Anda di halaman 1dari 5

VOLUME 4 No.

1, 22 Desember 2014 Halaman 1-102

RESENSI
BIOMATERIAL UNTUK RESTORASI FUNGSI
DAN ESTETIKA
H. Dedy Kusuma Yulianto
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Gadjah Mada

Judul Buku : Handbook of Oral Biomaterials


Editor : Jukka P. Matinlinna
Penerbit : Pan Stanford Publishing, Singapore
Tahun : 2014
Tebal : 649 halaman

PENGANTAR teori memberikan kemudahan bagi pembaca


Tidak dapat dipungkiri bahwa perkem­ untuk dapat mengikuti alur secara skematis.
bangan teknologi dalam bidang biomaterial Bab 1 dimulai dengan topik mengenai bahan
memberi kontribusi besar dalam dunia bonding, yang merupakan starting point
kedokteran gigi. Keterlibatan disiplin ilmu sebuah mata rantai restorasi fungsi dan
lain dalam mengembangkan teknologi yang estetika. Pemahaman mekanisme bonding
relevan memberi kontribusi yang sangat kemudian diperkaya di bab 2 yang membahas
besar dalam lahirnya inovasi baru baik mengeani prinsip dasar proses mineralisasi
dari segi teknik maupun filosofi perawatan dan demineralisasi jaringan keras gigi (email
dental.Tujuan utama adalah peningkatan dan dentin). Proses mineralisasi primer dan
kualitas kesehatan yang berkorelasi positif sekunder jaringan keras gigi merupakan
dengan kualitas kehidupan baik dalam aspek proses yang kompleks dengan keterlibatan
individu maupun sosial. faktor fisik, kimiawi, dan biologi. Informasi
perkembangan terkini bahan primer dan
PEMBAHASAN bahan pengikat (coupling agent) yang berperan
Biomaterial (Fungsi dan Aplikasi) penting dalam proses restorasi diuraikan
Handbook of Oral Biomaterials dengan di dua bab, yaitu bab 1 dan 11, memberi
total 649 halaman, mempunyai konstruksi pengetahuan kepada pembaca mengenai
yang sistematis dan terstruktur antarsatu bab mekanisme kimiwai terjadinya ikatan antara
dengan bab berikutnya. Model penyajian tiap komponen organic dan inorganic material
bab menggunakan pendekatan perpaduan restorasi. Biological activity sebagai dasar
antara konsep dan teori, memudahkan reaksi biologis yang terjadi dalam jaringan
pembaca untuk bisa memahami konten hidup terdapat di bab 9. Bab 9 mempunyai
yang disajikan di dalam 19 bab. Alur yang korelasi dari sisi konsep dan aplikasi
tersusun rapi dalam menguraikan suatu klinis dengan prinsip biokompatibilitas

93
| VOL 4, NO. 1, DESEMBER 2014; 93-97

yang disajikan di dalam bab 5. Kedua sifat periodontal serta jaringan di sekitarnya.
tersebut menjadi faktor kunci keberhasilan Respon biologis dengan jaringan periodontal
restorasi.Proses dalam restorasi fungsi dan dapat dipelajari lebih mendalam di di bab 19.
estetika yang dimulai dari pemahaman dasar Bioaktif material sebagai tonggak
mngenai proses bonding berujung pada baru perkembangan material dari material
pengetahuan mengenai material restorasi generasi pertama menuju ke generasi
yang dapat diaplikasikan secara langsung kedua dan ketiga dijelaskan di dalam bab
(direct restoration) maupun tidak langsung 12. Terakhir, informasi mengenai dental
(indirect restoration). Jenis, fungsi dan kegu­ informatics dan digital dentistry dimuat di bab
naan masing-masing material restorasi 18. Kedua bidang tersebut (dental informatics
seperti logam, polymer, wax, akrilik, dan dan digital dentistry) termasuk hal baru yang
material lainnya diuraikan di dalam bab 3 saat ini sedang berkembang pesat dan sangat
dan 6. Titanium sebagai material pilihan menarik untuk dipelajari. Perkembangan
dalam teknik implant dibahas di bab 9,10,13, teknologi informasi dan komunikasi memberi
sedangkan keramik khususnya zirconia dan kontribusi besar dalam perkembangan kedua
alumina dapat ditemukan di bab 3, 14-16. bidang tersebut.
Poin penting lainnya dalam mata rantai
proses restorasi fungsi dan estetika adalah Biomaterial (Perspektif dan Relevansi
prinsip dasar mengenai surface treatment Klinis)
dan conditioning yang dapat dipelajari di Secara umum dokter gigi akan mela­
bab 11. Aplikasi teknologi surface treatment kukan prosedur restorasi terhadap gigi
dalam bidang material implant gigi dan jaringan sekitarnya yang mengalami
dapatmemodifikasi sifat permukaan material kerusakan akibat trauma atau penyakit.
implant disesuaikan dengan spesifikasi Prosedur restorasi tersebut menggunakan
kegunaan serta reaksi yang diharapkan material dental untuk mengembalikan fungsi
terjadi dengan jaringan biologis (host). baik secara kegunaan maupun estetika.
Sebagai contoh pelapisan permukaan implant Sebagai contoh, gigi yang mengalami
berbasis material titanium dengan material karies akan mengalami kerusakan struktur
yang bersifat osteocunductive dan osteopromotif jaringan kerasnya bahkan sampai ke jaringan
dapat memicu perlekatan yang baik antara lunak (pulpa dan jaringan periodontal)
implantdengan struktur tulang.Beban yang apabila terjadi penyebaran infeksi.Untuk
diterima oleh artificial organ. mengembalikan fungsi gigi tersebut seperti
Prognosis keberhasilan restorasi juga ketika sebelum terserang penyakit, maka
dipengaruhi oleh kemampuan material dibutuhkan material dental berupa material
beradaptasi dengan lingkungan oral di restorasi (resin komposit, semen glass
sekitarnya.Beban oklusi, stres fisik merupakan ionomer, amalgam, mahkota jaket porselein,
salah satu contoh faktor biomekanika yang dan lain-lain).
menentukan prognosis tersebut. Prinsip Selain material restorasi dikenal juga
biomekanika sebagai aspek fundamental material bioaktif (bioactive material), yaitu
dalam mengakulasi kemampuan material material yang mampu menstimulasi respon
dari sisi mekanis dan dan fisik diulas di bab biologis spesifik pada titik kontak (interface)
3 dan 4. Restorasi yang over atau under kontur antara permukaan material dengan jaringan
pada permukaan gigi memberikan beban hidup dan atau cairan tubuh.Rekonstruksi
berlebih pada jaringan periodontal. Apabila dan perbaikan jaringan yang mengalami
terjadi dalam rentang waktu yang panjang, kerusakan atau kehilangan sebagian struk­
maka akan menimbulkan reaksi patologis turnya telah melibatkan berbagai disiplin
yang tidak menguntungkan bagi jaringan ilmu, seperti bidang teknik, farmasi, kimia,

94
RESENSI

biologi, ilmu material, fisika, matematika, stimulus (makanan/minuman panas, dingan,


sehingga melahirkan terminologi baru yaitu manis, asam) yang dapat menginisasi terjadi
bioengineering. Jenis material yang digunakan perubahan suhu secara mendadak di sekitar
untuk tujuan tersebut didefinisikan jaringan gigi. Ditengarai adanya permukaan
sebagai biomaterial. Tahun 1960, Professor dentin yang tidak terlindungi oleh email
Hench memperkenalkan kepada dunia menjadi media yang mengonduksikan
mengenai penemuan terbaru material stimulus menuju pusat persepsi nyeri.
bioaktif merupakan tonggak awal peralihan Mekanisme pelepasan partikel glass yg
teknologi material dari material generasi terdapat di dalam NovaMin terjadi dengan
pertama (material prosthesis/artificial menggunakan sistem controlled release dan
digunakan untuk menggantikan jaringan persipitasi ion pada permukaan dentin.
yang hilang/rusak) menuju ke material Reaksi tersebut akan memicu peningkatan
generasi kedua yang mampu berikatan pH di sekitar jaringan dan kemudian terjadi
secara kimiawi dengan jaringan biologis. presipitasi Hydroxyapatite (HAP) untuk
Perkembangan teknologi dan riset mengenai menutup pori-pori dentin yang dikenal
material bioaktif terus mengalami kemajuan dengan tubuli dentin. Penutupan tubuli
sejak tahun 1967 sampai tahun 2009 dengan dentin ini diharapkan dapat menciptakan
ditandai mulai komersialisasi prototype barier terhadap ekspos stimulus pada
45S5-Bioglass yang mempunyai struktur permukaan dentin. Riset dalam bidang ini
kimiawi SiO2-Na2O-CaO-P2O5 menjadi sangat terbuka luas karena sampai saat ini
beberapa produk biomedis yang dapat belum ada material yang mampu menutup
diaplikasikan sebagai material regenerasi tubuli dentinalis secara permanen.
maupun material stimulasi pembentukan/ Pengetahuan mengenai material dental
regenerasi jaringan. Perkembangan dunia dan biomaterial disajikan secara kompre­
biomaterial berlangsung secara pararel hensif dalam buku ini. Penyajian yang
dengan perkembangan teknologi yang dikemas secara ringkas, terstruktur dan
relevan, sehingga memberi banyak peluang terintegrasi atar satu bab dengan bab yang
serta wacana baru kepada klinisi maupun berikutnya menjadikan buku ini sangat
peneliti untuk mengembangkan material bermanfaat sebagai referensi bagi klinisi
generasi ketiga (genetic dan biomolecullar untuk selalu mengikuti perkembangan
design). Di dalam bab 8 Leena Hupa dan teknologi material terbaru. Seorang klinisi
Susanne Fagerlund memprediksi bahwa yang handal akan memadukan keahlian
sampai dengan tahun 2020 dinamika riset motorik yang ditunjang dengan penguasaan
desain molekuler sebagai perancah (scaffold) ilmu material yang baik. Hal tersebut menjadi
untuk melakukan rekayasa terhadap jaringan penting mengingat bahwa teknik restorasi
hidup mengarah ke material generasi ketiga. gigi selalu berkembang dinamis seiring
“NovaBone” dan “NovaMin” merupakan dengan perkembangan teknologi.Sebagai
contoh komersialisasi dari prototype 45S5 contoh adalah material resin komposit
Bioglass yang sudah mendapatkan approval yang diulas dalam bab 3. Material restorasi
oleh FDA (US Food and Drug Administration). berbasis resin komposit mulai diperkenalkan
Teknologi NovaMin diaplikan sebagai pada tahun 1950 yang ditandai dengan
material anti hipersensitif dengan target penggunaan material glass-filled PMMA.
organ utama adalah jaringan dentin. Tahun 1960 PMMA mulai ditinggalkan dan
Hipersensitif dentin merupakan suatu dan sebagai gantinya material organic bis-
kondisi dimana pasien akan mengalami rasa GMA mulai popular digunakan sebagai
nyeri yang tajam apabila satu atau beberapa matrik sampai dengan sekarang. Selain
gigi dalam rongga mulut terekspos oleh aspek fungsional, faktor estetika dipandang

