MUNA)
Oleh :
ABSTRAK
1
Kata Kunci: Makna Simbol Identitas Penamaan La Ode dan Wa Ode.
ABSTRACT
The problem in this study is what the symbolic meaning contained in the
identity naming La Ode in front of men and Wa Ode name before the name of the
woman in society Muna. ethnic aimed to find out what the symbolic meaning
contained in naming La Ode identity before the name of the man and Wa Ode in
front of female names on Muna.Penelitian ethnic society is a qualitative research
that is by using purposive sampling means that the informant is determined based
on certain considerations that are considered representif to obtain data relating
to the use of identity naming La Ode and Wa Ode. While the informants in this
study were 15 people consisting of Traditional Leaders, Community Leaders, and
the public.
2
PENDAHULUAN
sosial. Pertanyaan siapa tentang diri kita, sebenarnya selalu tertuju pada upaya
of belonging dan eksistensi sosial. identitas individu yang tampil dalam setiap
interaksi sosial disebut identitas etnik , yaitu bagian dari konsep diri individu yang
dimana didalamnya mencakup nilai – nilai penting yang melekat dalam diri
sosial yang merupakan penggolongan orang menurut negara, ras, kelas sosial,
pekerjaan, jenis kelamin, etnik, agama, dan lain sebagainya. Di dalam masing-
masing kategori sosial tersebut melekat suatu kekuatan, status dan martabat yang
pada akhirnya memunculkan suatu stuktur sosial yang khas dalam masyarakat,
yaitu struktur yang menentukan kekuatan dan status hubungan antar induvidu dan
antar kelompok.
ditandai masing – masing ciri- ciri khasnya, baik kondisi sosial budaya, ekonomi
3
Dalam pandangan masyarakat keinginan untuk memiliki identitas etnik
dipandang sebagai ciri dari anggota etnik. Hal tersebut berlangsung melalui proses
yang dipandang sebagai cara untuk menentukan posisi dan status identitas
khusus tentang identitas etniknya dibanding identitas etnik yang lain begitupun
Tenggara. Dan sala satu ciri khas identitas etnik yang paling melekat pada etnik
Muna adalah identitas penamaan La Ode di depan nama pria dan Wa Ode di
depan nama wanita, dengan hal tersebut maka penyebutan nama untuk penduduk
atau keturunan masyarakat yang berdiam di Jazirah Muna menjadi bermakna lebih
ganda. Makna yang dimaksud adalah pesan dari tujuan yang diharapkan orang tua
identitas etnik dalam penamaan La Ode dan Wa Ode menjadi pembeda dengan
masyarakat lain di nusantara bahkan pada skala dunia. Terkait dengan hal
berjumlah 170 orang yakni, kecamatan duruka untuk seluruh desanya penulis
menemukan ada 125 orang yang menggunakan identitas nama La Ode di depan
4
nama pria dan 100 orang untuk pengguna identitas nama Wa Ode di depan nama
Wanita. Untuk kecamatan Lohia dari seluruh Desa Penulis menemukan ada 80
50 0rang. Sementara pengguna identitas La Ode dan Wa Ode yang berada di Kota
Yakni kecamatan katobu itu terdapat 50 orang untuk identitas La Ode dan 20
untuk identitas pengguna nama Wa Ode di depan nama wanita. Namun dari
beberapa banyak jumlah pengguna identitas La Ode dan Wa Ode itu hanya sekitar
10% yang mengetahui apa makna sebenarnya dari identitas penamaan La Ode di
depan nama pria dan Wa Ode di depan nama wanita. Sebab generasi sekarang
lebih senang menggunakan nama – nama baru seperti John, Bram dan Titania
La Ode/Wa ode dengan La Ode/Wa Ode pada zaman dulu dan zaman
sekarang itu tampak berbeda jelas salah satu contoh yang penulis jumpai pada
saat observasi awal dan data awal itu adalah untuk identitas penamaan La Ode dan
Wa Ode pada zaman dulu saat itu Muna masih di pimpin oleh raja La Ode Dika
itu mereka sangat bangga bisa menyandang identitas La Ode dan Wa Ode karena
mereka termasuk orang yang sangat dihormati dan disegani oleh masyarakatnya.
merasa sangat tidak senang dan malu, sebab apabila digunakan dikalangan umum
itu akan diketahui suku aslinya. Dan juga tidak digunakan identitas La Ode dan
5
Wa Odenya mereka tidak mau memamerkan dirinya sebagai keturunan
bangsawan.
Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa dari aspek identitas etnik, setiap
etnik memeliki identitas yang berbeda terutama dalam hal pola dan gaya atau cara
hidup yang diatur berdasarkan norma dan adat istiadat setempat, perbedaan antar
etnis tesebut khususnya dalam masyrakat etnik muna. Dengan demikian uraian di
atas terlihat bahwa dalam memahami identitas etnik dituntut untuk mengetahui
ciri khas yang dimiliki oleh suatu kelompok etnis yang antara lain dapat kita lihat
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang akan diteliti adalah
depan nama pria dan Wa Ode di depan nama wanita pada masyarakaat etnik
muna.” Dengan tujuan untuk mengetahui makna simbolik yang terkandung dalam
identitas penamaan La Ode di depan nama pria dan Wa Ode di depan nama wanita
pada masyarakaat etnik muna. Dan hasil penelitian ini diharapkan untuk
identitas etnik, dan penggunaan identitas etnik orang muna dalam masyarakat
setempat.
6
Teori Negosiasi Identitas
seseorang selalu dihasilkan dari interaksi sosial. Identitas atau gambaran refleksi–
menantang identifikasi-identifikasi diri kita atau orang lain. Hal ini bermula dalam
kehidupan keluarga, ketika kita mulai memperoleh berbagai identitas pribadi dan
sosial. Misalnya saja, kita memulai hubungan untuk pertama kalinya dengan
berbagai identitas sosial kelompok seperti budaya, jenis kelamin, dan usia.
menjadi bagian identitas sosial yang sangat penting. Identitas pribadi merupakan
karateristik yang lebih unik yang kita hubungkan dengan diri kita masing- masing,
Identitas kebudayaan dan etnik sangat penting, dan seperti yang lainnya,
beberapa rasa keterkaitan pada kelompok kebudayaan yang lebih besar golongan
terdiri dari gabungan keturunan atau sejarah kelompok dari satu generasi lainnya.
Termasuk di dalamnya, negara, asal, ras, agama, dan bahasa. Identitas etnik bisa
Identitas etnik ditandai oleh nilai isi (value content) Dan ciri khas
(salienc). Nilai isi terdiri dari macam-macam evaluasi yang dibuat berdasarkan
7
mempengaruhi anggotanya agar menilai komunitas atau kelompok di atas
individu.
METODE PENELITIAN
dan Toko adat yang mengetahui tentang pengunaan identitas penamaan La Ode
observasi secara langsung mengenai lokasi yang akan diteliti, wawancara, studi
1. Observasi
2. Wawancara
8
3. Studi Pustaka
4. Dokumentasi
penamaan La Ode dan Wa Ode pada masyarakat Muna, dan sesuai dengan
observasi dan hasil wawancara di lapangan maka makna simbolik La Ode dan Wa
Ode adalah: “arti simbol Identitas La Ode dan Wa Ode adalah : La Ode terbentuk
dari dua kata dari filologi huruf arab. La adalah singkatan kata simbol dari
9
simbolik dari Lailallaha Ilallah) sedangkan Ode adalah berarti bangsawan yang
ditemukan dalam literatur bahasa arab yang tua. La Ode artinya adalah orang yang
mulia atau terpuji di Depan Allah. Berangkat dari kata ini maka hendaknya laah
para bangsawan (anak-anak) menjaga lidah, dan semua indera. Karena awalnya
La Ode itu tidak diberikan kepada anak turunan hanya diberikan kepada sultan
kemudian untuk mempermudah voting ditambah 1 orang lagi jadi 9). Keputusan
adalah untuk melakukan indentifikasi kepada anak turunan para anak siapa tau di
ketika raja Muna Sangia La Tugho membayar nazarnya pada tahun 1712 M,
bahwa yang penting permaisurinya Wa Sope dapt melahiirkan seorang anak, maka
bayi yang akan di panggil “ Ode”. Sehingga kata ini juga kemudian ikut
digunakan kepada bagsawan yang hidup saat itu. Oleh karena itu raja yang
menggunakan nama Ode yaitu anak Sangia La Tugho yang diberi nama La Ode
penggunaan kata La Ode bagi laki – laki dan Wa Ode bagi perempuan dipercaya
sebagai nama – nama bangsawan dan yang bersumber dari Al-Qur’an yakni
Ode di depan pria dan Wa Ode di depan nama wanita bersumber dari Al- Qur’an
yakni dua kalimat syahadat dan La Ode dan Wa Ode juga merupakan anak
10
bangsawan akan tetapi identitas La Ode dan Wa Ode juga merupakan ciri khas
bagi masyrakatnya karena dari identitasnya sudah diketahui suku aslinya tanpa
ada perkenalan lagi. Dan juga makna simbol dari penamaan identitas La Ode dan
Wa Ode pada zaman kesultanan La Ode Husein yang penyandang La Ode dan Wa
Ode awalnya tidak diberikan kepada anak turunan hanya diberikan kepada sultan
terpilih. Kemudian ada perubahan bahwa penyandang La Ode dan Wa Ode akan
akan tetapi apabila keturunan ayahnya bukan La Ode maka tidak berhak untuk
Makna simbolik dari nama La Ode dan Wa Ode merupakan ciri khas
sebagai calon pemimpin menurut masyarakat Muna. Dan penamaan La Ode dan
Wa Ode berasal dari kata KAOMBO yang artinya bahwa kemuka dan mempunyai
makna baris ke depan dan berhak menjadi calon pemimpin nantinya. Dan La Ode
yang atinya malam dan mempunyai makna simbol dia adalah seorang laki – laki.
