Kelompok 1
Verdinarisma Raihan Labibah ( 4411419002 )
Nanda Devita Sari ( 4411419003 )
Krissantia Serlin Anjarlina ( 4411419005 )
Fadhila Fauzia Syahriar ( 4411419007 )
Triana Mustikasari ( 4411419010 )
Kurnia Zulianti ( 4411419011 )
Pengertian Fiksasi
Sebagian besar jaringan hewan maupun tumbuhan akan rusak jika
dipisahkan dari indukan multiselulernya dikarenakan ketidak mampuan
sel untuk mempertahankan bentuk alaminya. Maka, untuk
mempertahankan bentuk alaminya, dibutuhkan suatu proses yang
disebut dengan fiksasi (to fix) yang artinya menetapkan pada bentuk
alamiahnya, dikeraskan dan distabilkan untuk dapat mempertahankan
bentuknya selama proses pembuatan preparat.
● Macamnya jaringan/organ/obyek,
● Tebal tipisnya jaringan/organ/obyek, makin tebal obyek yang difiksasi,
makin lama waktu yang diperlukan.
● Macam fiksatif yang digunakan, satu fiksatif dengan fiksatif lainnya
mempunyai kecepatan penetrasi ke dalam jaringan yang tidak sama
Macam – macam fiksatif
● Fiksatif sederhana adalah suatu larutan yang didalamnya hanya mengandung satu
macam zatsaja. Misalnya formalin 10%, ethyl alcohol 70%, asam asetat glacial 45 %,
aseton pada berbagai konsentrasi, dan masih banyak lagi jenisnya.
● Fiksatif majemuk atau campuran adalah suatu larutan yang didalamnya mengandung
lebih dari satu macam zat kimia. Misalnya Fiksatif FAA, Bouin, Carnoy, dan
sebagainya.
Spesifikasi Fiksatif Tunggal
Ethyl Alkohol
● Larutan ini sering disebut alcohol Untuk fiksatif tunggal lebih sering pada
konsentrasi 70%
● Alkohol mudah teroksidasi menjadi aldehida kemudian menjadi acetic acid.
● Mudah bercampur dengan air.
● tidak direkomendasikan digunakan dalam suhu rendah karena dapat
melarutkan albumin dan globulin dalam plasma darah.
● dapat memfiksasi ensim alkaline phosphatase
● dapat mengendapkan protein
● pada konsentrasi tinggi dapat memfiksasi glikogen serta mengerutkan
jaringan.
Formaldehyde
● Larutan ini sering disebut dengan formalin.
● Untuk fiksatif tunggal biasanya digunakan dalam konsentrasi 4% -10 %.
● Pengerasan jaringan terjadinya akibat pengendapan protein, akan tetapi pada
konsentrasi rendah 4% -10 % tidak mengendapkan protein jaringan. Jaringan akan
terfiksasi baik, tidak mengkerut, sangat baik untuk mengawetkan nucleus. Membuat
jaringan mempunyai afinitas yang lebih baik terhadap zat warna sehingga mudah
diwarnai dengan hemaatoxylin dan zat warna sintetis.
● Formalin tidak dapat memfiksasi lemak, tetapi dapat memfiksasai karbohidrat seperti
glikogen.
Acetic acid
● Larutan ini biasanya digunakan dalam konsentrasi 0,3% -5 %.
● Sifat acetic acid dapat mengendapkan nucleoprotein, tetapi melarutkan
histon dalam nucleus, tidak memfiksasi lemak dan karbohidrat. Sehingga
dalam sitologi acetic acid mempunyai fungsi utama mengeraskan kromoson
dan mencegah pengerasan jaringan.
PICRIC ACID
Memiliki bentuk kristal, kuning, mudah menyala, dan meledak
Merupakan asam kuat, larut dalam alkohol
Berguna untuk mengendapkan protein
U/ FIKSASI KARBOHIDRAT (LRT.BOUIN)
U/ FIKSASI PROTEIN
PENETRASI LAMBAT; SANGAT MENGKERUTKAN & MENGERASKAN
JARINGAN
MENINGGALKAN EFEK KUNING PD JARINGAN PERLU WASHING YG
CUKUP LAMA DALAM ALKOHOL 70%
CHROMIC ACID
Asam kromat biasanya digunakan sebagai cairan fiksasi dengan konsentarsi 0,5-1%. Asam
kromat dapat mendenaturasi protein pada jaringan agar cairan pewarna dapat terserap
dengan baik. selain itu, asam kromat juga dapat mengeraskan struktur jaringan. Asam
kromat bagik digunakan untuk menfiksasi lemak, mitokondria, badan golgi, glikogen.
