Abstract: THEMATHIC LEARNING MODEL AND ITS EFFECT ON
STUDENTS’ LEARNING MOTIVATION (Case Study at Nature Elementary School of Baturraden). The purpose of this study is to describe the implementation of thematic learning model and its impact on the students’ learning motivtionof nature elementary school of Baturraden. This research is case study research. Subjects in this study were students, teachers, and parents of grade IV and V SD Alam Baturraden. The result of the research shows that the implementation of thematic teaching model in SD Alam Baturraden has an impact on learning motivation which is characterized by the appearance of the characteristics of children who have high learning motivation, namely: (1) students are diligent in doing the task; (2) resilient in the face of adversity; (3) shows interest in the problem; (4) independent, (5) creative; (6) strong opinion, (7) happy to find and solve problems.
Keywords: nature elementary school, thematic learning model , student learning
motivation
Abstrak: MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DAN DAMPAKNYA
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Kasus di SD Alam Baturraden). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran tematik dan dampaknya terhadap motivasi belajar siswa SD Alam Baturraden. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan orang tua kelas IV dan V SD Alam Baturraden. Hasil penelitian menunjukkan jika pelaksanaan model pembelajaran tematik di SD Alam Baturraden berdampak terhadap motivasi belajar yang ditandai dengan munculnya ciri-ciri anak yang memiliki motivasi belajar tinggi yakni: (1) siswa tekun dalam mengerjakan tugas; (2) ulet dalam menghadapi kesulitan; (3) menunjukkan minat terhadap permasalahan yang terjadi; (4) mandiri, (5) kreatif; (6) berpendirian kuat, (7) senang mencari dan memecahkan masalah.
Kata kunci: sekolah alam, model pembelajaran tematik, motivasi belajar
PENDAHULUAN di Indonesia. Menurut Rosmaya (2015:
Sekolah alam merupakan salah satu 16) sekolah alam adalah sekolah lembaga pendidikan alternatif yang ada alternatif yang yang berbasis pada alam. Siswa belajar di alam terbuka tematik yang diterapkan memberikan dan bebas mengekspresikan apa yang dampak bagi siswanya yakni: (1) siswa ingin mereka lakukan. Berdasarkan tertantang untuk mempelajari suatu hal; wawancara peneliti dengan salah satu (2) siswa berusaha mencari sumber pengurus Jaringan Sekolah Alam untuk menyelesaikan masalah ketika Nusantara, Sekolah alam telah berdiri menghadapi kesulitan; (3) dengan sejak tahun 1998. Sejak berdiri hingga percaya diri mereka tidak takut untuk sekarang jumlah sekolah alam di bertanya banyak hal kepada kepala Indonesia terus berkembang pesat. sekolah; (3) siswa menyukai materi Lendo Novo dalam wawancaranya, yang sedang dipelajari dan berusaha menyatakan sekolah alam di Indonesia keras memahaminya; (5) rasa bosan jumlahnya sudah mencapai 1000 lebih mengikuti kegiatan pembelajaran tidak dan terus bertambah setiap harinya muncul; dan (6) siswa bekerja keras (Witolar, 2009). untuk memecahkan masalah yang Menurut Puspa, dalam kegiatan sedang mereka pelajari di kelas. belajar mengajar, sekolah alam Hasil pengamatan tersebut sejalan menggunakan kurikulum Departemen dengan skala motivasi yang Pendidikan Nasional sebagai pijakan dikemukakan oleh Sardiman (2016: 83) (Daryanto, 2014: 68). yaitu: (1) tekun menghadapi tugas; (2) Model pembelajaran tematik ulet menghadapi kesulitan; (3) dimaknai sebagai pembelajaran yang menunjukkan minat terhadap disusun berdasarkan tema tertentu yang permasalahan yang terjadi; (4) lebih mengintegrasikan beberapa materi senang bekerja mandiri; (5)kreatif; (6) pelajaran dari berbagai standar dapat mempertahankan pendapat; dan kompetensi dan kompetensi dasar dari (7) senang mencari dan memecahkan satu atau beberapa materi pelajaran masalah. Dengan demikian, (Trianto, 2011: 154, Majid, 2014: 84, pembelajaran dengan model dan Padmono, 2012: 11). Melalui pembelajaran tematik yang diterapkan model pembelajaran tematik satu di SABar mampu memotivasi siswa. pokok bahasan tertentu dapat Artikel ini berusaha menjawab melibatkan berbagai disiplin ilmu. pertanyaan bagaimana pelaksanaan Salah satu sekolah alam yang pembelajaran terpadu tipe menggunakan model tematik adalah webbed/spider web, kendala dan solusi, Sekolah Alam Baturraden (SABar). serta dampaknya terhadap motivasi SABar adalah salah satu sekolah alam belajar siswa SD Alam Baturraden? di Banyumas yang beralamat di Jalan Dengan beberapa tujuan yakni untuk Raya Baturraden, Kawasan Hutan mendeskripsikan pelaksanaan Damar Perhutani, Kemutug Lor, pembelajaran dengan model terpadu Banyumas. tipe webbed/spider web, kendala dan Hasil wawancara dengan Ibu Mira, solusi, serta dampaknya terhadap kepala sekolah Alam Baturraden motivasi belajar siswa SD Alam membenarkan jika sekolah alam dari Baturraden. awal berdiri sudah menggunakan pendekatan terintegrasi. Hasil studi METODE PENELITIAN pendahuluan di Sekolah Dasar Alam Metode penelitian kualitatif yang Baturraden, model pembelajaran dipakai dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Robert K. Yin tahapan yakni perencanaan, (1994: 8) menyatakan bahwa studi pelaksanaan dan evaluasi. kasus adalah penyelidikan empiris yang Pada tahap perencanaan, dilakukan menyelidiki fenomena kontemporer penyusunan weekly plan/silabus dan dalam konteks kehidupan nyata, daily plan/rencana pelaksanaan terutama jika batas antara fenomena pembelajaran. Baik weekly dan konteks tidak terlalu jelas. Jadi, planmaupun daily plan dibuat dengan studi kasus digunakan untuk melacak menggunakan software yang peristiwa-peristiwa kontemporer dan disediakan oleh sekolah. Selain itu tidak dapat dimanipulasi. Menurut John kedua dokumen tersebut hanya W. Creswell (2007: 78) fokus tujuan membutuhkan selembar kertas saja jika dari studi kasus adalah untuk dicetak. mengembangkan deskripsi dan analisis Komponen dalam weekly plan yaitu mendalam dari satu atau beberapa identitas sekolah dan pelajaran, tema peristiwa. dan sub tema, jadwal kegiatan per hari, Melalui purposive sampling, sumber nama program, tujuan/target/indikator, data dalam penelitian ini adalah kepala bahan/media, serta biaya yang sekolah, siswa, fasilitator, dan orang dibutuhkan. Beberapa komponen yang tua dari siswa kelas IV dan V SD Alam termuat dalam daily plan yaitu Baturraden.data dalam penelitian ini identitas, langkah pembelajaran, ada dua yaitu data kuantitatif dan data sebaran tematik, materi pokok tiap kualitatif. Data kuantitatif berupa data mata pelajaran, alokasi waktu, motivasi belajar yang berupa angka. media/material yang dibutuhkan, biaya Data kualitatifnya berupa informasi yang diperlukan, target akhlak, dan mengenai pelaksanaan model referensi ayat Al-Quran. pembelajaran tematik dan motivasi Pada tahap pelaksanaan, kegiatan belajar siswa. meliputi tiga tahap yaitu pendahuluan, Teknik pengumpulan data inti, dan penutup. Dari kegiatan menggunakan observasi, wawancara, pendahuluan hingga kegiatan penutup dan studi dokumen. Validitas data dilaksanakan dengan menggunakan dengan perpanjangan waktu, tempat yang bervariasi. Begitu juga triangulasi, membercheck, deskripsi dengan kegiatan inti. Selain tempat yang kaya, tanya jawab sesama rekan, belajar yang tidak monoton, review oleh auditor eksternal, dan penggunaan media dan metode yang klarifikasi bias. Analisis data bervariasi juga dilakukan oleh menggunakan teori Creswell (2017: fasilitator. Seperti pernyataan 263) yaitu mengolah dan fasilitator: mempersiapkan data, membaca data, “Setelah itu kegiatan inti, untuk coding, mendeskripsikan setting, orang, kelas IV dilaksanakan sampai waktu kategori, dan tema, menyajikan dhuhur atau lebih tepatnya pukul deskripsi, dan interpretasi. 12.00. Biasanya kami laksanakan dengan diskusi, pengamatan, HASIL DAN PEMBAHASAN eksperimen, tanya jawab, Pelaksanaaan pembelajaran tematik penugasan, demonstrasi, maupun di SD SABar dilaksanakan melaui tiga praktik langsung. Untuk medianya biasanya ada video, LKS, narasumber, juga menggunakan No Nama Skor Persentase lingkungan sekitar sekolah. Ya 1 SD 81 81% disesuikan juga sih dengan materi 2 SK 89 89% dan kegiatan yang hendak 3 SN 85 85% dilakukan. Yang pasti tidak 4 SQ 90 90% monoton setiap hari sama.” 5 SA 79 79% 6 SC 85 85% Pada kegiatan penutup dilaksanakan 7 SG 89 89% beberapa hal yaitu mengerjakan 8 SJ 76 76% worksheet sebelum pukul 12.00, 9 SR 76 76% refleksi setelah shalat, makan, dan Rata-rata 83 83% mengaji, serta tutup kelas yang berisi penyampaian pesan-pesan, kegiatan Untuk aspek tekun dalam selanjutnya, doa dan salam penutup. mengerjakan tugas, semua anak Kegiatan evaluasi dilaksanakan menjawab dengan pilihan setuju dan dengan menyeluruh meliputi tiga ranah sangat setuju pada poin “saya selalu kecerdasan yaitu kognitif, afektif, dan semangat mengikuti kegiatan psikomotor. Pada ranah kognitif sudah pembelajaran dari awal hingga akhir”. dilaksanakan dengan tematik. Evaluasi Untuk pernyataan “saya akan sehari-hari dilaksanakan dengan menyelesaikan tugas yang diberikan tertulis, lisan, wawancara, dan meskipun sulit” dijawab setuju oleh pengamatan langsung. Untuk penilaian sebagian besar siswa dan hanya 1 siswa tertulis digunakan soal-soal yang yang menjawab kurang setuju. berbentuk uraian. Soal bentuk uraian Sedangkan untuk pernyataan ketiga selalu digunakan dalam penilaian di SD yang bersifat negatif dijawab oleh SABar. Hal ini menjadi ciri khas semua siswa dengan kurang setuju dan tersendiri. Dengan demikian dapat tidak setuju. Dengan demikian, dikatakan jika penilaian di SABar sebagian besar siswa termotivasi sudah dilakukan secara holistik dan karena indikator pertama ini terpenuhi mencakup tiga aspek pengetahuan, terlihat dari hasil pengukuran yang mendorong siswa untuk berpikir lebih menunjukkan jika mereka tekun dalam kritis, komprehensif, bersifat PAP, juga menghadapi kesulitan.Hasil observasi menggunakan model penilaian yang dan wawancara juga menunjukkan bervariasi. demikian. Secara keseluruhan pengukuran Untuk aspek yang kedua yakni ulet motivasi belajar siswa menggunakan dalam menghadapi kesulitan, semua angket menghasilkan skor di atas 76%. anak beberapa anak menjawab Dengan demikian, dapat dikatakan jika pernyataan “walaupun ada kesulitan motivasi belajar semua anak berada saya tetap semangat mengikuti kegiatan pada kategori cukup tinggi, tinggi, dan di kelas” dengan jawaban setuju dan sangat tinggi atau dengan kata lain sangat setuju. Hanya 1 anak yang motivasi semua anak baik. Berikut menjawab kurang setuju. Pernyataan rekapitulasi skor angket motivasi “saya berusaha menyelesaikan tugas belajar siswa. saya dan tidak menyerah” dijawab Tabel 1. Rekapitulasi Skor Angket setuju dan sangat setuju oleh sebagian Motivasi Belajar besar siswa. Ada 2 anak yang menjawab kurang setuju pada poin berusaha sendiri” dijawab