Anda di halaman 1dari 2

1.

1. Tahap pencatan bukti transaksi keuangan

Tahap pencatatan bukti transaksi keuangan ini merupakan yang pertama dari tahap siklus
akuntansi yang merupakan suatu proses pencatatan terkait seluruh bukti atas suatu transaksi
keuangan yang telah dilakukan. Mengingat dalam memulai seluruh proses tentu membutuhkan
suatu data secara otentik dan akuntable. Hal tersebut akan bermanfaat pada mudahnya
melakukan analisis arus kas atau cash flow perusahaan. Setelah dilakukan pencatatan maka anda
perlu menggolongan transaksi keuangan tersebut untuk memudahkan dalam menganalisis data
keuangan tersebut. Langkah dalam pencatatan bukti transaksi keuangan ini dilakukan baik itu
transaksi internal maupun eksternal perusahaan, yang disusun ke dalam sebuah jurnal tertentu
dapat berupa jurnal umum atau khusus. Selanjutnya catat hasil dari melakukan pencatatan dan
penggolongan yang dituangkan kedalam jurnal tersebut ke laporan buku besar.

2. Tahap pembuatan ringkasan laporan keuangan

Tahap pembuatan ringkasan laporan ini merupakan yang kedua dari tahap siklus akuntansi yang
merupakan proses meringkas laporan yang telah dibuat pada tahapan yang pertama. Tujuan dari
membuat ringkasan laporan keuangan tersebut adalah untuk memudahkan anda sebagai pelaku
bisnis dalam melakukan analisis data. Sehingga ketika ringkasan yang dibuat semakin ringkas
dan jelas maka akan semakin membuat anda mudah dalam menganalisis. Yang perlu anda
lakukan dalam membuat ringkasan laporan keuangan ini adalah dengan merancang neraca saldo
(trial balance) yang datanya didapat dari akun akun buku besar. Kemudian menyusun jurnal
penyesuaian (adjustmen entries) yang bertujuan untuk menyesuaikan atau menyelaraskan dengan
fakta atau kondisi yang terjadi di akhir periode, dan menyusun neraca lajur (work sheets) untuk
mempermudah dalam proses penyusunan laporan keuangan. Selanjutnya adalah dengan
membuat jurnal penutup (closing entries) yang bertujuan untuk mengetahui tingkat laba dan rugi
perusahaan (neraca keseimbangan) serta untuk menutup perkiraan / temporary account. Setelah
membuat jurnal penutup maka membuat neraca saldo untuk mengecek pencatatan kembali untuk
periode selanjutnya dan menggunakan informasi data tersebut untuk pengambilan keputusan atau
strategi perusahaan kedepannya. Dan yang terakhir dengan menyusun jurnal pembalik yang
bertujuan untuk mengantisipasi kesalahan pencatatan pada periode selanjutnya.

3. Tahap laporan keuangan atau financial statements

Tahap laporan keuangan ini merupakan yang terakhir dari tahap siklus akuntansi. Pembuatan
laporan keuangan tersebut berdasarkan pada hasil dari analisis kedua tahapan yang telah
dilakukan.Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tahapan dari pembuatan laporan keuangan:

 Laporan neraca merupakan laporan keuangan untuk menunjukkan posisi assetsatau


aktiva, liabilities atau hutang, serta equity atau modal.
 Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang terdiri dari seluruh beban
pengeluaran serta pendapatan atau incomesehingga diperoleh nilai laba dan rugi.
 Laporan perubahan modal merupakan inti dari laporan keuangan yang berisi informasi
tentang perubahan modal perusahaan, misal jumlah modal yang disetor di awal, saldo
laba periode berjalan, tambahan modal disetor, dan saldo laba ditahan.
 Laporan arus kas (cash flow) merupakan bagian dari laporan keuangan dalam periode
tertentu yang berisi aliran dana kas baik itu masuk ataupun keluar. Yang biasanya di
golongkan berdasarkan arus kas dari aktivasi investasi, aktivasi operasi, dan aktivasi
pendanaan.
 Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan tambahan yang berisi catatan
informasi yang lebih detail tentang akun tertentu sehingga memberikan nilai yang lebih
komprehensif dari suatu laporan finansial perusahaan.

N Kas Piutang Perlengkapan Peralatan Akumula Utang modal Keterangan


O si
Usaha
Penyusut
an
50.000.000. Investasi awal
1.500.000 Perlemgkapan
reparasi

Anda mungkin juga menyukai