Anda di halaman 1dari 20

DASAR – DASAR

TERAPI LATIHAN
Wita Hana P, SSt.Ft
DEFINISI TERAPI LATIHAN

 Adalah gerakan tubuh, postur atau aktivitas fisik yang


dilakukan secara sistematis dan terencana guna memberikan
manfaat bagi pasien/klien untuk :
1. Memperbaiki atau mencegah gangguan.
2. Meningkatkan, mengembalikan, atau menambah fungsi
fisik.
3. Mencegah atau mengurangi faktor risiko terkait kesehatan.
4. Mengoptimalkan kondisi kesehatan, kebugaran, atau rasa
sejahtera secara keseluruhan.
KOMPONEN FUNGSI FISIK

 Kemampuan untuk berfungsi secara mandiri dirumah, tempat


kerja, dalam masyarakat, atau saat melakukan hobi dan
aktivitas rekreasional merupakan suatu kesatuan fungsi fisik,
psikologi, dan sosial.
Komponen fungsi fisik yang saling
berkaitan
Muscle
Performan
Balance / ce
Cardiopulm
Postural onary
Equilibrium Endurance
FUNCTION

Stability Mobility /
Neuromusc Flexibility
ular
Control /
Coordinati
on
Balance / Postural Equilibrium
(Keseimbangan)
 Kemampuan untuk menyejajarkan segmen tubuh melawan
gravitasi guna mempertahankan atau menggerakan tubuh
pada bidang tumpu (base of support / BOS) yang ada tanpa
terjatuh.
Cardiopulmonary Fitness /
Endurance
(Kebugaran kardiopulmonary / Daya
Tahan)

 Kemampuan untuk melakukan gerak seluruh tubuh secara


berulang dengan intensitas sedang (walking, jogging, cycling,
swimming) dalam periode waktu yang lama
 Dengan kata lain Cardiopulmonary endurance / daya tahan
kardiopulmonary
Coordination
(Koordinasi)
 Pengaturan waktu dan perekrutan rangkaian otot yang tepat
dikombinasikan dengan intensitas kontraksi otot yang sesuai
menimbulkan gerakan awal, terarah, dan bertahap yang
efektif.
 Atau dasar gerakan yang halus, akurat, dan efisien serta
terjadi pada keadaan sadar atau otomatis.
Flexibility & Mobility
(Fleksibilitas & Mobilitas)
 Fleksibilitas adalah kemampuan untuk bergerak bebas, tanpa
batasan.
 Mobilitas adalah kemampuan struktur atau segmen tubuh
untuk bergerak atau digerakan guna memungkinkan
terjadinya LGS (ROM) untuk aktifitas fungsional (ROM
Fungsional)
 Mobilitas pasif bergantung pada ekstensibilitas jaringan lunak
(kontraktil dan non kontraktil), mobilitas aktif memerlukan
aktivasi neuromuskular.
Muscle Performance
(Performa Otot)
 Kapasitas otot untuk menghasilkan tegangan dan melakukan
aktifitas fisik.
 Performa otot meliputi : Kekuatan, tenaga, daya tahan otot.
Neuromuscular Control
(Kontrol Neuromuskular)
 Interaksi sistem sensorik dan motorik yang menghasilkan
sinergis, agonis dan antagonis, serta stabilisator dan penetral
guna mengantisipasi atau merespon informasi proprioceptif
dan kinestetik lalu bekerja dalam rangkaian yang benar untuk
menghasilkan gerakan yang terkoordinasi.
Postural Control, Postural Stability,
Equilibrium
(Kontrol Postural, Stabilitas
Postural, dan Ekuilibrium)
 Stabilitas adalah kemampuan sistem neuromuskular melalui
kerja otot sinergis untuk menahan segmen tubuh proksimal
atau distal dalam posisi diam atau untuk mengontrol
tumpuan stabil pada gerakan yang bersamaan.
 Stabilitas sendi adalah penggunaan komponen pasif dan
dinamis untuk mempertahankan kesejajaran hubungan
tulang sendi yang baik.
 Sistem tubuh yang mengontrol masing – masing
elemen fungsi fisik tersebut bereaksi, beradaptasi,
dan berkembang dalam respon terhadap gaya dan
tekanan fisik.
 Gaya tambahan yang terjadi selama aktivitas fisik
harian, membantu tubuh mempertahankan tingkat
fungsional.
 Gaya yang berlebihan bisa menyebabkan cedera akut
: Sprain, Strain dan Fraktur.
 Ketiadaan gaya tertentu pada tubuh bisa
menyebabkan : Degenerasi, degradasi, atau
deformitas
JENIS INTERVENSI
TERAPI LATIHAN
1. Aerobic conditioning and reconditioning
2. Muscle performance exercise : Strength, power and endurance
training.
3. Stretching techniques including muscle lengthening procedures
and joint mobilization techniques.
4. Neuromuscular control, inhibition, and facilitation techniques
and posture awareness training.
5. Postural control, body mechanics and stabilization exercise.
6. Balance exercise and agility training.
7. Relaxation exercise.
8. Breathing exercise and ventilatory muscle training.
9. Task – specifik functional training.
DIAGNOSA FISIOTERAPI
 Impairment
 Functional limitations
 Disability / participation restriction
JENIS GANGGUAN MENURUT
ICF
 Gangguan fungsi tubuh dan struktur tubuh.
 Contoh gangguan struktur tubuh : Pembengkakan sendi,
jaringan parut, adanya luka terbuka, limfedema, amputasi
anggota tubuh, perlengketan, spasme otot, dan krepitasi
sendi.
Gangguan Fisik Umum Yang
Ditangani Dengan Terapi Latihan
 Muskuloskeletal :
1. Pain
2. Muscle weakness / reduced torque production
3. Decreased muscular endurance
4. Limited range of motion (restricted o joint capsule,
restricion of periarticular connective tissue, decreased
muscle length)
5. Joint hypermobility
6. Faulty posture
7. Muscle length/strength imbalance
 Neuromuscular :
1. Pain
2. Impaired balance, postural stability, or control
3. Incoordination, faulty timing
4. Delayed motor development
5. Abnormal tone (hypotonia, hypertonia, dystonia)
6. Ineffective/inefficient functional movement strategies
 Cardiovascular/Pulmonary :
1. Decreased aerobic capacity (cardiopulmonary endurance)
2. Impaired circulation (lymphatic, venous, arterial)
3. Pain with sustained physical activity (intermitten
claudication)
 Integumentary :
1. Skin hypomobility (immobile or adherent scarring)
Keterbatasan Aktivitas Fungsional
Umum
 Reaching and grasping
 Lifting and carrying
 Pushing and pulling
 Bending and stooping
 Turning and twisting
 Throwing and catching
 Rolling
 Standing
 Squatting and kneeling
 Standing up and sitting down
 Getting in and out of bed
 Crawling, walking, running
 Ascending and descending stairs
 Hopping and jumping
 kicking
Kategori Umum Aktifitas Yang
Berkaitan Dengan Disabilitas
 Self care
 Mobility in the community
 Occupational Task
 School – related task
 Home management (indoor and outdoor)
 Caring for dependents
 Recreational and leisure activities
 Community responsibilities and service

Anda mungkin juga menyukai