Anda di halaman 1dari 11

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 133

Perancangan Simple Network Management Protocol (SNMP) Agent Simulator


Berbasis Open Source Pada Jaringan World Wide InteroperabilityFor Microwave
Access (WiMAX)

M. Komarudin1, Mona A M Batubara1, Johan2


1
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung
Jl.Prof.Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
2
Astra Graphia Information Technology, Jakarta

Abstrak–WiMAX merupakan salah satu teknologi The resulting SNMP agent simulator is tested on
dalam perangkat jaringan yang memerlukan the OpenNMS application using a database that
Network Management System (NMS) yang dapat can be modified from a website.
memantauan, memeliharaan dan mengelolanya.
Dalam proses pengelolaan jaringan diperlukan Keywords: WiMAX, MIB, Network Management
protokol proses pertukaran informasi yang dapat System (NMS), SNMP, OpenNMS
diimplementasikan menggunakan Simple Network
Management Protocol (SNMP). Penelitian A. Pendahuluan
dilakukan dengan merancang dan
mengimplementasikan suatu SNMP agent simulator
World Wide Interoperability for
yang diterapkan sebagai Base Station (BS) atau Microwave Acces (WiMAX) merupakan
Subscriber Station (SS) dengan menggunakan jaringan komunikasi nirkable yang
Personal Computer (PC) yang telah diinstalasi distandarisasikan berdasarkan IEEE
dengan suatu sistem operasi. Pertukaran informasi 802.16. Sebagaimana jaringan komunikasi
dalam NMS pada jaringan WiMAX menggunakan
Management Information Base (MIB) standar IEEE
pada umumnya, jaringan WiMAX yang
802.16f. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini telah dibangun memerlukan sistem
merupakan suatu SNMP agent simulator yang pengelolaan agar tetap bekerja
kemudian diuji dengan aplikasi OpenNMS sebagai sebagaimana mestinya. Agar memudahkan
managing system menggunakan data simulasi yang pengguna atau administrator dalam
tersimpan dalam database yang dapat diatur melalui
website
mengatur dan memonitor jaringan
WiMAX dan perangkat-perangkatnya
Kata kunci: WiMAX, MIB, Network Management perlu dikembangkan sebuah aplikasi
System (NMS), SNMP, OpenNMS Network Management System (NMS).
Untuk memperbolehkan ketersambungan
Abstract–Network Management System (NMS) is management melalui platform jaringan
one of network technologies which is required by
Interoperability for Microwave Access (WiMAX)
yang berbeda-beda, standar network
for monitoring, maintaining and managing. In management dibutuhkan sehingga vendor
managing the network, information transfer process dapat mengimplementasikan dan
that is occurred can be implemented by Simple menerapkannya. Simple Network
Network Management Protocol (SNMP). This Management Protocol (SNMP) merupakan
research involves designing and implementing an
SNMP agent simulator on Personal Computer (PC)
sekumpulan standar untuk network
that is implemented as Base Station (BS) or management, termasuk sebuah protokol,
Subscriber Station (SS). Information exchange of sebuah spesifikasi struktur database,
NMS in WiMAX network utilizes Management sekumpulan objek data.Cakupan utama
Information Base (MIB) IEEE 802.16f standard  dalam penelitian ini adalah bagaimana
merancang suatu SNMP agent simulator
yang berfungsi seolah-olah sebagai Base
Station (BS) dan Subscriber Station (SS)

Naskah ini diterima pada tanggal 28 Juni 2008, dalam NMS pada jaringan WiMAX
direvisi pada tanggal 20 Juli 2008 dan disetujui Pengembangan NMS di Indonesia
untuk diterbitkan pada tanggal 1 Agustus 2008

Volume: 2, No.3 | September 2008 http://jurnal.ee.unila.ac.id/


134 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro

dilakukan dengan melibatkan pemerintah, antara MAC CPS dan PHY, melalui PHY
swasta dan akademisi dimana Unila SAP.
bersama-sama ITB berperan aktif didalam
pengembangannya [1]. Network Management System (NMS)
International Standard Organization (ISO)
B. Teori Dasar telah membuat suatu komite untuk
WiMAX adalah istilah yang digunakan menghasilkan suatu model untuk network
untuk menggambarkan standar dan management dibawah OSI group yang
implementasi yang mampu beroperasi diperlihatkan pada Gambar 2 di bawah ini.
berdasarkan jaringan nirkabel IEEE Organization model menggambarkan
802.16 [2]. WiMAX merupakan standar komponen dari network management
Broadband Wireless Access (BWA) seperti suatu manager, agent, dan
dengan kemampuan untuk menyalurkan seterusnya serta hubungannya. Pengaturan
data kecepatan tinggi (layaknya teknologi komponen-komponen tersebut untuk
xDSL pada jaringan wireline). Banyak membedakan tipe arsitektur suatu network
kemampuan lebih yang ditawarkan oleh management. Information model berfokus
teknologi WiMAX dibandingkan teknologi pada struktur dan storage dari network
sebelumnya seperti kemampuan yang management information. Informasi ini
diterapkan dalam kondisi NLOS, disimpan dalam sebuah database, yang
aplikasinya baik untuk fixed, nomadic, disebut Management Information Base
portabel maupun mobile. (MIB). ISO mendefinisikan Structure of
Management Information (SMI) untuk
Lapisan protocol standar IEEE 802.16 mendefinisikan syntax dan semantik dari
ditunjukkan pada Gambar 1. Dengan management information yang tersimpan
model OSI Layer, Media Access Control didalam MIB. Communication model
(MAC) pada WiMAX menggunakan berhubungan dengan bagaimana
metode akses yang berbasis algoritma management data dikomunikasikan antara
penjadualan (scheduling algorithm) proses agent dan manager. Model ini
sehingga bila setelah sebuah terminal berfokus pada transport protocol,
mendapat garansi untuk memperoleh application protocol, dan command serta
sejumlah sumber daya (seperti timeslot), respon antara peer. Functional model
maka jaringan nirkabel akan terus mengalamatkan aplikasi network
memberikan sumber daya ini selama management yang berada pada network
terminal membutuhkannya. MAC WiMAX management station. Model OSI network
terdiri atas tiga sublayer. Service-Specific management mengategorikan menjadi lima
Convergence Sublayer (CS) menyediakan wilayah fungsi, yang sering disebut juga
semua transformasi dan mapping dari data sebagai model FCAPS (Fault,
eksternal yang diterima melalui CS service Configuration, Accounting, Performance,
access point (SAP), kepada MAC SDUs Security).
diterima oleh MAC Common Part
Sublayer (CPS) melalui MAC SAP. MAC
CPS menyediakan inti fungsi MAC dari
sistem akses, alokasi bandwidth, membuat
koneksi, dan memelihara koneksi. MAC
juga terdiri atas sublayer keamanan yang
menyediakan autentifikasi, pertukaran
kunci dengan aman, dan enkripsi. Data
PHY control, dan statistik di transfer di

http://jurnal.ee.unila.ac.id/ Volume: 2, No.3 | September 2008


Komarudin : Perancangan SNMP Agent Simulator 135

mengirimkan tanda peringatan ketika


mengenali masalah (contohnya ketika satu
atau lebih user yang ditentukan melebihi
ambang batas ketentuan). Ketika menerima
tanda peringatan ini, management entity
diprogram untuk bereaksi dengan
mengeksekusi satu, beberapa, atau suatu
kelompok aksi, termasuk pemberitahuan
operator, mencatat event, system shutdown,
dan usaha otomatis pada system repair.

Management entity juga dapat melakukan


poll terhadap end station untuk mengecek
nilai variabel yang pasti. Polling dapat
otomatis atau diinisiasikan oleh user, tetapi
agent pada managed device merespon
semua poll. Agent adalah modul perangkat
lunak yang pertama meng-compile
informasi tentang managed device
didalamnya, lalu menyimpan informasi ini
Gambar 1. Layer PHY dan MAC pada didalam sebuah management database, dan
Standar IEEE 802.16 [2] terakhir menyediakannya (secara proaktif
atau reaksi) ke management entity didalam
network management system (NMS)
melalui suatu protokol network
management. Protokol network
management yang umum adalah Simple
Network Management Protocol (SNMP)
dan Common Management Information
Protocol (CMIP). Management proxy
adalah entity yang menyediakan
management information atas nama entity
yang lain. Gambar 3 menggambarkan
suatu tipe arsitektur network management.
Komponen utama dalam suatu network
management terdiri dari device yang harus
di-manage.

Gambar 2. Struktur Model Network


Management pada standar OSI

Arsitektur network management


Sebagian besar arsitektur network
management menggunakan struktur dasar
yang sama dan sekumpulan hubungan.
Managed device seperti sistem komputer
dan device jaringan yang lain, menjalankan
perangkat lunak yang mengizinkan mereka

Volume: 2, No.3 | September 2008 http://jurnal.ee.unila.ac.id/


136 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro

melakukan autentikasi dan mengenkripsi


paket melalui jaringan.

SNMP yang berupa protokol application


layer didesain untuk memfasilitasi
pertukaran management information antara
device jaringan. Dengan SNMP, kita dapat
mengakses data management information,
seperti paket per detik dikirim pada suatu
interface atau sejumlah koneksi open TCP.
Network administrator dapat lebih mudah
mengatur performance dari network
management untuk mencari dan
menyelesaikan masalah jaringan.
Organizational model dari network
management berdasarkan SNMP terdapat
empat elemen: Management station,
Management agent, Management
information base, Protokol network
management.

SNMP menggunakan User Datagram


Gambar 3. Arsitektur network management
Protocol (UDP) dan berkomunikasi
melalui port 161 dan 162 berdasarkan pada
Simple Network Management Protocol
suatu pertukaran pesan. Dan terdapat tiga
(SNMP)
tipe pesan secara umum:
SNMP merujuk kepada sekumpulan
standar untuk network management,  Get: Memungkinkan management
termasuk sebuah protokol, sebuah station mendapatkan nilai objek
spesifikasi struktur database, sekumpulan MIB dari agent.
objek data. SNMP diadopsi sebagai standar  Set: Memungkinkan management
untuk internet TCP/IP pada 1989 dan station mengeset nilai objek MIB
menjadi sangat populer. Kemudian pada agent.
dilakukan sebuah upgrade, dikenal sebagai  Trap: Memungkinkan agent untuk
SNMP versi 2c (SNMPv2c) yang diadopsi memberitahukan management
pada tahun 1993. SNMPv2c menyediakan station tentang event yang
dukungan untuk strategi network signifikan.
management tersentral dan terdistribusi, Model ini disebut sebagai sebuah model
dan termasuk peningkatan dalam structure two-tier dengan mengasumsikan bahwa
of management information (SMI), operasi semua elemen jaringan bersifat manageble
protokol, arsitektur management, dan oleh SNMP. Model two-tier tidak selalu
security. Ini didesain untuk diterapkan terjadi, sebab beberapa device memiliki
pada jaringan berdasarkan OSI atau suatu management interface yang bersifat
jaringan berdasarkan TCP/IP. Kemudian proprietary. Dalam hal ini, model three-
di-release SNMPv3 untuk menyelesaikan tiered dibutuhkan.
kelemahan dari security pada SNMPv1 dan
SNMPv2c, yaitu dengan menyediakan
keamanan akses ke MIB dengan

http://jurnal.ee.unila.ac.id/ Volume: 2, No.3 | September 2008


Komarudin : Perancangan SNMP Agent Simulator 137

C. Metode Penelitian
Pada tahap ini, dilakukan perancangan
sistem SNMP agent simulator yang
diterapkan pada Ubuntu Gutsy 7.10
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.
Perancangan sistem SNMP agent
simulator baik untuk BS maupun SS
adalah sama. Yang membedakan keduanya
adalah MIB pada device WiMAX tersebut.
Pada device WiMAX, terdapat beberapa
bagian diantaranya:
 snmpd Master Agent, merupakan
SNMP daemon dari Net-SNMP
yang berjalan sebagai agent utama.
 wman Subagent, merupakan
daemon yang berjalan dibawah
agent utama yang akan melakukan
permintaan data pada MySQL
Database.
 WiMAX Device MIB, merupakan
MIB dari Net-SNMP yang berisi
mengenai device WiMAX.
 snmpd configuration, merupakan
konfigurasi utama yang tersimpan
yang akan digunakan oleh snmpd
Master Agent.
 MySQL Database as Backend,
merupakan informasi yang
menyimpan struktur dan isi data
yang dirancang dan dibuat pada
database MySQL sebagai backend
berdasarkan MIB device WiMAX
baik BS maupun SS yang
digunakan untuk sumber informasi
utama data simulasi.
 PHP sebagai middleware untuk
menginterpretasikan permintaan
dari web browser agar dapat
mengakses data pada MySQL
Database.
 Apache sebagai perangkat lunak
web server.
Setelah gambaran hasil perancangan
diperoleh, maka dilakukan tahapan
pembuatan sistem SNMP agent simulator.
Berikut ini adalah tahapan proses
Gambar 4. Rancangan SNMP agent pembuatan sistem SNMP agent simulator:
simulator

Volume: 2, No.3 | September 2008 http://jurnal.ee.unila.ac.id/


138 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro

Melakukan konfigurasi sistem pada dimana subagent yang melayani suatu tree
Linux Ubuntu Gutsy 7.10 sebagai object ID tertentu akan berjalan pada
SNMP agent simulator. proses yang berbeda. Artinya apabila
 Melakukan proses pembuatan MIB subagent dijalankan, maka akan ada
Device WiMAX. daemon baru yang berjalan pada sistem.
 Melakukan perancangan MySQL
Database. Proses Pembuatan MIB Standar IEEE
 Melakukan perancangan sistem 802.16f
pengaturan data simulasi. Pada standar IEEE 802.16f, terdapat
 Implementasi SNMP agent informasi mengenai MIB untuk BS dan SS
simulator. yang didefinisikan dalam dua modul MIB
Setelah sistem SNMP agent simulator yaitu wmanIfMib dan wmanDevMib.
dilakukan maka dilajutkan dengan Proses pembuatan SNMP agent dalam
implementasi sistem pengaturan data penelitian ini menggunakan wmanDevMib
simulasi dan pengujian sistem dengan dan wmanIfMib yang diperlukan untuk
menggunakan aplikasi command line mendefinisikan management object dari
snmpwalk dan aplikasi OpenNMS. device WiMAX baik itu BS maupun SS
yang dapat digantikan oleh suatu simulator
D. Hasil dan Pembahasan dalam hal ini yaitu sistem operasi Ubuntu
Pada setiap managed system yang Gutsy 7.10. Modul MIB dari standar IEEE
terpasang SNMP agent seperti router, 802.16f dapat di-download dari berbagai
switch, web host, komputer desktop, sumber, dan dalam penelitian ini source
network printer dan sebagainya, masing- code modul MIB didapat dari website
masing menjalankan suatu proses layanan IEEE 802.16. Setelah file modul MIB
yang disebut daemon. Setelah dilakukan wmanDevMib dan wmanIfMib didapatkan,
instalasi Net-SNMP pada sistem operasi yaitu WMAN-DEV-MIB-11-30.txt dan
Ubuntu Gutsy 7.10, maka proses SNMP WMAN-IF-MIB-11-30.txt yang
agent yang berjalan pada sistem yang didefinisikan dalam format ASN.1,
digunakan sebagai agent simulator adalah kemudian kedua file tersebut dipindahkan
snmpd daemon. Pengembangan SNMP kedalam lokasi program Net-SNMP yaitu
agent dengan melakukan kompilasi secara /usr/local/snmp/share/snmp/mibs. Setelah
menyeluruh merupakan proses yang cukup itu menjalankan aplikasi command line
menyita banyak waktu. Sebab ketika “snmptranslate -Tp -IR .iso.std” pada
melakukan pembuatan kode program suatu lokasi /usr/local/snmp/bin. Hal ini
modul MIB baru, kemudian dilakukan dilakukan untuk menampilkan tree atau
proses kompilasi secara menyeluruh pada struktur MIB dari modul MIB tersebut
setiap modul MIB yang ada pada source yang kemudian akan dilakukan proses
code Net-SNMP akan memerlukan waktu kompilasi. Maka hasil keluaran yang
yang lebih lama. Dan apabila terjadi muncul dari snmptranslate adalah:
kesalahan (error) pada kode program yang
dibuat, proses kompilasi akan berhenti
sehingga harus dilakukan perbaikan pada
kode program tersebut baru kemudian
proses kompilasi dimulai kembali dari
awal. Cara yang cukup cepat dan mudah
dalam pengembangan dan proses
pembuatan kode program tersebut adalah
dengan menggunakan model agentX

