Anda di halaman 1dari 4

MODUL

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)


Oriza Naufal H, Gangsar Falahinsan, Namaz Effza E, Robbi Hidayat, Ginanjar Nur R, Moch Arif
N
10211110, 10211024,10211096, 10211063, 10210077, 10211003
Program StudiFisika, InstitutTeknologi Bandung, Indonesia
Email: Orizanaufalharish@yahoo.com

Asisten: Fanni Suyuti / 10209077


Fauzia P. Lestari / 10210085
Tanggal Praktikum: 05-04-2014

Abstak
Metode geolistrik merupakan metode geofisika yang digunakan untuk menyelidiki/melihat keadaan dibawah
permukaan bumi dengan cara meninjeksikan arus listrik ke lapisan dibawah permukaan bumi/memanfaatkan arus
listrik yang sudah ada di alam. Terdapat beberapa klasifikasi dari geolistrik yaitu SP (self-potential) yaitu
menggunkan arus listrik yang telah ada dialam, IP (induced polarization) yaitu kita menginjeksikan arus listrik ke
bawah permukaan bumi. Dan tahanan jenis yang akan kita pakai dan bahas pada pengamatan kali ini.dengan
mengunakan konfigurasi wenner dan setiap jarak elektroda yaitu 4 meter kemudian tiap elektroda disambungkan
dengan kabel yang disambungkan pada aki. Kemudian setelah di pasang semua alat kita lihat hasil datanya pada
computer . hasilnya akan berupa gambar dari lapisan lapisan yang ada di bawah permukaan bumi. Penginjeksian
tidak dapat terlalu dalam karena arus listrik akan semakin lemah dan tidak stabil jika terlalu dalam.
Kata kunci: arus listrik, geolistrik, resistifitas, wenner

I. Pendahuluan diinjeksikan ke dalam bumi melalui suatu


elektroda[1]
Tujuan dari pengamatan ini adalah
memahami teknik dan konsep metode eksplorasi
dari geolistrik yaitu metode tahanan jenis. Dan
memahami teknik pengolahan data yang
dihasilkan oleh alat untuk menggukur dengan
metode tahanan jenis tersebut
Batuan-batuan dan beberapa material
lainnya (misalnya fluida, mineral, dan lain
sebagainya) yang ada di bawah permukaan
bumi, memiliki resistivitas atau konduktivitas Gambar 1: Aliran arus listrik apabila
tertentu. Resistivitas adalah ukuran bagaimana menggunakan satu elektroda A sebagai sumber arus
suatu material mengalirkan aliran arus listrik (a), aliran arus listrik oleh sepasang elektroda
apakah lancar atau tidak. Batuan sumber AB dan penerima MN (b).[1]
berpori/berporositasi tinggi dengan kandungan
fluida yang bersifat elektrolit biasanya memiliki Metode geolistrik merupakan metode
nilai resistivitas yang rendah, artinya batuan geofisika yang digunakan untuk
tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam menyelidiki/melihat keadaan dibawah
mengalirkan aliran arus listrik atau batuan permukaan bumi dengan cara meninjeksikan
tersebut bersifat konduktif. Sedangkan batuan arus listrik ke lapisan dibawah permukaan
berpori yang berisi udara saja biasanya memiliki bumi/memanfaatkan arus listrik yang sudah ada
resistivitas tinggi. Artinya batuan/lapisan di alam. Dalam metoda geolistrik terdapat
tersebut susah mengalirkan arus listrik. beberapa spesifikasi yaitu Self potensial (SP) –
Distribusi resistivitas di bawah permukaan bumi > Metode ini memanfaatkan potensial listrik
diperoleh dari hasil perekaman beda potensial di yang terdapat di alam. Dan Induced potential
permukaan akibat dari adanya arus listrik yang (IP) –> Metode ini memanfaatkan potensial
listrik yang kita induksikan sendiri kedalam
tanah.
Metoda tahanan jenis adalah salah satu
metoda geolistrik yang mempelajari sifat-sifat
aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara
mendeteksinya. Besaran fisis yang dipelajari
adalah resistifitas batuan akibat adanya medan
potensial dan arus yang terjadi di bawah
permukaan bumi. Metode ini menggunakan
konsep perambatan arus listrik di dalam medium
yang homogen isotropis, dimana arus listrik
bergerak ke segala arah dengan nilai yang sama
besar. Sehingga jika terjadi penyimpangan dari Gambar 2: konfigurasi elektroda yang umum
kondisi ideal (homogen isotropis), maka digunakan[1]
penyimpangan ini yang kita diamati.
Metode ini hanya baik untuk ekplorasi II. Metode Percobaan
dangkal dengan kedalaman maksimum sekitar
100 meter. Jika kedalaman lapisan lebih dari Percobaan dilakukan dilapangan terbuka
maksimum, maka informasi yang diperoleh yang luas. Karena yang akan digunakan adalah
kurang akurat. Hal ini disebabkan karena arus metode konfigurasi wenner maka jarak antara
yang mengalir akan semakin lemah dan tidak elektroda sama. Pertama kita tentukan ujung
stabil akibat. pertama sebagai patokan, tancapkan elektroda
Teori utama dalam yang berkaitan dengan dengan palu sedalam ½ atau ¾ elektroda.
metode ini adalah hokum Ohm yaitu arus yang Kemudian di ukur setiap 4 meter ditancapkan
mengalir (I) pada suatu medium sebanding lagi elektroda yang lain. Penancapan elektroda
dengan voltage (V) yang terukur dan berbanding harus lurus.
terbalik dengan resistansi (R) médium, atau Setelah semua elektroda dipasang. Pasang
dapat dirumuskan sebagai berikut masing masing elektroda dengan kabel
penghubung elektroda ke sumber listrik.
V=IR (1) Kemudian pasang alat geolistrik dengan laptop.
Setelah semua terpasang, pada alat geolistrik
Dimana R (Resistansi) sebanding dengan dipasangkan dengan sumber arus (AKI)
panjang medium yang dialiri (x), dan berbanding sebelumnya pastikan tidak ada orang di
terbalik dengan luas bidang (A), yang sesuai lapangan. Setelah diinjeksikan arus. Kitalihat
dengan rumus hasilnya pada laptop.
Hipotesanya hasil yang didapat berupa
R = x/A (2) gambar yang mempresentasikan nilai resistivitas
yang berada di bawah permukaan bumi.
Untuk mendapatkan pengukuran resistivity
yang menghasilkan harga resistivitas semu ρapp
(apparent resistivity) dirumuskan oleh

ρapp = Karray . V / I (3)

