Anda di halaman 1dari 11

.

PROFESIONAL HEALTH JOURNAL


Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA dalam Pengkajian ROT dan MAP


terhadap Deteksi Dini Pre Eklamsia di Polindes Dukuh Arum
Megaluh Jombang

Kolifah, Erika Agung Mulyaningsih


Stikes Pemkab Jombang, Indonesia
E-mail korespondensi: kolifah0607@yahoo.com

Abstract
One way to detect the presence of eclampsia is to do early detection using ROT and MAP. Efforts to
prevent the occurrence of preeclampsia are routine antenatal surveillance which one of them is to test
the possibility of preeclampsia with conventional examinations namely blood pressure along with
urine protein, ROT and MAP examination. The purpose of this research is to determine the effect of
the use of KIA book in the ROT and MAP assessment of pre eclampsia early detection in Dukuh Arum
Megaluh Jombang. This study used Cross-sectional design, that observations of independent variables
and dependent variables were carried out at the same time. The population in this study were 87 third
trimester pregnant women who had KIA book and conducted ANC examinations in September and
October at the Puskesmas Jelak Ombo Jombang. Chi Square test results showed that there was a
significant influence p <0.05 between the results of ROT examination with the incidence of pre-
eclampsia, and there was a significant effect of p <0.05 between the results of the MAP examination
with the incidence of pre-eclampsia. Examination of ROT and MAP is documented in KIA book. KIA
book is very effective in utilizing pre-eclampsia early detection through ROT and MAP measurements.
KIA book is a very important book for pregnant women, because in the KIA book the condition of the
mother during pregnancy is recorded thus information about pregnant women is obtained from one of
the results of the ROT and MAP examination. It can be used in early detection before pre-eclampsia
for pregnant women's body weight.

Keywords: Early detection, pre-eclampsia, KIA book, MAP, ROT

Abstrak
Salah satu cara untuk mendeteksi adanya eklamsia adalah dengan melakukan deteksi dini
menggunakan ROT dan MAP. Usaha untuk mecegah terjadinya preeklamsia yaitu dengan pengawasan
antenatal yang rutin dimana salah satunya adalah dengan dilakukan uji kemungkinan preeklamsia
dengan pemeriksaan konvensional yaitu tekanan darah beserta protein urine dan pemeriksaan ROT
dan MAP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan buku KIA dalam
pengkajian ROT dan MAP terhadap deteksi dini Pre Eklamsia Di Polindes Dukuh Arum Megaluh
Jombang. Desain penelitian ini menggunakan rancangan Cross sectional, dimana pengamatan variable
bebas (independent) dan variable terikat (dependent) dilakukan dalam satu waktu secara bersamaan
Populasi dalam penelitian ini ibu hamil TM III yang memiliki buku KIA dan melakukan pemeriksaan
ANC pada bulan september dan oktober di Puskesmas Jelak Ombo Jombang yaitu sejumlah 87

Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 73


.
PROFESIONAL HEALTH JOURNAL
Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

responden. Hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa ada pengaruh yang significan p<0,05 antara
hasil pemeriksaan ROT dengan kejadian pre eklamsia, ada pengaruh yang significant p<0,05 antara
hasil pemeriksaan MAP dengan kejadian pre eklamsia. Pemeriksaan ROT dan MAP di
dokumentasikan dalam buku KIA. Buku KIA sangat efektif dalam pemanfaatan deteksi dini pre
eklamsia melalui pengukuran ROT dan MAP. Buku KIA merupakan buku yang sangat penting bagi
ibu hamil, karena di dalam buku KIA terekam kondisi ibu selama hamil sehingga didapatkan
informasi tentang keadaan kehamilan ibu hamil salah satunya hasil pemeriksaan ROT dan MAP,
sehingga dapat di lakukan deteksi dini terjadinya pre eklamsia melalui tekanan darah dan berat badan
ibu hamil.

Kata kunci: Deteksi dini, Pre eklamsia, Buku KIA, MAP, ROT.

PENDAHULUAN paling sedikit sekali kunjungan dalam


Permasalahan kesehatan trimester pertama, minimal sekali
perempuan di Indonesia saat ini adalah kunjungan dalam trimester kedua, dan
masih tingginya kematian ibu (AKI), minimal dua kali kunjungan dalam
walaupun dalam lima tahun terakhir trimester ketiga (Kemenkes, 2013).
angkanya terus menurun. Menurut Menteri Selama masa sebelum kehamilan
Kesehatan (Menkes) Nila F Moelek dari dan selama kehamilan, ibu bisa mengalami
5.000 kematian per tahun, pada 2016 masalah kesehatan. Masalah kesehatan
jumlahnya berkurang menjadi 4.912. Salah yang timbul merupakan komplikasi
satu faktor yang mempengaruhi turunnya kehamilan, yang akan berdampak pada
AKI ialah makin tingginya penggunaan kesehatan ibu dan janin selama kehamilan,
fasilitas layanan kesehatan untuk proses dan berdampak pada kesehatan ibu dan
melahirkan. Menteri kesehatan tidak bayi pada saat kelahiran. Hal ini nampak
memungkiri bahwa kematian ibu akibat pada cakupan ibu hamil komplikasi yang
melahirkan dipengaruhi faktor kesehatan ditangani tahun 2016 adalah 102% yaitu
masing-masing. Antara lain hipertensi, pelayanan pada 4.434 ibu hamil risiko
infeksi, anemia, termasuk kurangnya gizi. tinggi dari 4.334 perkiraan ibu hamil yang
Tetapi, tambahnya, ada juga akibat faktor risiko tinggi. (BKKBN, 2012)
lain, akses transpostasi karena ibu hamil AKI di kabupaten Jombang pada
bertempat tinggal jauh dari fasilitas tahun 2016, sebesar 80,75 per 100.000 KH.
kesehatan. Selain itu, juga karena faktor Angka tersebut berdasarkan data jumlah
sosial, Misalnya, masih banyak masyarakat kematian maternal 17 kasus dari 19.477
di perdesaan yang ingin melahirkan di kelahiran hidup. Cakupan K4 pada tahun
rumah, (Kemenkes, 2017) 2016 sebesar 89,27%, yaitu pelayanan
Penurunan angka kematian ibu dan pada 19.345 ibu hamil dari 21.671 total ibu
angka kematian bayi, salah satunya hamil. Capaian ini menurun dibanding
dilakukan dengan mendorong pemeriksaan tahun 2015 sebesar 91,4%. Kesenjangan
kehamilan (ANC), serta pertolongan antara K1 dan K4 perlu dicari
kelahiran di tenaga kesehatan terlatih. penyebabnya untuk dibuatkan
Program kesehatan ibu di Indonesia penyelesaianya sehingga seluruh ibu hamil
menganjurkan agar ibu hamil melakukan mendapat pelayanan paripurna. (Dinkes
paling sedikit empat kali kunjungan untuk Kab Jombang, 2016).
pemeriksaan selama kehamilan, yaitu Komplikasi yang terjadi selama

Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 74


.
PROFESIONAL HEALTH JOURNAL
Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

masa kehamilan akan menyebabkan kesehatan. Proses ini dilakukan selama


kematian pada ibu bersalin. Eklamsia rentang usia kehamilan ibu yang
merupakan penyebab terbesar kematian ibu dikelompokkan sesuai usia kehamilan
di jawa timur yaitu 20 kasus dari 86 AKI di menjadi trimester pertama, trimester
pada tahun 2017. Awal tahun 2018 sudah kedua, dan trimester ketiga. (Depkes RI,
terdapat 5 kasus kematian ibu yang 2015).
disebabkan karena eklamsia. (POGI, 2018) Penelitian ini bertujuan untuk
Preeklamsia merupakan penyakit yang mengetahui Pengaruh Pemanfaatan Buku
dapat dideteksi lebih awal sehingga dapat KIA Dalam Pengkajian ROT dan MAP
dilakukan pencegahan agar tidak terjadi Terhadap Deteksi Dini Pre Eklamsia Di
komplikasi. Salah satu cara untuk Polindes Dukuh Arum Megaluh Jombang.
mendeteksi adanya eklamsia adalah
dengan melakukan deteksi dini
METODE
menggunakan pengukuran tekanan darah
ibu hamil secara teratur. Terjadinya Desain penelitian analitik
preeklamsia dapat dideteksi secara dini pendekatan Cross Sectional. Variabel
dengan memakai Mean Arterial Pressure bebas adalah pengukuran MAP dan ROT
test (MAP) dan Roll Over Test (ROT). di buku KIA dan variable terikat adalah
Kriteria minimum diagnosis preeklamsia kejadian pre eklamsia. Populasi seluruh ibu
ialah peningkatan tekanan darah yang lebih hamil trimester III yang memiliki buku
besar atau sama dengan 140/90mmHg KIA di Puskesmas Jelak Ombo dengan
dengan pemeriksaan 2x selang 6 jam purposive sampling di dapatkan 87
dalam keadaan istirahat. (Sarwono, 2012). responden. Instrumen penelitian Buku
Pemeriksaan ANC secara rutin KIA dan lembar pengumpul data. Data
yang dilakukan di pelayanan kesehatan dianalisa dengan uji chi square.
merupakan salah satu usaha untuk
mencegah terjadinya preeklamsia. Standart HASIL
pemeriksaan ANC salah satunya adalah
dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan 1. DATA UMUM
protein urine, sehingga dapat dilakukan uji a. Distribusi frekuensi data umum
kemungkinan preeklamsia (Rukiyah, responden di Puskesmas Jelak Ombo
2010). Jombang.
Upaya percepatan penurunan AKI Tabel 1. Distribusi frekuensi data
dapat dilakukan dengan menjamin agar umum responden di
setiap ibu mampu mengakses pelayanan Puskesmas Jelak Ombo
kesehatan ibu yang berkualitas, seperti Jombang
pelayanan kesehatan ibu hamil, Variabel f %
pertolongan persalinan oleh tenaga Umur tidak resiko tinggi 67 77
Umur resiko tinggi 20 23
kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan Total 87 100
kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi Primipara 38 43,7
ibu dan bayi, perawatan khusus dan Multipara 48 55,2
rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan Grandemultipara 1 1,1
mendapatkan cuti hamil dan melahirkan, Total 87 100
dan pelayanan keluarga berencana. Resiko rendah 50 57,5
Pelayanan kesehatan ibu hamil diberikan Resiko tinggi 24 27,6
kepada ibu hamil yang dilakukan oleh Resiko sangat tinggi 13 14,9
Total 87 100
tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 75
.
PROFESIONAL HEALTH JOURNAL
Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

Hasil penelitian menunjukkan hasilnya negatif yaitu sebanyak 81


hampir seluruhnya (77 %) responden responden.
berada pada umur tidak resiko tinggi
yaitu 67 responden, sebagian besar c. Distribusi responden berdasarkan
(55,2%) responden multipara yaitu kejadian preeklamsia.
48 responden, sebagaian besar Tabel 4. Distribusi responden
(57,5%) responden dengan berdasarkan kejadian
kehamilan resiko rendah yaitu 50 preeklamsia
responden. Kejadian Pre Eklamsia f %
Tidak Pre eklamsia 81 93,1
2. DATA KHUSUS Pre eklamsia 6 6,9
a. Distribusi responden berdasarkan Jumlah 87 100
deteksi dini preeklamsia dengan
ROT.
Hasil penelitian didapatkan
Tabel 2. Distribusi responden
bahwa hampir seluruhnya (93,1%)
berdasarkan deteksi dini
responden persalinaan tanpa
preeklamsia dengan ROT
diagnose pre eklamsia yaitu
Deteksi Dini Pre sebanyak 81 responden.
Eklamsia dengan f %
ROT d. Hubungan pemeriksaan ROT dengan
Positif 12 13,8 kejadian pre eklamsia.
Negatif 75 86,2 Tabel 5. Hubungan pemeriksaan
Total 87 100 ROT dengan kejadian pre
eklamsia
Hasil penelitian menunjukkan Hasil Kejadian Pre eklamsia
hampir seruhnya (86,2%) responden pemerik Tidak Pre Pre Total
hasil pemeriksaan ROT hasilnya saan eklamsia eklamsia
negatif yaitu sebanyak 75 responden. ROT f % f % f %
86, 7 86,
Negatif
b. Distribusi responden berdasarkan 75 2 0 0 5 2
deteksi dini preeklamsia dengan 1 13,
Positif
MAP. 6 6,9 6 6,9 2 8
Tabel 3. Distribusi responden 93, 8
Total
berdasarkan deteksi dini 81 1 6 6,9 7 100
preeklamsia dengan MAP p value = 0,000

Deteksi Dini Pre Tabel 5 menunjukkan bahwa


Eklamsia dengan f % hampir seluruhnya (86,2%)
MAP responden yang tidak mengalami pre
Positif 6 6,9 eklmasia adalah responden dengan
Negatif 81 93,1 hasil pemeriksaan ROT Negatif yaitu
Jumlah 87 100 sebanyak 75 responden dari 87
responden, sedangkan sebagian kecil
Hasil penelitian didapatkan hasil (6,9%) responden yang mengalami
hampir seluruhnya (93,1%) pre eklamsia adalah responden
responden hasil pemeriksaan MAP dengan hasil pemeriksaan ROT

Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 76


.
PROFESIONAL HEALTH JOURNAL
Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

positif yaitu sebanyak 6 responden Umur ibu pada saat hamil


dari 87 responden. mempengaruhi psikologis ibu dan berat
Hasil uji statistic chi square badan bayi yang dilahirkan. Umur dibawah
menunjukkan bahwa nilai p <0,05 20 tahun memiliki resiko lebih besar 2
maka dapat disimpulkan bahwa ada sampai 4 kali dibandingkan ibu hamil di
hubungan antara hasil pemeriksaan atas 20 tahun sampai 35 tahun. Ibu hamil
ROT dengan kejadian pre eklamsia. umur 20 – 35 tahun memiliki kesiapan
psikologis yang baik dan organ reproduksi
e. Hubungan pemeriksaan ROT dengan dalam keadaan siap untuk proses
kejadian pre eklamsia. kehamilan sehingga memiliki resiko lebih
Tabel 6. Hubungan pemeriksaan kecil (Sitorus, 2000).
MAP dengan kejadian pre Menurut Winkjosastro (2010)
eklamsia kematian maternal pada wanita hamil dan
melahirkan pada usia di bawah 20 tahun 2-
Hasil Kejadian Pre eklamsia
pemerik Tidak Pre Pre Total 5 kali lebih tinggi dari pada kematian
saan eklamsia eklamsia maternal yang terjadi pada usia 20-29
MAP f % f % f % tahun. Kematian maternal meningkat
Negatif 81 93,1 0 0 81 93,1 kembali sesudah usia 30-35 tahun.
Positif 0 0 6 6,9 6 6,9 Kehamilan di usia < 20 tahun sangat
Total 81 93,1 6 6,9 87 100 berbahaya untuk kesehatan organ
p value = 0,000 reproduksi yang belum kuat untuk
berhubungan intim dan melahirkan,
Tabel 6 menunjukkan bahwa sehingga gadis diusia <20 tahun memiliki
hampir seluruhnya (93,1%) risiko 4 kali lipat mengalami luka serius
responden yang tidak mengalami pre dan meninggal akibat melahirkan.
eklmasia adalah responden dengan Penelitian Haryani (2013)
hasil pemeriksaan MAP Negatif menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yaitu sebanyak 81 responden dari yang bermakna antara usia ibu hamil
total 87 responden, sedangkan berisiko dengan kejadian
sebagian kecil (6,9%) responden Preeklampsia/eklampsia. Perhitungan
yang mengalami pre eklamsia adalah Relative Risk sebesar 2,146 dan lebih besar
responden dengan hasil pemeriksaan dari 1 menunjukkan bahwa kelompok usia
MAP positif yaitu sebanyak 6 <20 tahun dan >35 tahun lebih beresiko
responden dari total 87 responden. mengalami preeklampsia/ eklampsia dari
Hasil uji statistic chi square pada kelompok usia 20-35 tahun.
menunjukkan bahwa nilai p<,05 Skor puji rochyati menunjukkan
maka dapat disimpulkan bahwa ada bahwa umur ibu dibawah 16 tahun pada
hubungan antara hasil pemeriksaan saat hamil pertama memiliki skor 4, begitu
MAP dengan kejadian pre eklamsia. juga ibu yang terlalu tua hamil yaitu umur
lebih dari 35 tahun juga memiliki skor 4,
sehingga ibu masuk dalam kelompok
PEMBAHASAN
kehamilan resiko tinggi. Ibu hamil dengan
Hasil penelitian menunjukkan usia lebih dari 35 tahun memiliki resiko
bahwa hampir seluruhnya (77%) terjadi pre eklamsia. Penambahan usia
responden berada pada umur tidak beriko menyebabkan kemampuan organ
tinggi untuk hamil yaitu sebanyak 67 reproduksi menurun dan jaringan serta otot
responden. otot organ reproduksi tidak lentur sehingga
Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 77
.
PROFESIONAL HEALTH JOURNAL
Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

meningkatkan aliran tekanan darah dengan baik, maka ibu harus beradaptasi
sehingga memicu terjadinya preeklamsia terhadap perubahan tersebut. Ibu
(Rochayati, 2003). primigravida memerlukan waktu untuk
Usia yang paling aman untuk hamil bisa beradaptasi dengan baik, jika ibu
dan melahirkan adalah 20 – 30 tahun belum mampu beradaptasi maka akan
dimana secara fisiologis organ organ timbul berbagai ketidaknyaman yang
reproduksi wanita sudah matang untuk dikeluhkan oleh ibu hamil. Ketidaknyaman
menjalankan fungsinya sehingga yang dirasakan oleh ibu pada awal
kehamilan bisa berjalan dengan normal. kehamilan antara lain mual, muntah,
Keadaan kehamilan yang fisiologis akan pusing dan lemah, jika hal ini tidak
mempengaruhi keadaan janin dalam diberikan asuhan yang tepat maka akan
kandungan ibu sehingga janin dapat memberikan dampak yang tidak baik pada
tumbuh normal dan lahir menjadi bayi ibu dan janin. Salah satunya adalah
yang sehat. Psikologis ibu yang hamil pada terjadinya preeklamsia.
usia matang 20-30 tahun sudah dalam Hasil penelitian menunjukkan
tahap matang dan siap menghadapi bahwa sebagain besar responden (57,5%)
perubahan peran sebagai seorang ibu, kelompok resiko kehamilan rendah dengan
sehingga dapat menjalani masa nifas skor 2, yaitu sejumlah 50 responden.
dengan baik. KRST merupakan kelompok risiko
Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil yang jumlahnya paling banyak
bahwa rata rata responden merupakan pada kasus kematian maternal diikuti oleh
multigravida dengan kehamilan ke dua. KRT dan KRR paling sedikit. Hal tersebut
Hasil penelitian menunjukkan lebih dari merupakan sesuatu yang wajar, karena
setengah (55,2%) responden multigravida, meninggal merupakan kondisi yang selalu
dengan kehamilan tertinggi yaitu didahului oleh keadaan penyakit yang
kehamilan ke 6. sangat berat dengan faktor risiko yang
Penelitian Asmana (2016) sangat tinggi. Namun masih didapatkan
mengatakan bahawa tidak terdapat kehamilan dengan risiko rendah, hal ini
hubungan antara paritas dengan membuktikan bahwa tidak ada kehamilan
preeklampsia. Paritas 0 belum dapat yang tidak berisiko. Sesuai dengan sistem
ditentukan apakah merupakan faktor risiko skor pada KSPR, bahwa 2 merupakan skor
atau faktor protektif. minimal pada setiap kehamilan
Kejadian preeklamsia pada (Prawirohardjo, 2010).
primigravida memiliki frekuensi lebih Menurut beberapa ahli menyatakan
tinggi dibandingkan dengan pada bahwa seorang ibu hamil dapat mempunyai
multigravida. Kehamilan pertama kali akan faktor risiko tunggal, ganda dua, tiga
merangsang terbentuknya “blocing ataupun lebih yang tampak dalam
antibodies” terhadap antigen tidak perhitungan jumlah skor dan dengan
sempurna. Hal ini merupakan reaksi pengaruh risiko sinergistik dan kumulatif
penolakan hasil konsepsi oleh ibu sendiri terjadinya komplikasi yang lebih berat
sehingga terjadi reaksi intoleransi ibu (Ummah, 2015).
terhadap placenta, hal inilah yang memicu Hasil penelitian Hidayah 2018,
terjadinya pre eklamsia (Sudhaberata, Hubungan Tingkat Risiko Kehamilan
2008). dengan Kejadian Komplikasi Persalinan di
Proses kehamilan tentunya disertai RSUD Panembahan Senopati Bantul
dengan perubahan fisiologis dan menunjukkan bahwa terdapat hubungan
psikologis, agar dapat menjalani kehamilan yang signifikan antara tingkat risiko
Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 78
.
PROFESIONAL HEALTH JOURNAL
Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

kehamilan kehamilan resiko sangat tinggi Penelitian Sembiring (2018) nilai


(KRST) dan kehamilan resiko rendah ROT secara signifikan berbeda pada
(KRR) dengan kejadian komplikasi kelompok normal tensi dengan kelompok
persalinan. Ratio prevalence (RP) 4,4 yang hipertensi pada kehamilan.
artinya ibu dengan tingkat risiko KRST 4,4 Perbedaan ini juga memiliki hubungan
kali lebih berisiko terjadi komplikasi positif yang sangat kuat terhadap
persalinan dibandingkan dengan ibu hipertensi pada kehamilan. Ibu hamil
tingkat risiko KRR. dengan ROT positif berisiko 20 kali
Ibu hamil dengan kelompok resiko lipat untuk mengalami hipertensi pada usia
rendah bukan berarti tidak memiliki kehamilan 27 minggu
potensi untuk menjadi patologi, semua ibu dibandingkan dengan kelompok ROT
hamil memiliki peluang untuk menjadi negatif. Pada usia kehamilan 32
patologis, sehingga perlu dilakukan minggu risiko terjadinya hipertensi
pemantauan secara terpadu dan meningkat pada ibu hamil dengan ROT
berkesinambungan sehingga ibu dapat K1 positif sebesar 2 kali, ROT K2 positif
menjadi melahirkan secara fisiologis. sebesar 2 kali dan risiko terbesar
Hasil penelitian menunjukkan apabila ROT pada saat usia kehamilan 32
bahwa hampir seluruhnya (86,2%) minggu positif sebesar 98 kali
sejumlah 75 ibu hamil yang dilakukan dibandingkan ibu hamil dengan ROT
pengukuran ROT memiliki hasil negative. negatif.
Roll Over Test (ROT) adalah Responden dengan hasil ROT
pengukuran tekanan darah pada dua posisi positif memiliki peluang terjadinya pre
yang berbeda, yaitu pada posisi tidur sisi eklamsia kehamilan, sehingga perlu
kiri dan posisi tidur terlentang. ROT dilakukan pengawasan yang
dikatakan positif jika terjadi berkesinambungan agar tidak terjadi
perubahan/peningkatan tekanan darah komplikasi pada ibu dan janinnya.
diastolik antara posisi tidur samping dan Hasil penelitian menunjukkan
terlentang ≥ 15 mmHg dan negatif saat bahwa hampir seluruhnya (93,1%)
perubahan diastol < 15 mmHg (Suprihatin sejumlah 81 ibu hamil yang dilakukan
and Norontoko, 2016). pengukuran MAP memiliki hasil negative.
Selama masa kehamilan akan Mean Arterial Pressure (MAP)
terjadi perubahan fisiologis dan psikologis. adalah nilai rata-rata tekanan arteri yang
Perubahan fisiologis antara lain perubahan dinilai dengan mengukur tekanan diastole
pada system hematologi. Perubahan pada dan sistol, kemudian menentukan nilai
system hematologi memberikan efek pada rata-rata arteri. MAP dikatakan positif jika
tekanan darah jika pengukurannya pada hasilnya >90 mmHg, negatif jika hasilnya
posisi yang berbeda. Pada posisi terlentang <90mmHg. MAP dikatakan positif jika
tekanan dari Vena Cava Inferior (VCI) hasilnya > 90 mmHg dan negatif jika
menyebabkan penurunan aliran balik Vena hasilnya < 90 mmHg (Suprihatin and
ke jantung dan mengakibatkan volume Norontoko, 2016).
stroke dan kardiac output menurun. Hasil penelitian Sembiring (2016),
Berbalik dari lateral ke posisi terlentang menunjukkan bahwa MAP positif (> 90
dapat mengakibatkan penurunan curah mmHg) secara signifikan berbeda pada
jantung sebesar 25%, sehingga kelompok normal tensi dengan kelompok
menyebabkan terganggunya aliran darah hipertensi pada usia kehamilan 27 minggu
uteroplasenta (Sherwood, 2014). dan 32 minggu. Peluang ibu hamil dengan

Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 79


.
PROFESIONAL HEALTH JOURNAL
Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

MAP positif untuk menderita hipertensi menderita preeklampsia dibandingkan


pada usia kehamilan 27 minggu sebanyak dengan wanita hamil dengan IMT normal.
3,381 kali (95% CI : 2,361 – 4,841) Obesitas meningkatkan risiko pre
dibandingkan dengan MAP negatif. eklamsia sebanyak 2,47 kali lipat (95% CI,
Ibu hamil fisiologis mengalami 1,66 – 3,67), sedangkan wanita dengan
peningkatan volume darah sebesar 50% IMT sebelum hamil > 35 dibandingkan
sampai usia 34 minggu di ikuti dengan dengan IMT 19 – 27 memiliki risiko
peningkatan curah jantung sebesar 40%, preeklampsia 4 kali lipat (POGI, 2018).
hal ini untuk mencegah terjadinya Hasil penelitian menunjukkan
resistensi vaskular sistemik dikarenakan bahwa hampir seluruhnya (93,1%)
peningkatan vasodilatasi perifer sebesar 25 responden tidak mengalami pre eklamsia.
– 30% (Patricia, et al., 2016). sebagain kecil (6,9%) responden yang
Ibu hamil tidak semua mampu mengalami pre eklmasia.
beradaptasi terhadap perubahan fisiologis Hal ini sesuai dengan hasil deteksi
yang dialaminya. Hal ini yang dini pre eklamsia dengan pengukuran ROT
menyebabkan perubahan fisiologis menjadi dan MAP.
patologis. Ibu hamil yang tidak dapat Hasil penelitian menunjukkan
beradaptasi terhadap perubahan system bahwa ada hubungan yang signifikan
kardiovaskular secara fisiologis akan p<0,005 antara deteksi dini menggunakan
menyebabkan ketidakseimbangan antara pengukuran ROT dengan kejadian pre
volume darah dan curah jantung terhadap eklamsia. Responden yang hasil
vasodilatasi perifer yang terjadi, sehingga pemeriksaan ROT positif pada saat proses
akan menyebabkan terganggunya gaya persalinan mengalami pre eklamsia.
darah terhadap dinding pembuluh darah Hasil penelitian menunjukkan
dan pada akhirnya nilai MAP meningkat, bahwa ada hubungan yang signifikan
diikuti dengan meningkatnya tekanan antara deteksi dini menggunakan
darah. pengukuran MAP dengan kejadian pre
MAP paling prediktif untuk eklamsia. Responden yang hasil
menjadi parameter jika pemeriksaan pemeriksaan MAP positif pada saat proses
dilakukan pada trimester kedua kehamilan. persalinan mengalami pre eklamsia.
Ini disebabkan karena pada trimester Ibu hamil yang terdeteksi pre
pertama, tekanan darah sistolik dan eklamsia dengan pengukuran ROT dan
diastolik mengalami peningkatan yang MAP perlu dilakukan pengawasan yang
fisiologis sehingga menunjukkan akurasi berkesinambungan sampai dengan proses
yang buruk sebagai prediktor preeclampsia persalinan. Persalinan harus dilaksanakan
(Daiv and Sawant, 2014). di RS dengan fasilitas Sectio Secarea.
Hasil penelitian menunjukkan Konseling dan penjelasan pada ibu hamil
bahwa hampir setengahnya responden harus diberikan sejak awal terdeteksi pre
(49,4%) memiliki IMT lebih yaitu eklamsia, sehingga dapat mencegah
sejumlah 43 responden. terjadinya komplikasi pre eklamsia baik
Penelitian Reslan and Khalil (2010) pada ibu maupun pada janin.
meunjukkan bahwa wanita obesitas Buku KIA merupakan buku yang
mempunyai risiko mengalami sangat penting bagi ibu hamil, karena di
preeklampsia/eklampsia 3,5 kali lebih dalam buku KIA terekam kondisi ibu
tinggi dibandingkan dengan wanita dengan selama hamil sehingga didapatkan
IMT normal. Wanita hamil dengan IMT informasi tentang keadaan kehamilan ibu
obesitas berisiko 5 kali lebih besar untuk hamil. Buku KIA memberikan gambaran
Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 80
.
PROFESIONAL HEALTH JOURNAL
Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