http://jurnal.ee.unila.ac.id/ Volume: 2, No.3 | September 2008


Komarudin : Perancangan SNMP Agent Simulator 139

root@wimaxunila:/usr/local/snmp/bin#./snmptranslate -Tp -IR .iso.std


+--std(0)
|
+--iso8802(8802)
|
+--wman(16)
|
+--wmanDevMib(1)
|
+--wmanDevMibObjects(1)
| |
| +--wmanDevBsObjects(1)
| | |
| | +--wmanDevBsSoftwareUpgradeTable(1)
| | | |
| | | +--wmanDevBsSoftwareUpgradeEntry(1)
| | | | Index: wmanDevBsDeviceIndex
| | | |
| | | +-- ---- INTEGER wmanDevBsDeviceInde1)
| | | | Range: 1..10
| | | +-- -R-- String wmanDevBsVendorId(2)
| | | | Size: 2..256
| | | +-- -R-- String wmanDevBsHwId(3)
| | | | Size: 2..256
| | | +-- -R-- String wmanDevBsCurrentSwVersion(4)
| | | | Size: 2..256
| | | +-- -RW- String wmanDevBsDownloadSwVersion(5)
| | | | Size: 2..256
| | | +-- -RW- String wmanDevBsUpgradeFileName(6)
| | | | Size: 2..256
| | | +-- -RW- EnumVal wmanDevBsSoftwareUpgradeAdminState(7)
| | | | Values: null(0), download(1), activate(2)
| | | +-- -R-- INTEGER wmanDevBsDownloadSwProgress(
| | | | Range: 0..100
| | | +-- -R-- String wmanDevBsSoftwareUpgradeTimeStamp(9)
| | | Textual Convention: DateAndTime
| | | Size: 8 | 11
……………
……………
……………
+--wmanDevMibCompliances(2)
|
+--wmanDevMibCompliance(1)

Dari hasil keluaran tersebut, dapat dilihat pembuatan MIB device WiMAX,
tree atau struktur modul MIB. Setelah selanjutnya adalah menerapkan sistem
memastikan bahwa struktur MIB sudah SNMP agent simulator sebagai BS ataupun
sesuai dengan standar IEEE 802.16f, SS pada SNMP agent yang telah
kemudian modul MIB wmanDevMib dan dikonfigurasi. Untuk mengidentifikasikan
wmanIfMib dikompilasi dengan suatu device apakah sebagai BS atau SS,
menjalankan aplikasi command line mib2c. maka perlu dilakukan pembuatan suatu
Aplikasi ini mampu membaca suatu file fungsi spesifik dan penentuan nilai-nilai
MIB dan menghasilkan skeleton code identitas objek device tersebut. Kemudian
untuk pengembangan agent nantinya device tersebut umumnya “mengiklankan”
fungsi spesifik tersebut melalui suatu
Penerapan Sistem SNMP Agent protokol NMS seperti SNMP. Sehingga
Simulator identifikasi terhadap suatu fungsi, salah
Setelah melakukan konfigurasi pada satunya yaitu fungsi hardware, bisa
SNMP agent dan MySQL Server, serta dilakukan secara tepat. Dalam konvensi