Pengukuran geolistrik berkaitan erat dengan


susunan elektroda arus dan potensial yang
digunakan. Beberapa konfigurasi elektroda yang
umum digunakan adalah Schlumberger, Wenner,
Dipole-dipole, dan Gradient Array
III. Data dan Pengolahan daerah yang besar. Dan jika semakin kecil jarak
tiap elektroda luas daerah dan kedalaman yang
diamati akan semakin kecil pula. Maka
diperlukan jarak optimal untuk
menggukur/mengamati lapiran/batuan dengan
metoda ini.
Hasil Inversi dengan software Res2DInv
dapat dilihat pada bagian data dan pengolahan
gambar 3 dan 4.
Pada percobaan 1 dilakukan pengambilan
data ketika tanah relative kering sedangakan
pada percobaan 2 dilakukan ketika tanah terkena
hujan pada malam hari (agak basah). Pada kedua
percobaan tersebut didapat gambar yang
Gambar 3: hasil percobaan 1
bentuknya relative sama namun dengan
resistivitas yang berbeda. Pada percobaan 1
didapat lapisan tanah kebanyakan dengan
resistifitas (hijau muda) berkisaran 23.8 keatas.
Semakin dalam terlihat pada pojok bawah kiri
terdapat bagian berwarna ungu yangberarti
resistifitas tinggi dan di ujung kanan bawah
terdapat bagian yang berwarna biru muda yang
menunjukan resistifitas rendah. Pada percobaan
2 bagian bagiannya relative sama dengan
percobaan 1 namun karena tanah basah, terlihat
resistifitas lebih rendah dibandingkan dengan
percobaan 1. Namun pada bagian bawah warna
Gambar 4: hasil percobaan 2 ungu masih terlihat. Jika dilihat dari kondisi
tanah di permukaan dan dilihat dari referensi
IV. Pembahasan
jenis lapisan tanah yang berada pada daerah
tersebut adalah tanah lempung (clay)[2] . pada
Hubungan resistifitas semu dan resistifitas
percobaan yang telah dilakukan sebelumnya
nyata merupakan hubungan kompleks. Nilai
daerah lapangan sipil memang mengandung
resistifitas sebenarnya didapat dari inversi nilai
tanah lempung dan tanah gambut yang memiliki
resistifitas semu. Inversi tersebut dilakukan pada
banyak kandungan air.
software Res2DInv. Pada hasil software didapat
Aplikasi aplikasi dari geolistrik dengan
3 gambar. gambar yang paling atas adalah
menggunakan konfigurasi wenner adalah untuk
resisfitas semu dan gambar yang paling bawah
mendeteksi patahan yang berada pada bawah
adalah resistifitas sebenarnya (nyata). Jika
tanah. misalkan pada suatu daerah tertentu
resistifitas semu yang didapat bagus maka kita
terdapat patahan yang tidak terlihat di
dapat melihat resistifitas nyata dengan error
permukaan. Secara logika jika terdapat patahan
lebih kecil (keadaan sebenarnya) dan kedalaman
di suatu lapisan yang homogen maka akan
yang optimal.
terdapat anomaly anomaly dengan resistifitas
Jarak elektroda mempengaruhi kedalaman
lebih tinggi disbanding dengan yang lain karena
yang dapat ditembus arus listrik. Jika jarak
terdapat patahan dan arus listrik tidak dapat
setiap elektroda jauh maka panjang ujung
mengalir pada patahan tersebut. Aplikasi lainnya
elektroda 1 dan terakhir akan semakin panjang
adalah mendeteksi pipa bawah tanah. Sama
yang akibatnya luas daerah yang di aliri arus
seperti sebelumya jika terdapat pipa di bawah
semakin luas/besar dan kedalaman semakin
tanah maka akan terdapat anomaly resistifitas.
dalam. namun semakin dalam arus yang di
Dan untuk aplikasi mencari air di bawah tanah
injeksikan akan semakin lemah karena luas
dapat dilihat anomalinya. Bahwa karena air
sangat dapat mengalirkan arus listrik maka akan
terdapat anomaly dimana resistifitas sangat
kecil.

V. Simpulan

 Jenis batuan/lapisan yang berada di wilayah


taman sipil ITB rata rata adalah tanah
lempung (clay)
 Nilai resistifitas tanah dapat digunakan
untuk melihat keadaan tanah di bawah
permukaan. Karena menggunakan arus
listrik maka metode ini sangat sensitive
terhadap kandungan air pada tanah
 Jarak tiap elektroda mempengaruhi hasil
yang didapat

VI. Pustaka

[1]
http://hub.hagi.or.id/index.php/2013/10/23/meng
enal-eksplorasi-geolistrik/ 07-04-2014 pukul
07.49

[2] http://digilib.its.ac.id/ITS-Master-
3100008033315/4523

[3] APLIKASI METODE GEOLISTRIK


TAHANAN JENIS KONFIGURASI
WENNERSCHLUMBERGER
UNTUK SURVEY PIPA BAWAH
PERMUKAAN
Bulkis Kanata, Teti Zubaidah

Anda mungkin juga menyukai