Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

“MANAJEMEN KEPERAWATAN”

Disusun oleh :

Nama : raningsi

Nim : 182432025

Tingkat : 3B keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER

2021
A. Indicator kesehatan yang berkaitan dengan pemanfaatan

Manajemen mutu adalah sebuah upaya yang dilakukan terus menerus, sistematis,
objektif dan terintegrasi dalam identifikasi dan menentukan masalah dan penyebab masalah
berdasarkan standar yang ditetapkan, menetapkan dan mengimplementasikan pemecahan
masalah menurut kapasitas yang tersedia, dan mengkaji hasil dan memberikan tindak lanjut
saran untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan.
Indikator mutu asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikator
yang relevan berkaitan dengan struktur, proses, dan outcomes. Sebagai contoh, indikator
struktur: Tenaga kesehatan profesional (dokter, paramedis, dan sebagainya), Anggaran biaya
yang tersedia untuk operasional dan lain-lain, Perlengkapan dan peralatan kedokteran
termasuk obat-obatan, Metode berupa adanya standar operasional prosedur masing-masing
unit, dan sebagainya; indikator proses berupa memberikan petunjuk tentang pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan, prosedur asuhan yang ditempuh oleh tenaga kesehatan dalam
menjalankan tugasnya, Apakah telah sebagaimana mestinya sesuai dengan prosedur,
diagnosa, pengobatan, dan penanganan seperti yang seharusnya sesuai standar; indikator
outcomes merupakan indikator hasil daripada keadaan sebelumnya, yaitu Input dan Proses
seperti BOR, LOS, TOI, dan Indikator klinis lain seperti: Angka Kesembuhan Penyakit,
Angka Kematian 48 jam, Angka Infeksi Nosokomial, Komplikasi Perawatan , dan
sebagainya.
Selanjutnya Indikator dispesifikasikan dalam berbagai kriteria. Sebagai contoh: Indikator
status gizi dapat lebih dispesifikasikan lagi menjadi kriteria tinggi badan, berat badan anak.
Untuk pelayanan kesehatan, kriteria ini adalah fenomena yang dapat dihitung.

B. Menghitung jumlah tempat tidur yang digunakan di rumah sakit

Perhitungan BOR dengan Perubahan Jumlah Tempat Tidur

Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI. 2005,
Kementerian Kesehatan 2011).

 Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x


Jumlah hari dalam satu periode)) X 100%

Jika terjadi perubahan penambahan ataupun pengurangan jumlah tempat tidur


dalam periode perhitungan BOR, maka BOR dapt dihitung dengan cara
berikut :
jumlah total hari perawatan hingga akhir periode Januari 2016 =
2500. 
Maka untuk menghitung BOR periode Januari 2016 yaitu :
(2.500 / ((100x24)+(120x7))) x 100% = 77,16 %
 Rumus BOR Penambahan Tempat Tidur = 
(Jumlah hari perawatan /((Jumlah TT periode sebelum penambahan x
jumlah hari periode sebelum penambahan)+(Jumlah TT setelah
penambahan x Jumlah hari periode setelah penambahan))) x 100 %

 Rumus BOR Pengurangan Tempat Tidur = 


(Jumlah hari perawatan /((Jumlah TT periode sebelum pengurangan x
jumlah hari periode sebelum pengurangan )+(Jumlah TT
setelah pengurangan x Jumlah hari periode setelah pengurangan ))) x
100 %

C. Berapa lama pasien di rawat di rumah sakit

Dalam penghitungan statistik pelayanan rawat inap di rumah sakit terdapat istilah
Lama Dirawat (Lama Rawat) dan Hari Perawatan. Istilah ini masih sering rancu dalam
penggunaannya. Dua istilah tersebut memiliki cara pencatatan, penghitungan, dan
penggunaan yang berbeda. Istilah tersebut digunalan dalam rumus berikut :

Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x Jumlah hari
dalam satu periode)) X 100%

Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar
(hidup + mati)

LAMA DIRAWAT/LAMA RAWAT


Lama dirawat atau kadang disebut lama rawat adalah istilah yang menunjukkan
berapa hari Seorang pasien dirawat pada satu episode rawat inap. Satuan untuk lama
dirawat menggunakan hari. Cara menghitungnya yaitu dengan menghitung selisih antara
tanggal pulang (tanggal keluar rumah sakit. Baik hidup maupun mati) dengan tanggal
masuk rawat inap setiap pasien. Khusus pasien yang masuk dan keluar pada hari yang
sama maka lama dirawat dihitung sebagai 1 hari. Total lama dirawat menunjukkan total
lama dirawat dari seluruh pasien yang dihitung dalam periode tertentu yang dipilih. Rerata
lama dirawat dikenal dengan istilah AyLOS / ALOS (average length of stay) yang
merupakan satu parameter dalam penghitungan efesiensi penggunaan tempat tidur (TT).

Anda mungkin juga menyukai