Nama : Citra Maharani

Nim : 192210695

Prodi : Sarjana Terapan Gizi Dan Dietetika II B

Mata Kuliah : Pendidikan Gizi

Kesimpulan Diskusi Langkah-Langkah Konseling Gizi

Langkah-langkah konseling gizi :

1. Persiapan konseling gizi, terdiri dari

- Persiapan konselor
Seorang konselor gizi harus memiliki keterampilan mendengarkan dan menggali
informasi dari klien salah satunya dengan mengajukan pertanyaan terbuka,
pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak memiliki jawaban sempurna dan
mengharuskan seseorang untuk memberikan rincian dan informasi tambahan.
Dengan menggunakan kata tanya apa saja, bagaimana, dan mengapa.
Contohnya : apa saja makanan yang anda konsumsi sehari-hari?, mengapa bisa
terjadi penurunan berat badan yang drastis pada pasien?, Bagaimana pola makan
balita dalam sehari
- Persiapan sarana dan prasarana konseling
2. Perencanaan konseling gizi, terdiri dar :
- Pengumpulan data
o Data sosial budaya
o Data riwayat
o Data antropometri
o Data klinis
o Data biokimia
- Pengkajian Gizi dan Identifikasi Data
- Kesimpulan Hasil Identifikasi Masalah Klien/Diagnosis Gizi
- Membuat Perencanaan Konseling
- Monitoring dan Evaluasi
- Rencana Tidak Lanjut
- Pencatatan dan Pelaporan

Pada perencanaan konseling gizi, saat melihat data klinisnya salah satunya adalah
aschites, Ascites adalah penumpukan cairan di dalam rongga antara selaput yang
melapisi dinding perut dan organ dalam tubuh.

Tanda-tandanya :

1. Perut yang terlihat membesar dan membengkak seperti balon

2. Muncul rasa kembung
3. Mual atau muntah
4. Sakit perut
5. Sesak napas, saat berbaring
6. Gangguan pencernaan
7. Sensasi rasa terbakar di dada (heartburn) akibat naiknya asam lambung
8. Peningkatan berat badan

Proses Diagnosis Gizi memiliki kelemahan, diantaranya :

- Pasien yang tidak mau diajak kerjasama ketika sedang melakukan proses
anamnesis sewaktu konseling gizi
- Kurangnya tenaga kesehatan untuk melakukan konsultasi
- Media yang terbatas
- Waktu yang tidak sesuai
- Pasien yang tidak mau terbuka kepada konselor
- Pada saat pemeriksaan terhadap riwayat kesehatan seseorang, terkadang penyakit
yang terdeksi juga penyakit lainnya.