Anda di halaman 1dari 11

Hubungan Seksual Usia Dini Dapat Meningkatkan Risiko Kanker Serviks

Anggraini Ramadhaningtyas*, Besral

Departmen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

*Korespondensi: Anggraini Ramadhaningtyas - anggraini.art@gmail.com

Abstrak
Kanker serviks menempati urutan kedua kanker terbanyak pada perempuan setelah kanker payudara, baik di dunia
maupun Indonesia. Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang biasa ditularkan melalui
hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan seksual usia muda terhadap
kejadian kanker serviks. Metode penelitian ini adalah telaah pustaka. Dari 16 jurnal yang menilai pengaruh
hubungan seksual usia dini terhadap kejadian kanker serviks, terpilih 12 jurnal (nasional dan internasional) yang
sesuai dengan kriteria. Hasilnya, 10 dari 12 jurnal menyimpulkan bahwa risiko kanker serviks meningkat seiring
dengan mudanya usia melakukan hubungan seksual pertama kali. Besarnya risiko yang ditimbulkan bervariasi dari
1,6 sampai 58 kali lebih besar risiko untuk mengalami kanker serviks jika melakukan hubungan seksual pertama
kali pada usia kurang dari 16 tahun. Kesimpulannya adalah semakin dini perempuan melakukan hubungan seksual
untuk yang pertama kalinya, maka semakin tinggi risiko kejadian kanker serviks. Perlu upaya untuk mencegah
hubungan seksual terlalu dini dengan cara menghindari pernikahan usia dini dan hindari seks pra-nikah pada
remaja. Direkomendasikan agar remaja fokus menjalani pendidikan di sekolah dan tidak melakukan hubungan
seksual di bawah 20 tahun serta melakukan vaksinasi HPV. Apabila sudah pernah melakukan hubungan seksual,
perlu melakukan deteksi dini kanker serviks secara berkala.
Kata kunci: hubungan seksual pertama, usia dini, kanker serviks

Sexual Intercourse at Young Age Can Increase Risk of Cervical Cancer

Abstract
Cervical cancer is the second type of cancer most frequently found among women in Indonesia as well as globally,
after breast cancer. Cervical cancer is caused by Human Papilloma Virus (HPV) which is usually transmitted
through sexual contact. This study aims to determine the effect of sexual intercourse at a young age on the
incidence of cervical cancer. Literature review is used to collect information in this study. Among the sixteen
journals discussing the effects of sexual relations at young age on the prevalence of cervical cancer, twelve of
them (national and international journals) fitting the criteria were selected. It turns out that ten out of the twelve
selected journals concluded that the risk of cervical cancer increases when the first sexual intercourse is done at
a young age. The risk to obtain cervical cancer is 1.6 to 58 higher, when the women started to have sex at the age
of sixteen or younger. The conclusion is the younger a woman starts her sexual activity, the higher is her risk of
getting cervical cancer. To prevent early sexual relations, it is necessary to prevent early marriage and premarital
sex among the adolescents. Teenagers should focus on schooling rather than starting sexual relationships before
reaching twenty. The youth should get vaccination against HPV. Those who are sexually active need to be
examined for early detection of cervical cancer.
Keywords: first sexual intercourse, early age, cervical cancer

