Anda di halaman 1dari 7

Anatomi Reproduksi pada Pria

1. Internal

- Testis

Fungsi:

• memproduksi sperma

•mensekresikan hormone testosterone

Struktur:

• dilapisi oleh tunika albuginea

• terdapat tubulus seminiferus yg berfungsi utk memproduksi sperma

• berada didalam skrotum

2. Eksternal

- Penis (tortora)

Fungsi :

• alat kopulasi

• tempat terdapatnya urethra

• jalur akhir dari sperma dan urin sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh

Struktur :

• tubuh penis (body of penis), terdiri dari 3 kumpulan jaringan silindris

• glans penis merupakan bagian ujung penis yang dilapisi oleh foreskin yaitu bagian yang dibuang saat
sirkumsisi

• akar (root of penis) terdiri dari bulb of penis dan crush of penis

Saluran Reproduksi Pria

yaitu saluran yang mengantarkan sperma dari testis sampai ke urethra.

1. Epididimis

Fungsi :

• mengatur komposisi cairan yg diproduksi oleh tubulus seminiferous


• pusat daur ulang spermatozoa yang rusak

• menyimpan, melindungi dan mematangkan sperma

Struktur :

• memiliki kepala (utk mendapat sperma dari testis), badan, dan ekor (tempat utama penyimpanan
sperma)

• memiliki jaringan epitel silindris berlapis semu

• jaringan epitelnya memiliki stereocilia yg memperluas area absorbs dan sekresi sperma

2. Duktus (vas) deferens

Fungsi :

• sbg saluran yg menghubungkan testis dgn urethra agar sperma dpt dikeluarkan

• dpt menyimpan sperma selama berbulan2

• mentransport sperma dgn cara peristaltis

Struktur :

• dindingnya memiliki dinding otot halus yg tebal

• jaringan epitel silindris bersilia berlapis semu

• lumen duktus deferens membesar sebelum mencapai kelenjar prostat dan seminal

3. Urethra

Fungsi :

• saluran akhir yg dilalui sperma dan urin sblm dikeluarkan dari tubuh

Struktur:

• terdiri dari bagian prostatic, membranous, dan spongy

• kelenjar aksesoris dan organ yg mensekresikan cairan semen

• vesikula seminalis

Kelenjar aksesoris dan organ yg mensekresikan cairan semen

1. Vesikula seminalis

Fungsi :
• Menutrisi sperma dengan fruktosa agar sperma dapat memproduksi ATP

• Mensekresikan semen (alkali) yang merupakan 60% bagian semen untuk menetralkan cairan

asam pada vagina dan berkontribusi dalam mobilitas sperma

• Mensekresilkan prostaglandin

• Mensekresikan enzim protease untuk melarutkan mucus pada vagina

• Mensekresikan enzim fibrinolisin untuk mencairkan semen

2. Prostat glands

Fungsi :

• mensekresikan cairan alkali yg menetralkan keasaman cairan vagina

• mensekresikan protein seminal plasmin yg memiliki sifat antibiotic agar mecegah infeksi pada
sepanjang saluran reproduksi pria

3. Cowper’s gland

Fungsi :

• mensekresikan mucus utk lubrikasi saat kopulasi

• mensekresi cairan alkalin yg menetralkan lingkungan asam urethra

Anatomi Sistem Reproduksi Wanita

1. Eksternal

-Mons pubis/mons peneris, jaringan lemak dan jaringan ikat longgar yang menyerupai bantalan keras yg
ditutupi oleh rambut tipis, melindungi tulang panggul selama hub. seksual

- Labia majora, merupakan 2 lipatan longitudinal jaringan adiposa yg menonjol dan ditutupi kulit, labia
mayora dominan disuplai oleh banyak vena yg dpt berakibat cedera selama persalinan, fungsi nya
melindungi struktur2 yg terletak diantara mereka

- Labia minora , terletak diantara labia majora, merupakan 2 lipatan tipis diantara labia majora yg
diatasnya dipisahkan oleh clitoris yg memanjang pada setiap sisi vagina dan menyatu membentuk vorce
pada bagian bawah

- Clitoris, 2 tonjolan kecil yg sangat sensitif, disusun oleh jaringan erektil, saraf dan pembuluh darah,
ditutupi oleh lapisan epidermis yg tipis, terdapat 4 bagian di clitoris yaitu glans, batang dan .... yg
merupakan bagian tersembunyi