95
| VOL 4, NO. 1, DESEMBER 2014; 93-97

berperan vital untuk mengakomodasi peru­ persentase yang lebih tinggi dibanding
bahan gaya hidup masyarakat modern. dentin. Perbedaan komposisi ini tentu saja
Teknologi nanopartikel yang diadopsi untuk mempunyai implikasi pada perbedaan
membuat filler berukuran nano sebagai jenis ikatan atau interaksi antar-partikel-
bahan pengisi matrik di dalam material partikel yang terkandung di dalam email
berbasis resin komposit menjawab tantangan dengan bahan bonding. Tantangan terbesar
tersebut. Sifat superior dari nanopartikel adalah bagaimana mendapatkan efektivitas
baik secara mekanis maupun estetis perlekatan yang equal antara bahan bonding
memberikanperspektif baru dalam teknik dengan jaringan keras gigi yang mempunyai
restorasi. perbedaan struktur kimiawi dan biologi.
Aplikasi material restorasi untuk Bonding ke permukaan email dengan
melakukan perawatan yang optimal kandungan komponen inorganic sebesar
perlu didukung pengetahuan mengenai 99% lebih predictable untuk dicapai bila
karakteristik spesifik yang berbeda antar- dibandingan dengan bonding ke permukaan
tiap jenis material. Sebagai contoh teknik dentin yang mempunyai komponen inorganic
aplikasi bahan bonding. Bahan bonding lebih sedikit persentasenya. Untuk menjawab
dalam teknik restorasi mempunyai peran tantangan tersebut pemahaman mengenai
vital karena restorasi yang baik mensyaratkan konsep biomineralisasi dan biodemineralisasi
adanya bonding atau ikatan yang bagus jaringan keras menjadi sangat fundamental.
antara material restorasi dengan permukaan Penggunaan bahan etsa asam phosphoric acid
jaringan keras gigi. Teknik aplikasi bahan pada teknik Etch & Rinse Adhesive (E&RAs)
bonding sangat sensitif karena terkait akan memberikan kekuatan yang optimal
dengan struktur dan sifat kimiawi penyusun apabila diaplikasikan pada permukaan
bahan bonding. Di dalam bab 1, pembaca email, karena proses etsa asam pada
bisa mendapatkan informasi yang sangat permukaan email akan membentuk micropit,
detail mengenai perbedaan tiap jenis bahan hasil dari proses demineralisasi prisma
bonding serta bagaimana cara aplikasi yang email. Micropit ini akan memberikan retensi
ideal untuk tiap jenis bahan bonding tersebut. yang maksimum. Berbeda apabila bahan
Penjelasan mengenai perbedaan mekanisme etsa asam diaplikasikan pada dentin. Retensi
interaksi molekuler antara berbagai jenis maksimum tidak akan terjadi karena bahan
functional monomer yang terdapat di dalam etsa asam akan menyebabkan terjadinya
bahan bonding dengan hydroxyapatite (HAp) demineralisasi komponen anorganik dentin
diuraikan secara detail. yang masif, sehingga kolagen akan terekspos,
Bahan bonding secara garis besar dan kemudian akan membentuk ikatan
dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu: antara partikel dalam bahan bonding dengan
Etch & Rinse Adhesive atau disingkat E&RAs permukaan dentin yang terekspos, dikenal
dan Self-Etch Adhesive (SEAs). Fungsi bahan dengan hybrid layer. Akibat kerusakan masif
bonding adalah sebagai bahan pengikat komponen anorganic dentin berakibat hybrid
antara material restorasi dengan jaringan layer yang terbentuk relative tebal dan tidak
keras gigi (email dan dentin). Ikatan ini homogen.Disinilah letak area kritis terhadap
diperlukan agar material restorasi dapat retensi yang dihasilkan. Hybrid layer yang
berfungsi secara optimal sebagai material tebal dan tidak homogen akan mudah terjadi
substitusi/artificial yang diharapkan mem­ proses degradasi akibat reaksi hydrolysis dan
punyai kemiripan secara sifat, struktur, aktivitas enzymatic matrix metalloproteinase
serta karakteristrik yang dimilikinya dengan (MMP). Permukaan dentin lebih bersahabat
jaringan keras gigi. Email mempunyai dengan teknik SEAs dibandingkan dengan
komponen penyusun anorganik dengan E&RAs, karena teknik SEAs mempunyai pH

96
RESENSI

yang tidak terlalu tinggi (pH 2-2,4) sehingga SEAs pada permukaan email dan dentin.
proses demineralisasi komponen anorganik Sehingga kekurangan dari masing-masing
dentin tidak se-masif yang terjadi pada teknik bisa diantisipasi. Argumentasiscientific
teknik E&RAs. Keuntungan yang diraih dari dari rekomendasi yang ditawarkan tersebut
teknik SEAs, partikel dalam bahan bonding secara jelas diuraikan di bab 1.
akan membentuk ikatan dengan kolagen
lebih homogen dengan ketebalan yang ideal, SIMPULAN
sehingga lebih resisten terhadap proses Buku ini sangat bermanfaat bagi para
degradasi akibat reaksi hydrolysis dan klinisi, peneliti atau yang mendalami dan
aktivitas enzymatic. Pertanyaan yang timbul mempunyai minat dalam bidang biomaterial.
kemudian adalah bagaimana mendapatkan Perkembangan ilmu material dental dan
retensi yang equal pada permukaan jaringan biomaterial yang begitu pesat merupakan
keras (email dan dentin). Pertanyaan ini tantangan sekaligus peluang untuk
memberi inspirasi dan peluang untuk terus melakukan inovasi serta terobosan baru baik
mengembangkan bahan bonding yang bisa dari sisi teknik aplikasi material maupun
diaplikasikan baik pada permukaan email fungsi dari material tersebut. Harapan ke
maupun dentin dengan kualitas retensi depan bahwa semakin banyaknya riset
yang equal. Sampai saat ini rekomendasi dalam bidang ini akanbersinergi secara
yang disarankan seperti yang diuraikan di positif dengan harapan masyarakat untuk
dalam buku ini adalah dengan melakukan mendapatkan pelayanan kesehatan yang
kombinasi antara dua teknik E&RAs dengan semakin baik serta peningkatan kualitas
hidup manusia di masa datang.

97

Anda mungkin juga menyukai