingan dan
berdasarkan nilai-nilai karakter. konseling berbasis karakter di Sekolah Dasar.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Beberapa peserta FGD memberikan komentar
peneliti melakukan pengembangan model pro- berkaitan dengan program bimbingan dan konse-
gram bimbingan dan konseling berbasis karakter. ling di Sekolah dasar, diantaranya: (1) tidak ada
74
Siti Aminah dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (1) (2014)
jam masuk bimbingan dan konseling. Bagaimana masing-masing khususnya dalam pengembangan
pelaksanaan layanan dalam bentuk klasikal?; (2) nilai-nilai karakter; (2) pada analisis instrumen
mengapa karakter yang dicantumkan hanya se- pedoman observasi guru sebaiknya diberi deskrip-
puluh? Sedangkan semua karakter sangat penting si individual seperti pada angket karakter. Supa-
untuk ditanamkan; (3) bagaimana bentuk kola- ya guru kelas mudah membaca kondisi karakter
borasi guru kelas, guru bimbingan dan konseling masing-masing siswa; (3) pada kalender program
serta orangtua yang efektif dalam prgram bim- tahunan, indikator keberhasilan ditargetkan seca-
bingan dan konseling berbasis karakter. ra realistis. Hasil penilaian praktisi pada lembar
Beberapa komentar tersebut dapat dije- penilaian praktisi menunjukkan bahwa model
laskan oleh peneliti dengan memberikan penje- layak diimplementasikan dan termasuk kategori
lasan terkait pembagian tugas personel, khusus- baik dengan prosentase 79,93 %. Model yang te-
nya pada pemberian layanan klasikal yang tidak lah divalidasi praktisi kemudian di revisi sesuai
hanya disampaikan oleh guru bimbingan dan masukan pada lembar penilaian.
konseling melainkan oleh guru kelas. Nilai-nilai
karakter yang dikembangkan pada penelitian ini Simpulan
hanya sepuluh dari delapan belas karakter den-
gan pertimbangan nilai-nilai terkait dengan re- Program bimbingan dan konseling sekolah
ligius sudah disampaikan dalam mata pelajaran dasar di Kota Semarang yang disusun dan digu-
agama, serta nilai-nilai yang terkait pada cinta nakan belum melalui analisis kebutuhan, sehing-
tanah air, kewarganegaraan sudah disampaikan ga pelayanan yang diberikan tidak berdasarkan
dalam mata pelajaran pendidikan kewarganega- kebutuhan siswa, selain itu pelayanan yang dibe-
raan (PKn) hal ini untuk menghindari tumpang rikan bersifat kuratif, insidental, belum terstruk-
tindih dalam internalisasi nilai-nilai karakter tur dan sistematis. Berkaitan dengan nilai-nilai
pada siswa. Kolaborasi antara guru kelas, guru karakter, program bimbingan dan konseling di
bimbingan dan konseling serta orangtua dilaku- sekolah belum memasukan nilai-nilai karakter di
kan melalui layanan konsultasi yang dilakukan dalam program bimbingan dan konseling.
secara terjadwal untuk mengetahui perkemban- Model program bimbingan dan konseling
gan dalam pemberian layanan terkait internalisa- berbasis karakter dinyatakan layak untuk diimple-
si nilai-nilai karakter pada siswa. mentasikan oleh validator ahli pendidikan ka-
Pertemuan FGD yang kedua pada Sabtu, rakter dan program bimbingan dan konseling.
7 Desember 2013. Pada pertemuan kedua, para Pada proses uji coba terbatas, model mendapat
peserta FGD lebih memahami isi model program beberapa masukan dan setelah diperbaiki diang-
bimbingan dan konseling berbasis karakter di se- gap layak untuk diimplementasikan oleh praktisi.
kolah dasar dan memberikan masukan yang le- Model final program bimbingan dan konseling
bih kritis terhadap model yang disusun. Durasi berbasis karakter terdiri dari : landasan (rasional,
waktu yang diberikan dalam FGD kedua lebih visi dan misi, bidang pengembangan, deskripsi
lama karena guru kelas dan guru bimbingan dan kebutuhan), komponen layanan, strategi pelaya-
konseling mempelajari analisis instrumen karak- nan, sistem manajemen dan akuntabilitas (renca-
ter dan pedoman observasi baik secara kelompok na evaluasi, prosedur pelaksanaan evaluasi).
maupun individual melalui program excel. Peser-
ta FGD sangat antusias dengan pemaparan men- Daftar Pustaka
genai penggunaan analisis instrumen yang me-
mudahkan guru kelas dan guru bimbingan dan Borg, W.R., Gall, M.D. 2003. Educational Research : An
konseling dalam membaca karakter siswa. Introduction, London : Longman, Inc
Berdasarkan FGD (Focus Group Discussi- Cobia, D.C & Henderson, D. A. 2007. Developing an Ef-
fective and Accountable School Counseling Program.
on) kedua yang telah dilakukan dapat diketahui
Second Edition. Upper Saddle River. Pearson-
bahwa program layanan bimbingan dan konse- Merrill Prentice Hall, New Jersey Columbus
ling berbasis karakter masih memiliki beberapa Ohio
kekurangan yang harus diperbaiki, diantaranya Koesoma, Doni. 2007. Pendidikan Karakter Strategi Men-
adalah: (1) pada model belum dimasukkan latar didik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo
belakang atau profil sekolah, sebaiknya dimasuk- Republik Indonesia. Undang-undang Sistem Pendi-
kan. Karena setiap sekolah memiliki kekhasan dikan Nasional (UU Nomor 20 Tahun 2001)
Pasal 17
75