“MANAJEMEN KEPERAWATAN”
Disusun oleh :
Nama : raningsi
Nim : 182432025
Tingkat : 3B keperawatan
2021
A. Indicator kesehatan yang berkaitan dengan pemanfaatan
Manajemen mutu adalah sebuah upaya yang dilakukan terus menerus, sistematis,
objektif dan terintegrasi dalam identifikasi dan menentukan masalah dan penyebab masalah
berdasarkan standar yang ditetapkan, menetapkan dan mengimplementasikan pemecahan
masalah menurut kapasitas yang tersedia, dan mengkaji hasil dan memberikan tindak lanjut
saran untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan.
Indikator mutu asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikator
yang relevan berkaitan dengan struktur, proses, dan outcomes. Sebagai contoh, indikator
struktur: Tenaga kesehatan profesional (dokter, paramedis, dan sebagainya), Anggaran biaya
yang tersedia untuk operasional dan lain-lain, Perlengkapan dan peralatan kedokteran
termasuk obat-obatan, Metode berupa adanya standar operasional prosedur masing-masing
unit, dan sebagainya; indikator proses berupa memberikan petunjuk tentang pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan, prosedur asuhan yang ditempuh oleh tenaga kesehatan dalam
menjalankan tugasnya, Apakah telah sebagaimana mestinya sesuai dengan prosedur,
diagnosa, pengobatan, dan penanganan seperti yang seharusnya sesuai standar; indikator
outcomes merupakan indikator hasil daripada keadaan sebelumnya, yaitu Input dan Proses
seperti BOR, LOS, TOI, dan Indikator klinis lain seperti: Angka Kesembuhan Penyakit,
Angka Kematian 48 jam, Angka Infeksi Nosokomial, Komplikasi Perawatan , dan
sebagainya.
Selanjutnya Indikator dispesifikasikan dalam berbagai kriteria. Sebagai contoh: Indikator
status gizi dapat lebih dispesifikasikan lagi menjadi kriteria tinggi badan, berat badan anak.
Untuk pelayanan kesehatan, kriteria ini adalah fenomena yang dapat dihitung.
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI. 2005,
Kementerian Kesehatan 2011).
Dalam penghitungan statistik pelayanan rawat inap di rumah sakit terdapat istilah
Lama Dirawat (Lama Rawat) dan Hari Perawatan. Istilah ini masih sering rancu dalam
penggunaannya. Dua istilah tersebut memiliki cara pencatatan, penghitungan, dan
penggunaan yang berbeda. Istilah tersebut digunalan dalam rumus berikut :
Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x Jumlah hari
dalam satu periode)) X 100%
Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar
(hidup + mati)