Anda di halaman 1dari 7

I-EMBAR KERJA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

Pertemuan ke- 12
Materi Praktikum Pengambilan dan Pemeriksaan Usap/ apusan dubur
Tujuan Mahasiswa mampu melakukan Pengambilan dan Pemeriksaan Usap/ apusan
dubur
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Rak Tabung Reaksi
b. Tabung Reaksi
c. Lidi kapas steril
2. Bahan
a. Handscone
b. Masker
c. Media Carry and blair
d. Media alkali pepton
e. Label
f. Alat tulis B. Prosedur Kerja
Referens Basic Laboratory Procedures in Clinical
Bacteriology (J. Vandepitte E.J Verhagaen et al, EGC,
2003)
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Gunakan handscone dan masker bagi person yang
bertugas menjadi pengambil sampel rectal swab
3. Posisikan Probandus untuk pengambilan sampel rectal
swab di ruangan yang tertutup
4. Basahi Iidi kapas steril dengan media carry and blair atau
alkali pepton
5. Kemudian masukkan Iidi kapas melewati sfinker rektum,
usap ke dinding dubur kemudian putar searah jarum jam
dan kemudian tarik
6. Periksa Iidi kapas untuk melihat noda tinja dan ulangi
prosedur tersebut jika belum nampak noda tinja.
7. Jumlah apusan / usapan tergantung pada jumlah dan
jenis pemeriksaan yang diperlukan
8. Tempatkan Iidi kapas tersebut dalam tabung steril
kosong dengan sumbat kapas tau tutup ulir jika akan
diperiksa 1-2 jam.
9. Jika apusan harus disimpan lebih lama dari 2 jam maka
tempatkan lidi kapas tersebut dalam media transport.

C. Hasil
Pengambilan sampel usap dubur yang dilakukan di
kampus 7 Poltekkes Kemenkes Semarang diperoleh hasil
sebagai berikut :
Keterangan : noda sampel terlalu tipis sehingga jika untuk
praktikum di lapangan perlu diulang.

D. Pembahasan
Pemeriksaan usap dubur adalah prosedur medis
yang relatif sederhana. Dengan cara membuka
pakaian dan kemudian probandus ditempatkan pada
posisi di mana anus dapat diakses (berbaring
miring, berjongkok di atas meja pemeriksaan,
membungkuk di atasnya, atau berbaring dengan kaki
dalam sanggurdi) . Praktikum pengambilan sampel
rectal swab ini penting dilakukan untuk
mengindentifikasi bakteri salmonella,e-coli,
vibrio,shigella sp ,colera, Staphylococcus sp
Campylobacter sp, menurut PERMENKES nomor
1096 dan 1098 tentang penjamah makanan.
Pemeriksaan rectum merupakan suatu bagian yang
penting dalam pemeriksaan abdomen dan
pemeriksaan genitourinaria. Pemeriksaan ini penting
dalam pemeriksaan untuk penyakit gastroinstestinal
namun juga untuk mendeteksi penyakit lain pada
organ pelvis lainnya.
Dalam percobaan kali ini, sampel yang digunakan
adalah Rektal Swab. Rektal Swab merupakan apusan
yang dilakukan pada daerah rectum ( ± 2-3 cm diatas
lubang anus ). Kuman-kuman yang ditemukan dari
Rectal Swab juga terdapat dalam saluran pencernaan.

E. Kesimpulan
Praktikum teknik pengambilan sampel
rectal swab yang dilaksanakan di kampus 7
Poltekkes Kemenkes Semarang praktikum ini
dilakukan dengan cara meminta probandus
bersimpuh dan menungging. Lidi kapas yang akan
digunakan hendaknya diberi media carry and blir
agar anus probandus tidak terluka. Tangan kiri
petugas pengambil swab membuka lubang anus
dan tangan kanan memasukkan lidi kapas seteril
ke dalam lubang anus dengan cara memutar
memasukkan lidi kapas sepanjang kurang lebih 2
cm ke dalam anus. Secara hati-hati lidi kapas
diputar pada dinding anus searah jarum jam
sebanyak satu kali. Setelah itu lidi kapas ditarik
keluar dengan sambil tetap diputar. Selanjutnya
lidi kapas tadi dimasukkan ke dalam tabung yang
sudah ada medianya. Dan beri kode sesuai dengan
lembar formulir

Data – data sempel dan formulir meliputi


1. Nama pengambil sampel
2. Waktu pengambilan sampel
3. Jenis sampel
4. Lokasi pengambil sampel
Pengambilan sampel bertujuan untuk mengisolasi
Esherichia coli
Masukan botol sampel kedalam termos dan segera
kirim ke laboratorium untuk peneli
tian lebih lanjut dan pengiriman sampel dilakukan
pada suhu yang dingin pada hari y
yang sama .

Pada praktikum kali ini pengambil sampel


masih belum sempurna dalam pengambilan
sampel. Adapun factor yang memengaruhi
kegagalan pengambilan sampel usap dubur yaitu
antara lain :
1. Probandus dan pengambil sampel
merasa malu.
2. Probandus kurang rileks sehingga
menyulitkan pengambil sampel
dalam mengambil sampel.
3. Pengambil sampel dalam
mengambil sampel kurang
menempelkan lidi kapas pada
dinding anus probandus.
4. Probandus belum merasa siap saat
akan dilakukan pengambiloan
sampel usap dubur .
5. Posisi probandus tidak sesuai
prosedur kerjanya .

F. Saran
Untuk praktikan atau petugas pengambil sampel
lebih komunikatif lagi agar probandus lebih rileks
dan dalam pengambilan sampel tidak terburu-buru
sehingga menghasilkan sampel yang sempurna. Dan
kuman atau bakteri mikroorganisme yang dapat
ditemukan dalam spesimen rectal swab antara lain
adalah Shigella sp, Salmonella, Campylobacter sp,
Escherchia sp, Clostridium sp,

Purwokerto,15 Oktober 2019

Pembimbing Praktikum, Praktikan,

Mela Firdaust,SST,M.KL
Veni Faiqotul Himmah
NIP:198711242009122001
NIM : P1337433119030

Anda mungkin juga menyukai