Anda di halaman 1dari 28

BERITA PERKEMBANGAN INVESTASI DARI CHINA DI

JAWA BARAT TAHUN 2020 DENGAN ADANYA COVID-19


1. Investasi China ke Jawa Barat Terganjal Corona

Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bercerita bahwa investasi dari China

untuk pengembangan kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati alias Rebana, di Jawa Barat terganjal

virus corona.

Pria yang akrab disapa Kang Emil mengatakan bahwa investasi tertahan karena dirinya

sulit berkomunikasi dengan pihak investor dari negeri tirai bambu. Dia bercerita kini pihaknya

sedang membidik investor dari timur tengah.

"Ada (investasi) dari Tiongkok. Tapi saya tahan dulu karena isu corona ini membuat

komunikasi jadi tertahan. Sekarang saya sedang menggeser ke timur tengah," ungkap Emil di

kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2020).

Dia melanjutkan bahwa pihaknya ingin kawasan Rebana cepat berkembang dan menjadi

mesin pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Untuk itu dia tidak ingin mengandalkan diri ke satu

investor saja.

"Sehingga perkembangan Rebana yang jadi mesin pertumbuhan Jabar bisa secepatnya

jalan tanpa mengandalkan ke salah satu investor," ungkap Emil.

Emil sendiri memperkirakan investasi yang terganjal dari China imbas virus corona

jumlahnya mencapai puluhan triliun. Dia menyebut bisa mencapai Rp 30-40 triliun.

"Puluh-puluhan triliun lah kang. Kalau Rp 30-40 triliun mah ada," papar Emil.
2. COVID-19 melanda, investasi terancam tertunda

Jakarta (ANTARA) - Tidak sedikit pihak yang harus merasakan dampak dari wabah

COVID-19.Tidak terkecuali Indonesia, yang menjadi salah satu negara yang cukup banyak

menerima aliran investasi dari China, negeri asal COVID-19.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sepanjang 2019 China

menempati posisi kedua dalam daftar negara yang paling banyak menanamkan modal di

Indonesia dengan 4,74 miliar dolar AS yang terdiri atas 2.130 proyek investasi.

Dari sisi perdagangan, Indonesia masih defisit dengan China senilai 16,9 miliar dolar AS

dari total perdagangan 72,8 miliar dolar AS sepanjang 2019. Dengan kondisi investasi dan

perdagangan itu, dampak COVID-19 terhadap Indonesia akan cukup signifikan, terutama

terhadap pertumbuhan ekonomi. Kendati demikian, dampak virus tersebut terhadap

perekonomian dunia dinilai banyak pihak akan lebih besar ketimbang SARS dan MERS yang

mewabah pada 2003 dan 2014 silam.

Penutupan pabrik-pabrik di China menyebabkan rantai pasok global terganggu. Di

Indonesia, dunia usaha pun khawatir karena pasokan bahan baku dari China yang terganggu

karena wabah corona itu.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyebutkan

selain terkendala masalah administrasi, banyak pula pabrik yang ditutup karena dampak COVID-

19.

"Itu otomatis dari segi produksi juga bermasalah. Lalu kita mau ekspor ke sana juga

bermasalah karena tidak ada pesawat," imbuhnya.

Meski Indonesia masih lebih banyak mengimpor dari China, Hariyadi mengakui pengusaha

dalam negeri kelimpungan untuk mencari pasokan suku cadang, terutama untuk kegiatan
produksi. Dengan demikian, pengusaha harus mencari alternatif pemasok lain meski harganya

lebih mahal.

Investasi tertunda

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

mengatakan dampak COVID-19  telah membuat investasi dari China tertunda.

Wabah COVID-19 membuat mobilisasi penduduk China terhambat sehingga banyak

investor kesulitan untuk melanjutkan investasinya.

"Kalau investasi tetap jalan, tetapi tertunda karena banyak orang, terutama dari Tiongkok, yang

tidak bisa datang. Yang sudah ada di sini sedikit ada penyesuaian schedule (jadwal)," katanya.

Luhut mengaku belum bisa memprediksi potensi kerugian dari tertundanya investasi asal China.

Namun, investasi asal negara lain seperti Amerika Serikat disebutnya masih berjalan lancar.

"Kami belum bisa (prediksi nilainya). Kami berharap tidak terlalu banyak, mungkin beberapa

ratus juta dolar karena ada proyek-proyek yang sekarang 5 miliar dolar AS, misalnya di

Indonesia timur. Kami  harap bisa kami percepat lagi prosesnya," katanya.

Terkait tertundanya investasi China, Luhut juga bercerita soal investasi perusahaan

tambang Vale yang 1,5 tahun terus berkutat dengan masalah izin Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (Amdal). Perusahaan itu berinvestasi dalam rantai pasok litium baterai.

Namun, setelah masalah perizinan rampung dan bersiap untuk melakukan konstruksi, muncul

masalah COVID-19. yang menyebabkan pegawai China tertunda datang ke Indonesia dan

melanjutnya realisasi investasi.

"Penundaan yang makin lama datang dari Tiongkok ini berdampak kepada jalannya investasi di

kita. Sekarang ini ada on going investasi di Sulawesi sekira 5 miliar dolar AS. Kalau tertunda

dua bulan akan kehilangan kira-kira 500 juta dolar AS. Dampak ini besar ke ekonomi Indonesia.
Kita exercise (lihat) apakah pegawai Tiongkok yang level manajer yang dibolehkan datang

setelah karantina. Karena dari WHO tidak ada larangan orang Tiongkok datang kecuali dari

Wuhan. Malaysia juga berlakukan hal semacam ini," terangnya.

