Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/186/Prognas/II/2019 01 1/4

RS TK. II 02.05.01
dr. AK GANI
Tanggal Terbit Ditetapkan
12-02-2019 Kepala Rumah sakit Tk II 02.05.01.dr.Ak Gani

SPO

dr.Ponco Darmono,Sp.B
Kolonel Ckm NRP 11930098570570
PENGERTIAN
Tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam persalinan normal
TUJUAN Agar persalinan segera berakhir/ bayi segera lahir. bayi dan ibu
selamat.
KEBIJAKAN Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk.II 02.05.01 dr. Ak Gani No Kep 34
/II/2019 tentang Pelayanan Maternal dan Neonatal
PROSEDUR Persiapan Alat dan Bahan:
1. Partus set.
2. Alat untuk resusitasi bayi.
3. Uterotonika (Oksitoksin, ergometrin inj).
4. Lidokain inj.
5. Spuit 3cc, 5 cc.
6. Set tranfusi dan cairan RL.
7. Alat/ sarana untuk episiotomi, dan penjahitan.
8. Alat pelindung diri.
9. Alat untuk vital sign ( tensi meter, stetoskop, termometer).
10. Dopler.
11. Aquades.
12. Pencatatan pelaporan.

Pelaksanaan:
1. Menjelaskan hal – hal yang akan dilakukan.
2. Mendengar dan melihat tanda dan gejala persalinan kala dua.
3. Mengenakan APD.
4. Memastikan kelengkapan peralatan.
5. Mencuci tangan 6 langkah, keringkan dengan tisu
6. Mendekatkan peralatan
7. Memastikan pembukaan telah lengkap, dengan melakukan
periksa dalam.
8. Bila selaput ketuban masih utuh, pembukaan telah lengkap
dilakukan amniontomi/ memeceh selaput ketuban.
9. Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang
keadaan pasien.
10. Mengatur posisi litotomi pasien dan melakukan bimbingan
meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat (his)
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen Nomor revisi Halaman


SPO/186/Prognas/II/2019 01 2/2

RS TK. II 02.05.01
dr. AK GANI
PROSEDUR 11. Meletakkan kain bersih (handuk) di atas perut ibu (jika kepala
bayi telah membuka vulva pada diameter 5–6 cm.
12. Meletakkan kain bersih di bawah bokong ibu.
13. Membuka tutup set partus dan perhatikan kelengkapannya.
14. Mengenakan sarung tangan DTT
15. Melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisidengan
kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi
untuk menahan posisi deflexi dan membantulahirnya kepala.
16. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas cepat dan
dangkal sampai kepala lahir seluruhnya.
17. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil
tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan
proses kelahiran bayi.
18. Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
19. Setelah kepala melakukan putar paksi luar, pegang secara
biparetal, anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan
lembut gerakkan kepala ke arah bawah untuk
20. melahirkan bahu depan dan gerakan ke atas untuk melahirkan
bahu belakang.
21. Setelah kedua bahu lahir geser tangan bawah ke arah perineum
ibu untuk menyangga kepala lengan leher sebalah bawah,
gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan
dan siku bagian atas
22. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran lengan atas berlanjut
ke punggung, bokong, dan kaki. Pegang kedua mata kaki dengan
ibu jari dengan jari-jari lain.
23. Melakukan penilaian selintas kondisi bayi.
24. Bayi ditaruh di atas perut ibu dan keringkan.
25. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
26. Memberi tahu ibu bahwa akan disuntik.
27. Dalam waktu 1 menit (kurang) setelah bayi lahir suntikkan
oksitoksin 10 unit IM di sepertiga paha atas bagian distal latera
28. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem
kira-kira 3-4 cm dari pusat bayi. Pasang klem kedua 1 cm dari
klem pertama.
29. Memotong tali pusat diantara dua klem dengan dilindungi tangan
kiri.
30. Mengikat tali pusat dengan karet pengikat tali pusat. Lepaskan
klem tali pusat
31. Meletakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi (IM)
32. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain, pasang topi kepala bayii
33. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm
dari vulva.
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen Nomor revisi Halaman


SPO/186/Prognas/II/2019 01 3/4
RS TK. II 02.05.01
dr. AK GANI
PROSEDUR 34. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu di tepi atas
simpisis, untuk mengetahui plecenta lepas/ belum.
35. Memantau kontraksi uterus dengan tangan kiri dan melakukan
peregangan tali pusat dengan tangan kanan.
36. Melahirkan plasenta, tangan kanan meregangkan tali pusat
sejajar dengan lantai dan tangan kiri berada di atas simpisis
melakukan dorongan dorsokranial.
37. Pada saat plesenta nampak di introitus vagina, plasenta
ditangkap dengan kedua tangan.
38. Melakukan pengeluaran plesenta secara memutar pelan searah
jarum jam dengan hati-hati, sampai seluruhnya lahir.
39. Tangan kiri melakukan masase uterus,hingga berkontraksi
40. Memeriksa kedua sisi plasenta termasuk kelengkapan kotiledon
dengan cara buka selapu ketuban, bersihkan gumpalan darah,
dengan kedua tangan lekatkan antar kotiledon, keadaan tali pusat
beserta ukuran-ukurannya
41. Memasukkan plasenta pada tempatnya.
42. mengambil beberapa kasa bersihkan vulva lihat keadaan
perineum dan vagina.
43. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik, tidak terjadi
perdarahan.
44. Membiarkan bayi tetap di dada ibu paling sedikit 1 jam.
45. Setelah 1 jam lakukan pemeriksaan antropometri, berikan tetes
mata, suntikkan vitamin K1 IM.
46. Melakukan pemantauan kontraksi uterus kembali.
47. Mengajarkan masase pada ibu.
48. Melakukan evaluasi jumlah kehilangan darah.
49. Melakukan pemeriksaan vital sign ibu dan perdarahan serta
kontraksi setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit
pada jam kedua.
50. Memeriksa kembali KU bayi (keadaan umum pernapasan, suhu
badan).
51. Menempatkan semua peralatan ke dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi.
52. Membuang bahan - bahan yang terkontaminasi pada tempat
yang sesuai.
53. Merapikan, membersihkan ibu.
54. Memastikan ibu nyaman.
55. Melakukan dekontaminasi tempat bersalin.
56. Mencelupkan dan lepas sarung tangan ke dalam klorin
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

No. Dokumen Nomor revisi Halaman


SPO/186/Prognas/II/2019 01 4/4
RS TK. II 02.05.01
dr. AK GANI
PROSEDUR 57. Mencuci tangan pada air mengalir dengan sabun.
58. Memberi informasi pada ibu hasil tindakan.
59. Melakukan dokumentasi.

UNIT TERKAIT 1. Ruang Kebidanan


2. Ruang Bayi
3. Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai