Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KENIKIR ( cosmos caudatus) SEBAGAI

LARVASDA

UTILIZATION OF LEAVES LEAF LEVEL (cosmos caudatus) AS LARVASDA

Robby, Bilal Subchan A.S


Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang

ABSTRAK
Daun kenikir merupakan salah satu tanaman yang digunakan sbagai larvasida pada larva,
tanaman ini mengandung polifnol,saponin,minyak atseri, flavonoid. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengeahui pemanfaatan dari daun kenikir sebagai larvasida. Metode penelitian
ini merupakan penelitin eksperimental mengunakan larva cullex instar III dan dibagi dalam 4
kelompok perlakuan dengan konsntrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan tiap perlakuan dilakukan 4
kali replikasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa memakin tinggi konsentrasi ekstrak daun
kenikir semakin banyak larva yang mati.Kesimpulan berdasarkan hasil dari penlitian dengan
melihat aktifitas larvaida maka daun kenikir dapat digunakan sebagai larvasida.

Kata kunci pemanfaatan ekstrak daun kenikir sebagai larvasida

ABSTRACT
Leaf kenikir is one of the plants used as larvasida in larvae, this plant contains polifnol,
saponin, oil atseri, flavonoid. The purpose of this study is to know the utilization of the leaves
of thinkers as larvacids. This research method is experimental research using instar III cullex
larvae and divided into 4 treatment groups with 5%, 10%, 15%, 20% and each treatment is
done 4 replication. The result of research shows that the higher concentration of leaves extract
is more Larvae that dies. Conclusion based on the results of research by looking at larvaida
activity then leaves kenikir can be used as larvasida.

Keywords of utilization of leaf extract of kenikir as larvasida


Pendahuluan Metode penelitian
Penyakit Demam Berdarah Dengue Penelitian ini merupakan penelitian
(DBD) merupakan salah satu penyakit yang eksperimental. Adapun tahapan-tahapan
perjalanannya cepat dan dapat menyebabkan dalam penelitian ini yaitu tahap persiapan,
kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Tahap
merupakan penyakit menular yang sering persiapan meliputi persiapan alat dan
menyebabkan wabah penyakit yang bahan, serta penyusunan prosedur kerja.
mematikan di Indonesia (Depkes RI, 2009). tahap kedua adalah tahan pelaksanaan
Penyakit ini dapat menyerang semua orang yaitu proses pengambilan ekstrak daun
dan dapat mengakibatkan kematian terutama kenikir (Cosmos caudatus). Tahap akhir
pada anak. Tempat istirahat yang disukainya yaitu tahap dimana dilakukan beberapa
adalah benda-benda yang tergantung di pengujian ekstrak daun kenikir (Cosmos
dalam rumah, seperti gordyn, kelambu dan caudatus) terhadap larva nyamuk.
pakaian di kamar yang gelap dan lembab
Alat dan bahan
(Suroso dkk, 2005).
Alat yang digunakan adalah
Nyamuk Aedes aegypti merupakan
maserator, rotary evaporator, kertas saring,
jenis nyamuk yang dapat membawa virus
botol warna putih, Stopwatch, gelas ukur
dengue penyebab penyakit demam berdarah.
dan botol gelas.
Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi
Bahan yang digunakan adalah daun
hampir semua daerah tropis di seluruh
kenikir (Cosmos caudatus), aquades dan
dunia. Mengingat keganasan penyakit
etanol 96%.
demam berdarah, masyarakat harus mampu
Tahap penelitian
mengenali dan mengetahui cara-cara
Populasi dalam penelitian ini
mengendalikan wabah penyakit untuk
adalah ekstrak daun kenikir dan sample
membantu mengurangi penyebaran penyakit
dalam penelitian ini adalah ekstrak daun
demam berdarah.
kenikir (Cosmos caudatus) dengan
Upaya pemberantasan nyamuk ini
berbagai konsentrasi yang diujikan kepada
dapat dilakukan dengan Pemberantasan
larva nyamuk. Sampling Daun kenikir, hal
Sarang Nyamuk (PSN) dan pemeriksaan
ini dilakukan untuk menyeragamkan
jentik berkala. Keberhasilan kegiatan PSN
ekstrak yang didapat 500g daun kenikir
antara lain dapat diukur dari Angka Bebas
Diambil daun bewarna hijau
Jentik (ABJ). Apabila ABJ lebih atau sama
Larva nyamuk yang digunakan dalam
dengan 95% diharapkan penularan DBD
penelitian ini adalah Larva nyamuk yang
dapat dicegah atau dikurangi. ABJ.
dikembang biakan dalam wadah air majemuk, bentuk bongkol, di ujung
tertutup. Larva diambil menggunakan batang, tangkai panjang ± 25 cm, mahkota
pipet kemudian dimasukan kedalam botol. terdiri dari 8 daun mahkota, panjang ± 1
cm, merah, benang sari bentuk tabung,
Melakukan maserasi Daun Kenikir
kepala sari coklat kehitaman, putik
(Cosmos caudatus) untuk mendapatkan
berambut, hijau kekuningan, merah.
ekstraknya
Buahnya keras, bentuk jarum, ujung
500g daun kenikir dimasukan kedalam
berambut, masih muda berwarna hijau
wadah dan dilarutkan dengan etanol 96%
setelah tua coklat. Biji keras, kecil, bentuk
Direndam selama 2-3 hari jarum, panjang ± 1 cm, berwarna hitam.

Disaring dan hasil ekstrak diuapkan Akar tunggang dan berwarna putih

menggunakan rotary evaporator hingga


taksonomi dari Tanaman kenikir adalah
pelarut menguap sehingga didapatkan
sebagai berikut :
ekstrak kental
Divisi : Spermatophyta
data yang diperoleh kemudian dianalisa
Sub Divisi : Angiospermae
mengunakan metode analisis varian
Kelas : Dicotyledonae
(ANOVA) yang diguankan untuk
Bangsa : Asterales
mengetahui efektivitas Ekstrak kenikir
Suku : Asteraceae
(Cosmos caudatus ) larvasida
Marga : Cosmos
Hasil penelitian
Jenis : Cosmos caudatus Kunth.
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan
Hasil pengujian kualitatif ekstrak daun
November sampai dengan desember 2016
kenikir (Cosmos caudatus) meliputi hasil
hasil dari determinasi menunjukan bahwa
pengamatan organoleptis ekstrak daun
sampel yang digunakan dalam penelitian
kenikir dan hasil skrining fitokimia
ini adalah benar (Cosmos caudatus)
ekstrak daun kenikir . ekstrak daun kenikir
dengan morfologi tumbuhan. Perdu
yang didapat cairan, bewarna hijau encer,
dengan tinggi 75-100 cm dan berbau khas.
berbau khas, sedangkan hasil fitokimia
Batang tegak, segi empat, beralur
ekstrak menyatakan bahwa ekstrak
membujur, bercabang banyak, beruas
mengandung saponin, polifenol, minyak
berwarna hijau keunguan. Daunnya
atseri, plavonoid.
majemuk, bersilang berhadapan, berbagi
menyirip, ujung runcing, tepi rata, panjang Hasil Pengamatan Uji Efektivitas Ekstrak

15-25 cm, berwarna hijau. Bunga Daun kenikir Sebagai Larvasida


Konsentrasi Jumlah Jumlah Kematian Larva Pada Replikasi ke-
(%) larva 1 2 3 4 Rata-rata
Larva Larva Larva Larva Larva mati
uji
mati mati mati mati
0 (kontrol) 10 0 0 0 0 0
5 10 7 6 8 7 7
10 10 10 10 10 10 10
15 10 10 10 10 10 10
20 10 10 10 10 10 10

Hasil pengujian dengan One-Way daun kenikir dapat berfungsi sebagai


ANOVA menunjukkan nilai probabilitas inhibitor pencernaan seranga hingga dapat
hitung sebesar 0,0826 yaitu lebih besar menganggu sistim pencernaan larva,
dari α = 0,05 sehingga H 1 diterima. Maka hingga akhirnya mati
perbedaan konsentrasi ekstrak daun kenikir
Pada penelitian ini pembuatan
sebagai larvasida berpengaruh terhadap
ekstrak daun kenikir didasarkan pada zat
kematian larva
aktif yang terkandung pada daun kenikir
Pembahasan yang akan diekstrak, yaitu polifenol.
Uji efektifitas ekstrak daun kenikir Sebelum dilakukan maserasi mula-mula
ini merupakan suatu pengujian senyawa daun kenikir dijadikan simplisia untuk
fitokimia yang terdapat pada daun kenikir menurunkan kadar air yang tekandung
terhadap larva culex instar III ciri-ciri larva pada daun kenikir. Simplisia daun kenikir
cullex instar III ukuranya 4-5 mm, duri- diekstraksi menggunakan metode maserasi
duri dada mulai terlihat jelas dan corong dengan pelarut etanol 96%.
pernapasan terlihat bewarna coklat
Kesimpulan
kehitaman. yang dibagi menjadi berbagai
Berdasarkan hasil dari penilitian
konsetrasi. Uji ini bertujuan untuk
dengan melihat aktifitas larvasida maka
mengetahui seberapa besar efek ekstrak
daun kenikir dapat digunakan sebagai
daun kenikir terhadap kematian larva uji
larvasida.
dalam waktu 24 jam.
Ucapan Terimakasih
Daun kenikir memiliki efektivitas
Rasa terima kasih dipersembahkan
larvasida terhadap larva nyamuk cullex
kepada Akademi Farmasi Putra Indonesia
instar III. Polifenol yang terdapat dalam
Malang yang telah menyediakan sarana
dan prasana serta dosen pembimbing yang Luqman.2011.DefenisiKenikir(Tagetes
telah membantu untuk peneliti dalam erecta).http://luqmanmaniabgt.blogsp
melakukan penelitian. ot.co
Daftar rujukan m/2011/10/deskripsi-kenikirtagetes-
Chahaya, I. 2003. Pemberantasan Demam erecta.html. Diakses tanggal
berdarah di Indonesia. 16 Juli 2012
http://library.usu.ac.id/download/fk Kementrian kesehatan republik indonesia,
m/fkm-indra%20c5.pdf. Diakses 2010, buletin jendela
tanggal 2 Juli 2012. epidemiologi vol 2, 1-3
Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan
Indonesia 2008. Departemen Suroso, T., Umar, AI. 2005. Epidemiologi
Kesehatan Republik Indonesia: dan Penanggulangan Penyakit
Jakarta Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Depkes R.I., 2008. Profil Kesehatan Indonesia saat ini. Dalam
Indonesia. Jakarta Hadinegoro SR dan Satari HI (ed).
Depertemen kesehatan Republik Indonesia Demam Berdarah Dengue. FKUI:
1995,farmakope indonesia edisi Jakarta
4 Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti
Jakarta 6-7 Aminah; Djajasukma, Eddy;
Hastuti, H. 2008. Daya Bunuh Ekstrak Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak
Daun Pandan Wangi (Pandanus (1981). Proyek Penelitian Potensi
amaryllifolius Roxb.) terhadap Larva Sumber Daya Ekonomi : Sayur-
Anopheles aconitus Donitz. Skripsi : Sayuran
Fakultas Kedokteran UNS: Surakarta Siagian, 2012. Pengaruh Ekstrak
Hutagalung 2014, LE, 2011. Diakses : 30 Metanolik Daun Kenikir (Cosmos
Maret 2015. caudatus Kunth.) Terhadap
http://www.repository.usu.ac.id/pdf Pemacuan Apoptosis Sel Kanker
Kristanti, Alfinda Novi., dkk. 2008. “Buku Payudara, Pharmacon, Vol. 9, No. 1,
Ajar Fitokimia”. Airlangga Juni 2008, 21-26
University Press. Surabaya. WHO. 2008. Dengue Alert in South East
Khalid, 2009. Defenisi Kenikir Asia Region. New Delhi. World
/2011/10/deskripsi-kenikirtagetes- Health Organisation. Regional Office
erecta.html. for South East Asia.
http://ww3.whosea.orga/index.htm
Wibowo, A. E.., W. Sumaryono., Milnaldi. Larva Nyamuk Aedes aegypti.
1997. Uji Aktivitas Larvasida dan Prosiding seminar nasional hasil
Identifikasi Senyawa Ekstrak dalam bidang farmasi. Halaman 641-
Rimpang Temu Lawak Terhadap 650.

Anda mungkin juga menyukai