Sifat asam kromat sebagai cairan fiksasi yaitu memiliki daya penetrasi yang lambat dan
tidak mengkerutkan jaringan. Keuntungan asam kromat jaringan dapat terpulas dengan
baik
MERCURIC CHLORID
Merkuri Chlorida (HgCl2) adalah salah satu reagen yang digunakan pertama kali untuk
fiksasi jaringan. Selama fiksasi menggunakan larutan yang mengandung mercuri dapat
terbentuk pigmen merkuri. da beberapa kelemahan menggunakan larutan fiksatif yang
mengandung merkuri yaitu harganya yang lebih mahal dibandingkan larutan fiksatif
lainnya, sangat korosif, sangat toksik,
Spesifikasi Fiksatif Majemuk
FAA
● Fiksatif FAA ini merupakan fiksatif majemuk yang terdiri dari:
Formalin 4% 5 ml
Acetic Acid Glaciale 5 ml
Alkohol 50% atau 70% 90%
● Fungsi masing-masing zat penyusun FAA ini saling melengkapi satu dengan lainnya.
Karena setiap jenis zat yang digunakan mempunyai kelebihan dan
kekurangan/kejelekan. Telah diketahui bahwa formalin apabila digunakan sebagai
fiksatif tunggal dapat mengeraskan jaringan, begitu pula alcohol. Oleh sebab itu
dengan adanya asam asetat glacial yang tercampur rata dalam fiksatif majemuk
tersebut dapat mencegah/mengurangipengerasan jaringan yang diakibatkan oleh
adanya alkohol.
Bouin
● Fiksatif bouin merupakan fiksatif majemuk yang terdiri dari :
● Kelebihan fiksatif ini adalah bahwa proses fiksasi dan dehidrasi dapat dilakukan
secara bersamaan, karena di dalam larutan fiksatif sudah terdapat alcohol absolute.
Fiksatif ini dapat mengawetkan glikogen dalam jaraingan. Setelah menggunakan
fiksatif ini, jaringan dapat langsung dipindah ke alcohol absolute.
● Kekurangan fiksatif ini adalah apabila jaringan terlalu lama di dalam larutan fiksatif
ini dapat menjadi sangat keras, sehingga menjadi sukar untuk diiris. digunakan untuk
fiksasi dalam waktu lama
● Larutan zenker
● Merupakan preservasi yang baik untuk inti sel tetapi melisiskan sel darah merah
karena adanya asam asetat. Sangat baik untuk spesimen congestif dan memberikan
hasil yang bags untuk PTAH dan trichrome staining. Sayangnya dapat memproduksi
pigmen merkuri yang harus diremove sebelum pewarnaan dan juga menghasilkan
pigmen chrome jika jaringan tidak dicuci sebelum proses fixatif.
● Isi larutan :
Distilled water: 950 ml
Mercuric chloride: 50 g
Potassium dichromate: 25 g
Glacial acetic acid: 50 ml
Fixation time: 4 – 24 hours
● Larutan Helly
● Sangat direkomendasikan untuk bone marrow, extramedullary haematopoiesis
dan discus interkalatus otot jantung.
● Isi larutan :
Distilled water: 1000 ml
Potassium dichromate: 25 g
Sodium sulphate: 10 g
Mercuric chloride: 50 g
Sebelum digunakan tambahkan 40% formaldehyde: 50 ml
Fixation time: 4 – 24 hours
Fiksasi selain menggunakan
perendaman
Fiksasi dengan cara perfusi :
Memaksa larutan fiksatif masuk ke dalam jaringan
menggunakan alat. Biasanya digunakan untuk pengawetan
hewan yang baru mati atau hewan yang masih hidup tetapi
dibawah pengaruh anestesi. Fiksasi ini untuk jaringan yang
harus segera difiksasi tetapi tidak dapat diambil dengan cepat.
Contoh jaringan: Sistem saraf
Contoh alat: Canulla glass
Terima kasih