Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian


Sumber daya manusia merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi
organisasi atau perusahaan dalam melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh
sumber daya manusia seperti membuat rencana, mengatur, mengelola, dan
mengontrol untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi. Melalui perencanaan
sumber daya yang matang akan berdampak baik dan positif kepada suatu
organisasi atau perusahaan. Suatu perusahaan atau organisasi akan gagal
meningkatkan produktifitasnya jika tidak memperhatikan budaya organisasi,
lingkungan kerja, dan kepuasan karyawan.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu potensi besar yang dimiliki
oleh perusahaan, dimana para karyawan memiliki hubungan dengan perusahaan
baik produk maupun jasa dalam sesuatu yang dihasilkan oleh perushaan,
karyawan sangat berperan penting dalam memajukan sebuah perusahaan,
karyawan sangat berperan penting dalam memajukan sebuah perusahan, oleh
karena itu sebagai perusahaan sebaiknya memperhatikan hak-hak karyawan agar
bisa menguntungkan kedua belah pihak, pihak karyawan dan juga pihak
perusahaan atau organisasi. Terdapat tiga alasan mengapa sumber daya manusia
memiliki peran yang penting, yaitu sumber daya manusia dapat menjadi sumber
yang signifikan bagi keunggulan kompetitif, sumber daya manusia menjadi bagian
penting dari strategi organisasi dan cara organisasi memperlakukan sumber daya
manusiannya akan mempengaruhi kinerja pegawai (Robbins, 2010).
Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak,
merupakan gabungan beberapa kantor Dinas yaitu : Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, Dinas Pasar dan Kantor Koperasi dan UKM. Pembentukan Dinas
Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Pontianak Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah, merupakan perubahan terakhir tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah kota Pontianak. Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan
Perdagangan Kota Pontianak, mengemban sebagian amanah Perundang-undangan
yang meliputi beberapa bidang urusan pemerintahan yaitu bidang perindustrian,
bidang perdagangan, bidang pasar, bidang koperasi dan usaha mikro tentunya
perlu merekam data sebagai wujud atau eksistensi Dinas itu sendiri. Koperasi,
Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak adalah unsur pelaksana daerah
dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro mutlak menyediakan informasi yang
bermanfaat secara internal maupun eksternal kedinasan.
Setiap organisasi memiliki budaya organisasinya masing-masing, budaya
tersebut diterapkan oleh karyawanan Pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan
Perdagangan Kota Pontianak, sebagai suatu strategi yang akan mempengaruhi
jalannya kegiatan kerja yang telah ditetapkan oleh undang-undang kepada Dinas
Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak. Adapun budaya
organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sitem nilai-nilai (values),
keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (assumptions), atau norma-norma
yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi
sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya.
Budaya organisasi juga disebut budaya perusahaan, yaitu seperangkat nilai-nilai
atau norma-norma yang telah relatif lama berlakunya, dianut bersama oleh para
anggota organisasi (karyawan) sebagai norma perilaku dalam menyelesaikan
masalah-masalah organisasi (perusahaan). Dalam budaya organisasi terjadi
sosialisasi nilai-nilai dan menginternalisasi dalam diri para anggota, menjiwai
orang per orang di dalam organisasi. Dengan demikian, maka budaya organisasi
merupakan jiwa organisasi dan jiwa para anggota organisasi. Yang dikemukakan
oleh Kliman dkk, (1998), dalam Sutrisno, (2010).

Kekuatan budaya organisasi dapat diukur dari sejauh mana budaya


tersebut diterapkan oleh karyawan organisasi tersebut, semakin diterapkan budaya
organisasi tersebut, semakin kuat pengaruhnya pada semua tingkatan. Pada Dinas
Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, memiliki jadwal jam
kerja yang teratur diterapkan oleh seluruh anggota karyawan.
Tabel 1.1

Tabel jadwal kerja karyawan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan


Perdagangan Kota Pontianak,

No Hari Jam Kerja


08.00 Wib – 15.00
1. Senin - Jumat
Wib
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak

Lingkungan kerja menurut Sunyoto (2012), lingkungan kerja merupakan


segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas dibebankan seperti kebersihan, musik,
penerangan, dan sebagainya. Lingkungan kerja adalah suatu yang menyangkut
tempat kerja, tata-tata letak peralatan, ruang kerja, cahaya, ventilasi dan
sebagainya Simajuntak (2011). Menurut Martoyo Susilo (2007). Pada Dinas
Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak saat ini memiliki sarana
gedung kantor sebanyak 1 unit. Kegiatan tugas dan fungsi yang dilaksanakan pada
kantor yang terletak di Jalan Alianyang No. 7.C Pontianak (Kantor Pusat III
Pemkot Pontianak) yaitu diperuntukkan Sekretariat, Bidang Perindustrian, Bidang
Perdagangan, Bidang Pasar, Bidang Koperasi & Usaha Mikro, UPTD Pasar
Tradisional, UPTD Jasa Usaha Pasar. Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan
Perdagangan Kota Pontianak memiliki kendaraan dinas operasional yang tersedia,
yaitu kendaraan roda 2 (dua) berjumlah 7 (tujuh) unit, kendaraan roda 4 (empat)
berjumlah 3 (tiga) unit, dan kendaraan roda 3 (tiga) berjumlah 1 (satu) unit.
Beberapa temuan penelitian terdahulu menyatakan bahwa Lingkungan
Kerja memiliki pengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja (Pangestu, Mukzam,
Ruhana, 2017). Dan Beberapa temuan penelitian terdahulu menyatakan bahwa
lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap organization citizenship
behavior (OCB) (Nurhayati, Minarsih, Wulan, 2016 & Wulandari, Prayitno,
2017).
Kepuasan kerja adalah sikap umum seseorang terhadap pekerjaan
seseorang, yang menunjukan perbedaan antara jumlah yang mereka yakini
seharusnya mereka terima. Dikemukakan oleh Robbins, (2003) dalam Wibowo,
(2017). Sementara itu, masih dalam Wibowo, (2017), Vecchio, (1995)
memberikan pernyataan mengenai kepuasan kerja bahwa kepuasan kerja sebagai
pemikiran, perasaan, dan kecenderungan tindakan seseorang yang merupakan
sikap seseorang terhadap pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan respons affective
atau respon emosional terhadap berbagai segi pekerjaan seseorang, menurut
Kreitner dan Kinicki, (2001), yang tercantum dalam Wibowo, (2017). Pada
definisi ini menunjukan bahwa job satisfaction bukan merupakan konsep tunggal.
Salah satu faktor yang mendorong kepuasan kerja adalah kondisi kerja yang
mendukung. Beberapa temuan penelitian terdahulu menyatakan bahwa
Lingkungan Kerja memiliki pengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja (Pangestu,
Mukzam, Ruhana, 2017).

Adapun fenomena yang terjadi pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan
Perdagangan Kota Pontianak, yaitu perekrutan karyawan berdasarkan tingkat
pendidikan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Dapat dilihat
dari jumlah pegawai dari segi pendidikan formal pada table 1.2.

Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Tahun
No
Pendidikan 2015 2016 2017 2018 2019 2020
1. Tamatan S-2 7 7 10 10 9 9
2. Tamatan S-1 24 24 25 22 24 24
3. Tamatan D-III 4 4 7 7 7 6
4. Tamatan D-II - - - - - -
Tamatan
5. SLTA/sederaja 23 23 31 32 27 -
t
Tamatan
6. 2 2 1 1 - 23
SLTP/sederajat
Tamatan
7. - - - - -
SD/sederajat
Jumlah 57 55 60 74 67 62
Sumber: Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, 2020

Tabel di atas terdapat ketidak seimbangan perekrutan pegawai pada Dinas


Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak.
Tercapai tidaknya tujuan organisasi sangat ditentukan oleh perilaku orang-
orang yang ada dalam organisasi. Tiap orang memiliki tugas dan tanggung jawab
yang ditujukan untuk mencapai sasaran-sasaran pelaksanaan fungsi-fungsi dalam
organisasi. Tiap orang dalam organisasi dituntut untuk memiliki komitmen agar
fungsi-fungsi organisasi berjalan sebagaimana yang diharapkan agar sasaran-
sasaran yang direncanakan dapat dicapai. Perilaku-perilaku pekerja secara
konseptual dibedakan sebagai in-role (task dependent behavior) dan extra-role
(perilaku individu yang melebihi standar perilaku yang diharapkan). (Kartz dalam
Sumiyarsih, 2012), menekankan bahwa perilaku-perilaku kooperatif dan saling
membantu yang berada diluar persyaratan formal sangat penting bagi
berfungsinya organisasi. Perilaku tambahan diluar diskripsi pekerjaan dalam
organisasi sering disebut sebagai perilaku kewarganegaraan dalam organisasi atau
Organizational citizenship behavior (OCB).
Organizational Citizenship Behavior (OCB) yaitu aturan tidak resmi yang
bersifat sukarela. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan
kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja. Dengan kata
lain OCB merupakan tindakan atau kontribusi dari karyawan yang melebihi
permintaan dari perusahaan. Perilaku Organizational Citizenship Behavior akan
membawa pengaruh positif dalam membangun terciptanya tujuan perusahaan.
Robbins, (2008), memiliki pendapat Organizational Citizenship Behavior adalah
perilaku yang dilakukan oleh seorang karyawan yang melebihi dari kewajiban
kerja formal, namun berdampak baik mendukung efektifitas organisasi. (Dalam
Dea, 2018). Perilaku individu yang bebas, yang tidak secara langsung atau
eksplisit diakui oleh system pemberian penghargaan dan dalam mempromosikan
fungsi efektif organisasi. Definisi ini juga disampaikan oleh (Organ, 1988), dalam
Diah, et al, (2016). Atau dengan kata lain, OCB adalah perilaku karyawan yang
melebihi peran yang diwajibkan, yang telah secara langsung atau eksplisit diakui
oleh system reward formal. Merupakan perilaku pilihan yang tidak menjadi
bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung
berfungsinya organisasi tersebut secara efektif.
Perlunya OCB dalam perusahaan untuk meningkatkan produktivitas rekan
kerja, meningkatkan atasan, menghemat sumber daya yang dimiliki manajemen
danorganisasi, membantu menghemat energi sumber daya yang langka untuk
memelihara fungsi kelompok, dapat menjadi sarana efektif untuk mengkoordinasi
kegiatan-kegiatan kelompok kerja, meningkatkan kemampuan organisasi
mempertahankan karyawan terbaik, meningkatkan stabilitas dan kemampuan
untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan (Podsakoff, 1997).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
yang menjadi pertanyaan masalah adalah
1. Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja?
2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja?
3. Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap organization
citizenship behavior ?
4. Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap organization
citizenship behavior ?
5. Apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap organization
citizenship behavior ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pontianak.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pontianak.
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap organization
citizenship behavior pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Pontianak.
4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap Organizational
citizenship behavior pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Pontianak.
5. Untuk mengetahui pengaruh antara kepuasan kerja terhadap
Organizational citizenship behavior pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Pontianak.
1.4. Kontribusi Penelitian
Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi toeritis dan
kontribusi praktis.
1.4.1. Kontribusi Teoritis
Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang ilmu Manajemen Sumber
Daya Manusia, khususnya terkait variabel budaya organisasi, lingkungan kerja,
organization citizenship behavior, dan kepuasan kerja. Temuan penelitian ini
diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen sumber daya
manusia tentang hal yang yang mempengaruhi organization citizenship behavior,
budaya organisasi, lingkungan kerja, dan kepuasan kerja pada Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Pontianak
1.4.2. Kontribusi Praktis
Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak
manajemen di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, terutama upaya untuk
meningkatkan kinerja karyawan yang dilihat dari aspek budaya organisasi,
lingkungan kerja, organizational citizenship behavior, dan kepuasan kerja.
1.5. Gambaran Kontekstual Penelitian
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Pontianak yang
mengemban sebagian amanah Perundang – undangan yang meliputi beberapa
bidang urusan pemerintahan yaitu bidang perindustrian, bidang perdagangan,
bidang pasar, bidang Koperasi dan Usaha Mikro. Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
dan Perdagangan Kota Pontianak adalah unsur pelaksana daerah dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Perindustrian,
Perdagangan Kota Pontianak.
Dinas Koperas, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak merupakan
gabungan beberapa kantor atau Dinas yaitu : Dinas Perindustrian dan
Perdagangan, Dinas Pasar dan Kantor Koperasi dan UKM. Pembentukan Dinas
Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Pontianak berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Pontianak Nomor 7 Tahun 2016 tentang pembentukan Organisasi
Perangkat Daerah Kota Pontianak. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan
yang di inginkan pada akhir priode perencanaan, yang mencerminkan harapan
yang ingin dicapai, dilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi tatangan dan
sesuai dengan Visi Pemerintahan Kota Pontianak Tahun 2020 – 2024, maka Visi
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Pontianak untuk lima tahun
mendatang (2020 – 2024) adalah : “Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan
Lingkungan, Cerdas dan Bermartabat”. Misi adalah rumusan umum mengenai
upaya – upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat
terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh visi dan melaksanakan
misi Pemerintah Kota Pontianak yatu misi ke – 4 (empat) yakni : “Mewujudkan
masyarakat sejahtera yang mandiri, kreatif dan berdaya saing”.

Anda mungkin juga menyukai