Dan Wannahari yang artinya siang berati Wa Ode jadi antara La Ode dan Wa
Ode harus saling melengkapi dan merupakan dua hal terpeting bagi kehidupan”.
sebagaimana dengan kata “Abu” untuk sapaan bagi anak orang–orang Arab. Lebih
jauh lagi, kata depan La Ode/ Wa Ode yang melekat pada nama mereka
menggambarkan bahwa mereka bagian dari pengaruh budaya suku daratan yang
didominasi oleh pengaruh Kerajaan Majapahit. Ini dapat terbukti pada akhir masa
11
keemasan Kerajaan Majapahit, dimana Pati Gajah Mada melakukan pelayaran ke
wilayah timur.
Dengan kata lain, pemaknaan identitas kata La Ode dan Wa Ode dapat
Asal kata Ode merupakan bahasa hidup yang berasal dari bahasa arab,
dimana serangkaiannya dengan Kata La/Wa juga dari bahasa arab, sehingga dua
(nahwu) kata “Ode” berasal dari kata (maaf maunya ditulis dengan huruf arab tapi
Wa Ode yang berarti orang yang telah berjanji, dimana huruf “Wa” pada
kata “Ode” secara tata bahasa arab menjadi kesatuan dari kata ode itu sendiri yang
berarti janji (asal katanya/kata dasar) yang diartikan huruf “wa” tidak mempunyai
makna (bukan bermakna “dan”), sehinga kata ode adalah janji yang dikenakan
pada subyek (orang) yang telah berjanji. Dengan hal tersebut, maka kata “Ode”
berarti seseorang yang telah berjanji. Dengan menggunakan kata depan La/Wa
menjadi La Ode dan Wa Ode diartikan sebagai seorang laki- laki yang telah
berjanji (La Ode) dan demikian juga untuk perempuan (Wa Ode) dengan
KESIMPULAN
disimpulkan bahwa: La Ode terbentuk dari dua kata dari filologi huruf arab. La
12
adalah singkatan kata simbol dari Laillaha Illallah sedangkan Wa Ode singkatan
bukan penggalan tapi simbolik dari Lailallaha Ilallah) sedangkan Ode adalah
berarti bangsawan yang ditemukan dalam literatur bahasa arab yang tua. La Ode
artinya adalah orang yang mulia atau terpuji di Depan Allah. Berangkat dari kata
ini maka hendaknya laah para bangsawan (anak-anakku) menjaga lidah, dan
semua indera. Karena awalnya La Ode itu tidak diberikan kepada anak turunan
hanya diberikan kepada sultan terpilih. Kemudian terjadi perubahan policy oleh
ditambah 1 orang lagi jadi 9/sio). Keputusan untuk memberikan nama La Ode
anak turunan para anak siapa tau di kemudian hari ditemukan bibit kepemimpinan
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Pustaka
Hanafi, La Ode Ali. La Ode Kuara. 2008. Sejarah dan Kebudayaan Muna (karya
tulis).
13
Malleang . 2000. Metode penelitian kulitatif. PT. Remaja Pusda Karya, :
Bandung.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung :
Rosdakarya
Mulyana , Deddy., Rakhmat, Jalaluddin. 2006. Komunikasi Antarbudaya.
Bandung ; Rosdakarya
Setiadi, Elly M, dkk. 2007, ilmu sosial dan Budaya Dasar, jakarta; kencana
Simatupang , Lono Lastoro, 2006. Metode , teori, teknik kebudayaan,: pustaka
Widyatama
Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung : Rosdakarya.
Sumber Elektronik
(https://sejarahwuna.wordpress.com/2012/12/28/asal-muasal-penggunaan-kata-
depan- La Ode-dan-Wa Ode-untuk-nama-masyarakat-di-jazirah-muna-/) Diakses
18 Januari 2016
http://rajawaligarudapancasila.blogspot.com./2011/05/konsep-simbol-dalam
persfektif_31html//09:02 wita Diakses 18 Januari 2016
14