Volume: 2, No.3 | September 2008 http://jurnal.ee.unila.ac.id/


140 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro

yang umum yang digunakan oleh NMS, aplikasi command line snmpwalk dari
nilai objek yang diambil untuk perangkat lunak Net-SNMP dan
mengidentifikasikan fungsi spesifik salah menggunakan aplikasi OpenNMS. Sistem
satunya adalah Object Identifier (OID), pengaturan data simulasi ini dibuat dengan
yaitu sysObjectId.0 yang digunakan menggunakan bahasa pemograman PHP.
sebagai identifikasi jenis hardware. Untuk database sebagai sumber data
Setelah sebelumnya melakukan analisa digunakan MySQL untuk data simulasi
struktur MIB standar IEEE 802.16f dengan pada SNMP agent simulator. Perancangan
menampilkan tree modul MIB dengan yang telah dilakukan, hanya terdapat
aplikasi snmptranslate, maka hasil keluaran seorang pengguna pada sistem ini yaitu
dapat dilihat bahwa OID administrator.
wmanDevBsObjects adalah
.1.0.8802.16.1.1.1. Nilai OID tersebut Aplikasi command line snmpwalk
menggantikan nilai yang sebelumnya telah merupakan salah satu perintah untuk
dikonfigurasi pada isi file snmpd.conf, mendapatkan tree informasi suatu Object
yaitu: Identifier (OID). Semua variabel dalam
subtree yang diberikan OID akan di-query
syslocation SSC Universitas Lampung
sysdescr Device BS WiMAX
dan nilainya akan disajikan kepada
syscontact wimaxunila@unila.ac.id pengguna. Dalam pengujian ini, perintah
sysObjectID .1.0.8802.16.1.1.1 snmpwalk digunakan untuk menampilkan
rocommunity public
rwcommunity wimaxdev
informasi mengenai tree dan variabel
subtree modul
Dalam perubahan yang dilakukan, selain wmandevbssoftwareupgrade. Data modul
nilai sysObjectID, nilai sysdescr dan wmandevbssoftwareupgrade telah
rwcommunity juga dilakukan perubahan. disiapkan ketika proses memasukkan data
Hal ini dilakukan untuk lebih memastikan simulasi dengan menggunakan aplikasi
bahwa SNMP agent simulator merupakan sistem pengaturan data simulasi.
suatu device BS WiMAX. Apabila
perubahan pada isi file snmpd.conf selesai Pada pengujian ini, telah dijalankan
dilakukan, kemudian snmpd daemon di- aplikasi OpenNMS yang ditujukan sebagai
restart untuk menjalankan hasil perubahan managing system pada SNMP agent
konfigurasi yang terakhir diubah. Adapun simulator yang telah diimplementasikan.
pembuatan SNMP agent simulator yang Aplikasi OpenNMS yang digunakan, telah
akan diterapkan sebagai SS, prosesnya dioptimasikan untuk device WiMAX baik
tidak jauh berbeda dengan penerapan pada sebagai BS device maupun SS device.
BS. OpenNMS yang telah dijalankan harus bisa
menghubungkan antara OpenNMS sebagai
Implementasi dan Pengujian Sistem managing system dengan SNMP agent
SNMP Agent Simulator simulator sebagai managed device dalam
Setelah melakukan perancangan sistem jaringan. Dalam pengujian ini, kemudian
pengaturan data simulasi dan MySQL pengguna memasuki menu ”Node List”
database, kemudian mengimplementasikan untuk melihat semua device yang telah
aplikasi sistem pengaturan data simulasi. dipilih untuk dilakukan pemantauan
Jika implementasi aplikasi sistem (monitoring) yang salah satunya adalah
pengaturan data simulasi telah dilakukan, SNMP agent simulator yang telah
kemudian dilakukan pengujian terhadap dikonfigurasi sebagai BS device, yaitu
SNMP agent simulator menggunakan ”chosen.unila.ac.id”.