Tidak hanya proyek di Indonesia timur, kelanjutan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-

Bandung pun diprediksi bisa terhambat karena COVID-19.

Alasannya pun sama, yakni lantaran sekitar 300 karyawan asal China mulai dari staf

hingga level manajerial yang belum bisa kembali ke Indonesia karena tak bisa keluar dari negeri

panda.

Ratusan tenaga kerja asal China itu sebelumnya kembali ke Tanah Air mereka untuk

merayakan liburan tahun baru China atau imlek--yang ternyata harus diperpanjang untuk

mencegah penyebaran virus tersebut.

Investasi asal China turun

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan realisasi investasi China di Indonesia turun

di awal tahun ini karena dampak wabah COVID-19.

"Di semester pertama kami sedang hitung berapa penurunan dari realisasi investasi dari

Tiongkok, tapi dalam simulasi data yang sekarang sampai data Februari kemungkinan besar

menurun untuk khusus Tiongkok," katanya.

Meski turun, Bahlil tak mengungkap besaran penurunan investasi China. Pasalnya,

BKPM baru akan merilis capaian realisasi investasi per tiga bulan yang baru akan diumumkan

awal April mendatang.

Realisasi investasi yang turun terutama di bidang hilirisasi atau fasilitas pemurnian dan

pengolahan (smelter) yang masih didominasi tenaga kerja asing asal China.
"Salah satunya realisasi investasi di hilirisasi karena gak bisa, mesinnya dikirim, tetapi orang-

orangnya tidak dikirim. Maka mau tidak mau dia akan terjadi stuck.Saya tidak terlalu khawatir

kalau seandainya bulan Maret April corona ini selesai,  bisa kami pacu mengejar ketertinggalan

(sebelumnya) di Januari dan Februari," katanya.

Namun, bagi investasi yang sudah berjalan, Bahlil mengatakan virus corona tidak

mengganggu operasional karena tenaga kerja dan mesin sudah beroperasi.

"Yang terganggu itu yang lagi running. Timnya masih di China, kalau dia pakai China,

tenaganya dari China, itu terganggu," katanya. COVID-19 sejatinya tidak hanya berdampak

kepada Indonesia tetapi juga hampir seluruh dunia karena kontribusi pertumbuhan dunia dari

China mencapai 16-17 persen.

Kendati investasi dari negeri tirai bambu dipastikan menurun, Bahlil mengatakan

investasi dari negara lain dan dalam negeri justru meningkat.

"Untuk negara-negara lain dan investasi dalam negeri dibandingkan pada periode yang sama di

tahun 2019 itu meningkat," kata mantan Ketua Umum Hipmi itu. Oleh karena itu, Indonesia akan

menyasar investasi dari sejumlah negara lain guna mengantisipasi penurunan investasi China

yang terdampak COVID-19.

Sejumlah negara yang disasar yakni Eropa, Timur Tengah, Korea Selatan, Jepang, dan

Singapura. Investasi domestik juga akan digenjot.

"Dalam negeri sekarang lagi bagus, trust sudah mulai muncul. Jadi yang selama ini kredit-kredit

yang sudah oke dari bank tapi belum direalisasikan, sekarang sudah mulai direalisasikan. Jadi

menggairah," kata Bahlil.

Dengan segala upaya tersebut, Bahlil pun optimistis target realisasi investasi tahun 2020

sebesar Rp886 triliun dapat tercapai.


3. Investasi Cina Mayoritas Batal

JAKARTA – Tidak sedikit pihak yang harus merasakan dampak dari wabah COVID-19.Tidak

terkecuali Indonesia, yang menjadi salah satu negara yang cukup banyak menerima aliran

investasi dari Cina, negeri asal COVID-19. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM), sepanjang 2019 Cina menempati posisi kedua dalam daftar negara yang paling

banyak menanamkan modal di Indonesia dengan 4,74 miliar dolar AS yang terdiri atas 2.130

proyek investasi.

Dari sisi perdagangan, Indonesia masih defisit dengan Cina senilai 16,9 miliar dolar AS dari total

perdagangan 72,8 miliar dolar AS sepanjang 2019. Dengan kondisi investasi dan perdagangan

itu, dampak COVID-19 terhadap Indonesia akan cukup signifikan, terutama terhadap

pertumbuhan ekonomi.

Kendati demikian, dampak virus tersebut terhadap perekonomian dunia dinilai banyak pihak

akan lebih besar ketimbang SARS dan MERS yang mewabah pada 2003 dan 2014 silam.

Penutupan pabrik-pabrik di Cina menyebabkan rantai pasok global terganggu. Di Indonesia,

dunia usaha pun khawatir karena pasokan bahan baku dari Cina yang terganggu karena wabah

corona itu.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan realisasi investasi Cina di Indonesia turun di awal

tahun ini karena dampak wabah COVID-19. “Di semester pertama kami sedang hitung berapa

penurunan dari realisasi investasi dari Tiongkok, tapi dalam simulasi data yang sekarang sampai

data Februari kemungkinan besar menurun untuk khusus Tiongkok,” paparnya, Senin (9/3).
Meski turun, Bahlil tak mengungkap besaran penurunan investasi China. Pasalnya, BKPM baru

akan merilis capaian realisasi investasi per tiga bulan yang baru akan diumumkan awal April

mendatang. Realisasi investasi yang turun terutama di bidang hilirisasi atau fasilitas pemurnian

dan pengolahan (smelter) yang masih didominasi tenaga kerja asing asal China.

”Salah satunya realisasi investasi di hilirisasi karena gak bisa, mesinnya dikirim, tetapi orang-

orangnya tidak dikirim. Maka mau tidak mau dia akan terjadi stuck.Saya tidak terlalu khawatir

kalau seandainya bulan Maret April corona ini selesai, bisa kami pacu mengejar ketertinggalan

(sebelumnya) di Januari dan Februari,” katanya.

Namun, bagi investasi yang sudah berjalan, Bahlil mengatakan virus corona tidak mengganggu

operasional karena tenaga kerja dan mesin sudah beroperasi. ”Yang terganggu itu yang lagi

running. Timnya masih di Cina, kalau dia pakai Cina, tenaganya dari Cina, itu terganggu,”

katanya.

Bahlil menuturkan Covid-19 sejatinya tidak hanya berdampak kepada Indonesia tetapi juga

hampir seluruh dunia karena kontribusi pertumbuhan dunia dari China mencapai 16-17 persen.

Kendati investasi dari negeri tirai bambu dipastikan menurun, Bahlil mengatakan investasi dari

negara lain dan dalam negeri justru meningkat. ”Untuk negara-negara lain dan investasi dalam

negeri dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2019 itu meningkat,” kata mantan Ketua

Umum Hipmi itu.

Oleh karena itu, Indonesia akan menyasar investasi dari sejumlah negara lain guna

mengantisipasi penurunan investasi Cina yang terdampak COVID-19. Sejumlah negara yang
disasar yakni Eropa, Timur Tengah, Korea Selatan, Jepang, dan Singapura. Investasi domestik

juga akan digenjot.

”Dalam negeri sekarang lagi bagus, trust sudah mulai muncul. Jadi yang selama ini kredit-kredit

yang sudah oke dari bank tapi belum direalisasikan, sekarang sudah mulai direalisasikan. Jadi

menggairah,” kata Bahlil. Dengan segala upaya tersebut, Bahlil pun optimistis target realisasi

investasi tahun 2020 sebesar Rp886 triliun dapat tercapai.

4. Ada Virus Korona, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tetap

Ditargetkan Selesai 2021

PURWAKARTA, iNews.id - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tetap ditargetkan

selesai 2021. Target tersebut tak berubah meski proyek itu terpengaruh virus korona.

Sebelumnya, sekitar 300 pekerja asal China di PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) belum

bisa masuk ke Indonesia karena penerbangan dari dan ke China ditutup. Mereka tengah berlibur

di China karena libur Imlek. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pemerintah

tetap menargetkan proyek kereta cepat selesai pada akhir 2021.

"Soal ada virus corona di China, (proyek) kita tetap berjalan dan tidak terganggu dengan

adanya tenaga dan peralatan dari China," kata Budi di Purwakarta, Jawa Barat, Minggu

(23/2/2020).

Hari ini, Budi meninjau langsung pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dia tampak

didampingi Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfkiri dan Dirut PT


KAI (Persero) Edy Sukmoro. Saat meninjau, dia menyebut semua pengerjaan masih sesuai

dengan rencana. Dia berharap target operasi yang ditetapkan tidak terganggu.

"Sekali lagi saya katakan target proyek selesai akhir 2021 akan tercapai," ucap mantan direktur

utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu. Berdasarkan informasi dari PT KCIC, progres

pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung mencapai 43,45 persen. Adapun progres

pembebasan lahan mencapai 99,96 persen. Saat ini, PT KCIC tengah mengerjakan 13 tunnel atau

terowongan.

Kereta Cepat Jakarta Bandung memiliki panjang mencapai 142,3 kilometer dengan empat

stasiun pemberhentian, yakni Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar.

5. Pabrik Masih Tutup, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Tersendat

JALAJAHNUSAE.com – Proyeksi pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB)

yang ditargetkan rampung pada 2021 kemungkinan akan terjadi pelambatan. Hal ini disebabkan

tersendatnya pasokan bahan baku proyek prestisius akibat masih tutupnya pabrik-pabrik di

China.

Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra

mengungkapkan dampak virus corona di China membuat pasokan bahan baku KCJB tersendat.

Padahal pihaknya menargetkan proyek tersebut rampung tahun depan.

Dia menjelaskan wabah virus tersebut membuat pabrik di China belum bisa beroperasi

karena masih tutup. Oleh karenanya bahan baku tidak bisa diproduksi.
“Ada satu yang mereka (kontraktor) concern adalah material. Material kalau kita impor

dari sana, kalau di sana produksi pabriknya belum hidup juga, itu nanti kendala di situ,” kata

Chandra saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat

(21/2/2020). Namun demikian Chandra menyampaikan progres pembangunan KCJB sekarang

sudah 43,45%. Sementara pembebasan lahan tinggal menyisakan satu bidang tanah. Itu akan

diselesaikan pada pekan depan.

“Tinggal satu bidang saja (yang belum). Mungkin minggu depan sudah selesai,”

sebutnya.

Saat ini, pembangunan fisik proyek sedang dikerjakan di seluruh titik. Pihaknya terus

menggenjot agar masing-masing titik tersambung dengan baik.

“Jadi sekarang PR (pekerjaan rumah) kita adalah bagaimana menyambung jangan

berhenti. Jadi balok yang diangkat sudah banyak, di Cikarang, yang di Bandung juga sudah,”

jelasnya.

Chandra tak menjanjikan apakah begitu proyek kelar di 2021 maka akan beroperasi di

tahun yang sama. Hal itu karena pihaknya juga harus memastikan aspek keselamatan.