tentang kondisi ibu setiap kali kunjungan, Asmana, Siqbal Karta dan Syahredi , Noza
di dalam buku KIA juga dapat di lakukan Hilbertina. (2016) Hubungan antara
deteksi dini terjadinya eklmasia dan pre usia dan paritas dengan kejadian
eklamsia melalui tekanan darah dan berat preeklampsia berat di Rumah Sakit
badan ibu hamil. Hasil pengukuran tekanan Achmad Mochtar Bukittinggi 2012 -
darah dapat diketahui ROT dan MAP yang 2013. Jurnal Kesehatan Andalas. 2016;
merupakan salah satu indicator terjadinya 5(3) http://jurnal.fk.unand.ac.id/
pre eklamsia. Buku KIA sangat efektif
dalam melakukan deteksi dini pre Badan Kependudukan dan Keluarga
eklamsia. Berencana Nasional. (2012). Survei
demografi dan kesehatan Indonesia.
Jakarta
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Ada hubungan antara pengkuran ROT Dinas Kesehatan Jombang. (2014). Profil
dengan kejadian pre eklamsia Kesehatan Jombang.
b. Ada hubungan antara pengukuran MAP Dinas Kesehatan Jawa Timur. (2013).
dengan kejadian pre eklamsia Profil Kesehatan Jawa Timur.
c. Buku KIA sangat efektif dalam
melakukan deteksi dini pre eklamsia Daiv, G. R. and Sawant, V. (2014). Mean
Penelitian ini menunjukkan Arterial Blood Pressure For Early
efektifitas buku KIA dalam pemanfaatnnya Prediction In Pre Eclampsia. Online
untuk deteksi dini pre eklamsia melalui International Interdisciplinary
pengukuran ROT dan MAP. Pengukuran Research Journal. 4(5). pp. 106–116.
ROT dan MAP perlu dilakukan di setiap Available at:
trimester terutama trimester III sehingga http://www.oiirj.org/oiirj/sept-
bisa dilakukan tindakan penatalaksanaan oct2014/14.pdf.
lebih awal jika terjadi pre eklamsia.
Pemeriksaan ANC terpadu merukanan Ghojazadeh, M. et al. (2013). Prognostic
kegiatan yang sangat menunjang dalam Risk Factors For Early Diagnosing Of
pemanfaatn buku KIA, kerena dalam Preeclampsia In Nulliparas. Nigerian
melakukan pemeriksaan ANC semua di medical journal : journal of the Nigeria
dokumentasikan dalam buku KIA. Hasil Medical Association. 54(5). pp. 344–8.
penelitian mengharapkan semua pelayanan doi: 10.4103/0300-1652.122368
kesehatan yang melayani pemeriksaan
Hidayah, prima, Heni Puji Wahyuningsih ,
kehamilan wajib memanfaatkan buku KIA,
dan Kusminatun, (2018). Hubungan
sehingga kesehatan ibu dan janin dapat
Tingkat Risiko Kehamilan dengan
dipantau secara berkesinambungan.
Kejadian Komplikasi Persalinan di
RSUD Panembahan Senopati Bantul.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Kesehatan Vokasional. Vol. 3
Awatiful Azza. (2018) Roll Over Test No 1 – Mei 2018 ISSN 2541-0644
Sebagai Pprediksi Pre Eklamsia pada (Print) ISSN 2599-3275 (Online) Dapat
Ibu Hamil di akses di
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index. http://journal.ugm.ac.id/jkesvo
php/psn/article/download/1751/1438

Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 81


.
PROFESIONAL HEALTH JOURNAL
Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

Haryani, Ayu Putri, dan Moch Maroef, Sri Obstetri_Ginekologi_-


Adilla. (2015). Hubungan Usia Ibu _POGI_Surabaya_2016
Hamil Berisiko dengan Kejadian
Preeklampsia/Eklampsia di RSU Haji Prawirohardjo, Sarwono. (2010). Buku
Surabaya Periode 01 Januari 2013-31 Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Desember 2013. Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sai Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
nmed/article/view/4192
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu
Kementerian Kesehatan RI. Profil Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Kementerian Kesehatan RI. 2013.
Rukiyah & Yulianti. (2010). Asuhan
https://www.kemkes.go.id/
Kebidanan IV (Patologi Kebidanan).
Kementerian Kesehatan RI. Profil Jakarta: Info Media.
kesehatan Indonesia 2016. Jakarta:
Rochjati P. (2003). Skrining Antenatal
Kementerian Kesehatan RI. 2017.
Pada Ibu Hamil: Pengenalan Faktor
https://www.kemkes.go.id/
Risiko. Surabaya: Airlangga University
Kaytri, S. (2016). Role Of Uterine Artery Press
Doppler And Roll Over Test In
Reslan, O. M. and Khalil, R. A. (2010).
Prediction Of Pregnancy Induced
Molecular And Vascular Targets In
Hypertension. International Journal of
The Pathogenesis And Management Of
Reproduction, Contraception,
The Hypertension Associated With
Obstetrics and Gynecology. 5(10). pp.
Preeclampsia. Cardiovascular &
3556–3559. Comparison between roll-
hematological agents in medicinal
over test and placental localization for
chemistry. 8(4), pp. 204–26. doi:
early prediction of preeclampsia
10.2174/187152510792481234.
https://www.researchgate.net/publicati
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
on/282833776_Comparison_between_r
20923405
ollover_test_and_placental_localizatio
n_for_early_prediction_of_preeclampsi Sitorus., (2000). Diagnosis dan
a Penatalaksanaan Preeklampsia -
Eklampsia, in : Holistic and
Patricia, K. et al. (2016). Association
Comprehensive Management
Between Hypertension And Quality Of
Eclampsia. Surakarta.
Life In Pregnancy. Hypertension in
pregnancy. 1955 (March). pp. 1 –9. Sudhaberata Ketut, (2008). Penanganan
doi: 10.3109/10641955.2016.1143485. Preeklampsia Berat dan Eklampsia,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ UPF. Ilmu Kebidanan dan Penyakit
26930125 Kandungan, Rumah Sakit Umum
Tarakan Kalimantan Timur.
POGI. (2016) Buku Panduan Klinis
https://studylibid.com/doc/336751/sud
Obstetri Ginekologi. POGI Surabaya
haberata-ketut--2008--penanganan-
2016.
preeklampsia-berat-dan
https://www.researchgate.net/publicati
on/326694737_Buku_Panduan_Klinis_

Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 82


.
PROFESIONAL HEALTH JOURNAL
Volume 2, No. 1, Juni 2020 (Hal. 73-83)
Available Online at https:// https://www.ojsstikesbanyuwangi.com

Suprihatin, E. and Norontoko, D. A. M2I1NjUwNDMzOWIzMDY5ZQ==.


(2016). Prediction of Preeclampsia by pdf
a Combination of Body Mass Index
(BMI), Mean Arterial Pressure (MAP), Ummah, Faizatul. Kontribusi Faktor
and Roll Over Test (ROT). Risiko I Terhadap Komplikasi
http://eprints.ners.unair.ac.id/321/ Kehamilan Di Rumah Sakit
Muhammadiya Surabaya. Volume 07,
Sherwood, L. (2014). Fisiologi Manusia No.01, April 2015.
Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Edited by http://jurnal.stikesmuhla.ac.id/wp-
B. U. Pendit et al. Jakarta: EGC content/uploads/2016/12/01-08-jurnal-
april-2015-Faiz.pdf
Sembiring, Rumelia Lubina. (2018).
Aktivitas fisik, Stress, Mean Arterial WHO, et al. (2015). Trends In Maternal
Pressure (MAP), Roll Over Test (ROT) Mortality: 1 990 to 2015. Executive
dan Hormon Kortisol sebagai Summary. WHO Library Cataloguing.
Predictor Hipertensi dalam p. 14. doi: 10.
Kehamilan.
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files Wiknjosastro H. (2009). Ilmu Kebidanan.
/temporary/DigitalCollection/OWM1Zj Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta:
FlNjg1NmNiZWQ1Y2M3ZWI4ZTgw Yayaan Bina. Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Kolifah, dkk., Pengaruh Pemanfaatan Buku KIA 83

Anda mungkin juga menyukai