PETUNJUK PENGGUNAAN
BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA
PENINGKATAN KETAHANAN MASYARAKAT DESA TA 2020
I, PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai dengan September 2019 persentase penduduk miskin Jawa
Tengah sebesar 10,58 persen (3,67 juta jiwa) turun 0,62 persen dibanding
September 2018, sementara penurunan kemiskinan Indonesia hanya 0,28
persen. Pada periode Maret 2017 — Maret 2018, persentase penduduk miskin
turun 1,69 persen, sementara penurunan kemiskinan Indonesia hanya 0,80
persen poin, Meskipun persentase kemiskinan telah turun tajam, namun
persentase kemiskinan Jateng masih berada di atas capaian nasional yaitu
9,82 persen. Keberadaan penduduk miskin tersebut berada di perdesaan
sebesar 12,26 persen dan berada di perkotaan sebesar 8,99 persen.
Bulan Maret 2020 Indonesia termasuk Jawa Tengah mengalami
pandemi Covid-19, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang
melambat dan meningkatkan jumlah penduduk miskin. Dalam rangka
mengantisipas|_ meningkatnya angka kemiskinan di pedesaan sebagai
dampak pandemi Covid -19 di Jawa Tengah, maka kebijakan penggunaan
Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa untuk kegiatan Periingkatan
Ketahanan Masyarakat Desa Tahun 2020 bagi 3.764 desa diarahkan untuk
penyertaan modal BUMDesa guna mengembangkan unit usaha perdagangan
atau unit pangan desa sebagai penyedia sembako bagi masyarakat.
BUMDesa sebagal salah satu kelembagaan ekonomi desa yang saat ini
berkembang pesat di Jawa Tengah diharapkan mampu mengkonsolidasikan
seluruh kegiatan ekonomi di desa yakni melakukan kerjasama/kemitraan
dengan berbagai pihak pelaku usaha. Oleh karenanya BUMDesa diharapkan
mampu melayani warung-warung di desa sebagai upaya menggerakkan
ekonomi desa sekaligus pembangkitan ekonomi di desa akibat dampak
pandemi covid-19 dengan mendayagunakan seluruh potensi yang dimiliki.
Fees cla ed aoyang menguntungkan sehingga mampu menjadi kekuatan baru ekonomi di
desa,
Sebagai salah satu unit usaha perdagangan/unit usaha pangan desa,
BUMDesa diharapkan mampu menggerakkan ekonomi desa dengan
menjamin ketersediaan sembako yang cukup, bermutu, aman dengan harga
terjangkau.
B. Dasar Hukum
1, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 4 Tahun 2018 Tentang
Pemberdayaan Masyarakat Desa;
2. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia No. 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 611);
4, Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 18 tahun 2018 tentang Pedoman
dan Pembinaan Dan Pengawasan Badan Usaha Milik Desa di Provinsi Jawa
Tengah;
5. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pemberian Bantuan Keuangan Kepada Desa Di Provinsi Jawa Tengah;
6. DPA PPKD Nomor 00397/DPA/2020,
C. Maksud dan Tyjuan
1. Maksud
Menggerakkan ekonomi desa dengan pembangkitan ekonomi di desa
sebagai akibat dampak pandemi Covid-19 melalui BUMDesa.
2. Tujuan
a. Penguatan BUMDesa dengan penambahan modal usaha dari
penyertaan modal Pemerintah Desa.
b. Pengembangan ekonomi desa melalui pengembangan potensi desa
setempat serta memberdayakan kelompok ekonomi di desa.TI, PELAKSANAAN KEGIATAN
A
2
&
Sasaran
Penerima Bankeu Peningkatan Ketahanan Masyarakat Desa adalah 3.764 desa
dengan kriteria desa merah dan desa kuning dari 29 Kabupaten se Jateng yang
telah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 412/41
Tahun 2020 tentang Lokasi dan Alokasi Penerima Bantuan Keuangan kepada
Pemerintah Desa untuk Peningkatan Ketahanan Masyarakat.