- vestibulum vagina , memanjang dari klitoris ke fourchette, diperforasi oleh 4 lubang : uretra, vagina,
duktus kelenjar bartholin, duktus kelenjar skene. Dimana kelenjar bartholin menyekresi mucus jernih &
kental yg meningkatkan motilitas sperma dlm vestibulum. Sedangkan kelenjar skene memproduksi
sekresi mucus yg melumasi vestibulum vagina sehingga memfasilitasi hub seksual

- perinium , terdiri atas otot2 fasia, salah satu otot terpenting adalah otot pubokoksigeus, berdekatan dgn
uretra, vagina dan rectum, jika otot ini melemah akibat melahirkan dpt mengakibatkan herniasi kandung
kemih dan rectum

2. Internal

- Vagina

• dapat dilatasi / elastis

• terletak diantara kandung kemih dan rectum

• memiliki panjang sekitar 8-12 cm

• memiliki fungsi (Graff V D, 2001) :

1. Menjadi duktus ekskretori uterus (tempat keluarnya cairan sekresi dan menstruasi)

2. Organ kopulasi wanita

3. Membentuk bagian jalan lahir selama persalinan

- Tuba falopii atau dikenal dgn oviduk (saluran telur) atau disebut tuba uterina, saluran ini terdapat pada
setiap sisi uterus dan membentang dari kornu uteri ke arah dinding lateral pelvis. Tuba falopi merupakan
saluran tempat lewatnya sperma utk bertemu dgn ovum dan pada tempat pertemuan ini terjadi fertilisasi
(pembuahan). Tuba mendorong ovum ke dalam uterus dgn gerakan maskulernya yg dibantu oleh silia dan
cairan

- Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ovarium terletak dlm kavum
peritonei. Ovarium/indung telur merupakan struktur berwarna putih kelabu dgn permukaan yg tdk teratur
dan berukuran sekitar 3 cm x 1,5 cm. Kedua ovarium melekat pada uterus lewat ligamentun ovari yg
berjalan dari permukaan posterior uterus di dekat kornu uteri. Fungsi forniks: tempat pengumpulan semen
setelah hub seks sehingga meningkatkan peluang konsepsi dan organ tipisnya

- Serviks , pada ujung terdapat bukaan2 ke uterus (ostium interna) dan di sisi lainnya yaitu ke bukaan
arah vagina (ostium eksterna)

- Korpus uteri berada didlm rongga panggul dan bagian atasnya berlanjut menjadi dua tuba uterine,
bagian atas korpus disebut fundus bagian uterus, tempat masuknya tuba uterina disebut ismus.

Endometrium

tersusun atas 2 lapisan:


• lapisan fungsional, meluruh pada setiap siklus menstruasi, mengandung banyak pembuluh darah dan
arteri, menyediakan nutrisi yg dibutuhkan utk pertumbuhan & perkembangan embrio

• lapisan basal, membentuk lapisan fungsional setiap kali menstruasi

Miometrium

tersusun atas 3 lapisan:

• lapisan otot sirkuler di bagian dalam

• lapisan otot oblik di bagian tengah

• lapisan otot longitudinal dibagian luar

Siklus Ovarium

Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endocrine. Panjang siklus haid adalah antara tanggal nilainya haid yg lalu dan mulai haid
berikutnya. Hari mulainya perdarahan disebut hari pertama siklus.

Lama siklus haid rata2 adalah 28 hari dan terdiri dari :

1. Fase folikuler

2. Ovulasi

3. Fase luteal (pasca ovulasi)

Bila siklus menjadi panjang, fase folikuler yg akan menjadi panjang dan fase luteal akan tetap konstan
berlangsung selama 14 hari.

Agar siklus haid berlangsung secara normal diperlukan :

1. Proses hipotalamus-hipofisis-ovarium yg baik

2. Didalam ovarium terdapat folikel yg responsif

3. Fungsi uterus berlangsung secara normal

Hipotalamus mempengaruhi hipofisis melalui pengeluaran GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon).


➡GnRH melalui sistem sirkulasi portal menuju hipofisis anterior dan menyebabkan gonadotrof hipofisis
melakukan sintesa dan pelepasan FSH dan LH. ➡FSH akan menyebabkan proses maturasi folikel selama
fase folikuler dan LH berperan dalam proses ovulasi serta produksi progesteron oleh corpus liteum.

