NIM : 190110027
Mata Kuliah : Kepemimpinan 11C
Quis Pertemuan Ke 4
Adam Smith
John Adam Smith dikenal sebagai Bapak Ekonomi di barat, beliau juga merupakan
seorang filsuf yang berasal dari Skotlandia. Beliau jugalah yang kemudian
memperkenalkan teori Laissez Faire yang artinya “biarkan mereka lakukan” Semua
berawal dari kepercayaannya bahwa buruh merupakan prioritas tertinggi, sebab
adanya peningkatan jumlah buruh akan memberikan dampak pada kenaikan produksi.
Karenanya, ia menentang dengan begitu keras pembatasan yang dilakukan oleh
pemerintah, sebab menurutnya pembatasan hanya akan memundurkan ekspansi
industri.Maka dari itu, Smith menuntut agar memberikan kebebasan kepada para
buruh dalam mengerjakan apa yang mereka inginkan, tanpa harus menerima Batasan
dari pemerintah.
3. Dari penjelasan saudara, mana yang lebih cocok untuk kepala desa dilingkungan suadara
masing-masing?
Menurut saya yang paling cocok untuk kepala desa di desa saya ialah tipe kepemimpinan
bebas ( LAISSEZ FAIRE ATAU FREE – REIN), mengapa demikian, dikarenakan kepala
desa di lingkungan saya kurang aktif dalam pemerintahanya semua tugas hanya
diserahkan kepada bawahanya. Bahkan kepala desa di tempat saya jarang datang/masuk
ke kantor pada saat jam kerjanya, hal itu juga di lakukan sama anggota yang lain.
4. Bandingkan dua model gaya kepemimpinan dari teori diatas kelebihan dan
kekurangannya.
a. TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan
Kepemimpinan otokratis bermanfaat jika digunakan dalam situasi di mana hanya ada
sedikit waktu untuk membuat keputusan kelompok atau pemimpin adalah anggota
kelompok yang paling berpengalaman. Karena itu, ketika perlu untuk membuat
keputusan yang cepat dan tegas, itu adalah alternatif terbaik. Misalnya, dalam profesi
di mana ada situasi darurat: paramedis, militer, polisi, pemadam kebakaran, dll.
Selain itu, kepemimpinan otokratis dapat efektif dengan karyawan yang
membutuhkan pemantauan ketat atas tugas-tugas mereka, karena hal ini mencegah
mereka untuk bersantai, dan meningkatkan kinerja, produktivitas, dan kecepatan yang
digunakan pekerja untuk melaksanakan pekerjaan mereka.
Kekurangan
Kritik terhadap gaya kepemimpinan ini didasarkan pada serangkaian kelemahan yang
merupakan konsekuensi dari penerapan tipe kepemimpinan ini.. Pemimpin yang
otoriter tidak memperhitungkan pendapat pekerja dan karyawan, karena baginya
mereka hanyalah individu yang harus mematuhi perintahnya. Banyak karyawan
mungkin merasa dihina dan diremehkan, datang untuk membuat keputusan untuk
meninggalkan perusahaan. Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa pekerja
kurang berkinerja dengan jenis kepemimpinan ini dan bahwa, seperti yang
ditunjukkan oleh data ilmiah, memiliki dampak negatif yang lebih besar pada stres
(atau kejenuhan) dan kesejahteraan pekerja, tidak seperti jenis kepemimpinan lainnya.
sebagai transformasional. Tidak ada yang direkomendasikan untuk perusahaan di
mana modal intelektual mereka adalah kreativitas.