. Bentuk Bantuan
Bankeu Peningkatan Ketahanan Masyarakat Desa merupakan_ bantuan
keuangan kepada Pemdes yang diarahkan untuk penyertaan modal BUMDesa
sebesar Rp. 20.000.000,- per desa, guna pengadaan sembako murah sesuai
dengan prinsip:
1. Gotong royong
2. Transparansi/keterbukaan
3. Saling menguntungkan/ sharing profit/margin
Adapun sembako yang dimaksudkan antara lain:
Beras atau jagung
Gula pasir
Sayur-sayuran dan buah
Lauk (daging, ayam, ikan dsb)
Minyak goreng
‘Susu
Telur
Minyak tanah, gas
penanapwne
Garam beryodium
Manfaat
1. Meningkatnya ketahanan pangan di tingkat desa dan masyarakat sebagai
dampak Covid-19;
2, Pembangkitan ekonomi di desa yang dapat menumbuhkan penjualan hasil
Pertanian dalam arti luas serta sektor UMKM;
3. Terlayaninya kebutuhan sembako masyarakat melalui warung-warung
desa oleh BUMDesa dengan harga terjangkau.D. Pelaksanaan Penggunaan Bantuan
Pelaksanaan penggunaan Bankeu Peningkatan Ketahanan Masyarakat Desa
adalah sebagai berikut:
1
Bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa kegiatan Peningkatan
Ketahanan Masyarakat Desa di arahkan untuk penyertaan modal dari
Pemerintah Desa kepada BUMDesa untuk mengembangkan unit usaha
perdagangan atau unit usaha pangan desa. Unit usaha tersebut
menyediakan sembako bagi masyarakat, bukan dimaksudkan dibagikan
gratis kepada masyarakat sebagai bantuan sosial;
Pengembangan unit usaha tersebut berpedoman pada ketentuan dan
tujuan pendirian BUMDesa untuk menggerakkan ekonomi desa sekaligus
untuk pembangkitan ekonomi di desa akibat dampak pandemi COVID 19
sehingga tidak mematikan dan menimbulkan persaingan dengan warung di
desa;
Penyertaan modal untuk BUMDesa diharapkan mampu melayani sembako
bagi warung di desa dan menghindari pelayanan secara langsung kepada
masyarakat desa;
Pengembangan jenis sembako diprioritaskan sesuai dengan kebutuhan bagi
warung di desa dan masyarakat desa dengan mengembangkan potensi
desa setempat serta memberdayakan kelompok ekonomi di desa;
. Agar BUMDesa mampu melayani sembako bagi warung desa dengan harga
yang terjangkau, maka strategi yang perlu dilakukan dengan memutus
rantai atau memperpendek distribusi_ barang dan melakukan
kerjasama/kemitraan dengan berbagai pihak pelaku usaha.
Pelaksanaan penyediaan:
‘a. Sembako diutamakan di peroleh dari potensi masyarakat setempat/lokal
(Poktan, Kelompok Peternak, UMKM dsb) yang bertujuan untuk
menghidupkan dan menggerakkan ekonomi desa.
b. Jenis sembako ditentukan atas kebutuhan prioritas bagi masyarakat
yang disediakan oleh warung
Pelaksanaan distribusi:
a. Sembako isistribusikan kepada warung di desa dengan model
kerjasama yang saling menguntungkan (konsinyasi, titip barang).
b. Warung berbelanja di BUMDesa yang berfungsi sebagai grosir,
sedangkan warung di desa berfungsi sebagai agen BUMDesa.
c. Warung melakukan penjualan secara langsung kepada masyarakatmL.
E, BUMDesa sebagai Unit Usaha Perdagangan atau Unit Usaha Pangan Desa
diharapkan mempunyai keunggulan kompetitif yakni :
1, Mampu menyediakan sembako dengan harga murah/terjangkau yaitu
dengan memotong jalur distribusi (sebagai distributor/grosir).
Memberikan layanan antar kepada warung
Membangun branding produk BUMDesa (packaging, label)
Melakukan kerjasama/kemitraan saling menguntungkan dengan pihak lain,
Menyediakan sembako pada jenis tertentu sesual kebutuhan masyarakat
.. Tidak bersaing/mematikan warung di desa.
a
LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN,
1. Melakukan koordinasi dengan BUMDesa penerima bantuan
2. Melakukan Identifikasi warung yang ada di desa
3. Mempertemukan BUMDesa dan warung di desa untuk membahas kerjasama
4, Menetapkan warung yang ada di desa yang bersediamelakukan kerjasama
dengan BUMDesa.
KEBERLANJUTAN KEGIATAN
Pengembangan unit usaha perdagangan terus dilakukan pasca pandemi Covid-19
oleh BUMDesa yang berfungsi agar mampu memfasilitasi dan menggerakkan
warung di desa. Sumber pembiayaan untuk pengembangan lebih lanjut dapat
berasal dari APBDes / DD / APBD Kab/APBDProv dan APBN maupun sumber
pendanaan lain yang tidak mengikat.
MONITORING
Monitoring dilaksanakan guna mengetahui perkembangan _ pelaksanaan
Penggunaan Bankeu Peningkatan Ketahanan Masyarakat serta kendala yang
terjadi. Monitoring dilaksanakan sejak direncanakannya kegiatan sampai dengan
pelaksanaan. Data yang diperlukan untuk monitoring antara lain:
1. Jenis dan jumlah sembako yang disediakan oleh BUMDesa
2. Jumlah warung di desa yang dilayani oleh BUMDesa
3. Kontribusi keuntungan terhadap Pendapatan Desa
4, Dampak terhadap ekonomi desaVI. PELAPORAN
BUMDesa menyampaikan laporan kepada Kepala Desa secara berkala dan/atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan dan secara berjenjang kepada Bupati dan
Gubernur.
VII, PEMBINAAN
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten melakukan pembinaan yang dilaksanakan oleh
Instansi yang membidangi urusan pemberdayaan masyarakat berkoordinasi
dengan instansi yang menangani urusan ketahanan pangan daerah, perdagangan,
dan usaha mikro. Sedangkan di tingkat Desa, Kepala Desa berkoordinasi dengan
Camat melakukan pembinaan terhadap unit usaha perdagangan/unit usaha
pangan desa,
VIII. PENUTUP
Demikian Petunjuk Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa
untuk dipedomani dalam pelaksanaannya.
Semarang, |3 Juli 2020
KEPALA DINAS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, DESA,
KEPENDUDUKAN, DAN PEDICATATAN SIPIL
— PROVINSI-JAWA TENGAH
‘Pembina Utama Madya
NIP. 19611009 198903 1 009