Anda di halaman 1dari 5

MODUL 1

INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET


Oriza N. H, Erlan A, Panji T, Ferdian O. S, M. Satrio P
10211110, 10211011. 10211069, 10211080, 10211106
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email: Orizanaufalharish@yahoo.com

Asisten: M. Abdurachman S / 10210060


Tanggal Praktikum: 25-09-2013

Abstrak
Interferometer adalah alat ukur yang memanfaatkan gejala interferensi. Interferensi adalah suatu kejadian
dimana dua atau lebih gelombang cahaya melalui bagian yang sama dari suatu ruangan pada waktu yang
bersamaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya superposisi dari gelombang tersebut sehingga menghasilkan pola
intensitas. Ada 2 interferometer yang digunakan yaitu interferometer Michelson-Morley dan Mach-Zehnder. Sinar
laser yang digunakan pada percobaan ini adalah laser He-Ne dengan panjang gelombang 633nm. Selain itu,
dilakukan juga pengamatan terhadap sehelai rambut yang di tembakan juga oleh laser He-Ne untuk mencari tebal
dari rambut tersebut. pengamatan ini bertujuan untuk memahami perinsip babinet
Kata kunci: Difraksi, Interferensi, Interferometer, Prinsip Babinet,

I. Pendahuluan Interferometer Michelson-Morley, rangkaian


 Tujuan dari percobaan ini seperti ditunjukan pada
a. Merangkai dan memahami kerja dari gambar 1.
interferometer Michelson-Morley dan
Mach-Zehnder
b. Memahami interferensi yang di
timbulkan oleh interferometer
Michelson-Morley dan Mach-Zehnder
c. Memahami prinsip babinet dan difraksi
saat mengukur ketebalan rambut

 Teori Dasar
Interferensi adalah kejadian dimana terdapat
dua gelombang cahaya atau lebih yang bersatu. Gambar 1. Rangkaian Interferometer Michelson-
Gelombang cahaya yang bersatu dapat Morley.[2]
menimbulkan pola konstruktif ketika gelombang
cahaya yang bersatu memiliki fase yang sama Gelombang cahaya dari sumber di pecah oleh
dan destruktif ketika gelombang cahaya yang beam devider menjadi 2 cahaya yang di
bersatu memiliki fase yang berlawanan. Pola lanjutkan ke cermin 1 dan ke cermin 2. Setelah
tersebut dapat terlihat dengan adanya pola terang gelombang di lanjutkan pada masing masing
dan gelap pada hasil interferensi. cermin, cahaya di pantulkan kembali masuk ke
Interferometer adalah alat yang digunakan beam devider. Lalu dari beam devider cahaya
untuk mengukur panjang gelombang atau diteruskan kembali menuju lensa sferis yang
perubahan panjang gelombang dengan ketelitian akhirnya cahaya menujukan interferensi dengan
yang sangat tinggi berdasarkan penentuan garis- pola gelap terang
garis interferensi[1] . interferometer yang Interferometer Mach-Zehnder, rangkaian dari
digunakan pada percobaan ini ada 2 yaitu percobaan ini seperti ditunjukan pada gambar 2.
interferometer Michelson-Morley dan Mach-
Zehnder.
Keterangan
n : celah ke
: panjang gelombang
d : lebar celah
jarak dari terang pertama ke terang pusat
L: jarak celah ke layar

II. Metode Percobaan


Interferometer Michelson-Morley
Gambar 2. Rangkaian Interferometer Mach- Pada percobaan pertama dilakukan
Zehnder[3] pengamatan terhadap interferometer Michelson-
Morley. Pertama cermin, beam devider, laser,
Gelombang cahaya dari sumber dipecah oleh lensa, dan layar di rangkai menyerupai gambar
beam devider pertama menjadi 2 cahaya yang di 1. Kemudian laser dinyalakan. Sinar laser yang
lanjutkan ke cermin 1 dan cermin2. Bedanya di pancarkan disesuaikan arahnya darimulai
dengan Interferometer Michelson-Morley sumber ke beam devider kemudian terbelah
adalah, ketika cahaya diteruskan menuju cermin menjadi dua buah sinar yang menuju ke cermin 1
1 dan 2, cahaya tidak dikembalikan ke beam dan cermin 2. Dari cermin sinar dilanjutkan
devider awal, melainkan diteruskan menuju bear menuju lensa, sinar yang dating dari 2 cermin
devider kedua untuk kembali digambungkan. tersebut di samakan posisinya pada lubang lensa
Setelah dari beam devider kedua, cahaya di sehingga nantinya akan menimbulkan pola
teruskan kembali menuju lensa sferis dan interferensi pada layar yang siap di amati.
akhirnya cahaya menujukan interferensi dengan
pola gelap terang Interferometer Mach-Zehnder
Prinsip Babinet mengatakan pola interferensi Pada percobaan kedua dilakukan
yang sama terjadi jika satu atau sekelompok pengamatan terhadap interferometer Mach-
celah diganti dengan komplemennya. Pola Zehnder. Alat-alat dirangkai menyerupai gambar
difraksi oleh sebuah rambut berktebalan d akan 2. Kemudian laser dinyalakan. Sinar darang dari
sama dengan pola difraksi oleh suatu celah yang sumber di pecah oleh beam devider pertama
memiliki lebar d. Dan dengan menggunakan kemudian diteruskan menuju cermin 1 dan
prinsip babinet salah satunya yaitu kita dapat cermin 2. Dari kedua cermin tersebut, sinar
menentukan ketebalan rambut[4]. disesuaikan agar mengenai beam devider 2 lalu
Persamaan difraksi celah sempit adalah di sejajarkan agar dapat masuk ke lubang lensa.
Sehinggia menimbulkan pola interferensi pada
(1) layar

Keterangan Prinsip Babinet


n : celah ke Pada percobaan terakhir dilakukan
: panjang gelombang pengamatan terhadap difraksi yang dihasilkan
d : lebar celah oleh sehelai rambut yang dipancarkan sinar
: sudut difraksi laser. Sinar datang disesuaikan agar mengenai
rambut yang telah dipasang pada bangku optic.
ketika sudut difraksi kecil Kemudian layar di pasang sejajar dengan sinar
yang datang. Pada layar akan terlihat pola terang
dan gelap.

Dimana mendekati 0 sehingga berlaku

(2)
III. Data dan Pengolahan 150 0.7 633 135642.85
Interferometer Michelson-Morley 160 0.75 633 135040
290 1.4 633 131121.43
d rata-rata(nm) 136773.2
Tabel 1 : tabel pengamatan dan lebar d

Gambar 3: hasil percobaan interferometer Michelson-


Morley (kiri) dan referensi hasil interferometer
Michelson-Morley[5] (kanan)

Interferometer Mach-Zehnder Grafik 1: grafik L terhadap

Dari grafik didapat kemiringan sebesar 200


maka dengan menggunakan persamaan 2 yang
mirip dengan persamaan linier didapat d sebesar
d = 200*633 = 126600 nm

IV. Pembahasan
Pada pengamatan terjadi pola terang gelap
yang disebabkan oleh hasil interferensi yang
konstruktif dan destruktif. Ketika cahaya yang
di pancarkan sumber di pisah oleh devider lalu
di satukan kembali terjadi interferensi. Pada saat
itulah ketika gelombang cahaya bertemu dengan
gelombang cahaya lain yang sefase maka terjadi
pola terang, dan sebaliknya ketika bertemu
dengan yang berlawanan fase maka akan terjadi
Gambar 4: hasil percobaan interferometer Mach-
pola gelap.
Zehnder (kiri) dan referensi hasil interferometer Koherensi adalah sifat gelombang yang
Mach-Zehnder[6] (kanan) menunjukan bahwa gelombang selalu sama
fasenya dan arah menjalar suatu gelombang
tersebut. Koherensi berpengaruh pada percobaan
Prinsip Babinet interferometer ini karena koherensi melibatkan
beda fase suatu gelombang maka efek yang di
L(cm) (cm) (nm) d(nm) timbulkan pada interferometer ini alah
90 0.4 633 142425 interferensi yang nantinya di hasilkan oleh
110 0.5 633 139260 interferometer. Pola gelap terangnya akan
130 0.6 633 137150
berbeda sesuai dengan kekoherensian suatu ketika cahaya masuk ke lensa, oleh lensa
gelombang tersebut. diperbesar hasilnya. Mengakibatkan hanya
Pola interferensi untuk Michelson-morley sebagian kecil yang terlihat. Itu sebabny pola
berbentuk garis garis besar yang kurang rapi. interferensi seperti berjalan karena di sekitar
Sedangkan pola interferensi untuk mach-zehnder pola tersebut banayak pola interferensi yang
menujukan garis garis kecil yang lebih rapi sama.
daripada Michelson-morley. Hal ini disebabkan Ketika cahaya melalui celah sempit sehelai
oleh rangkaian yang berbeda. Pada Michelson- rambut terjadi difraksi. Difraksi yang terjadi oleh
morley hanyadigunakan 1 devider untuk celah sempit pada rambut menghasilkan pola
memisahkan cahaya dan untuk menyatukannya trang gelap pada layar. Pola terang gelap itu
kembali maka gelombang cahaya akan saling yangnantinya akan membatu kita untuk
menumpuk pada suatu titik menghasilkan mengukur ketebalan/lebar dari rambut tersebut.
interferensi yang kurang rapih. Sedangkan pada Hanya dengan mengukur jarak ldari celah ke
mach-zehnder digunakan 2 devider yang masing layar (L) dan yaitu jarak antara 2 terang
masing digunakan untuk memisahkan pertama dibagi dua. Atau jarak terang pertama
gelombang cahaya dan satu lagi untuk ke terang pusat dan menggunakan persamaan (2)
menyatukannya kembali. Hal ini menghasilkan tebal rambut (d) dapat dicari. Ketebalan rambut
interferensi yang lebih rapih. manusia memiliki rentang 0.04-0.25mm.[7] pada
perbedaan fase gelombang mempengaruhi percobaan ini ketebalan rambut berada pada