46 Ramadhaningtyas AD, dkk


PENDAHULUAN kanker serviks tahun 2010-2013 adalah
sebagai berikut: 296 kasus baru dengan 36
Kanker merupakan penyebab
kematian, 300 kasus baru dengan 35
kematian kedua tertinggi di dunia setelah
kematian, 343 kasus baru dengan 42
penyakit kardiovaskuler. Pada tahun 2018
kematian, dan 356 kasus baru dengan 65
tercatat sekitar 18,1 juta kasus baru kanker
kematian.
dan 9,6 juta orang meninggal akibat kanker
Hampir di seluruh dunia, perempuan
(1). Jenis kanker yang paling banyak
dan laki-laki memulai hubungan seksual
ditemukan pada perempuan adalah kanker
pada masa remaja yang rentang usianya 15-
payudara dan kanker serviks/kanker leher
19 tahun. Variasi usia pertama melakukan
rahim. Di Asia Tenggara terdapat 17,2
hubungan seksual bergantung pada jenis
kasus baru kanker serviks per 100.000
kelamin dan wilayah. Pada kelompok
perempuan dengan angka kematian 10
perempuan, usia rata-rata memulai
kasus per 100.000 perempuan. Hal yang
hubungan seksual lebih rendah di negara-
sama terjadi di Indonesia dengan proporsi
negara yang menerima dan mengizinkan
kanker serviks menempati urutan kedua
pernikahan dini (seperti di Asia Selatan,
tertinggi diantara jenis kanker lainnya, baik
Afrika Tengah, Afrika Barat, dan Afrika
pada seluruh populasi laki-laki dan
Timur) daripada di Amerika Latin, Timur
perempuan (9,3%) maupun pada populasi
Tengah dan Asia Tenggara. Sebaliknya,
perempuan saja (17,2%) (2).
tidak terlihat hubungan antara hubungan
Data Kemenkes menunjukkan bahwa
seksual pertama kaum laki-laki dan usia
prevalensi kanker serviks pada perempuan
mereka pada saat menikah. Di sebagian
di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter
negara Afrika dan Asia, laki-laki mulai
adalah sebesar 0,8‰ dari seluruh penduduk
berhubungan seksual lebih lambat daripada
di semua umur dengan estimasi jumlah
perempuan. Perbedaan antara jenis kelamin
absolut sebanyak 98.692 orang (3).
ini sangat terlihat pada negara-negara yang
Diketahui pula bahwa estimasi jumlah
kurang maju (4).
kasus baru dan jumlah kematian akibat
Hubungan seksual pra nikah pada
kanker serviks di RS Kanker Dharmais pada
remaja berisiko terhadap kehamilan remaja
tahun 2010-2013 mengalami peningkatan
dan penularan penyakit menular seksual.
setiap tahunnya dan menempati urutan
Diketahui sebanyak 0,7% perempuan usia
kedua terbanyak diantara semua jenis
15-19 tahun di Indonesia sudah melakukan
kanker. Secara berturut-turut estimasi
hubungan seksual (5). Persentase ini
jumlah kasus baru dan kematian akibat
menunjukkan bahwa masih ada perempuan

Bikfokes Volume 1 Edisi 1 Tahun 2020 47


yang melakukan hubungan seksual di usia usia 17-20 tahun dan 2,31 pada perempuan
muda yang merupakan salah satu faktor yang sudah melakukan hubungan seks sejak
risiko terjadinya kanker serviks. 16 tahun. Risiko kanker serviks 2,4 kali
Kanker serviks dapat dicegah dengan lipat pada perempuan yang melakukan
melihat faktor risikonya. Beberapa faktor hubungan seksual dan hamil di usia 16
risiko kanker serviks dikelompokkan tahun jika dibadingkan dengan perempuan
menjadi dua kelompok, yaitu faktor risiko yang melakukan hubungan seksual dan
yang telah dibuktikan kaitannya dengan hamil di usia 21 tahun (7). Tujuan penelitian
kanker serviks dan faktor risiko yang masih ini adalah untuk mengetahui pengaruh
diduga kaitannya dengan kanker serviks (6). melakukan hubungan seksual pertama kali
Faktor risiko yang telah terbukti pada usia muda terhadap risiko terkena
diantaranya adalah perempuan yang kanker serviks.
berhubungan seks dengan banyak laki-laki,
perempuan yang memulai hubungan METODE
seksual pada usia muda (sebelum 18 tahun),
Artikel ilmiah ini menggunakan
yang menggunakan dietilstilbesterol (DES),
metode telaah pustaka. Dari 16 jurnal yang
dan yang merokok. Sedangkan faktor risiko
membahas tentang pengaruh usia pertama
yang diduga berisiko menimbulkan kanker
kali melakukan hubungan seksual terhadap
serviks ialah penggunaan kontrasepsi oral,
kanker serviks, dipilih 12 jurnal yang
diet rendah karotenoid dan asam folat,
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
sosioekonomi rendah, beretnis Amerika dan
Kriteria inklusi meliputi jurnal
Asia, serta pekerjaan yang terpapar debu,
membahas perilaku seksual yaitu usia
logam, bahan kimia, tar, atau oli mesin (6).
pertama kali melakukan hubungan seksual,
Studi pada delapan negara
dan kejadian perubahan patologis pada
berkembang menemukan bahwa usia dini
serviks yang mengarah pada kanker serviks
saat melakukan hubungan seksual pertama
yang dapat mendukung tulisan ini.
meningkatkan risiko kanker serviks.
Sedangkan kriteria eksklusi diantaranya
Analisis gabungan dari studi kasus kontrol
penelitian yang menggunakan metode studi
ini menunjukkan bahwa jika dibandingkan
observasional deskriptif potong lintang,
dengan perempuan yang melakukan
terdapat perbandingan antar jenis virus
hubungan seksual pertama kali di usia 21
penyebab kanker serviks (HPV tipe 16 dan
tahun, odd ratio (OR) untuk mengalami
18), dan terbit dalam rentang waktu lebih
kanker serviks adalah 1,8 pada perempuan
dari 10 tahun terakhir.
yang mulai aktif berhubungan seks pada

48 Ramadhaningtyas AD, dkk


Jurnal yang terpilih terdiri dari jurnal neoplasia intraepitel serviks atau karsinoma
nasional berbahasa Indonesia dan in situ. Selanjutnya kanker menembus
internasional berbahasa Inggris yang membran basalis dan berkembang menjadi
didapatkan melalui mesin pencari seperti karsinoma mikroinvasif (lesi prakanker)
Scopus, Google Scholar, dan Google. sebelum akhirnya menjadi invasif. Deteksi
dini atau skrining dapat dilakukan dengan
HASIL pemeriksaan sitologi pap smear. Sedangkan
sebagai konfirmasi diagnostik dilakukan
Kanker adalah penyakit dimana sel-
pemeriksaan histopatologik (10).
sel dalam tubuh tumbuh di luar kendali.
Kanker serviks merupakan penyakit
Kanker yang ada pada leher rahim
kronis yang erat kaitannya dengan perilaku
dinamakan kanker serviks. Serviks adalah
seksual. Beberapa penelitian menunjukkan
bagian yang menghubungkan vagina ke
bahwa ada hubungan antara riwayat
bagian uterus (rahim). Penyebab utama
hubungan seksual dengan risiko kanker
kanker serviks adalah infeksi Human
serviks. Hal ini dikarenakan kanker serviks
Papilloma Virus (HPV) dalam jangka
dapat ditularkan secara seksual (6).
waktu yang panjang. Umumnya HPV
Berdasarkan penelitian yang sudah
ditularkan melalui hubungan seksual.
dilakukan di berbagai wilayah, mayoritas
Setidaknya separuh dari orang yang aktif
jurnal mengatakan bahwa perilaku seksual,
secara seksual terkena HPV, tetapi pada
dalam hal ini usia dini saat pertama kali
beberapa perempuan HPV berkembang
melakukan hubungan seksual, merupakan
menjadi kanker serviks (8).
faktor risiko kanker serviks (11).
Terdapat lebih dari 100 jenis HPV
Perempuan yang pertama kali melakukan
dan 30 diantaranya disebut HPV genital
hubungan seksual dibawah usia 20 tahun
yang dapat menginfeksi laki-laki maupun
memiliki risiko 3,3 kali terkena kanker
perempuan. HPV genital dapat
serviks dibandingkan dengan perempuan
menyebabkan penyakit kutil kelamin pada
yang melakukan hubungan seksual pada
laki-laki dan perempuan serta kanker
umur 20 tahun ke atas (12).
serviks pada perempuan dengan sub tipe
Studi di Brazil menunjukkan bahwa
onkogenik utamanya adalah tipe 16 dan tipe
ada hubungan antara usia dini pada
18 (9).
hubungan seksual pertama dan lesi pra
Perkembangan kanker invasif
kanker serviks tingkat tinggi. Setelah
berawal dari terjadinya lesi neoplastik pada
dilakukan analisis multivariat dengan
lapisan epitel serviks, yang dimulai dari
regresi binomial, diketahui bahwa

Bikfokes Volume 1 Edisi 1 Tahun 2020 49


perempuan usia 13-16 tahun yang sudah pada hubungan seksual pertama. Hal ini
memulai melakukan hubungan seksual dapat disebabkan perempuan yang lebih
berisiko 1,65 kali lebih tinggi untuk terkena awal melakukan hubungan seksual lebih
lesi pra kanker tingkat tinggi dibandingkan awal terpapar HPV sehingga memiliki
pada perempuan yang sudah melakukan durasi infeksi yang lebih lama.
hubungan seksual pada usia 17-24 tahun Kemungkinan lainnya adalah hubungan
(13). seks pertama di usia muda menandakan
Infeksi HPV pada perempuan muda bahwa perempuan tersebut memiliki
berkaitan dengan kematangan serviks perilaku berisiko tinggi untuk terpapar HPV
sehingga hubungan seksual pertama bagi (16).
perempuan sangat rentan terinfeksi apabila Walaupun banyak penelitian yang
serviks belum matang. Perempuan yang membuktikan adanya hubungan antara usia
memulai hubungan seksual di bawah usia pertama kali melakukan hubungan seksual
20 tahun mengalami proses metaplasia sel dengan kanker serviks, tetapi ada pula yang
skuamosa yang sangat tinggi sehingga menyatakan bahwa tidak terbukti ada
meningkatkan risiko terjadinya hubungan antara kedua faktor tersebut.
transformasi atipik skuamosa menjadi Salah satu penelitian di Gresik
neoplasia intraepitel serviks (NIS)/Cervix menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor
Intraepithelial Neoplasia (CIN) (14). lain yang meningkatkan risiko kanker
Perubahan sel serviks lebih aktif pada serviks, yaitu frekuensi hubungan seksual
usia 12-17 tahun. Saat sel sedang aktif (3-4 kali dalam seminggu) dan kebersihan
bermetaplasia, seharusnya tidak ada kontak genital yang buruk (17).
atau rangsangan apapun dari luar termasuk Meskipun demikian, tidak bisa
penetrasi alat kelamin laki-laki. Adanya dipungkiri bahwa hubungan seksual pada
kontak alat kelamin laki-laki dan sperma usia dini bertanggung jawab atas
pada masa tersebut mengakibatkan terpaparnya HPV lebih dini (18). Berikut ini
perkembangan sel serviks ke arah abnormal beberapa penelitian terkait pengaruh usia
dan berkembang menjadi kanker serviks pertama melakukan hubungan seksual
(15). dengan kejadian kanker serviks seperti pada
Risiko kanker serviks semakin Tabel 1.
meningkat dengan semakin mudanya usia

50 Ramadhaningtyas AD, dkk


Tabel 1. Penelitian terkait pengaruh usia pertama melakukan hubungan seksual dengan kejadian kanker serviks
Pengarang, Metode
No. Judul Penelitian Hasil Terbitan
Tahun Penelitian
1. Early age at first sexual Xavier-Junior et Kasus Perempuan yang melakukan Rev Bras
intercourse is associated al, 2017 kontrol hubungan seksual lebih awal Ginecol
with higher prevalence (13-16 tahun) menunjukkan Obstet Vol.
of high-grade squamous rasio prevalensi yang lebih 39 No. 2,
intraepithelial lesions tinggi untuk perubahan Brazil
(HSIL) serviks pada sel skuamosa
atipikal (ASC), lesi
intraepitel skuamosa derajat
rendah (LSIL) dan HSIL
sebesar 1,65 kali
dibandingkan usia 17-24
tahun.
2 Faktor risiko kejadian Musfirah, 2018 Kasus Usia pertama kawin <20 Jurnal
kanker serviks di RSUP Kontrol tahun memiliki risiko 2,473 Kesehatan
Dr. Wahidin kali lebih tinggi untuk Masyarakat
Sudirohusodo Makassar mengalami kanker serviks Vol. 4, No.
dibandingkan dengan usia 1, Semarang
pertama kawin >20 tahun.
3 Faktor-faktor yang Ningsih, Dwi Kasus Usia pertama kali Berita
berhubungan dengan dkk, 2017 Kontrol berhubungan seksual ≤ 20 Kedokteran
kejadian kanker serviks tahun meningkatkan risiko Masyarakat,
di RSUP Dr. Sardjito kejadian kanker serviks Vol. 33 No.
Yogyakarta dengan aOR sebesar 2,41 3,
Yogyakarta
4 Faktor risiko terjadinya Wahyuningsih, Kasus Perempuan yang melakukan Forum
lesi prakanker serviks Tri dan Kontrol hubungan seksual usia ≤20 Ilmiah,
melalui deteksi dini Mulyani, 2014 tahun berisiko 4,887 kali Volume 11
dengan metode IVA lebih tinggi untuk mengalami Nomor 2,
(Inspeksi Visual kejadian lesi pra kanker Jakarta
Dengan Asam Asetat) serviks dibandingkan usia
>20 tahun
5 Hubungan usia pertama Susanti, Indi, Kasus Ada hubungan yang Tesis,
kali berhubungan 2010 kontrol bermakna antara usia Universitas
seksual dan jumlah pertama kali berhubungan Indonesia,
pasangan seksual seksual dengan kejadian lesi Depok
dengan kejadian lesi pra pra kanker leher rahim
kanker leher rahim pada dengan p value 0,001 dan OR
wanita yang melakukan 2,539 (CI 95% 1,444 – 4,464)
deteksi dini setelah dilakukan kontrol
menggunakan metode pada variabel kovariat.
inspeksi visual dengan Artinya, risiko terkena lesi
asam asetat (IVA) di prakanker pada responden
Puskesmas Cikampek, yang memulai hubungan
Pedes dan Kota Baru seksual pada usia < 17 tahun
Kabupaten Karawang adalah 2,539 kali lebih tinggi
Tahun 2009 dibanding mereka yang
memulai hubungan seksual
17 tahun.

Bikfokes Volume 1 Edisi 1 Tahun 2020 51


Pengarang, Metode
No. Judul Penelitian Hasil Terbitan
Tahun Penelitian
6 Faktor-faktor yang Damayanti, Ika Kasus Perempuan yang usia Jurnal
berhubungan dengan Putri, 2013 Kontrol pertama kali berhubungan Kesehatan
kejadian kanker serviks seksual kurang dari 20 tahun Komunitas
di RSUD Arifin lebih berisiko 3 kali Vol. 2 No. 2,
Achmad Pekanbaru menderita kanker serviks Riau
Tahun 2008-2010 dibandingkan dengan wanita
yang usia pertama kali
berhubungan seksual diatas
20 tahun (OR 2,792)
7 Early age at first sexual Louie et al, 2009 Kasus Usia pada hubungan seksual British
intercourse and early Kontrol pertama berterkaitan dengan Journal of
pregnancy are risk risiko terjadinya kanker Cancer; 100
factors for cervical serviks invasif. (7), UK
cancer in developing Dibandingkan dengan
countries perempuan yang usia
hubungan seksual pertama
⩾21 tahun, odds ratio (OR)
kanker serviks invasif
sebesar 1,80 pada perempuan
dengan usia pertama kali
melakukan hubungan seksual
17-20 tahun dan 2,31 (95%
CI: 1,85–2,87) untuk
perempuan usia pertama kali
melakukan hubungan seksual
⩽ 16 tahun.
8 Risk factors for cervical Nesrin et al, Kasus Dibandingkan dengan usia International
cancer: Results from a 2011 Kontrol pada hubungan seksual Journal of
hospital-based case- pertama di atas 21 tahun, usia Hematology
control study pada 16 atau kurang and
meningkatkan risiko (OR = Oncology
58,07, 95% CI: 27,88- No 3 Vol 21,
120,95) Turkey
9 Pengaruh usia pertama Chairani dkk, Kasus Adanya pengaruh yang Jurnal
kali melakukan 2017 Kontrol signifikan anatara usia Muara
hubungan seksual pertama kali melakukan Sains,
terhadap kejadian hubungan seksual (p=0,002; Teknologi,
kanker serviks di OR 3,359; 95% CI 1,566- Kedokteran
Rumah Sakit Umum 7,203 ) terhadap kejadian dan Ilmu
Dr. Pirngadi Medan kanker serviks. Perempuan Kesehatan
Tahun 2017 yang pertama kali Vol 1, No
melakukan hubungan seksual 2, Medan
< 20 tahun perkiraan
risikonya 3,3 kali akan
menderita kanker serviks di
bandingkan dengan
perempuan yang melakukan
hubungan seksual>20 tahun.

52 Ramadhaningtyas AD, dkk


Pengarang, Metode
No. Judul Penelitian Hasil Terbitan
Tahun Penelitian
10 Cervical carcinoma and International Kasus Risiko karsinoma serviks Cancer
sexual behavior: Collaboration of Kontrol invasif meningkat dengan Epidemiol
collaborative reanalysis Epidemiological usia lebih dini pada Biomarkers
of individual data on Studies of hubungan seksual pertama (p Prev
15,461 women with Cervical = <0,001). Risiko relatif 2009;18(4)
cervical carcinoma and Cancer, 2009 untuk usia pada hubungan
29,164 women without seksual pertama 14 dan 25
cervical carcinoma tahun, dikondisikan pada
from 21 usia, studi, dan jumlah
epidemiological studies seumur hidup pasangan
seksual adalah 3,52, dan
menurun menjadi 2,05 (95%
CI, 1,54-2,73) setelah
pengkondisian tambahan
pada faktor reproduksi.
11 Faktor risiko Has, Dwi dan Kasus Usia hubungan seksual The
karakteristik dan Hendrati, Lucia, Kontrol pertama tidak memiliki Indonesian
perilaku seksual 2009 hubungan dengan kejadian Journal of
terhadap kejadian kanker serviks (p = 0,183) Public
kanker serviks dengan OR 0,592 Health, Vol.
6, No. 1,
Surabaya
12 Time since first sexual Plummer, Kasus Tidak ada hubungan yang International
intercourse and the Martyn et al, Kontrol bermakna secara statistik Journal of
riskof cervical cancer 2011 antara usia dini pada Cancer: 130,
hubungan seksual pertama UK
dengan risiko kanker serviks.
Namun, Infeksi serviks
pertama dengan human
papillomavirus (HPV) sering
terjadi segera setelah
hubungan seksual pertama,
jadi hubungan seksual dini
adalah proksi yang masuk
akal untuk usia dini saat
pertama kali terpapar HPV

PEMBAHASAN masih menjadi masalah bagi Indonesia


(21,22). Upaya untuk menekan angka seks
Usia pertama kali melakukan
bebas dan pernikahan anak secara langsung
hubungan seksual berkaitan erat dengan
dapat meningkatkan rata-rata usia pertama
seks pra nikah dan pernikahan anak.
kali aktif seksual dan menurunkan risiko
Meskipun angka median usia pertama kali
kanker serviks. Di Indonesia, angka seks
melakukan hubungan seksual di Indonesia
pra nikah di kalangan remaja perempuan
terus meningkat (19), tetapi usia kawin
usia 15-19 pada tahun 2012 adalah 0,7%
perempuan belum ideal (20) dan kedua hal

Bikfokes Volume 1 Edisi 1 Tahun 2020 53


(21). Sedangkan angka pernikahan anak di masyarakat yaitu dengan meningkatkan
bawah usia 16 masih cukup banyak yaitu partisipasi anak untuk sekolah setinggi
sebesar 37,91%. Pernikahan dini memiliki mungkin. Penundaan usia menikah melalui
dampak serius terhadap kaum perempuan, pembinaan remaja untuk persiapan
yaitu kemungkinan hilangnya kesempatan kehidupan berkeluarga dapat mencegah
untuk melanjutkan pendidikan dan pernikahan dini (20).
kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan Upaya pencegahan primer lainnya
(22). untuk mengurangi risiko kanker serviks
Diketahui bahwa median usia adalah dengan vaksinasi HPV. Vaksinasi itu
pertama kali melakukan hubungan seksual akan efektif apabila diberikan kepada
pada perempuan menurun seiring dengan perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang
rendahnya tingkat pendidikan dan kekayaan belum pernah melakukan hubungan seksual
(19). Dengan demikian perlu ada usaha (9). Selain itu, deteksi dini dengan IVA/pap
perbaikan di sektor sosial dan ekonomi smear dapat juga dilakukan sebagai upaya
masyarakat untuk mencegah pernikahan pencegahan sekunder. Perkembangan
dini dan menunda hubungan seksual. Hal patofisiologi serviks dapat dideteksi pada
yang dapat dilakukan adalah meningkatkan periode laten antara pertama kali
partisipasi sekolah anak agar pendidikan melakukan hubungan seksual sampai
anak lebih baik, terhindar dari seks pra dipastikannya diagnosis kanker serviks
nikah, dan meningkatkan kesejahteraan (25).
ekonomi. Pendewasaan usia berhubungan
seksual dapat menjadi cara untuk menunda KESIMPULAN
aktivitas seksual pada remaja. Apabila
Semakin dini perempuan melakukan
upaya promosi kesehatan difokuskan
hubungan seksual untuk yang pertama
kepada penundaan hubungan seks sampai
kalinya, maka semakin tinggi risiko terkena
usia 17 tahun atau lebih, maka upaya
kanker serviks. Disarankan agar remaja
tersebut dapat diharapkan akan mengurangi
perempuan terus bersekolah dan
kejadian lesi pra kanker serviks sebesar
menghindari hubungan seksual sebelum
60,61% (23).
usia 20 tahun, serta vaksinasi HPV untuk
Faktor-faktor yang dapat mencegah
mengurangi risiko kanker serviks. Bagi
kanker serviks, antara lain adalah
perempuan yang aktif melakukan hubungan
pendidikan yang tinggi dan tidak
seksual, dianjurkan melakukan deteksi dini
berhubungan seks (24). Salah satu upaya
kanker serviks secara berkala.
untuk memperbaiki tingkat pendidikan

54 Ramadhaningtyas AD, dkk


DAFTAR PUSTAKA 8. CDC. Basic information cervical
cancer [Internet]. CDC. [cited 2019
1. International Agency for Research on
Oct 13]. Available from:
Cancer. Latest global cancer data:
https://www.cdc.gov/cancer/cervical/
Cancer burden rises to 18.1 million
basic_info/index.htm
new cases and 9.6 million cancer
9. Hofer B, Bates J, McCusker M,
deaths in 2018. WHO; 2018.
Nasseri K, Cress R, Snipes K.
2. GLOBOCAN. Cancer today
Cervical cancer in California, 2008.
[Internet]. GLOBOCAN. 2018 [cited
Sacramento: Cancer Surveillance
2019 Oct 19]. Available from:
Section; 2008.
http://gco.iarc.fr/today/home
10. Kementrian Kesehatan RI. Panduan
3. Kementrian Kesehatan RI. Info Datin:
penatalaksanaan kanker serviks.
Situasi penyakit kanker. Jakarta:
Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Pusat Data dan Informasi Kemenkes
Kemenkes RI; 2015.
RI; 2015.
11. Musfirah. Faktor risiko kejadian
4. Wellings K, Collumbie M, Slaymaker
kanker serviks di RSUP Dr. Wahidin
E, Singh S, Hodges Z, Patel D, et al.
Sudirohusodo Makassar. J-Kesmas:
Sexual behaviour in context: A global
Jurnal Kesehatan Masyarakat.
perspective. The Lancet.
2018;4(1):1–15.
2006;368(9548):1706–28.
12. Lubis RC, Siregar FA, Sanusi SR.
5. Kementrian Kesehatan RI. SDKI.
Pengaruh usia pertama kali
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
melakukan hubungan seksual
2012.
terhadap kejadian kanker serviks di
6. Rasjidi I. Epidemiologi Kanker
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi
Serviks. Indonesian Journal of
Medan Tahun 2017. Jurnal Muara
Cancer. 2009;3(3):103–8.
Sains, Teknologi, Kedokteran, dan
7. Louie KS, de Sanjose S, Diaz M,
Ilmu Kesehatan. 2017;1(2):145–52.
Castellsagué X, Herrero R, Meijer CJ,
13. Xavier-Júnior JCC, Dufloth RM,
et al. Early age at first sexual
Vale DB, de Lima MT, Zeferino LC.
intercourse and early pregnancy are
Early age at first sexual intercourse is
risk factors for cervical cancer in
associated with higher prevalence of
developing countries. Br J Cancer.
high-grade squamous intraepithelial
2009;100(7):1191–7.
lesions (HSIL). Rev Bras Ginecol
Obstet. 2017;39(2):80–5.

Bikfokes Volume 1 Edisi 1 Tahun 2020 55


14. Ningsih DPS, Pramono D, Nurdiati 2017.
D. Faktor-faktor yang berhubungan 20. BKKBN. Mencegah pernikahan anak
dengan kejadian kanker serviks di melalui program KKBPK. BKKBN.
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Banjarmasin: BKKBN; 2018.
Berita Kedokteran Masyarakat. 21. Kementrian Kesehatan RI. Info Datin:
2017;33(3):125–30. Situasi kesehatan reproduksi remaja.
15. Wahyuningsih T, Mulyani EY. Faktor Jakarta: Pusat Data dan Informasi
risiko terjadinya lesi prakanker Kemenkes RI; 2015.
serviks melalui deteksi dini dengan 22. KPPA RI. Profil Anak Indonesia.
metode IVA (Inspeksi Visual Dengan Jakarta: Kementerian Pemberdayaan
Asam Asetat). Forum Ilmiah. Perempuan dan Perlindungan Anak;
2014;11(2):192–209. 2018.
16. International Collaboration of 23. Susanti I. Hubungan usia pertama kali
Epidemiological Studies of Cervical berhubungan seksual dan jumlah
Cancer. Cervical carcinoma and pasangan seksual dengan kejadian
sexual behavior: collaborative lesi pra kanker leher rahim pada
reanalysis of individual data on wanita yang melakukan deteksi dini
15,461 women with cervical menggunakan metode inspeksi visual
carcinoma and 29,164 women dengan asam asetat (IVA) di
without cervical carcinoma from 21 Puskesmas Cikampek, Pedes dan Kot.
epidemiological studies. Cancer [Depok]: Universitas Indonesia;
Epidemiol Biomarkers Prev. 2010.
2009;18(4):1060–9. 24. Reis N, Beji NK, Kilic D. Risk factors
17. Hendrati LY, Has S, Faqihatus D. for cervical cancer: Results from a
Faktor risiko karakteristik dan hospital-based case-control study.
perilaku seksual terhadap kejadian International Journal of Hematology
kanker serviks. Indonesian Journal of and Oncology. 2011;21(3):153–9.
Public Health,. 2009;6(1):38–43. 25. Damayanti IP. Faktor-faktor yang
18. Plummer M, Peto J, Franceschi S. berhubungan dengan kejadian kanker
Time since first sexual intercourse serviks di RSUD Arifin Achmad
and the riskof cervical cancer. Int J Pekanbaru Tahun 2008-2010. Jurnal
Cancer. 2012;130(11):2638–44. Kesehatan Komunitas. 2013;2(2):88.
19. Kementrian Kesehatan RI. SDKI.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;

56 Ramadhaningtyas AD, dkk

Anda mungkin juga menyukai