“Jadi gini, kita maksimalkan sekarang konstruksinya dulu jadi di 2021. Setelah itu kan

sertifikasi, yang kita masih belum tahu fix-nya nanti berapa lama itu masalah sertifikasi, sampai

kita layak operasi. Kenapa? kita angkut orang, keselamatan nomor satu. Jadi kita nggak mau

coba-coba,” tambahnya.
Chandra menjelaskan cukup banyak material kereta cepat yang dipasok dari China

walaupun jumlahnya tidak sampai 50%.

“Kemarin sudah ada beberapa material yang ketemu yang kebetulan stoknya habis, di sini

habis, kita minta dari sana (China) terbatas juga. Kita coba kirim itu (dari China). Kalau nggak

ada lagi, kita cari gimana cara substitusinya. Jadi masalah teknis itu,” lanjutnya.

Beberapa material yang mulai habis di Indonesia dan pasokannya berkurang di China

seperti waterproofing material, pipa, dan material teknis lainnya.

Chandra belum bisa memperkirakan apakah tersendatnya pengiriman bahan baku bakal

membuat progres pembangunan kereta cepat molor dari 2021. Tapi dirinya masih meminta

kontraktor bisa mengakali agar tetap sesuai target.

“Kita lihat nanti dulu ya. Saya maksa supaya mereka tidak pengaruh dulu ya,”

tambahnya.

Ratusan pekerja proyek dari China juga masih terjebak di negaranya. Chandra

menyemprot kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) asal China dalam menyikapi

dampak virus corona ke proyek strategis nasional (PSN) tersebut. Chandra menjelaskan imbas

virus corona membuat 300 pekerja proyek KCJB asal China yang sedang pulang ke kampung

halamannya tertahan di negaranya. Pasalnya penerbangan China-Indonesia sementara ditutup.

Untuk itu, dirinya meminta kontraktor fokus memaksi

“Jadi saya masih menekan ke kontraktor kalau tenaga kerja upayakan maksimum dari

Indonesia,” katanya. Namun kontraktor asal China ini memiliki sudut pandang berbeda.
“Jadi mereka sudut pandangnya mereka itu ‘ini kan bentar lagi selesai’. Nah saya

tekankan kemarin, Anda jangan mindsetnya yang seperti itu. Kan kita tahu (virus) SARS juga 6

bulan baru selesai, ‘Anda harus berpikir seperti itu’,” jelasnya. Untuk itu dirinya meminta

kontraktor mengubah mindsetnya agar proyek KCJB tidak terlalu terdampak negatif akibat

tertahannya 300 pekerja di China.

“Anda (kontraktor) harus berpikir, sekarang kalau nggak datang (pekerja dari China)

bagaimana caranya. Jadi saya sedang push kontraktor supaya bikin plan-nya sesuai kondisi saat

ini. Jangan berandai-andai nunggu mereka datang dulu,” tambahnya.

6. Virus Corona Ganggu Realisasi Investasi

JAKARTA (HN) - Pemerintah masih menghitung potensi penurunan realisasi investasi dari

China setelah penyebaran virus corona. Realisasi investasi tahun ini diprediksi terganggu

jika penyebaran virus corona tidak segera teratasi.

Tahun lalu, BKPM mencatat realisasi investasi asal China menduduki posisi kedua negara

asal investasi dengan US$ 4,74 miliar atau 16,8 persen dari total keseluruhan investasi.

Selain itu, China turut berperan dalam 2.130 proyek investasi di dalam negeri.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, dalam

jangka pendek telah merasakan penurunan realisasi investasi pasca wabah virus corona.
"Namun (realisasi investasi) hingga Januari aman. Kami masih hitung angka potensi gagal

(investasi) per sektor dan di mana saja," kata Bahlil di Jakarta, Rabu (29/1).

Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet

mengatakan, wabah virus corona ini berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi

China. Ia mencontohkan, virus SARS yang terjadi di 2003 sukses melemahkan pertumbuhan

ekonomi China dari kisaran 11 persen di kuartal I-2003 menjadi 9 persen di kuartal II-2003.

"Apalagi, Wuhan dikenal sebagai salah satu kota industri di China," ujarnya.

Pembatasan aliran barang dan orang ke kota Wuhan, kata dia, berpotensi berdampak di

tingkat global, mulai ekspor bijih besi dari Australia dan India, pembatasan penjualan chip

komputer di Malaysia hingga penjualan mesin dari Eropa. Pelemahan permintaan global

akan berdampak penurunan pertumbuhan ekonomi global. Investor akan berpikir ulang

untuk berinvestasi di China.

"(Virus corona) berpotensi menurunkan investasi di dalam negeri. Apalagi, China negara

kedua dengan jumlah investasi terbesar Indonesia," ujarnya.

Namun, ia menyetujui pelemahan realisasi investasi membutuhkan waktu lebih dari satu

bulan untuk mengukur dampak virus corona terhadap investasi di Indonesia. Dia

menyarankan pemerintah menyiapkan langkah antisipatif apabila investasi dari China


berkurang. "(Bisa) mendorong investasi dari negara nonkonvensional seperti negara di

kawasan Eropa Timur," katanya.

7. Janggal, Ridwan Kamil Dukung Hentikan Sementara Proyek Kereta Cepat

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir

meminta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) segera mengevaluasi dan membenahi semua

kekurangan, terutama manajerial proyek. Hal ini demi menghindari kerugian lingkungan dan

sosial yang dirasakan masyarakat. Pernyataan Erick ini menanggapi keputusan Komite

Keselamatan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang

menghentikan sementara proyek KCIC selama 14 hari.