Fase Folikuler

Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan hormon ini akan merangsang pertumbuhan 10-20
folikel namun hanya 1

folikel yang "dominan" yang menjadi matang dan sisanya akan

mengalami atresia. Kadar FSH dan LH yang relatif tinggi dipicu oleh penurunan kadar esterogen dan
progesteron pada akhir fase sebelumnya.

Selama dan segera setelah haid, kadar esterogen relatif rendah

namun dalam pertumbuhan folikel kadarnya akan segera meningkat.

Hari ke 10-14

Ukuran folikel bertambah terjadi akumulasi cairan diantara sel granulosa dan menyebabkan terbentuknya
anthrum, sehingga folikel primer berubah bentuk menjadi folikel d’graaf. Dengan semakin matangnya
folikel, kadar esterogen menjadi semakin bertambah, produksi FSH dan LH menurun (umpan balik
negatif) untuk mencegah hiperstimulasi ovarium dan maturasi folikel lainnya.

Ovulasi hari ke-14

Ovulasi terjadi dgn pembesaran folikel yg cepat dan di ikuti protrusi permukaan kortek ovarium dan
pecahnya folikel menyebabkan keluarnya oosit dan cumulus oophorus yang melekat dengannya.

Pada sejumlah wanita kadang-kadang proses ovulasi ini menimbulkan rasa sakit sekitar fossa iliaka yang
dikenal dengan nama “mittelschmerz”. Peningkatan kadar estradiol pada akhir mid-cycle diperkirakan
akibat LH surge dan penurunan FSH yang akan menyebabkan peristiwa umpan balik positif. Sesaat
sebelum ovulasi terjadi penurunan kadar estradiol dan progesteron meningkat.

Fase luteal

Sisa folikel yang telah ruptur berada didalam ovarium. Sel granulosa mengalami luteinisasi dan
membentuk corpus luteum. Corpus luteum merupakan sumber utama dari hormon steroid seksual,
esterogen dan progesteron yang dikeluarkan

oleh ovarium pada fase pasca ovulasi. Terbentuknya corpus luteum akan menyebabkan sekresi
progesteron terus meningkat dan terjadi pula kadar estradiol berikutnya.
Siklus menstruasi endometrium:

1.) Fase menstruasi


2.) Fase proleferasi
3.) Fase sekresi
4.) Fase iskemi

Hari pertama keluarnya darah menstruasi ditetapkan sebagai hari pertama siklus endometrium, berkisar 3-
6 hari, mengandung lendir dan sel epitel

1.) Fase menstruasi

Ovum yang tidak dibuahi mengalami peluruhan dimana nanti terjadi sekresi esterogen dan progesteron
menurun. Sejumlah pembuluh darah kecil akan mengalami rupture seperti halnya mengalami peluruhan
disertai pendarahan, endometrium luruh disertai darah dan sekresi dari kelenjar lalu keluar keluar menuju
rongga uterus melewati cervix dan keluar melalui vagina disertai ovum kecil yang tidak dibuahi
berlangsung pada hari ke-1-5.

2.) Fase proleferasi

Periode pertumbuhan cepat berlangsung sekitar hari ke-5 hingga ovulasi. Permukaan endometrium
kembali normal sekitar 4 hari /menjelang pendarahan berhenti, terjadi penebalan hingga 8-10 kali lipat
yang berakhir saat ovulasi. Fase ini bergantung pada simulasi astrogen yang berasal dari folikel ovarium.

3.) Fase sekresi

Fase ini berlangsung sejak hari ovulasi-3 hari sebalum periode haid berikutnya, setelah ovulasi diproduksi
lebih banyak progesteron. Pada fase ini endometrium sekroterius yang matang akan encapai ketebalan
seperti beludru yang tebal dan halus. Endometrium menjadi kaya akan darah dan sekresi kelenjar
menjadikan tempat yang pas untuk melindungi dan menutrisis ovum yang dibuahi. Terjadi nidasi sekitar
7-10 hari setelah ovulasi, apabila tidak dibuahi maka akan menyusut seiring dengan penurunan kadar
progesteron dan estrogen yang cepat arteri spinal jadi spase.

4.) Fase iskemi

Suplai darah ke endometrium fungsional berhenti maka terjadi nekrosis. Lapisan fungsional berpisah dari
lapisan basal menybabakan perdarahan haid dimulai ditandai hari pertama siklus berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai