Anda di halaman 1dari 7

NAMA LENGKAP : Livia Mayasa

NPM : C10180042
PROGRAM STUDI : S1 – Akuntansi
MATA KULIAH : Akuntansi Bank Konvensional - D
NAMA DOSEN : Dr. Sofi Suryasnia, SE, Ak. M.Ak. CA,CWM,CGP

BAGIAN I
1) Apa yang dimaksud dengan?
 Kredit Komersial
Kredit komersil adalah salah satu fasilitas kredit yang disalurkan untuk kegiatan
produktif  baik sebagai modal kerja maupun investasi melalui kantor cabang suatu 
bank. Maksudnya adalah kredit yang disalurkan kepada nasabah secara perorangan
maupun badan usaha untuk membiayai kegiatan usaha.

 Kredit Sindikasi
Kredit Sindikasi (Syndication Loans) adalah kredit secara bersama-sama oleh dua bank
atau lebih atau perusahaan pembiayaan lainnya dengan pembagian dana,risiko, dan
pendapatan (bunga dan provisi/komisi) sesuai porsi kepesertaan masing-masing
anggota sindikasi. Dengan mengembalikan pinjaman tersebut dalam jangka waktu yang
telah ditentukan dan sepakati sesuai dengan perjanjian pinjam meminjam dengan
menyertakan bunga.

 Kredit KPR/ Mobil


KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau mobil adalah kredit yang digunakan untuk membeli
rumah atau mobil untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa
rumah atau mobil. Sedangkan jaminan/agunan yang diperlukan untuk KPR adalah
rumah atau mobil yang akan dibeli itu sendiri untuk KPR Pembelian.

 Kredit UMKM
Kredit UMKM adalah semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu dalam rupiah dan valuta asing, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank pelapor dengan bank dan pihak ketiga bukan bank yang
memenuhi kriteria usaha sesuai undang-undang tentang UMKM yang berlaku.
 Kredit Channeling
Kredit Channeling (Channeling Loan) adalah kredit yang seluruh dananya
berasal dari pemerintah atau pihak penyedia dana lainnya dan diberikan untuk sektor
usaha/debitur tertentu yang ditetapkan oleh pihak penyedia dana. Bank tidak
menanggung risiko atas kredit dan untuk tugas tersebut bank menerima imbalan jasa
berupa fee atau bagian dari bunga.

 Kredit Executing
Kredit executing merupakan pemberian kredit dari Bank pada lembaga perantara
(agency) yang bertanggung jawab menyalurkan pembiayaan pada penerima kredit (end
user) dan bertanggungjawab menagih kembali sesuai term &condition agency.
Merupakan kredit yang seluruh atau sebagian dananya berasal dari pemerintah atau
pihak penyedia dana lainnya dan sebagian lagi berasal dari bank. Sumber dana dan
risiko kredit yang ditanggung bank, ditetapkan berdasarkan perjanjian.

 Kredit Multiguna
Kredit multiguna merupakan salah satu produk perbankan yang memberikan fasilitas
pinjaman dimana peminjam diharuskan untuk memberikan jaminan. Taksiran harga
atau nilai dari jaminan tersebut sangat berpengaruh terhadap besarnya pinjaman yang
dapat diperoleh oleh si peminjam.

2) Jurnal saat kredit dicairkan bank


-Kredit diukur pada biaya perolehan diamortisasi

 Pada saat pencairan kredit kepada debitur :


Db. Kredit-amortised cost
Kr. Kas/ Rekening.../Giro BI

 Bersamaan dengan itu dilkakukan jurnal untuk mnegurangi kewajiban komitmen


fasilitas kredit yang belum digunakan debitur.
Db. Kewjiban komitmen – fasilitas kredit yang belum digunakan
Kr. Rekening lawan – fasilitas kredit yang belum digunakan
-Kredit sindikasi/kredit dalam rangka pembiayaan bersama sebagai Bank Induk/agent
 Pada saat pencairan kredit kepada debitur
a. Penyediaan dana oleh bank induk
Db. Kredit sindikasi (berdasarkan porsi bank induk)
Kr. Rekening escrow debitur
b. Penerimaan dana dari bank peserta
Db. Giro BI/Bank peserta
Kr. Rekening escrow debitur
3) Pada saat penandatanganan perjanjian kredit/akad kredit :
 Menerima provisi kredit dari debitur
Db. Kas Rp 1.000.000
Kr. Kredit - amortised cost Rp 1.000.000
 Pembayaran beban yang dapat diatribusikan
Db. Kredit - amortised cost Rp 10.000.000
Kr. Kas Rp 10.000.000
 Mencatat kewajiban komitmen fasilitas kredit
Db. Rekening lawan-fasilitas kredit yang belum digunakan Rp 10.000.000.000
Kr. Kewajiban komitmen-fasilitas kredit yang belum digunakan Rp10.000.000.000

 Pada saat pencairan kredit kepada debitur


Db. Kredit - amortised cost Rp 10.000.000.000
Kr. Kas/Rekening…/Giro BI Rp 10.000.000.000

Bersamaan dengan itu dilakukan jurnal untuk mengurangi kewajiban komitmen fasilitas
kredit yang belum digunakan debitur.
Db. Kewajiban komitmen - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp10.000.000.000
Kr. Rekening lawan-fasilitas kredit yang belum digunakan Rp10.000.000.000

4) a. Pada saat menerima pembayaran arranger fee, agent/management fee dan provisi
kredit sindikasi dari debitur
 Arranger fee
Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp 6.250.000.000
Kr. Pendapatan arranger fee kredit sindikasi Rp 6.250.000.000

 Agent/management fee
Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp 6.250.000.000
Kr. Pendapatan agent/management fee kredit sindikasi Rp 6.250.000.000

 Provisi kredit
Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp 25.000.000
Kr. Kredit sindikasi-bank induk (berdasarkan porsi bank) Rp 10. 000.000
Kr. Giro BI (berdasarkan porsi bank peserta) Rp 15.000.000

b. Mencatat kewajiban komitmen fasilitas kredit (berdasarkan porsi bank tersebut)


Db. Rekening lawan - kewajiban komitmen
fasilitas kredit yang belum digunakan debitur Rp 237.500.000.000
Kr. Kewajiban komitmen-fasilitas
kredit yang belum digunakan Rp237.500.000.000
c. Pada saat pencairan kredit kepada debitur
 Penyediaan dana oleh bank induk
Db. Kredit sindikasi (berdasarkan porsi bank induk) Rp 100.000.000.000
Kr. Rekening escrow debitur Rp 100.000.000.000

 Penerimaan dana dari bank peserta


Db. Giro BI/Bank peserta Rp 150.000.000.000
Kr. Rekening escrow debitur Rp 150.000.000.000

Pada saat melakukan amortisasi dan perhitungan dan pembebanan bunga kredit
sindikasi yang besarnya sesuai dengan porsi kredit bank bersangkutan dicatat sama
dengann butir 1.c

BAGIAN II

Transaksi ekspor
Alur barang ekspor :
1.     Eksportir dan Importir mengadakan negosiasi. Apabila terjadi kesepakatan dibuat
kontrak dagang (sales contratct).  
2. Importir mengajukan permohonan pembukaan L/C kepada Opening Bank di Luar Negeri.
3. Opening Bank meneruskan L/C kepada Eksportir melalui Correspondent Bank /
Receiving Bank di Indonesia.  
4. Correpondent / Receiving Bank meneruskan / memberitahukan L/C kepada Eksportir.
5. Eksportir melakukan produksi dan penyiapan barang ekspor.  
6. Eksportir menghubungi maskapai pelayaran/penerbangan untuk pelaksanaan
pengiriman barang.  
7. Apabila barang sudah siap ekspor, dan ada kepastian jadwal pengapalan, Eksportir
mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) / di Bea & Cukai di pelabuhan muat
(port of loading). Pihak Bea & Cukai akan mem-fiat muat PEB untuk pemuatan ke atas
kapal.  
8. Kegiatan pemuatan barang ke kapal. Apabila diwajibkan oleh Importir barang ekspor
harus disertai SKA, maka Eksportir mengurus dokumen Surat Keterangan Asal / SKA
(Certificate of Origin) pada Instansi Penerbit SKA dengan melampirkan dokumen-
dokumen: foto copy PEB yang telah di fiat muat Bea dan Cukai danfoto copy B/L.  
9. Eksportir melakukan negosiasi L/C kepada Correspondent / Receiving Bank, dengan
membawa B/L negotiable, PEB yang difiat muat Bea & Cukai serta dokumen-dokumen
lain yang disyaratkan dalam L/C.  
10. Correpondent / Receiving Bank mengirim dokumen-dokumen tersebut pada butir 8 dan
melakukan penagihan L/C kepada Opening Bank di Luar Negeri.  
11. Opening Bank menyerahkan dokumen tersebut pada butir 8 kepada Importir untuk
keperluan pengurusan pengeluaran barang dari pelabuhan serta penyelesaian
kewajiban / tagihan oleh Importir. 
12. Importir melaksanakan pengeluaran barang dari pelabuhan.

JURNAL
1. Transaksi Ekspor
a. Sight atau LC/SKBDN - Pembayaran kepada eksportir setelah terima pembayaran
• Provisi advising
Db. Kas/rekening..../Giro BI
Kr. Pendapatan komisi advising LC/SKBDN
• Terima pembayaran dari pembayaran kepada eksportir
Db. Nostro/Giro BI/Rek. Antar Cabang
Kr. Kas/rekening..../Giro BI
Kr. Pendapatan administrasi
b. Negosiasi Sight LC/SKBDN
• Saat terima pembayaran dari issuing bank
Db. Nostro/Giro BI/Rekening antar cabang
Kr. Tagihan lainnya – sight LC/SKBDN kepada bank koresponden
• Bila issuing bank terlambat bayar
Db. Kas/rekening..../Giro BI/Nostro
Kr. Pendapatan bunga – sight LC/SKBDN

c. LC/SKBDN berjangka (usance) dan LC dengan pembayaran kemudian


(deferredpayment)
• Provisi advising
Db. Kas/rekening..../Giro BI
Kr. Pendapatan komisi advising LC/SKBDN

BAGIAN III
1. JENIS PRODUK VALAS
a. Transaction Spot (transaksi spot)
Transaksi valuta asing dengan penyerahan dan pembayaran saat itu juga,dalam praktek
transaksi spot diselesaikan pada dua hari kerja berikutnya.
b. Forward Transaction (Transaksi berjangka)
Transaksi valuta asing dengan penyerahan pada beberapa waktu mendatang sejumlah
mata uang tertentu dan mata uang tertentu yang lain.
c. Swap Transaction (Transaksi Swap)
Transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2
tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda.
d. Option Transaction (Transaksi Opsi)
Kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang
tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu
tertentu.
e. FX TOD
Transaksi pembelian/penjualan valuta asing untuk penyerahan dana pada hari yang
sama, FX TOM untuk penyerahan dana setelah satu hari kerja, dan FX SPOT untuk
penyerahan dana setelah dua hari kerja.
f. FX BANKNOTES (UANG KERTAS ASING)
Transaksi pembelian/penjualan mata uang asing terhadap mata uang rupiah dalam
berbagai kondisi fisik banknotes (mint, medium, dan stamp).
2. Jurnal kas pada saat pencatatan valas ( aluta asing)
 Pada saat perolehan:
Db. Kas dalam Valuta Asing.

Kr. Kas (rupiah).

 Pada saat penjualan kas dalam valuta asing:


Db. Kas (rupiah).
Db/Kr. Pendapatan/beban operasional – Keuntungan/kerugian transaksi valuta asing.

Kr. Kas dalam Valuta Asing

 Pada saat penilaian akhir periode pelaporan:


Db. Kas dalam Valuta Asing.
Kr. Pendapatan non-operasional – Keuntungan selisih kurs valuta asing.
Atau

Db. Beban non-operasional – Kerugian selisih kurs valuta asing.

Kr. Kas dalam Valuta Asing.

 Pada saat Kas dalam valuta asing dicabut dan ditarik dari peredaran:
Db. Aset lain-lain.

Kr. Kas dalam Valuta Asing.

Anda mungkin juga menyukai