dengan tersebut. Jawaban pada poin kedua jawaban setuju dan sangat setuju oleh tersebut sama dengan jawaban pada sebagian besar siswa dan hanya ada 1 pernyataan ketiga “saya terus berusaha siswa yang menjawab kurang setuju. mengerjakan jika belum menemukan Dari hasil tersebut dapat disimpulkan jawaban”. Hasil tersebut menunjukkan jika sebagian besar anak sudah jika sebagian besar siswa termotivasi termotivasi karena mereka lebih senang karena mereka ulet dalam menghadapi bekerja mandiri. Hasil observasi dan kesulitan. Hasil observasi dan wawancara juga menunjukkan wawancara juga menunjukkan demikian. demikian. Pasa aspek yang kelima yaitu “cepat Pada aspek yang ketiga yakni bosan pada tugas-tugas yang rutin”, menunjukkan minat terhadap semua siswa menjawab setuju dan permasalahan yang terjadi, semua anak sangat setuju pada pernyataan pertama menjawab pernyataan “saya senang yakni “Saya senang ketika kegiatan di bertanya dan menjawab pendapat kelas berubah-ubah setiap hari”. teman saat kegiatan di kelas” dengan Jawaban pada poin pertama sama jawaban setuju dan sangat setuju. dengan jawaban yang diberikan pada Sebaliknya jawaban tidak setuju dan pernyataan kedua yang berbunyi “Saya sangat tidak setuju muncul pada bosan jika kegiatan di kelas selalu sama pernyataan negatif kedua yakni “saya setiap hari”. Untuk pernyataan ketiga tidak suka membantu teman atau yaitu “Saya menyukai kegiatan seperti fasilitator”. Pernyataan “saya diskusi, melakukan percobaan, menyelesaikan tugas dengan sungguh- membuat prakarya, dan kegiatan lain sungguh dan lebih baik dari yang menyenangkan”, dijawab dengan sebelumnya” semua anak menjawab sangat setuju oleh hampir semua siswa. dengan jawaban setuju. Dengan hanya ada 1 siswa yang menjawab demikian pada aspek ketiga sudah setuju. Dengan demikian, dapat terlihat jika semua siswa memiliki dikatakan jika semua anak termotivasi minat terhadap permasalahan yang karena mereka cepat bosan pada tugas- terjadi di kelas. Hasil observasi dan tugas yag rutin.Hasil observasi dan wawancara juga menunjukkan wawancara juga menunjukkan demikian. demikian. Untuk aspek yang keempat yakni Pada aspek yang keenam yang lebih senang bekerja mandiri, sebagian berbunyi “dapat mempertahankan besar siswa menjawab setuju dan pendapat”, sebagian besar siswa sangat setuju pada pernyataan pertama menjawab tidak setuju pada pernyataan yang berbunyi “saya mengerjakan “saya lebih percaya jawaban teman tugas dengan kemampuan saya daripada pemikiran saya sendiri”. sendiri”. Pada pernyataan “saya Hanya ada 1 siswa yang menjawab menyelesaikan pekerjaan di kelas sangat tidak setuju pada pernyataan dengan cepat” dijawab dengan jawaban tersebut. Begitu juga dengan pernyaan setuju oleh beberapa anak. hanya ada “Saya tidak suka menanggapi pendapat dua jawaban kurang setuju pada poin teman”, mendapat jawaban tidak setuju tersebut. Begitu juga dengan dari semua siswa. hasil tersebut pernyataan ketiga “ saya selalu menunjukkan siswa termotivasi karena semua siswa dapat mempertahankan Aspek pendapatnya. Hasil observasi dan dalam Indikator belajar wawancara juga menunjukkan penerapan yang sering demikian. No. model muncul pada Untuk aspek ketujuh yang berbunyi pembelajar siswa (Sardiman) “senang mencari dan menyelesaikan an tematik masalah”, mendapat 2 variasi jawaban tipe webbed dari seluruh siswa yakni setuju dan 1 Penggunaa - Tekun dalam sangat setuju pada pernyataan “Kalau n tempat menghadapi ada hal baru saya selalu menanyakan belajar tugas kepada fasilitator”. Pernyataan “Saya bervariasi - Menunjukkan tidak suka bertanya walaupun saya minat terhadap kesulitan mengerjakan” mendapat permasalahn jawaban tidak setuju dari sebagian yang terjadi besar siswa dan 1 siswa menjawab - Cepat bosan pada kurang setuju. Untuk pernyataan ketiga tugas-tugas yang yakni “Saya senang ketika ada tugas rutin dari fasilitator”, mendapat 2 jawaban - Senang mencari kurang setuju dan lainnya menjawab dan memecahkan dengan jawaban setuju. Dengan masalah demikian, dapat dikatakan jika siswa 2 Penggunaa - Tekun dalam termotivasi karena mereka senang n metode mengerjakan mencari dan menyelesaikan masalah. bervariasi tugas Hasil observasi dan wawancara juga - Ulet dalam menunjukkan demikian. menghadapi Hasil tersebut senada dengan kesulitan pendapat Sardiman (2016: 83) yang - Menunjukkan menyatakan bahwa siswa yang minat terhadp termotivasi memiliki ciri-ciri antara permasalahan lain: (1) tekun dalam mengerjakan yang terjadi tugas; (2) ulet dalam menghadapi - Lebih senang kesulitan; (3) menunjukkan minat bekerja mandiri terhadap permasalahan yang terjadi; (4) - Cepat bosan pada lebih senang bekerja mandiri; (5) tugas-tugas yang kreatif; (6) dapat mempertahankan rutin pendapat; dan (7) senang mencari dan - Dapat menyelesaikan masalah. mempertahankan Beberapa ciri dalam pembelajaran pendapat terpadu tipe webbed yang diterapkan di - Senang mencari SD SABar memunculkan indikator- dan indikator motivasi di atas dengan menyelesaikan rincian sebagai berikut: masalah 3 Penggunaa - Tekun dalam Tabel 2. Hubungan antara Model n media mengerjakan Pembelajaran Tematik dengan belajar tugas Motivasi Belajar Siswa yang - Ulet dalam bervariasi menghadapi kesulitan - Menunjukkan Dari hasil tersebut, dapat minat terhadap disimpulkan jika penerapan permasalahan pembelajaran terpadu tipe webbed di yang terjadi SD SABar mampu memotivasi siswa - Cepat bosan pada untuk belajar. temuan ini sejalan tugas-tugas yang dengan beberapa penelitian yaitu rutin penelitian Lutfiana pada tahun 2015 - senang mencari yang berjudul “Pengaruh Implementasi dan Model pembelajaran tematik Integratif menyelesaikan Kurikulum 2013 terhadap Motivasi masalah Belajar Siswa Kelas V SD Se-Kota 4 Kebebasan - Tekun dalam Yogyakarta” menunjukkan hasil bahwa untuk mengerjakan model pembelajaran tematik yang bergerak tugas ditelitinya memiliki pengaruh sebesar dan - Ulet dalam 22,9 % terhadap motivasi belajar siswa; berekspres menghadapi penelitian yang telah dilakukan oleh i kesulitan Anggitiyas Sekarinasih pada tahun - Menunjukkan 2015 yang berjudul “Implementasi minat terhadp Model pembelajaran tematik permasalahan Berdasarkan Kurikulum 2013” dengan yang terjadi salah satu hasilnya yaitu bahwa model - Lebih senang pembelajaran tematik dapat bekerja mandiri meningkatkan motivasi siswa; dan - Cepat bosan pada penelitian oleh I. W. Jiwa pada tahun tugas-tugas yang 2013 yang berjudul “Pengaruh rutin Implementasi Model pembelajaran - Dapat tematik terhadap Prestasi Belajar mempertahankan ditinjau dari Motivasi Belajar pada pendapat Siswa Kelas IV Gugus Empat di - Senang mencari Kecamatan Gianyar” menghasilkan dan temuan salah satunya yaitu ada menyelesaikan pengaruh interaksi antara strategi dan masalah motivasi belajar terhadap prestasi 5 Materi - Menunjukkan belajar yang dibuktikan dengan rata- pembelaja minat terhadap rata skor prestasi belajar yang ran yang permasalahan menggunakan tematik integratif beragam yang terjadi memiliki motivasi belajar tinggi - Cepat bosan pada sebesar 31,762 lebih tinggi daripada tugas-tugas yang yang menggunakan konvensional yang rutin hanya 21,958. - Senang mencari Kendala yang muncul dari awal dan penelitian sampai akhir adalah menyelesaikan kurangnya waktu yang tersedia untuk masalah menyampaikan materi yang cenderung banyak dan kurangnya pengalaman dalam pembelajaran tematik tipe guru (khususnya materi pelajaran) webbed; (2) untuk sekolah hendaknya dalam kegiatan belajar mengajar menetapkan kebijakan yang baik dan terutama dengan model tematik. cocok dengan penerapan model Kendala tersebut diatasi dengan pembelajaran tematik tipe webbed; (3) mengganti kegiatan yang kompleks untuk masyarakat hendaknya dapat dengan kegiatan yang lebih serderhana dengan bijak memilih lembaga namun tetap mempertahankan esensi pendidikan untuk anak-anaknya materi yang hendak dibelajarkan dan terutama pendidikan dasar; dan (4) terus belajar dengan bertanya kepada untuk peneliti lain perlu adanya senior yang berpengalaman, membaca, penelitian lebih lanjut dengan ruang dan menggali informasi pengetahuan lingkup yang lebih luas maupun agar dapat melaksanakan pembelajaran variabel yang lebih kompleks. dengan baik. DAFTAR PUSTAKA SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan Creswell, J. W. (2007). Qualitative pembahasan dapat disimpulkan jika Inquiry & Research Design: pelaksanaan pembelajaran terpadu tipe Choosing Among Five webbed di SD SABar sudah melalui 3 Approaches. Thousand Oaks, tahapan yakni perencanaan, CA: Sage Publications. pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan dilakukan dengan membuat weekly Daryanto. (2014). Pembelajaran plan dan daily plan. pelaksanaan Tematik, Terpadu, Terintegrasi. dilakukan dengan menggunakan Yogyakarta: Gava Media. tempat, media, dan metode yang beragam. Evaluasi dilakukan dengan Jiwa, I.W., Dantes, N., & Marhaeni, A. tematik dan mencakup proses dan hasil A. I. N. (2013). Pengaruh dengan 3 ranah kecerdasan. Penerapan Implementasi Pembelajaran pembelajaran terpadu tipe webbed di Tematik terhadap Prestasi Belajar SD SABar juga mampu memotivasi ditinjau dari Motivasi Belajar siswa. hanya ad dua kendala yang pada Siswa Kelas IV Gugus dirasakan guru yaitu keterbatasan Empat di Kecamatan Gianyar. E- waktu dalam pelaksanaan dan Journal Program Pascasarjana kurangnya pengalaman guru dalam hal Universitas Pendidikan Ganesha, kegiatan belajar mengajar terutama 3, 1. aspek materi pelajaran. Solusinya adalah dengan menyederhanakan Lutfiana, (2015). Pengaruh kegiatan yang kompleks dan terus Implementasi Pembelajaran belajar untuk meningkatkan TematikIntegratif Kurikulum kemampuan dan professionalitas guru. 2013 TerhadapMotivasi Belajar Adapun saran yang dapat Siswa Kelas V SD disampaikan yaitu: (1) untuk guru Se-Kota Yogyakarta. Skripsi sebaiknya lebih meningkatkan tidak dipublikasikan. Universitas professionalitasnya terkait dengan Negeri Yogyakarta. kegiatan belajar mengajar terutama Majid, A. (2014). Model pembelajaran Ibtidaiyyah Negeri Tempel tematik Terpadu. Bandung: Sleman Yogyakarta. Skripsi tidak Remaja Rosdakarya. dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Padmono, Y. (2012). Pembelajaran Yogyakarta. Terpadu untuk Guru SD. Surakarta: Yuma Pustaka. Trianto. (2011). Desain Pengembangan Model Pembelajaran Tematik. Rosmaya, M. M. (2015). Peran Jakarta: Kencana Sekolah Alam Bengawan Solo dalam Menumbuhkan Witoelar, W. (2009). Lendo Novo: Keterampilan Berpikir Kritis Sekolah Alam. Diperoleh pada 16 pada Peserta Didik. Skripsi tidak Januari 2018 dari dipublikasikan. Universitas www.perspektifbaru.com/wawan Sebelas Maret, Surakarta cara/695
Sekarinasih, A. (2015) . Implementasi Yin, R. K. (1994). Case Study
Pembelajaran Tematik Terpadu Research: Desaign and Methods Berdasarkan Kurikulum 2013: (2nd Ed). Thousand Oaks, CA: Studi Kasus di Madrasah Sage Publications.