http://jurnal.ee.unila.ac.id/ Volume: 2, No.3 | September 2008


Komarudin : Perancangan SNMP Agent Simulator 141

Gambar 5 Menu Node


Setelah memilih SNMP agent simulator Untuk mendapatkan informasi mengenai data
chosen.unila.ac.id, maka akan suatu modul MIB, dalam pengujian ini
ditampilkan menu mengenai informasi merupakan data simulasi
lengkap device tersebut. Apabila wmandevbssoftwareupgrade, maka
sysObjectID pada sistem yang melakukan pemilihan menu ”View Software
didapatkan merupakan OID sebagai Upgrade” yang telah disediakan pada menu
untuk BS device WiMAX, seperti yang ”Node”. Pada gambar 6 ditampilkan nilai-
telah dilakukan dalam penerapan SNMP nilai setiap kolom untuk data simulasi
agent simulator sebagai BS device, maka wmandevbssoftwareupgrade yang telah
akan tampil menu ”WiMAX-BS Chasis dimasukkan dengan menggunakan sistem
View” (lihat Gambar 5). Pada menu pengaturan data simulasi.
”SNMP Attributes”, terdapat informasi Pada aplikasi OpenNMS terdapat juga menu
mengenai ”Object ID”, ”Location”, ”Map” yang digunakan untuk memantau
”Contact” dan ”Description”. Dan nilai- status seluruh device yang telah dimasukkan
nilai untuk informasi tersebut sesuai ke dalam suatu peta (map). Sehingga dapat
dengan nilai-nilai yang telah dimasukkan dilakukan pemantauan terhadap seluruh
dalam isi file snmpd.conf untuk device tersebut berdasarkan tata letak yang
penerapan SNMP agent simulator sesuai dengan lokasi pada peta yang telah
sebagai BS device, yaitu ”sysObjectID”, ditampilkan sebagai background
“syslocation”, “syscontact” dan sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 7
“sysdescr”.
.

Volume: 2, No.3 | September 2008 http://jurnal.ee.unila.ac.id/


142 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro

Gambar 6 Menu View Software Upgrade

Gambar 7.View Network Map


E. Simpulan yang diuji dengan menggunakan sistem
Pembuatan MIB standar IEEE 802.16f operasi Ubuntu Gutsy 7.10 sebagai
dengan melalui proses kompilasi simulator, dapat berjalan dengan baik.
menghasilkan skeleton code harus Kendala yang dihadapi dalam proses
dimodifikasi karena kode yang dihasilkan pembuatan sistem SNMP agent simulator
hanya berupa kerangka dari struktur MIB adalah pembuatan kode program untuk
tersebut. Modul MIB yang diuji MySQL API pada bagian bagaimana
wmandevbssoftwareupgrade yang menghubungkan antara modul MIB
merupakan salah satu MIB standar IEEE dengan data simulasi yang tersimpan
802.16f dapat dijalankan dengan optimal dalam MySQL database. Dengan
dengan menggunakan sistem pengaturan menggunakan AgentX sebagai subagent
data simulasi dan aplikasi OpenNMS. dapat mengefisiensikan proses kompilasi
Hasil perancangan sistem SNMP agent kode program yang telah dibuat.

http://jurnal.ee.unila.ac.id/ Volume: 2, No.3 | September 2008


Komarudin : Perancangan SNMP Agent Simulator 143

Ucapan Terima Kasih networking/technology/handbook/NM-


Penulis mengucapkan terima kasih atas Basics.html diakses 31 januari 2008
bantuna dana hibah dari Direktorat [4]http://www.cisco.com/en/US/docs/inter
POSTEL dengan SPPT No. networking/technology/handbook
02J/DJPT.5/KOMINFO/II/2008. /SNMP.html, diakses 31 januari 2008).
[5] Official Documentattion,
Daftar Pustaka http://www.opennms.org/ diakses 20
[1] Surat Perintah Pelaksanaan Tugas Februari 2008
Nomor: 02J/DJPT.5/KOMINFO/II/2008 [6] SNMP and OpenNMS.
Tentang Program Lanjutan Dukungan www.haifux.org/lectures/118/2_openn
Penelitian dan Pengembangan Produk ms.pdf, diakses 17 maret 2008
Telekomunikasi, Direktorat Jenderal [7] FCAPS Overview: White paper.
Pos dan Telekomunikasi, Depkominfo Flextronics Software System.
RI http://www.futsoft.com/pdf/fcapswp.p
[2] IEEE std 802.16e – 2005, IEEE df diakses 17 mei 2008
standard for local and Metropolitan [8] Gunawan Wibisono dkk. 2007. WiMAX
Area Network, Part 16 : Air Interface Teknologi Broadband Wireless Access
for Fixed and Mobile Broadband (BWA) Kini dan Masa Depan.
Wireless Access System Informatika. Jakarta
http://www.ieee.org/ diakses 14 [9] http://www.net-
desember 2007 snmp.org/tutorial/tutorial-5/. NET-
[3] Internetworking Technology SNMP v5.x Tutorial (diakses Maret
Handbook. Network Management 2008).
Basics. Cisco System.
http://www.cisco.com/en/US/docs/inter

Volume: 2, No.3 | September 2008 http://jurnal.ee.unila.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai