Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TUBERKULOSIS

PROPOSAL STUDI KASUS

FEGI DWI FEMINDA PUTRI


NIM. 18112183

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TUBERKULOSIS

PROPOSAL

FEGI DWI FEMINDA PUTRI


NIM.18112183

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TUBERKULOSIS

STUDI KASUS

Diajukan untuk Memenuhi Syarat untuk Menyelesaikan


Program Diploma III Keperawatan

FEGI DWI FEMINDA PUTRI


NIM. 18112183

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021
PERSETUJUAN PROPOSAL STUDI KASUS
Proposal Studi Kasus ini telah disetujui
Tanggal 12 Januari 2021
Program Studi D III Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Ketua Pembimbing

Mitayani, SST, M. Biomed Ns.Febriyanti. M.Kep


NIDN: 1024057310 NIDN: 1005028101
Laporan Studi Kasus ini telah di uji dan dinilai oleh Panitia
Penelaah
Pada Program D III Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Pada tanggal 12 Januari 2021

Panitia Penelaah,
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyebabkan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Asuhan Keperawatan pada….. dengan diagnosa medis Tuberculosis
di ruang….” Ini dengan tepat waktu sebagai persyaratan akademik dalam
menyelesaikan Program Studi D3 Keperawatan di STIKes Mercubaktijaya Padang.
Penulis sadar bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum mencapai kesempurnaan, sebagai
bekal perbaikan, penulis akan berterimakasih apabila para pembaca berkenan
memberikan masukan, baik dalam bentuk kritikan maupun saran demi kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi
keperawatan.

Padang,

Penulis
DAFTAR ISI

Sampul Dalam
Persetujuan Pembimbing
Penetapan Panitiam Penguji
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Studi kasus
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khsus
D. Manfaat Studi Kasus
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
2. ANATOMI FISIOLOGI
3. ETIOLOGI
4. KLASIFIKASI
5. PATOFISIOLOGI
6. WOC
7. TANDA DAN GEJALA
8. KOMPLIKASI
9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
10.PENATALAKSAAN
a) Medis
b) Non Medis
B. Asuhan Keperawatan Teoritis
A. PENGKAJIAN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. RENCANA KEPERAWATAN
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
E. EVALUASI KEPERAWATAN
BAB III KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis biasanya
menyerang bagian paru-paru, yang kemudian dapat
menyerang ke semua bagian tubuh. Infeksi biasanya
dapat terjadi pada 2-10 minggu. Pasca 10 minggu, klien
akan muncul manifestasi penyakit karena gangguan dan
ketidakefektifan respon imun. Proses aktivasi dapat
berkepanjangan dan ditandai dengan remisis panjang
ketika penyakit dicegah, hanya untuk diikuti oleh
periode aktivitas yang diperbaharui . (Scholastica Fina
Aryu Puspasari, 2019).Pada tahun 2017 diperkirakan
10.0 juta orang menderita penyakit Tuberkulosis.
Tuberkulosis mendudukin 10 penyebab kematian
tertinggi pada tahun 2017 dan penyebab penyakit
menular diatas HIV/AIDS.(WHO, 2018).

Di indonesia memiliki jumlah tuberkulosis


menempati urutan keempat terbanyak di dunia setelah
India, China, dan Phakistan (WHO,2016). Pada tahun
2015 kasus TB yang ada di indonesia sebanyak 330.729
kasus. Proposi peningkatan pada kasus terus meningkat
sejak tahun 1999 sampai 2003, dan kemudian mengalami
penurunan pada tahun 2014 dan mengalami peningkatan
sebanyak 14% pada tahun 2015 (Info Datin TB
2016)(Kemenkes RI, 2011) .

Pada tahun 2012-2014 kasus tuberkulosis di


Sumatra Barat berjumlah 4.686 kasus mengalami
penurunan dengan setiap kota yaitu Kota Padang Panjang
(454.48 per 100.000 penduduk) dan kenaikan tertinggi
adalah Kabupaten Pasaman Barat ( 436.73 per 100.000
penduduk) (Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat,
2014).

Menurut jenis kelamin pada pasien tuberkulosis


jumlah kasus pada laki-laki lebih tingi daripada
perempuan (Kemenkes,2015). Jumlah kasus Tuberkulosis
di provinsi Sumatra Barat dengan jenis kelamin laki -laki
berjumlah 63,06% pada perempuan 36,94% (Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatra Barat. 2014).

Terdapat faktor yang menyebabkan tingginya angka


kasus Tuberkulosis di indonesia yaitu waktu pengobatan
yang relatif lama (6 sampai 8 bulan) m enjadi penyebab
penderita TB sulit sumbuh karena pasien TB berhenti
berobat (Drop Out) setelah merasa sehat meski
pengobatan belum selesai sehingga menyebabkan
kekambuhan kembali penderita Tuberkulosis. Sedangkan
di Kota Padang keberhasilan upaya penanggulangan TB
di ukur dengan kesembuhan penderita. Untuk obat, obat
harus diawasi oleh keluarga atau orang terdekat. Sa at ini
penanggulangan TB melewati DOTS ( Directly Observed
Treatmend Shortcorse) (Dinas Kesehatan Kota Padang,
2013)
Gejala nya meliputi batuk selama 3-4 minggu atau
lebih,biasanya dapat diikuti dengan gejala tambahan
seperti dahak bercampur darah, batuk be rdarah, sesak
nafas, badan lemas dan nafsu makan menurun, berat
badan menurun, malaise, berkeringat pada malam hari,
dan demam meriang lebih dari satu bulan.
(Depkes,2015).Pengobatan Tuberkulosis dilakukan
dengan 2 tahap pengobatan. Pada tahap awal yaitu f ase
intensif, dilakukan setiap hari yang diberikan dalam
waktu 2 bulan dimana bertujuan untuk menurunkan
jumlah kuman yang ada di dalam tubuh agar penularan
ke orang lain tidak terjadi serta meminimalisir
terjadinya resisten terhadap obat. Kemudian tahap k edua
yaitu lanjutan, tahap ini merupakan tahap penting untuk
membunuh sisa kuman yang masih ada sehingga pasien
dapat sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan
(Strategi Pengendalian TB, 2014).
Angka keberhasilan pengobatan pada tahun 2014
sebesar 81,3% sedangkan WHO menetapkan angka
keberhasilan sebesar 85% sementara Kementrian
Kesehatan menetapkan target minimal 88% untuk angka
keberhasilan. Dengan begitu indonesia tidak mencapai
standar angka keberhasilan pengobatan pada kasus TB
(Kemenkes RI. 2015)

Peran perawat pada pasien TB yaitu melakukan


tindakan keperawatan untuk membantu memenhi
kebutuhan dasar pasien dan membantu mengurangi
keluhan yang dirasakan, perawat mengatur posisi pasien
dengan semi fowler agar pasien tidak merasakan sesak
nafas, selain itu perawat melakukan nebulizer yang
berguna untuk mempermudah pasien untuk mengeluarkan
secret. Perawat juga mengontrol pemberian OAT, selain
itu juga memberikan edukasi mengenai faktor pemicu
TB.Selain itu jga pasien membutuhkan perawatan secara
psikososial karena pasien TB cendrung mengalami harga
diri rendah serta isolasi sosial karena TB dapat
menularkan ke siapa saja sehingga orang lain cenderung
menjauhi atau membatasi berinteraksi dengan pasien TB.
Maka dari itu penting nya tenaga perawat untuk
melakukan asuhan keperawatan sebagai edukator,
motivator, dan fasilitator pada pasien TB

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka


penulis tertarik untuk melaksanakan asuhan keperawatan
yang akan ditungangkan dalam bentuk Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan
pada…Dengan Tuberkulosis Di Ruangan….”

B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan
penyakit ini maka penulis akan melakukan pengkajian
lebih lanjut dengan melakukan asuhan keperawatan
Tuberkolusis dengan membuat rumusan masalah sebagai
berikut “Bagaimana asuhan keperawatan pada …..
dengan diagnosa medis Tuberculosis di ruangan…..
C. Tujuan Studi Kasus
1) Tujuan Umum
Memberikan gambaran asuhan keperawatan yang
komprehensif dengan pasien Tuberkulosis.
2) Tujuan Khusus
a) Menggambarkan hasil pengkajian dengan
masalah Tuberkulosis.
b) Menjelaskan diagnosa keperawatan dengan
masalah Tuberkulosis
c) Menjelaskan intervensi keperawatan dengan
masalah Tuberkulosis
d) Menjelaskan implementasi keperawatan
dengan masalah Tuberkulosis.
e) Menjelaskan evaluasi keperawatan dengan
masalah Tuberkulosis.
D. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi pendidikan keperawatan
a) Sebagai pengembang kemampuan mahasiswa
dalam hal keperawatan komprehensif dan
menambah pengalaman mahasiswa dalam
merawat pasien dengan masalah Tuberkulosis
pada pasien Tuberkulosis.
b) Memberikan masukan bagi perkembangan
ilmu pengetahuan,khususnya disiplin ilmu
keperawatan mengenai perawatan
komprehensif pada pasien dengan masalah
Tuberkulosis pada pasien Tuberkulosis.
c) Hasil laporan ilmiah ini dapat menjadi bahan
referensi bagi mahasiswa yang ingin meneliti
penerapan asuhan keperawatan pada pasien
dengan masalah Tuberkulosis pada pasien
Tuberkulosis.
2. Bagi institusi pelayanan kesehatan atau
keperawatan
a) Hasil laporan ilmiah ini dapat menjadi salah
satu bahan masukan bagi Rumah Sakit dengan
membuat suatu pembentukan kebijakan
standar asuhan keperawatan terhadap pasien
dengan masalah Tuberkulosis pada pasien
Tuberkulosis.
b) Hasil laporan ilmiah akhir ini dapat menjadi
salah satu bahan pertimbangan dalam
pembuatan kebijakan di Rumah sakit untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan yang
bersifat promotif dan preventif tentang
penyuluhan dan penerapan bagi pasien
Tuberkulosis.

Anda mungkin juga menyukai