Dalam keterangan tertulisnya pada Senin (2/3), Erick menerangkan, pihak KCIC telah

menyatakan bersedia melakukan pembenahan, seperti memperbaiki drainase. Selain itu

manajemen lingkungan yang selama ini banyak mendapat keluhan masyarakat juga dijanjikan

untuk diperbaiki. Nantinya Erick memastikan perkembangan proyek KCIC akan disampaikan

secara transparan kepada publik. Hal ini sebagai bentuk profesionalisme BUMN.

Sebelumnya Kementerian PUPR telah merekomendasikan penghentian sementara proyek KCIC.

Penghentian dilakukan sejak Senin (2/3) dan berlaku hingga 14 hari ke depan. Proyek Kereta

Cepat Jakarta Bandung (KCJB) diduga telah menjadi penyebab banjir di Jalan Tol Jakarta-

Cikampek. Rencananya KCJB akan menggunakan struktur jalan layang atau elevated sepanjang

80 kilometer dari total 142,3 kilometer. Sedangkan 16,9 kilometer sisanya menggunakan struktur

terowongan yang dibangun menggunakan metode shield tunning dengan mesin Tunnel Boring

Machine (TBM) yang didatangkan dari Shanghai, China.


Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui ada yang tidak wajar dalam proses

pengerjaan proyek kereta cepat itu. Itulah sebabnya gubernur yang akrab dipanggil Emil ini

menekankan pentingnya evaluasi untuk mengubah pola pengerjaan agar tidak menimbulkan

dampak buruk bagi warga sekitar.

Saat berbicara pada Senin (2/3), Emil menekankan proyek harus menggunakan standar

keamanan yang benar, baik bagi manusia maupun lingkungan. Mantan Wali Kota Bandung ini

berharap 14 hari penghentian proyek KCJB bisa memberi waktu kepada manajemen untuk

melakukan review dan perbaikan. (ant)

8. Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disetop, Ini Kata Kemenhub

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(PUPR) memutuskan untuk menghentikan sementara konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Proyek kereta cepat pertama di Indonesia itu dinilai menjadi penyebab genangan banjir di ruas

Tol Jakarta-Cikampek. Merespon keputusan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian

Perhubungan (Kemenhub) Djoko Sasono mengatakan, pihaknya akan melakukan pembahasan

lebih lanjut. Pembahasan tersebut akan dilakukan untuk menentukan langkah apa yang nantinya

akan diambil oleh Kementerian Perhubungan.

"Kami sih mendengarkan dulu lah ya banyak sekali masukan-masukan. Nanti tentu saja

pastinya kami akan melakukan komunikasi internal pemerintah untuk mengambil langkah-

langkah," tutur dia di Jakarta, Senin (2/3/2020). Sejauh ini, Djoko belum bisa memastikan

apakah keputusan Kementerian PUPR akan berdampak terhadap proses pembukaan investasi di

proyek tersebut. "Intinya saat ini kami sedang menjaring mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya untuk kita mengambil langkahnya lebih lanjut," ucap dia. Baca juga: Picu Banjir,

Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Distop Mulai Hari Ini Sebagai informasi, Proyek konstruksi

Kereta Cepat Jakarta-Bandung dihentikan sementara mulai 2 Maret 2020.

Penghentian pengerjaan proyek dilakukan sesuai dengan perintah dari Kementerian

PUPR lewat Komite Kesemalatan Konstruksi. Menurut Kementerian PUPR, proyek kereta cepat

pertama di Indonesia itu memicu genangan banjir di ruas Tol Jakarta-Cikampek. Proyek ini

dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan ditargetkan bisa mulai beroperasi pada

2021. "Betul dihentikan untuk sementara waktu," kata Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian

PUPR, Danis Sumadilaga, seperti dikutip dari Antara, Senin (2/3/2020). Baca juga: Dampak

Corona, Giliran American Airline Tangguhkan Penerbangan ke Milan Beberapa hal yang jadi

perhatian Kementerian PUPR antara lain keamanan, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan

seperti menghalangi akses jalan. "Kemudian tumpukan-tumpukan material yang menggangu di

pinggir-pinggir, drainase yang tertimbun serta tertutup sehingga menimbulkan banjir, dan juga

manajemen keselamatan serta cara kerjanya. Pada intinya itu saja," jelas Danis. Saat datang

musim hujan, alhasil banyak ruas Tol Cikampek yang terendam banjir. Akibatnya, kemacetan

parah terjadi di tol tersebut. Beberapa titik banjir antara lain di KM 19, KM 34, dan KM 8.

9. Erick Sampai Kang Emil Bicara Nasib Kereta Cepat JKT-BDG

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick

Thohir, buka suara perihal penghentian sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dia meminta proyek ini dievaluasi secara menyeluruh.


"Saya sudah meminta PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China) untuk mengevaluasi secara

menyeluruh segala kekurangan manajerial proyek terutama yang menyebabkan terjadinya

kerugian lingkungan dan sosial terhadap masyarakat," kata Erick dalam keterangan resmi, Senin

(2/3/2020).

Ia mengaku sudah mendapat laporan dari pihak KCIC. Beberapa hal yang jadi catatan

dijanjikan segera dilakukan pembenahan.

"Dalam dua minggu ini mereka akan memperbaiki drainase dan manajemen lingkungan. Tentu

segala perkembangan proyek akan kita sampaikan ke publik sebagai bentuk transparansi dan

profesionalisme BUMN," ujar Erick.

Terlepas dari itu, dia juga mendukung langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PUPR) yang memutuskan agar proyek ini dihentikan sementara.

"Kami Kementerian BUMN menghormati dan mendukung langkah Kementerian PUPR untuk

menghentikan sementara proyek kereta cepat selama dua minggu yang terhitung mulai hari ini,"

urainya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengaku setuju dengan penghentian sementara

proyek kereta cepat JKT-BDG yang sedang digarap KCIC. Proyek kereta cepat dianggap jadi

biang keladi tersumbatnya gorong-gorong yang membuat ruas Tol Cikampek sempat dilanda

genangan.

"Saya setuju (dihentikan sementara) dan mengingatkan KCIC jangan terabas terobos

tanpa memperhatikan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), bikin banjir dan sebagainya,"

ujarnya saat ditemui usai raker percepatan dana desa, di Sentul, Bogor, Senin (2/3/2020).
Menurutnya, proyek ini penting mengingat merupakan salah satu proyek strategis nasional.

Namun, jika dalam pengerjaannya merugikan masyarakat, berarti ada yang harus diperbaiki

sistem kerjanya.

"Kalau kerjanya merugikan masyarakat berarti kan cara kerja di lapangannya. Bukan

proyeknya, mengingatkan kontraktornya, di-review, perbaiki metode kerjanya," tegasnya.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan terus memantau perkembangan proyek kereta cepat

Jakarta-Bandung. Meski dihentikan sementara karena dianggap jadi penyebab banjir, tapi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tak mau proyek itu molor dari jadwal semula.

"Pak menteri memang sudah menegaskan ini nggak bisa mundur. Deadline-nya kan akhir

2021,kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati ketika ditemui di kantornya, Senin

(2/3/2020). Terkait hal ini, dia bilang pihaknya masih akan terus berkomunikasi dengan KCIC.

Dia bilang, Menhub ingin ada langkah tepat yang diambil mengenai kelanjutan proyek ini.

Sementara itu, terkait kemungkinan pembengkakan investasi, dia tak mau berspekulasi.

Menurutnya, lebih baik menunggu perkembangan kondisi terkini dari proyek itu.

"Ya jangan spekulasi dulu lah ya nanti kita akan lihat dulu kalau dari pak menteri lihat

minggu lalu komitmennya semua tepat waktu. Nanti kita lihat dulu saja hasil pertemuan dengan

KCIC," katanya.

Kendati demikian, dia tak memungkiri pasti ada perencanaan ulang mengenai proyek ini.

"Iya pasti nanti ada kalkulasi ulang soal timing dan perencanaan. Kita tunggu saja semua nggak

bisa spekulasi," tegasnya. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian

Kemenhub Danto Restyawan menambahkan bahwa sebenarnya tidak semua proyek dihentikan.

Namun, hanya proyek yang berlokasi pada titik tertentu, terutama yang menyebabkan macet dan

banjir di tol.
"Kalau yang lainnya kan bisa dilanjutkan. Kan yang dihentikan ruas tertentu saja," bebernya.

Pada kesempatan terpisah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebagai salah satu anggota

konsorsium dan kontraktor pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, membantah proyek ini

dihentikan. Perusahaan menyebut saat ini hanya pemberhentian sementara untuk melakukan

evaluasi untuk pekerjaan dan melakukan perbaikan akibat jadi penyebab banjir.

Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan pemberhentian sementara ini

dilakukan selama dua minggu ke depan sejak surat yang disampaikan oleh Ketua Komite

Keselamatan Konstruksi dikeluarkan.

"Bukan diberhentikan, kita kan kemarin ada saluran yang mampet sedikit, dievaluasi ulang

supaya ada perbaikan kinerjanya teman-teman konsorsium China. Pak Win ini salah satu

direksinya KCIC, ngga apa-apa. Mandek untuk evaluasi oke dong," kata Tumiyana ketika

ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Dia menyebutkan terdapat beberapa hal yang disampaikan oleh Kementerian PUPR

terkait dengan pengembangan proyek tersebut. Antara lain adanya perhatian terhadap sistem

drainase yang kurang diperhatikan selama proses pembangunan dilakukan. Selain itu

pembenahan penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di proyek tersebut dan

penerapan prosedur operasi standar (SOP) yang sesuai dengan aturan.

"Iya, langsung dibuka hari itu juga. Pak Menteri marah," katanya. Namun demikian, Tumiyana

menyebutkan meski pembangunan ini dihentikan untuk sementara namun perusahaan

mengharapkan proyek ini akan dapat selesai tepat waktu.

"Tetap. Cuma tadi saya bilang saat sekolah bolos sentil dikit jalan lagi," katanya.
10. Proyek Ditangguhkan, Biaya Kereta Cepat Diprediksi

Membengkak

TEMPO.CO, Jakarta - Pembekuan konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung selama dua pekan

diperkirakan memicu berbagai tambahan biaya bagi perusahaan pengembangnya, PT Kereta

Cepat Indonesia Cina (KCIC). Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi

Indonesia, Aditya Dwi Laksana, mengatakan pengeluaran baru akan muncul pada pos biaya

sumber daya manusia.

"Dengan asumsi fixed cost, pekerja tetap dibayar sesuai jadwal semua meski pekerjaan

berhenti. Pasti jadi biaya baru," ucapnya kepada Tempo, Selasa 3 Maret 2020.

Menurut Dwi, penataan ulang sistem keselamatan dan kewajiban memperbaiki drainase juga

membuat biaya membengkak. Namun, besarannya sulit diperkirakan karena sebagai proyek

non anggaran negara, struktur biayanya tak dipublikasi.

Bila merujuk pernyataan pemerintah dan PT KCIC sejak Agustus 2019 hingga awal tahun ini,

investasi kereta berkecepatan 350 kilometer per jam itu mencapai US$ 6 miliar atau sekitar Rp

85 triliun.

"Tambahan biaya juga dipicu insiden kerja, padahal ini masih pembangunan struktur jalur,

belum masuk ke fasilitas operasi," ujar Dwi. Contoh insiden dimaksud adalah kebakaran pipa

penyalur bahan bakar PT Pertamina (persero) di Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Oktober tahun

lalu.
Proyek strategis nasional itu pun dianggap turut memicu banjir di ruas tol Jakarta-Cikampek

selama beberapa pekan terakhir. Berawal dari rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat, KCIC akhirnya harus menangguhkan konstruksi sejak Senin lalu.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (persero) Tbk atau WIKA, Mahendra Wijaya,

menolak berkomentar mengenai potensi tambahan biaya. Namun, dia memastikan kontraktor

yang dikelola entitasnya mulai menata pekerjaan sesuai keinginan Kementerian PUPR. "WIKA

memegang 30 persen porsi konstruksi, sisanya oleh kontraktor dari konsorsium pihak Cina,"

ucapnya.

Untuk konstruksi tahun berjalan di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, kata dia, WIKA

menggelontorkan hingga Rp 15,6 triliun. "Itu khusus biaya konstruksi bagian kami. Ada

pengerjaan tiang rel, gelagar beton juga sebagian sudah diselesaikan."

Tempo belum berhasil menghubungi manajemen KCIC hingga berita ini ditulis. Adapun

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri, bulan lalu

mengungkapkan potensi biaya tambahan atau overrun tak bisa diperkirakan lantaran tahap

konstruksi sarana belum dimulai. "Kalaupun ada over, belum keliatan lah," katanya.

Komisaris PT KCIC, Tumiyana, memastikan perusahaan menyiapkan dana cadangan jika

terdapat overrun. Namun, dia belum membeberkan jumlah dan sumber cadangan tersebut.

"Pasti selalu disiapkan karena ada overrun akibat inflasi tahun berjalan, masih kami evaluasi

besarannya," kata Tumiyana yang juga menjabat Direktur Utama WIKA.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja, mengatakan

lembaganya menunggu penyelesaian dokumen manajemen keselamatan dan kesehatan kerja


(K3) baru dari KCIC. Penataan ulang proyek, kata dia, diawasi langsung oleh Direktorat

Jenderal Bina Marga PUPR. "Semoga selesai lebih cepat dari tenggat waktu penangguhan ini.

Kontraktor mereka sudah profesional," ucapnya.

Dalam evaluasi itu, Endra melanjutan, kementerian PUPR meminta penataan di sekitar akses

keluar masuk tol, pengelolaan drainase, serta pengaturan tumpukan material yang bisa memicu

banjir. "Masalah izin pilar penunjang di KM 3+800 ruas Jakarta-Cikampek juga harus diurus,

komite keselamatan pasti memberi waktu."

11. Jabar Siaga 1 Virus Corona, Sumedang Awasi TKA di 2 Proyek

Strategis Nasional

SUMEDANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menetapkan

Jabar Siaga 1 virus corona. Menindaklanjuti hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang akan

lebih meningkatkan kewaspadaan. Mengingat, di Sumedang ada puluhan tenaga kerja asing

(TKA) asal China yang bekerja di dua proyek strategis nasional, yaitu di Tol Cisumdawu dan

Satker Waduk Jatigede.

Kepala Dinas Kesehatan Sumedang Dadang Sulaeman mengatakan, Dinkes Sumedang

saat ini sudah mengambil sejumlah langkah menyikapi status siaga 1 Covid-19 dari Gubernur

Jabar Ridwan Kamil itu. "Saat ini kami juga masih menunggu surat resmi dari gubernur dan

dinas kesehatan provinsi, untuk kemudian menindaklanjutinya," ujar Dadang kepada

Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (2/3/2020). Selain itu, kata Dadang, Dinkes

Sumedang juga akan terus berkoordinasi dengan lintas sektor, khususnya terkait pengawasan

TKA di Sumedang. Seperti koordinasi dengan Kesbangpol Sumedang, Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Sumedang. Dadang menuturkan, bagi warga atau WNA yang merasakan gejala

sakit seperti batuk, flu, meriang, dan sesak napas seperti halnya gejala Covid-19, agar

memeriksakan diri ke tiga rumah sakit yang ada di Sumedang. "Ada tiga rumah sakit rujukan di

Sumedang. Yaitu RSUD Sumedang, RSU Pakuwon, dan RSU Harapan Keluarga," tutur Dadang.

Dadang menyebutkan, di tiga rumah sakit itu telah disiapkan ruangan khusus observasi.

Jika ada susfect virus corona, maka akan dirujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah.

Dadang menuturkan, saat ini Dinkes Sumedang juga tengah mempersiapkan surat edaran yang

ditujukan kepada seluruh puskesmas, klinik, dan rumah sakit di seluruh Sumedang. "Kami akan

buat surat edaran agar puskesmas, klinik dan rumah sakit, siaga 1 kewaspadaan virus corona,"

sebut Dadang. Dadang menambahkan, akan terus memantau kondisi kesehatan TKA asal China

yang bekerja di proyek Tol Cisumdawu dan Satker Waduk Jatigede. Sebelumnya, saat diskusi

publik "Teror Virus Corona di Jatinangor", Dadang menyatakan, pihaknya juga intens

melakukan pemeriksaan TKA asing asal China yang bekerja di Tol Cisumdawu dan Satker

Waduk Jatigede. Dadang mengatakan, ada puluhan TKA asal China yang bekerja di dua lokasi

tersebut. Sebanyak 19 di antaranya pulang kampung ke China saat Tahun Baru Imlek dan

kembali lagi ke Indonesia. Akan tetapi, Dadang memastikan 19 TKA asal China tersebut aman

dari Covid-19 karena tidak ada yang berasal dari Wuhan. "Sekembalinya dari China, kami sudah

melakukan pengecekan dan mereka semuanya aman. Kebetulan, semua WNA China yang

bekerja di Tol Cisumdawu dan Satker Waduk Jatigede ini bukan berasal dari Wuhan," kata

Dadang.
12. Ridwan Kamil Minta Proyek Pembangunan di KBU Dihentikan

Sementara Waktu

SuaraJabar.id - Proyek pembangunan berskala besar di Kawasan Bandung

Utara  (KBU) diminta untuk dihentikan sementara. Permintaan tersebut disampaikan

Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil .

Untuk diketahui, saat ini di KBU terdapat proyek pembangunan, seperti perumahan di

Pramestha Resort Town di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Ditahan dulu untuk sementara waktu sebelum tim Bandung Utara dan wacana yang

terkait dengan aturan ini kita umumkan di akhir bulan," katanya seperti dilansir Antara di

Bandung pada Selasa (14/1/2020).

Dia mengatakan pemberhentian tersebut ditetapkan hingga peraturan baru mengenai KBU

ditetapkan melalui surat keputusan pada akhir Januari 2020.

Pemprov Jabar selama ini telah mengeluarkan empat Surat Keputusan (SK) Gubernur

Jabar  soal kebencanaan dan lingkungan hidup pada 2020, yakni SK Cetak Biru Budaya

Tanggap Bencana, SK Tim Cilamaya, SK Cileungsi, dan SK KBU, akhir Januari 2020.

"Dan itu semua yang berkaitan dengan Bandung Utara dalam skala besar, sedang kami

kaji dulu," kata dia.

Ridwan Kamil juga meminta bupati melakukan penertiban kembali baik administrasi

maupun teknis sesuai ketentuan perundang-undangan dan memerintahkan pengembang

melakukan tindakan pengamanan melalui rekayasa teknis dan vegetatif di lokasi tersebut.
Sebelumnya, dia juga telah meminta Bupati Bandung Barat Aa Umbara untuk

menghentikan sementara pembangunan resor mewah, Pramestha Resort Town.

Hal tersebut tertuang dalam surat nomor 640/6561/DBMPR tertanggal 31 Desember 2019

yang ditandatangani oleh Ridwan Kamil.

Surat tersebut menjelaskan sejumlah hal seperti empat indikasi pelanggaran Arahan

Zonasi dalam Perda Nomor 2 Tahun 2016.

Pada surat tersebut, Pramestha Resort dibangun pada lahan Kawasan Bandung Utara yang

dilarang bagi pembangunan perumahan baru pada lokasi dengan garis kontur di atas 1.000

meter di atas permukaan laut.

Selain itu, resort mewah ini juga didirikan di atas lahan dengan kemiringan 30 persen.

"Yang pasti semuanya juga kalau ditanya dokumen hukum pasti punya alasan-alasan.

Tapi kita mau menyelesaikan komprehensif secara adil. Maka dimulai dari yang ada dulu

termasuk mereview apa yang kita keluarkan," katanya.

Dia menegaskan semua perizinan jenis apapun diminta dihentikan sementara, sampai

akhir bulan ini dan pihaknya sedang mengkaji konsep yang kuat terkait pengendalian

Bandung Utara oleh lembaganya.

13. Metallugrical Corporation of China Pastikan Tak Ada Perkerja

Projek Tol Cisumdawu Terpapar Virus Corona

PIKIRAN RAKYAT - Metallugrical Corporation of China Ltd (MCC), badan usaha yang

terlibat pembangunan Projek Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) menyatakan sampai


saat ini belum ditemukan adanya pekerja proyek yang dicurigai terkena atau sampai mengidap

dan terpapar virus corona.

MCC merupakan badan hukum yang dibentuk dan menjalankan usaha berdasarkan hukum

Negara Republik Rakyat Tiongkok. MCC berkedudukan di Indonesia dan beralamat di Perwata

Tower Lantai 7 Suite B, CBD Pluit, Jakarta.

Dalam hak jawabnya yang diterima redaksi Pikiran Rakyat, Kamis 12 Maret 2020, perwakilan

MCC menyatakan, “Bahwa tidak ada pekerja atau karyawan MCC khususnya yang bekerja pada

Projek Tol Cisumdawu baik TKA (tenaga kerja asing) maupun tenaga kerja lokal yang

teridentifikasi terhadap virus corona dan tidak ada pekerja TKA yang dikarantina akibat terkena

virus corona tersebut serta menyatakan bahwa berita pada Kamis 5 Maret 2020 pukul 19.54 WIB

dengan judul Kabupaten Sumedang Siaga Virus Corona, Dua TKA Asal Tiongkok Jalani

Karantina tersebut adalah salah.”

MCC juga menyatakan, manajemen proyeknya melakukan pemeriksaan medis terhadap semua

TKA yang bekerja di proyek sesuai intruksi dari surat Pemberi Kerja bernomor Nomor pr0101-P

JBHC/32.

“Bahkan kami meminta seluruh karyawan lokal yang telah bepergian ke luar kota untuk

melakukan pemeriksaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, terbukti semua karyawan belum ada

indikasi mengidap virus corona,” katanya.

Dalam kurun waktu 14 hari terakhir, MCC memastikan tidak ada TKA yang datang dari daerah

maupun negara yang telah teridentifikasi menjadi area penyebaran virus corona dan memasuki

wilayah Indonesia sama sekali.***

Anda mungkin juga menyukai