pola gelap terang pada layar (pola interferensi). rentang 0.1266-0.136773 mm. rambut memiliki
Perbedaan fasa dapat di timbulkan karena tebal pada kisaran normal
pemisahan oleh beam devider serta perbedan
fase juga ditimbulkan oleh jarak dan waktu V. Simpulan
tempuh yang di tempuh oleh gelombang
tersebut.  Rangkaian interferometer Michelson-Morley
Pada layar terlihat tidak hanya satu titik berbeda dari Mach-Zehnder. Perbedaannya
cahaya karena pada beam devider cahaya di terletak pada devider yang digunakan.
belah menjadi beberapa cahaya. Pada michelon-  Pada rangkaian Michelson-Morley terlihat
morley cahaya di belah oleh 1 devider kemudian lebih sederhana. Hanaya menggunakan 1
di satukan kembali pada devider yang sama. Hal buah devider. Cahaya dari sumber di pecah
ini mengakibatkan cahaya yang berumpuk oleh devider kemudian di teruskan kecermin
padasuatu titik, jadi terlihat menjadi beberapa yang kemudian di pantulkan kembali ke
titik cahaya. Sama dengan mach-zehnder cahaya devider untuk disatukan dan dari sana di
2 kali di pisahkan oleh devider sehingga terjadi masukan ke lensa untuk diperbesar yang
beberapa titikcahaya. akhirnya hasil interferensi dapat terlihat pada
Pada referensi, hasil interferometer layar
Michelson-Morley meghasilkan pola interferensi  Pada rangkaian Mach-Zehnder rangkaian
yang melingkar. Sedangkan pada percobaan kali menggunakan 2 devider. Dari sumber cahaya,
ini hanya garis lurus saja. Hal tersebut di cahaya di pecah menjadi 2 oleh devider 1,
sebabkan oleh pada percobaan kali ini hanya yang akan di teruskan ke cermin 1 dan 2,
sebagian kecil hasil yang di tampilkan oleh yang setelah itu akan di satukan oleh devider
layar. Ketika cahaya memasuki lensa. Cahaya 2 kemudian diteruskan kembali ke lensa
yang keluar dari lensa diperbesar lalu untuk diperbesar. Hasil dari interferensi
ditampilkan ke layar. Hal ini mengakibatkan terlihat lebih rapih dibandingkan dengan
hanya sebagian kecil interfernsi yang di Michelson-morley.
tampilkan pada layar. Oleh sebab itu hanya  Percobaan Prinsip babinet memperlihatkan
terlihat garis lurus saja pada kita bahwa difraksi pada celah sempit
Terlihat pada percobaan interferometer dapat mengukur ketebalan dari celah
ketika cermin sedikit di”goyang” interferensi tersebut.pada hal ini rambut, tebal dari
seperti naik turun. Hal tersbut terjadi karena rambut tersebut dapat di hitung dengan
hasil pola terang gelap yang terjadi banyak tetapi menggunakan persamaan 2 dan L seta
yang dapat dihitung pada hasil difraksi
percobaan ini.

VI. Pustaka
[1]http://dunianiara.blogspot.com/2010/11/interf
erometer-fabry-perot.html
[2]http://scienceworld.wolfram.com/physics/Mic
helson-MorleyExperiment.html
[3]http://www.zamandayolculuk.com/cetinbal/tel
eportexperiment.htm
[4] http://sitiphysics-
kuliah.blogspot.com/2011/12/interferometer-
dan-prinsip-babinet.html
[5]
http://www.google.com/imgres?um=1&client=fi
refox-a&rls=org.mozilla:en-
US:official&hl=en&biw=1920&bih=908&tbm=i
sch&tbnid=NV5_7fj90PZjuM:&imgrefurl=http:/
/eprints.undip.ac.id/2487/1/Analisis_Pola_Interf
erensi_Pada_Interferometer_Michelson_untuk_
Menentukan_Panjang_Gelombang_Sumber_Cah
aya.pdf&docid=oPVOy9UPhXy_TM&imgurl=x
-raw-
image:///f6d0fdf8ed7f5e359ea15730cb0e516ea6
bc2422ff65f94ced196408d12e7741&w=1494&h
=676&ei=pVhEUt_ALcn_rQflx4CYCA&zoom
=1&ved=1t:3588,r:42,s:0,i:213&iact=rc&page=
2&tbnh=151&tbnw=333&start=34&ndsp=47&t
x=171&ty=77
[6]
http://www.gymnasiumgerlingen.de/Mach_Zehn
der_d3.jpg
[7]http://ismadelanilyana.blogspot.com/2012/07/
difraksi-cahaya-pada-celah-tunggal-
dan.html#.UkRYRRDSaJU

Anda mungkin juga menyukai