Model Debeye
Salah satu masalah yang muncul dalam modeEinstein adalah asumsi bahwa semua
foton bervibrasi dengan frekuensi yang sama. Tidak ada justifikasi untuk asumsi ini. Asumsi
ini digunakan semata-mata karena kemudahan mendpatkan solusi. Oleh karena ini hasil yang
lebih tepat diharapkan muncul jika dianggap frekuensi fonon tidak seragam. Asumsi ini
dignakan oleh Debye untuk membangun t6eori kapasitas panas yang lebih teliti. Namun,
sebelum masuk ke teori Debye kita akan terlebih dahulu membahas kerapatan keadaan untuk
kisi dalam usaha mencari ekspresi yang tepat untuk g(ω).
Frekuensi getaran kisi dalam kristal secara umum tidak konstan, tetapi bergantung
pada bilangan gelombang. Persamaan yang menyatakan kebergantungan frekuensi dengan
bilangan gelombang dinamakan persamaan dispersi, ω=ω(k). Dari persamaan dispersi
tersebut dapat diturunkan persamaan kerapatan keadaan (dibahas di kuliah zat padat) sebagai
berikut
V k²
g ( ω) = (10.28)
2 π ² dω /dk
ω¿V gk (10.29)
Dengan Vg disebut kecepatan grup. Dalam membangun model kapasitas panas, Debye
mengambil asumsi sebagai berikut:
dω
Dari persamaan dispersi (10.29) kita dapatkan bahwa untuk ω≤ ωm, k=ω/Vg dan ¿V g
dk
sehingga kerapatan keadaan pada persamaan (10.28) menjadi g ( ω ) =Vω ²/2 π V g ³. Akhirnya
jika digabung dengan asumsi kedua tentang adanya frekuensi maksimum getaran fonon
diperoleh ungkapan umum untuk kerapatan keadaan sebagai berikut
V
g(ω)= 2 π
{
V g³
ω ² , ω ≤ ωm
0 , ω> ωm
(10.30)
g(ω) g(ω)
ω0 ω0
Gambar 10.6 kurva kerapatan keadaan sebagai fungsi pada model Einstei dan Debye.
Perbedaan kurva kerapatan keadaan sebagai fungsi pada model einstein dan Debye
diperlihatkan pada gambar 10.3. berapa nilai ωm pada model debye? Untuk menentukan ωm
kita kembali kepada defenisi bahwa g(ω) adalah jumlah keadaan per satuan frekuensi. Karena
frekuensi maksimum fonon adalah ωm maka integral g(ω) dari frekuensi 0 sampai ωm
memberikan jumlah total keadaan yang dimiliki fonon, dan itu sama dengan jumlah atom, N.
Jadi
ωm
∫ g ( ω ) dω=N
0
ωm
∫ 2 πVV ³
ω ² dω=N
0 g
ωm
V
2π Vg³
∫ ω ² dω=N
0
V ωm ³
=N
2π Vg³ 3
Untuk kemudahan mari kita defenisikan suhu Debye, ƟD, berdasarkan hubungan berikut ini
1/ 3
ћ V g 6 π2 N
Ɵ D=
kB V ( ) (10.33)
Kita asumsikan bahwa kapasitas kalor kisi yang dihasilkan oleh tiap polarisasi fonon sama
besarnya. Karena terdapat tiga polarisasi getaran yang mungkin maka penjumlahan terhadap
indeks p dalam persamaan (10.22) menghasilkan tiga kali nilai per polarisasi. Akibatnya,
tanda sumasi dapat diganti dengan nilai tiga dan kita peroleh kapasitas panas yang
disumbangkan oleh semua polarisasi menjadi
∞
ћ2 e ћω/ kT 2
C V =3 2∫
g ( ω ) 2
ω dω
kT 0 ћω/ kT
( e −1 )
ωm ∞
3 ћ2 eћω /kT 2 3 ћ2 eћω /kT
¿ 2 ∫ g ( ω ) ћω /kT 2
ω dω+ 2 ∫ g ( ω ) 2
ω2 dω
ћω /kT
kT 0 ( e −1 ) kT ω m ( e −1 )
ωm ∞
3 ћ2 V eћω /kT ћ2 e ћω/kT
¿ 2∫ 3
k T 0 2π Vg
ω
(² ћω /kT
( e −1 )
2
)
ω2
dω+
kT ω2 ∫ (0) ћω /kT
( e −1 )
m
2
ω2 dω
ωm
3 ћ2 V e ћω/ kT
¿ 3 2 ∫ 2
ω 4 dω (10.34)
ћω/kT
2π Vgk T 0 (e −1 )
Untuk menyelesaikan integral pada persamaan (10.34) kita misalkan x=ћω/kT. Dengan
pemisalan tersebut maka
kT
ω= x
ћ
kT
dω= dx
ћ
Selanjutnya syarat batas untuk x ditentukan sebagai berikut. Jika ω=0 maka x=0 dan jika
ω=ωm maka x=ћω/kT=kƟD/kT=ƟD/T. Dengan demikian, bentuk integral untuk kapasitas
panas menjadi
Ɵ D /T
3 ћ2V ex kT 2 kT
CV=
2 π V 3g k T 2
∫
0 ( e x −1 ) ћ
2
x
ћ( )
dx
ƟD / T
3V k 4 T ³ x4 e x
¿ ∫ dx (10.35)
2 π V 3g ћ ³ 2
0 ( e x −1 )
3 ƟD / T
T x4 ex
C V =9 Nk
( ) ∫ (e −1) dx
ƟD 0
x 2
(10.36)
Selanjutnya kita tinjau beberapa kasus khusus yaitu ketika T 0 dan T ∞. Jika T
0 maka Ɵ D /T ∞ sehingga
3 ∞
T x4 ex
C V ≈ 9 Nk
( ) ∫ ( e −1) dx
ƟD 0
x 2 (10.37)
Bagian integral tidak bergantung lagi pada T dan hasil integral adalah sebuah bilangan. Jika
kalian menggunakan program matematika,akan diperoleh hasil integral pada persamaan
(10.37) adalah
∞
x4 ex π²
∫ 2
dx= (10.38)
0 ( e x −1 ) 15
3
9 π ² Nk T
CV=
15 ƟD ( ) (10.39)
=AT³
Dengan
9 π ² Nk
A≈ (10.40)
15 Ɵ D ³
3 ƟD / T
T x4
C V ≈ 9 Nk
( )∫
ƟD 0 ( x )2
dx
3 Ɵ D /T 3 3
t T 1 ƟD
¿ 9 Nk
ƟD( )∫ 0
x ² dx=9 Nk
ƟD ( ) ( )
3 T
¿ 3 Nk (10.41)
Gambar 10.7 adalah hasil pengukuran kapasitas panas argon padat (titik-titik) beserta
kurva yang diperoleh menggunakan model Debye. Tampak bahwa ramalan Debye tentang
kebergantungan kapasitas kalor pada pangkat tiga suhu sangat sesuai dengan hasil
pengamatan.