1 Ruang Lingkup :
1.1. Lingkungan kerja adalah lingkungan disekitar area lokasi kerja dimana terdapat suatu kegiatan
kerja yang berpotensi terjadi gangguan terhadap tenaga kerja dan kerusakan pada lingkungan.
1.2. Potensi bahaya yang timbul diakibatkan dari pemakaian / penggunaan alat kerja, ruangan
kerja, sifat pekerjaan, proses kerja, proses produksi, penempatan bahan / material, penggunaan
bahan dan energi, sisa material / sampah, tumpahan minyak / oli (ILO Convention No.167
tahun 1988, No. 174 tahun 1995), temperatur / suhu udara, kebisingan, getaran, penerangan
dan sumber-sumber lainnya (ILO Convention No.148 tahun 1977, No.155 tahun 1981, No.170
tahun 1990).
1.3. Prosedur ini ditetapkan untuk menciptakan suatu kondisi kerja yang sehat, aman, nyaman dan
selamat dengan melakukan pemeliharaan dan pengawasan serta pemeriksaan rutin secara
berkala terhadap lingkungan kerja.
2 Tanggung jawab.
2.1. Direktur Operasi bertanggung jawab atas penetapan prosedur pemeliharaan lingkungan kerja
di perusahaan (kantor pusat / proyek).
2.2. Kepala Divisi Konstruksi & Project Control bertanggung jawab pemeliharaan prosedur
lingkungan kerja perusahaan (kantor pusat / proyek).
2.3. Atasan Kepala Unit kerja / Steering Committee bertanggung jawab bahwa prosedur
pemeliharaan lingkungan kerja ini dilaksanakan di unit kerja/proyek yang berada dibawah
kordinasinya.
2.4. Project Manager bertanggung jawab atas pelaksanaan prosedur pemeliharaan lingkungan
kerja diproyek yang berada dibawah pengawasannya.
2.5. Pengawas K3LK / Safety dan Pengawas Lapangan bertanggung jawab melaksanakan
prosedur pemeliharaan lingkungan kerja di proyek.
2.6. Ahli K3 & K3 Engineer bertanggung jawab melakukan pemeriksaan / audit atas kegiatan
pemeliharaan lingkungan kerja perusahaan dan melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan
kepada Ketua P2K3 dan Steering Committee.
3 Prosedur
3.1. Diseluruh lingkungan kerja harus selalu dilakukan pemeliharaan, pemeriksaan dan
pengawasan secara terus menerus sehingga tercipta kondisi kerja yang sehat, aman, nyaman
dan selamat sesuai persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan (SMK3 & ILO Convention)
kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (HSE).
3.2. Direktur Utama (Ketua P2K3) menginstruksikan kepada Para Kepala Divisi untuk
menyelenggarakan dan melaksanakan program keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
kerja termasuk pemeliharaan lingkungan kerja diunit kerjanya.
3.3. Kadiv Konstruksi & Project Control memonitor seluruh kegiatan pemeliharaan lingkungan
kerja perusahaan (Kantor Pusat dan Proyek) dan melaporkannya pada Rapat P2K3
perusahaan.
3.4. Atasan Unit Keja / Steering Committee memonitor / memantau pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan lingkungan kerja di proyek dibawah koordinasinya dan melaporkannya pada
Rapat P2K3 perusahaan.
3.5. Unit K3LK perusahaan (Ahli K3 & K3 Engineer) melakukan pemeriksaan / audit K3 di
Kantor Pusat maupun Proyek dan melaporkannya kepada Ketua P2K3 dan Steering
Committee.
4 Dokumen terkait.
4.1. Prosedur Umum No. P.6.4.0.
4.2. Buku Panduan K3LK
5 Pihak Terkait.
5.1. Direktur Utama (Ketua P2K3)
5.2. Para Kepala Divisi
5.3. Atasan Kepala Unit Kerja / Steering Committee
5.4. Project Manager
5.5. Unit K3LK (Ahli K3 & K3 Engineer)
Direktur Utama
Kettua P2K3
Tidak Tidak
Ya Ya
Usulan
Unit K3LK
Ahli K3 & K3 Engineer
Tidak
Audit intl. Laporan /
Usulan
Ya
Audit extl.
Selesai
Tidak
Ya
5. Selesai