Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS VOLUMETRI

 PENDAHULUAN
Volumetri adalah suatu analisis kuantitatif yang bergantung pada
pengukuran volume. Dalam volumetri, umumnya menggunakan buret yang
diposisikan dengan statif dan dibawahnya terdapat erlenmeyer sebagai
penampung larutan yang diselidiki saat, dan larutan yang dimasukkan didalam
buret adalah larutan baku yang keluar saat kran diatur. Volumetri adalah suatu
cara untuk menyelidiki kadar senyawa pada sampel larutan dengan
Dalam volumetri, larutan baku dalam buret akan dialirkan sedikit demi sedikit
ke erlenmeyer, sehingga terjadinya pertemuan antara larutan baku dan larutan
yang diselediki. Pertemuan ini menyebabkan bermacam perubahan, seperti
warna ataupun pengendapan. Peristiwa ini disebut dengan titrasi. Pentingnya
peran titrasi dalam volumetri membuat titrimetri menjadi nama lainnya.
Larutan baku yang digunakan adalah titran. Titik akhir dtitrasi dilambangkan
dengan terjadinya perubahan saat kedua larutan bertemu.
Penggunaan volumetri masih banyak digunakan, terutama dalam dunia
farmasi. Hal ini dikarenakan keefektifan waktu dan hasil yang didapatkan
dapat mendukung kebutuhan data.
 PERSAMAAN REAKSI
Misal, penyeledikan dilakukan untuk menetahui kadar pada larutan
sampel. Gunakan titran iodium (I2) yang dialirkan ke dalam larutan sampel
hingga berubah menjadi warna biru tetap. Reaksi terjadi saat tetes demi tetes
I2 mengubah bentuk vitamin c hingga menjadi tetap (sempurna). Reaksi kimia
yang terjadi sebagai berikut:
Vitamin C + I2 → Vitamin C + 2HI
(Bentuk I) (Bentuk II)
Perhitungan kadar vitamin C dapat dihitung dengan banyaknya
volume I2 yang keluar/digunakan sampai mencapai titik akhir. Perlu dingat
bahwa titik akhir yang dilihat secara fisik berbeda dengan titik ekivalen
teoritis. Bila dilihat secara perubahan kimia (reaksi yang terjadi),
kesempurnaan tercapai yang dilambangkan titik ekivalen teoritis. Idealnya,
titik ekivalen teoritis=titik akhir titrasi, walaupun pada kenyataannya pasti ada
perubahan kecil, hal tersebut bisa mengabaikan.
Kesalahan dapat diperkecil kemungkinannya dengan menggunakan indikator
yang baik.
 SYARAT ANALISIS VOLUMETRI
- Reaksi harus cepat
- Reaksi harus sederhana
- Dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi
- Bahan yang diselediki dapat bereaksi dengan sempurna dengan senyawa
baku dengan perbandingan stoikiometris
- Haruda ada perubahan yang terlihat di titik ekivalen
- Terdapat indikator jika syarat nomor 3 tidak terpenuhi (misalnya: vitamin
c mengandlkan indikator warna)
 PENGGOLONGAN VOLUMETRI
1. Berdasarkan Reaksi Kimia
- Asam-basa
- Oksidasi-reduksi
- Pendendapan
- Pembentukan kompleks
2. Berdasarkan Cara Titrasi
- Titrasi Langsung (Direct titration), yaitu larutan sampel dapat langsung
dititrasi dengan larutan standar/ baku
- Titrasi tidak langsung (Indirect titration), yaitu larutan sampel
direaksikan dulu dengan pereaksi yang jumlah kepekatannya tertentu,
kemudian hasil reaksi dititrasi dengan larutan standar/ baku. Akan
tetapi, dua kesalahan akan muncul karena menggunakan dua macam
titran dan memakan waktu lama
3. Berdasarkan Jumlah sampel
- Titrasi Makro: Jumlah sampel : 100 mg– 1000 mg, Volume titran : 10 – 20
mL, Ketelitian buret : 0,02 mL
- Titrasi Semi mikro: Jumlah sampel : 10 – 100 mg, Volume titran : 1 – 10
mL, Ketelitian buret : 0,001 mL
- Titrasi Mikro: Jumlah sampel : 1 – 10 mg, Volume titran : 0,1 – 1 mL,
Ketelitian buret : 0,001 mL
 PERHITUNGAN KADAR
 Rumus molaritas, molalitas, dan normalitas

gram
Mol=
BM

mol g g
M= = =
Volume ( L ) BM BM .V
Volume ( L )

ekivalen g g g.n
N= = = =
Volume BE .V BM BM . V
.V
n
- Molaritas (disingkat Mol) salah satu ukuran konsentrasi larutan. Molaritas
suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan.
- Molalitas (M) adalah suatu mekanisme dalam menyatakan konsentrasi
larutan dimana berpatokan pada banyaknya jumlah mol zat terlarut dalam
1 kg (1000 gram) pelarut.
- Normalitas yaitu besaran yang menyatakan jumlah mol ekivalen zat
terlarut pada tiap satuan volume larutan. Satuan normalitas ialah normal
(N) yang sama dengan mol ekivalen/liter.

 g ekivalen senyawatitran=g ekibvalen senyawa sampel


gram
V . N =n .
BM
 Rumus Perhitungan Kadar
b Vtitran . Ntitran . BE
( )
Kadar % =
b Berat sampel (mg)
×100 %

Kadar %( bv )= Volume
Vtitran . Ntitran . BE
s ampel(ml) ×1000
×100 %

 Contoh soal:
Diketahui : Volume sampel: 25 ml
BM=176,12
Ntitran= 0,1 N
Vtitran= 5,25 ml
BM 176,12
BE= = =88,06
Va; ensi 2
Ditanya :
Jawab :

* terlihat terdapat dua valensi saat pembentukan 2HI (terlepasnya H pada


bentuk I dan membentuk 2HI)

Kadar %( bv )= Volume
Vtitran . Ntitran . BE
sampel (ml) ×1000
× 100 %
( bv )= 5,25.0,1.88,06
Kadar %
25 ml × 1000
× 100 %

b
¿ 0,185 %
v

Anda mungkin juga menyukai