Anda di halaman 1dari 1

Resume Video

Hormon diatur oleh beberapa tempat berbeda di tubuh tetapi beberapa hormon kunci untuk sistem
reproduksi berasal dari kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari berada di otak dan mendapatkan instruksi
dari GnRH ( Gonadotropin Releasing Hormone ) untuk melepaskan hormon tertentu dalam jumlah
tertentu. Kelenjar pituitari menghasilkan progesteron dalam jumlah banyak. Kelenjar pituitari
menghasilkan LH ( Luteinizing Hormone ) dan FSH ( Folicle Stimulating Hormone ). FSH memulai
siklus pendewasaan folikel, LH merangsang ovum sehingga terjadi ovulasi pada hari ke 14.
progesteron mengatur LH saat degenerasi.

2 siklus yang terjadi : ( Minum pil )

Fase Folikular : hari 1 – 7 plasebo tidak ada apa – apa, tidak ada hormon yang terlibat, sehingga
terjadilah menstruasi. Hari ke 7 – 14 estrogen mengalami peningkatan sehingga menghambat FSH
untuk mematangkan ovum sang merangsang LH untuk ovulasi.

Fase Luteal : hari ke 15 – 28 progesteron akan meningkat ( fase normal ) namun masih ada sedikit
estrogen. Progesteron akan menghambat LH. LH menyebabkan ovum berovulasi dan setelah hari ke
28 siklus kembali berulang.

Kelenjar pituitari juga menghasilkan hormon prolaktin. Prolaktin menghasilkan kelenjar susu dan
produksi susu. Prolaktin bekerja bersama hormon oksitosin untuk ejeksi susu secara efisien.
Oksitosin juga memungkinkan tubuh mengalami kram saat menstruasi, mambantu menyedot atau
menarik sperma selama proses ovulasi.

Hormon HCG adalah hormon yang muncul sekitar hari ke 28 dalam beberapa hari. Hormon ini
berpengaruh untuk tes kehamilan positif. Saat terjadi pembuahan pada rentang hari ke 14 - <28
( masa subur ) hormon HCG akan diproduksi setelah ovum yang dibuahi tertanam di rahim maka tes
kehamilan menunjukkan hasil yang positif.

Anda mungkin juga menyukai