KORUPSI
PELATIHAN DASAR CPNS
Provinsi Kalimantan Barat 2021
DR. Hj. Sofiati, M.Pd
Brebes, 23 Juli 1970
Suami
dr. H. Moh. Zainuddin, Sp.Rad.
S-3
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2001
29 Maret 2018
Suap Hakim PN
4 Mei 2018 23 Mei 2018
Tangerang. Suap Dana Suap Proyek Kab. Buton
Hakim PN Kelas 1A Perimbangan Selatan.
BB. 22,5 jt. Keuangan Daerah Bupati Buton Selatan
Anggota DPR RI BB. Rp.409 juta
Komisi XI
Barang Bukti : 500 jt
Infografik Kasus KPK Tahun 2018
26 Juli 2018
5 Juli 2018 18 Juli 2018
Suap pengadaan
Suap Alokasi Dana Suap Proyek Kab. barang dan jasa di
Otonomi Khusus Aceh Labuhan Batu Kab. Lampung
(DOKA) Bupati Labuhan Selatan
Gubernur Aceh Batu Bupati Lampung Sel
Barang Bukti: Rp.50 BB. Rp.500 juta BB. 600 juta
juta
TOTAL TERSANGKA
121
Kepala Daerah : 21
Swasta : 46
DPR RI : 2
DPRD : 5
Hakim : 4
Eselon I : 16
Eselon 2 : 2
Eselon 3 : 1 TOTAL BARANG BUKTI
Advokat : 3 Rp. 24,47 Miliar
Lainnya : 11
USD 14.110
SGD 310.100.
13
14
15 4/5/2021
ANGKRINGAN GELAR PERKARA
58
2. Korupsi yg Terkait Dgn Suap Menyuap
a. Menyuap pegawai negeri atau penyelenggara negara.
Psl 5 ayat 1 huruf a UU PTPK :
Dipidana dgn pidana penjara paling singkat 1 th dan paling
lama 5 th dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50 juta dan
paling banyak Rp 250 juta setiap orang yang:
1). Memberi atau menjanjikan sesuatu kpd pegawai atau
penyelenggara negara dgn maksud supaya pegawai negeri
atau penyelenggara negara tsb berbuat atau tdk berbuat
sesuatu dlm jabatannya yg bertentangan dgn kewajibannya.
2)........
b. Menyuap Pegawai negeri atau penyelenggara negara
c. Memberi hadiah kepada pegawai negeri.
60
d. Peg neg dan penyelenggara neg menerima suap.
(Psl 5 ayat 2 UU PTPK )
e. Peg neg atau penyelenggara neg menerima hadiah yg
berhubungan dgn jabatannya ( Psl 11 UU PTPK )
f. Menyuap hakim (Psl 6 ayat 1 huruf a UU PTPK )
g. Menyuap Advokad ( Psl 6 ayat 1 huruf b UU PTPK )
h. Hakim menerima suap (psl 12 huruf c UU PTPK)
i. Advokad menerima suap ( Psl 12 huruf d UU PTPK)
61
3. Korupsi yg terkait dgn penggelapan dlm jabatan.
a. Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan
penggelapan.( Psl 8 UU PTPK ).
b. Pegawai negeri memalsukan bukti utk pemeriksaan
administrasi. ( Psl 9 UU PTPK ).
c. Pegawai negeri merusakkan barang bukti
( Psl 10 huruf a UU PTPK )
d. Pegawai negeri membiarkan orang lain merusakkan
barang bukti ( Psl 10 huruf b UU PTPK )
e. Pegawai negeri membantu orang lain merusakkan
barang bukti. ( Psl 10 huruf c UU PTPK )
64
4. Korupsi yg terkait dgn perbuatan pemerasan.
66
5. Korupsi yg terkait dgn perbuatan curang.
a. Pemborong berbuat curang.
( Psl 7 ayat 1 huruf a UU PTPK )
b. Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang
( Psl 7 ayat 1 huruf b UU PTPK )
c. Rekanan TNI/POLRI berbuat curang.
( Psl 7 ayat 1 huruf c UU PTPK ).
d. Pengawas rekanan TNI/POLRI berbuat curang.
( Psl 7 ayat 1 huruf d UU PTPK ).
e. Penerima barang TNI/PLRI membiarkan perbuatan curang
( Psl 7 ayat 2 UU PTPK )
f. Pegawai negeri atau penyelenggara negara menyerobot
tanah negara shg merugikan orang lain
( Psl 12 huruf h UU PTPK ). 68
6. Korupsi yg berkaitan dgn benturan kepentingan
dalam pengadaan barang.
Pegawai negeri turut serta dlm pengadaan yg diurusnya
(Psl 12 huruf i UU PTPK ) dipidana dgn pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4
(empat) tahun dan paling lama 20 (duapuluh) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp.200 juta dan paling banyak
Rp 1.miliar.
Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung
maupun tdk langsung dgn sengaja turut serta dlm
pemborongan,pengadaan atau persewaan, yg pada saat
dilakukan perbuatan, utk seluruh atau sebagian
ditugaskan utk mengurus atau mengawasinya.
70
7. Korupsi yg terkait dgn Gratifikasi
a. Pegawai negeri yg menerima gratifikasi dan tidak lapor
KPK. ( Psl 12 B UU PTPK).
(1). Setiap gratifikasi kpd peg neg atau penyelenggara neg
dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dgn
jabatannya dan yg berlawanan dgn kewajibannya
atau tugasnya dgn ketentuan sbb;
a). Yg nilainya Rp 10. juta atau lebih, pembuktian bhw
gratifikasi tsb bukan merupakan suap dilakukan
oleh penerima gratifikasi.
72
b). Yg nilainya kurang dari Rp.10 juta pembuktian
bhw gratifikasi tsb suap dilakukan oleh penuntut
umum.
2).Pidana bagi peg neg atau penyelenggara negara
sebagai mana dimaksud dlm ayat (1) adalah
dipidana dgn pidana penjara seumur hidup, atau
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp. 200 juta dan paling banyak
Rp.1. miliar.
73
b. Pegawai negeri menerima gratifikasi dan
melapor KPK ( Psl 12 C UU PTPK ).
(1).Ketentuan sebagaimana dimaksud dlm psl 12 B ayat (1) tdk
berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yg diterimanya
kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
(2).Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dlm ayat (1)
wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi paling lambat 30
(tigapuluh) hari kerja terhitung sejak tgl gratifikasi tsb
diterima.
(3).Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dlm waktu
paling lambat 30 (tigapuluh) hari kerja sejak tgl menerima
laporan wajib menetapkan gratifikasi dapat menjadi milik
penerima atau milik negara.
74
Ketentuan Tentang Gratifikasi
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 B :
• (1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan
yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan
sebagai berikut:
– yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih,
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap
dilakukan oleh penerima gratifikasi; (Pembuktian terbalik)
– yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah),
pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut
umum.
• (2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
101
Pasal 16, 17,
Pelaporan dan Penentuan dan 18
Status Gratifikasi UU No. 30
th. 2002
H
Pasal Dapat A
12C Waktu 30 hari memanggil
Penerima
R
UU No. kerja Gratifikasi I
sejak diterima
20 th
2001 7 Hari Kerja sejak K
Pimpinan KPK
ditetapkan statusnya melakukan E
penelitian R
Menteri
Keuangan
J
SK Pimpinan
A
KPK ttg
Status Gratifikasi
Penerima
Gratifikasi
102
B. Tindak Pidana Lain yg Berkaitan
dgn Tindak Pidana Korupsi
1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi
( Psl 21 UU PTPK )
2. Tersangka tdk memberikan keterangan mengenai
harta kekayaannya ( Psl 22 UU PTPK )
3. Bank tdk memberikan keterangan rekening tersangka.
(Psl 22 UU PTPK).
4. Saksi atau ahli yg tdk memberikan keterangan atau
memberikan keterangan palsu. (Psl 22 UU PTPK)
5. Orang yg memegang rahasia jabatan tdk memberikan
keterangan atau memberi ket palsu (Psl 22 UU PTPK).
6. Saksi yg membuka identitas pelapor (Psl 24 UU PTPK)
103
GRATIFIKASI
GRATIFIKASI
104
Nilai-Nilai Antikorupsi
=
Nilai-Nilai Integritas
1. JUJUR
135
JADILAH GENERASI TANPA KORUPSI