Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANDIRI

Disusun oleh :

ALISYA FEBRINI MAGDALENA KOROMPIS


20101109

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahma
t serta hidayahnya kepada kita semua, sehingga berkat karunianya penulis masih be
rkesempatan untuk menyelesaikan makalah hakikat dan kedudukan bahasa
Indonesia untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
            Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa menyampaikan ucapan ba
nyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberi masukan da
n terlibat dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
            Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bukan saja kepada penulis, teta
pi juga bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

Halaman Judu
l ……………………………………............................................................
Kata Penganta
r…………………………………………………………………….................
Daftar Is
i……………………………………………............................................................
BAB I PENDAHULUAN……………………………..........................................................
1.1 Latar Belakang Masala
h………………………........................................................
1.2  Identifikasi Masalah……………………………......................................................
1.3  Batasan Masala
h……………………………….......................................................
1.4  RumusanMasalah……………………………........................................................
..
1.5  Tujuan........................................................................................................................
.
1.5.1     Tujuan Umu
m.................................................................................................
1.5.2     Tujuan Khusu
s...............................................................................................
1.6  Manfaat……………………………………………...................................................
.
BAB II PEMBAHASAN…………………………………....................................................
2.1 Hakikat Bahasa Indonesia…………………………...................................................
2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia…………………………….........................................
BAB III PENUTUP……………………………..................................................................
3.1 Kesimpulan ………………………………..................................................................
3.2 Saran……………………………………….................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah kesatuan perkataan beserta sistem penggunaannya yang
berlaku umum dalam pergaulan antar anggota suatu masyarakat atau bangsa.
Masyarakat atau bangsa merupakan sekelompok manusia atau komunitas dengan
kesamaan letak geografi, kesamaan budaya, dan kesamaan tradisi. Dengan
demikian, selain memiliki fungsi utama sebagai wahana berkomunikasi, bahasa juga
memiliki peran sebagai alat ekspresi budaya yang mencerminkan bangsa
penuturnya. Kecakapan berbahasa suatu bangsa mencerminkan budaya bangsa
yang terwujud dalam sikap berbahasa itu sendiri. Sikap berbahasa yang dilandasi
oleh kesadaran berbahasa akan membangun rasa cinta, bangga, dan setia terhadap
bahasa dan terhadap bangsa.
Dengan demikian,Bahasa Indonesia adalah bahasa yang menjadi wahana
komunikasi dan alat ekspresi budaya yang mencerminkan eksistensi bangsa
Indonesia. Pengembangan sikap berbahasa yang mencakup kemahiran berbahasa
Indonesia dalam wadah pendidikan formal (sekolah) dilaksanakan melalui mata
pelajaran atau mata kuliah Bahasa Indonesia. Dengan demikian hakekat
pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran untuk menjadikan peserta
didik memiliki kemahiran berbahasa Indonesia baik dalam berkomunikasi lisan
maupun tertulis yang mencerminkan kesadaran berbahasa sebagai bangsa
Indonesia yang telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara.
Kemahiran berbahasa Indonesia harus selalu diupayakan oleh seluruh
penuturnya agar memiliki sikap berbahasa yang positif. Sikap berbahasa positif itu
akan membawa sikap setia, bangga, dan cinta kepada bahasa Indonesia. Dengan
demikian, bahasa Indonesia dapat 
Kedudukan bahasa adalah status relatif bangsa sebagai sistem lambang nilai
budaya yang dirumuskan atas dasar nilar sosial yang dikaitkan dengan bahasa yang
bersangkutan.

1.2  Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu sebag
ai berikut:
1.    Hakikat bahasa
2.    Kedudukan bahasa
1.3  Batasan masalah
Agar pembahasan dalam makalah ini tidak terlalu mengambang maka penulis m
embatasi pembahasannya. Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah me
mbahas masalah hakikat dan kedudukan bahasa indoensia.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas maka pembahasan dalam m
akalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apakah hakikat bahasa Indonesia itu?
2.    Apakah kedudukan bahasa indonesia itu?

1.5 Tujuan

1.5.1             Tujuan Umum
Sebagai tugas bahasa Indonesia

1.5.2             Tujuan Khusus
1.      Menjelaskan mengenai hakikat bahasa Indonesia
2. Menjelaskan mengenai kedudukan bahasa Indonesia

1.6  Manfaat Penulisan
            Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan, serta bahan dalam pe
nerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai gambaran mengenai hakikat
dan kedudukan bahasa. Sebagai sumber pengetahuan dan pembelajaran untuk dap
at memahami dan mempelajari perkembangan mengenai hakikat dan kedudukan ba
hasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Bahasa Indonesia


            Banyak ahli yang menjelaskan  hakikat atau pengertian bahasa. Chaer mem
berikan ciri-ciri yang menunjukkan hakikat bahasa antara lain, bahwa bahasa itu seb
uah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan
manusiawi 
Ahli lain yang mendefinisikan hakikat bahasa adalah Bloch & Trager yang dik
utip oleh Hasan Lubis,  sebagai berikut :”Language is a system of arbitrary vocal sy
mbol”(bahasa adalah sebuah sistem lambang-lambang vokal yang bersifat arbitrer)
Berdasarkan pendefinisian tersebut, Lubis menandai empat hal yang menjadi ciri ba
hasa, yaitu sistem, artinya keteraturan, dimulai dari bunyi-bunyi, fonem-fonem, morfe
m-morfem, kata-kata, dan kalimat-kalimat yang semuanya mempunyai sistem atau a
turan. Sistem bahasa yang disusun tersebut dilambangkan dengan lambang bahasa
yang memiliki makna. Vokal, dalam definisi yang disampaikan oleh Lubis mengacu p
ada alat ucap, ia mengatakan bahwa bahasa adalah lambang-lambang yang diucap
kan dengan teratur. Sedangkan pengertian arbitrer ia jelaskan dengan istilah manas
uka.
Semenara Prof, Anderson mengemukakan delapan prinsip dasar mengenai h
akikat bahasa:
1.            Bahasa adalah suatu system
2.            Bahasa adalah vocal
3.            Bahasa tersusun dari lambang-lambang   mana suka
4.            Setiap bahasa bersifat khas, unik
5.            Bahasa dibangun dari kebiasaan-kebiasaan
6.            Bahasa adalah alat komunikasi
7.            Basasa berhubungan erat dengan budaya asalnya
8.            Bahasa itu berubah-ubah (Anderson; 1972:35-6)

H. Dauglas Brown, setelsh menelaah batasan bahasa dari enam sumber, me


mbuat rangkuman sebagai berikut:
1.            Bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barangkali juga untuk sistem generatif
2.            Bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbiter
3.            Lambang tersebut terutama sekali bersifat vokal tetapi mungkin juga bersifat visual
4.            Lambang itu mengandung makna konvensional
5.            Bahasa dipergunakan sebagai alat komunikasi
6.            Bahasa beroprasi dalam suatu masyarakat bahasa atau budaya
7.            Bahasa pada hakikatnya bersifat kemanusiaan, walaupunn mungkin tidak terbatas pa
da manusia saja
8.            Bahasa diperoleh semua orang atau bangsa dengan cara yang hamper bersamaan;
bahasa dan belajar bahasa mempunyai ciri-ciri kemestaan (Brown,1980:5)

Beradasrkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat bahasa i


tu adalah sebuah sistem yang terdiri atas subsistem-subsistem yang memiliki aturan
tersendiri, sistem bahasa tersebut dilambangkan dengan lambang bunyi bahasa yan
g memiliki makna dan bersifat arbitrer yang berdasarkan konvensi masyarakat tutur
(Speech Community). Selain itu, bahasa bersifat produktif artinya dengan unsur yan
g terbatas dapat menghasilkan ujaran yang tidak terbatas serta bahasa akan beruba
h seiring perkembangan zaman dan manusia karena bahasa bersifat dinamis dan m
anusiawi atau hanya dimiliki dan dipakai atau digunakan oleh manusia.

2.2 Kedudukan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yang sangat penting, yaitu
sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa nsional, bahasa
Indonesia di antaranya berfungsi mempererat hubungan antarsuku di Indonesia.
Fungsi ini, sebelumnya, sudah ditegaskan di dalam butir ketiga ikrar Sumpah
Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia”.
Kata ‘menjunjung’ dalam KBBI antara lain berarti ‘memuliakan’, ‘menghargai’, dan
‘menaati’ (nasihat, perintah, dan sebaginya.). Ikrar ketiga dalam Supah Pemuda
tersebut menegaskan bahwa para pemuda bertekad untuk memuliakan bahasa
persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Pernyataan itu tidak saja merupakan pengakuan
“berbahasa satu”, tetapi merupakan pernyatakan tekad kebahasaan yang
menyatakan bahwa kita, bangsa Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan,
yaitu bahasa Indonesia (Halim dalam Arifin dan Tasai, 1995: 5). Ini berarti pula
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional yang kedudukannya
berada di atas bahasa-bahasa daerah.
3

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dikukuhkan sehari setelah


kemerdekaan RI dikumandangkan atau seiring dengan diberlakukannya Undang-
Undang Dasar 1945. Bab XV Pasal 36 dalam UUD 1945 menegaskan bahwa
bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai bahasa dalam penyelenggaraan administrasi negara, seperti
bahasa dalam penyeelenggaraan pendidikan dan sebagainya.

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum d
alam:

1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, ”Kami putra dan putri In
donesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
2. Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang Ne
gara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa ”Bahasa Negara i
alah Bahasa Indonesia”.
Dari Kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:

1. Bahasa kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.


2. Bahasa negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :

1. Lambang kebanggaan kebangsaan


2. Lambang Identitas Nasional
3. Alat penghubung antar warga, antar daerah, dan antar budaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar bel
akang sosial budaya dan bahasanya masing-masing kedalam kesatuan keba
ngsaan Indonesia

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Hakikat bahasa Indonesia dan Kedudukan bahasa Indonesia
Hakikat bahasa Indonesia adalah kemahiran berbahasa Indonesia baik dalam
berkomunikasi lisan maupun tertulis yang mencerminkan kesadaran berbahasa
sebagai bangsa Indonesia yang telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Negara.
2. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia adalah
sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, indentitas nasional, alat perhubungan
antar warga, antar daerah dan antar budaya, serta alat pemersatu suku, budaya dan
bahasa di Nusantara.
3.2 Saran
      Dalam menggunakan bahasa Indonesia kita harus menerapkan konsep dasar da
lam berbahasa serta mengembangkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar da
n tetap menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari pada saat ber
aktifitas.

DAFTAR PUSTAKA
        Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Pragmatik. bandung: Angkasa
        Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

        Chaer, Abdul. 2010. Sosoilinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai