Anda di halaman 1dari 5

Nabila Shofura Mahardhika

10060319020
Farmasi-A

FARMAKOGNOSI
Piper betle L.
 Nama umum : Daun Sirih
 Nama Ilmiah : Piper betle L.
 Sistematika Piper betle L.

Regnum : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Magnoliidae
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle L.

 Kegunaan Tanaman Daun Sirih yaitu sebagai obat keputihan, peluruh


kentut, menghentikan batuk mengurangi peradangan, dan menghilangkan
gatal. Efek zat ini merangsang saraf pusat dan daya piker, meningkatkan
gerakan peristaltic, antikejang dan meredakan dengkur, sementara
daunnya untuk mencegah ejakulasi dini, mematikan cendawan .daunnya
juga berfungsi sebagai astrigen, mengurangi sekresi cairan pada vagina,
pelindung hati , antidiare dan antimutagenik.

 Bioaktifitas Tanaman Daun sirih memiliki efek mencegah ejakulasi


prematur, mematikan jamur Candida albicans, anti kejang, analgesik,
anestetik, pereda kejang pada otot polos, Tanaman Sirih (Piper betle L
sebagai penekan pengendali gerak, mengurangi sekresi cairan pada liang
vagina, penekan kekebalan tubuh, pelindung hati, dan antidiare. Tanaman
sirih juga diketahui bisa mengatasi batuk, bronchitis, menghilangkan bau
badan, mengobati luka bakar, mimisan, bisul, mata gatal dan merah,
koreng dan gatal-gatal, menghentikan pendarahan gusi, sariawan,
menghilangkan bau mulut, jerawat, keputihan, dan mengurangi produksi
air susu ibu yang berlebihan.

 Kandungan Senyawa Daun Sirih yaitu Sirih mengandung :


1-4,2%, minyak atsiri hidroksikavicol; 7,2-16,7% kavicol; 2,7-6,2%
kavibetol; 0-9,6% allylpyrokatekol; 2,2 – 5,6% karvakol; 26,8-42,5%
eugenol; eugenol metal eter; 4,2-15,8 eugenol metal eter; 1,2-2,5 p-
cymene; 2,4- 4,8 cyneole; 3-9,8%. Selain itu piper betle mengandung
estragol , terpennena , seskuiterpena , fenil propane , tannin , diastase ,
gula dan pati.

Simpisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang


belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain berupa
bahan yang telah dikeringkan. Simplisia terbagi menjadi tiga bagian yakni
simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian
tanaman dan eksudat tanaman (eksudat tanaman adalah isi yang spontan
keluar dari tanaman atau isi sel yang dikeluarkan dari selnya dengan cara
tertentu atau zat yang dipisahkan dari tanamannya dengan cara tertentu
yang masih belum merupakan zat kimia murni), simplisia hewani yaitu
simpisia berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat yang dihasilkan
hewan yang masih belum berupa zat kimia murni, dan simplisia mineral
adalah simplisia yang berasal dari bumi, baik telah diolah atau belum, tidak
berupa zat kimia murni
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang
(betlephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kafikol
yang memiliki daya mematikan kuman, anti oksidasi dan fungisida, anti
jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bateri
dan cendwan. Daun sirih juga bersifat menahan pendarahan,
menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran penernaan. Selain
itu juga bersifat mengerutkan, mengeluaran dahak, meluruhkan ludah,
hemostatik, dan menghentikan pendarahan. Biasanya untuk obat hidung
berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle L., dicuci, digulung
kemudian dimasukkan kedalam lubang hidung. Selain itu, kandungan
bahan aktif fenol dan kafikol daun sirih hutan juga dpt dimanfaatkan
sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap.
Tahapan Pembuatan Simplisia Daun Sirih
 Alat dan Bahan
o Alat-alat yang digunakan, yaitu :
1. Oven yang dilengkapi pengatur suhu
2. Alat perajang seperti pisau / gunting bersih
3. Loyang / wadah
4. Kipas angina
5. Stopwatch
6. Neraca analitik
o Bahan-bahan yang digunakan, yaitu :
1. Daun sirih segar
2. Air bersih
 Prosedur
Daun sirih disortasi basah atau dipilih bagian yang akan dipakainya
seperti diambil daun yang masih segar dan dibuang daun yang sudah tua /
kuning serta batang daunnya. Kemudian daun sirih dicuci bersih sampai
kotoran yang menempel pada simplisia hilang atau tercuci. Daun sirih
kemudian dirajang atau digunting selebar kurang lebih 1 cm. Daun sirih
yang sudah dirajang ini kemudian diangin-anginkan dengan menggunakan
kipas angin sampai air yang masih menempel pada daun sirih habis
menguap. Daun sirih yang sudah tidak basah ini ditimbang kemudian
dimasukkan ke dalam oven. Suhu oven diatur pada 60°C. Daun sirih ini
dioven selama kurang lebih satu hari atau sampai daun sirih benarbenar
kering. Daun sirih yang sudah kering menjadi simplisia ini disortasi kembali
yaitu dibuang daun yang terlalu kering dan dibuang juga pengotor-
pengotor lainnya yang mungkin masuk tercampur saat pengeringan.
Simplisia daun sirih ini kemudian ditimbang kembali sampai didapat bobot
akhir simplisia. Simplisia daun sirih yang sudah jadi ini dikemas dan
disimpan dalam wadah tertutup rapat.
 Pengumpulan bahan
o Sumber bahan baku : tanaman budidaya
o Bagian yang dipanen : daun yang tidak terlalu tua dan tidak
terlalu muda
o Waktu panen : minimal berumur 4 bulan
o Alasan waktu panen : pada saat itu daun sudah relatif lebar,
dengan panjang 15-20 cm. Daun tidak terlalu tua dan tidak terlalu
muda karena zat aktifnya tinggi
 Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran
atau bahanbahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada
simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan-bahan
asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah
rusak, serta pengotor lainnya harus dibuang.Tanah mengandung
bermacam-macam mikroba dalam jumlah yang tinggi.Oleh Karena
itu, pembersihan simplisia dari tanah yang terikut dapat mengurangi
jumlah mikroba awal.
o Jumlah simplisia pada saat sortasi basah yaitu 94,34 gr

 Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan
pengotoran lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian
dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur
atau air PAM
o Sumber air : Air bersih yang mengalir

 Perajangan
Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah
proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan.
o Alat perajang : Pisau bersih, tajam, dan gunting bersih
o Ukuran perajangan : Bentuk rajangan daun kasar berwarna
hijau muda, lebar irisan sekitar 1 cm

 Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang
tidak mudah rusak,sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih
lama. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi
enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia.
Air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat
merupakan media pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya.
Enzim tertentu dalam sel,masih dapat bekerja,menguraikan
senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama bahan simplisia
tersebut masih mengandung kadar air tertentu.
o Cara pengeringan : Menggunakan oven
o Suhu pengeringan : 60°C
o Lama pengeringan : 1 hari
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengeringan
antara lain: waktu pengeringan, suhu pengeringan, kelembapan
udara di sekitarnya,kelembapan bahan atau kandungan air dari
bahan, ketebalan bahan yang dikeringkan, sirkulasi udara,dan luas
permukaan bahan.Suhu pengeringan sangat berpengaruh terhadap
kualitas, terutama pada perubahan kadar fitokimia atau senyawa
aktif.

 Sortasi kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti
bagianbagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-
pengotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia
kering. Proses ini dilakukan sebelum simplisia dibungkus untuk
kernudian disimpan
o Jumlah simplisia pada saat sortasi kering : 22,51 gr
Tahap selanjutnya adalah pengepakan dan penyimpanan. Simplisia
yang telah kering, harus segera dikemas dan disimpan. Simplisia perlu
ditempatkan dalam suatu wadah agar tidak saling bercampur antar
simplisia satu dengan yang lain. Simplisia disimpan dalam suhu kamar
yaitu pada suhu antara 15⁰ - 30⁰C.Penyimpanan simplisia sirih
ditempatkan dalam almari tertutup. Hal ini mempunyai keuntungan yaiu
mencegah angin masuk, Serangga sukar masuk dan simplisia tidak
terkena sinar matahari yang berlebihan, namun sirkulasi udaranya kurang
lancer. Penyimpanan simplisia secara terbuka, kurang begitu melindungi
simplisia, karena simplisia kontak langsung dengan udara luar, sehingga
kurang terjaganya kelembapan, keutuhan zat aktif dan bentuknya.Dalam
penyimpanannya simplisia tersebut harus diberi etiket. Etiket tersebut
minimal harus memuat nama simplisia, berat kering, berat basah, tanggal
pembuatan, lama pengeringan , jenis pengeringan, dan nama pembuat
simplisia.

Anda mungkin juga menyukai