Anda di halaman 1dari 11

STATISTIK INFERENSI

Uji T ( Uji Pebedaan)


Oleh :
Ajeng ayu indy prasetyo (185020300111060)
Windi alifia herdana (185020301111034)
Dina nafisah adilah (185020301111035)
Klarisa giovani (185020307111022)
Statistik Inferensi
Statistik Inferensi bertujuan untuk membuat
berbagai inferensi terhadap sekumpulan data
yang berasal dari suatu sampel. Tindakan
inferensi tersebut , misalnya melakukan
perkiraan, peramalan, pengambilan
keputusan, atau membuat generalisasi
tentang suatu populasi berdasarkan
informasi yang terkandung dari suatu
sampel.
Contoh penggunaan statistic inferensi :
- Uji/ test hipotesis
- Quick Count dalam pemungutan
suara(pilkada, pemilu, pilpres)
Metode- metode parametrik

- Inferensi terhadap sebuah rerata populasi


- Inferensi terhadap dua rerata populasi
- Inferensi terhadap lebih dari dua rerata populasi
- Inferensi untuk mengetahui hubungan antara variabel
Setelah dilakukan uji Normalitas untuk menguji apakah data
terdisribusi normal, maka peneliti menggunakan statistic
parametrik jika terbukti data yang diuji terdistribusi normal, jika
data tidak normal maka dilakukan Analisa statistic non
parametrik.
DATA

Distribusi
Normal Tidak Normal
Data

Statistik Non
Statistik Parametrik
Parametrik
Statistik Inferensi dalam SPSS
 Inferensi dengan parametrik dilakukan dengan
menu COMPARE MEANS dan CORRELATE.
 COMPARE MEANS meliputi:
› T TEST:
Uji t satu sampel
Uji t untuk dua sampel independen
Uji t untuk dua sampel berpasangan
› ANOVA
T Test
Digunakan untuk menguji hipotesa
komparatif (Uji Perbedaan) yang terbagi
atas :

 Uji t satu sampel


 Uji t untuk dua sampel independen
 Uji t untuk dua sampel berpasangan
Uji T satu sampel
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah suatu nilai tertentu berbeda secara
nyata atau tidak dengan rerata sebuah sampel.
One sample test untuk membandingkan rata-rata sampel tunggal dengan nilai
parameternya
Contoh:
Seorang peneliti ingin membuat dugaan yang menyatakan bahwa nilai rata- rata
hasil belajr mahasiswa kelas aplikom CA adalah mencapai 85

Hipotesis yang akan diuji adalah :


›Nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa kelas aplikom CA mencapai 85.
› H0 : μ = 85 (Nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa aplikom CA sama dengan
85)
› H1 : μ ≠ 85 (Nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa aplikom CA tidak sama
dengan 85)

Pengambilan Keputusan
Jika nilai Sig. > 0,05, H0 diterima
Jika nilai Sig. > 0,05, H0 ditolak.
Uji T untuk dua sampel independen
• Uji t independent ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan suatu karakteristik (BB,
TB, Gaji, IPK, dll) antara dua sampel yang berbeda.
• Asumsi:
• › Data harus berdistribusi normal
• › Kelompok data saling bebas atau tidak berpasangan
• › Varian populasi harus sama
Contoh Kasus:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai ujian antara kelas aplkom CA dan
CB
Hipotesis yang akan diuji adalah :
• H0 = tidak ada perbedaan antara rata2 nilai ujian kelas APLIKOM CA dengan rata-rata nilai ujian
APLIKOM CB
• H1 = ada perbedaan antara rata2 nilai ujian kelas APLIKOM CA dengan rata-rata nilai ujian
APLIKOM CB
• Pengambilan Keputusan :
• Jika nilai Sig. > 0,05, H0 diterima.
• Jika nilai Sig. < 0,05, H0 ditolak.
Uji T untuk dua sampel berpasangan
• Sample berpasangan (Paired Sample) merupakan sampel dengan
subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau
pengukuran yang berbeda > sebelum dan sesudah
Contoh kasus:
Seorang dosen ingin mengetahui pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran SCL terhdap hasil belajar dalam mata pelajaran
APLIKOM kelas CA tahun 2021
Hipotesis
Ho = tidak ada perbedaan rata-rata antara hasil belajar sebelum penggunaan
strategi pembelajaran SCL dan setelah penggunaan strategi pembelajaran SCL
pada kelas APLIKOM CA
H1 = ada perbedaan rata-rata antara hasil belajar sebelum penggunaan
strategi pembelajaran SCL dan setelah penggunaan strategi pembelajaran SCL
pada kelas APLIKOM CA
Pengambilan Keputusan :
• Jika nilai Sig. > 0,05, H0 diterima.
• Jika nilai Sig. < 0,05, H0 ditolak.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai