Askep Hiperbilirubinemia
Askep Hiperbilirubinemia
A. DATA BAYI
Nama bayi : By.ny.S
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal masuk RS : 22 September 2015
Tanggal pengkajian : 02 Oktober 2015
Waktu pengkajian : 08.00
Nama Ayah/Ibu : Tn.S/Ny.S.U
Pendidikan Ayah/Ibu : SD/SMP
Pekerjaan Ayah/Ibu : Wiraswasta/IRT
Usia Ayah/Ibu : 40 thn/25 thn
Alamat Rumah : Gresik
Diagnosa Medis : NP/BBLR/SMK/PNEMONIA
B. RIWAYAT ANTENATAL
- Hamil ke-3 G3P20001 35 minggu THIU+letsu+HT kronik+PEB+BSC U>35Thn
- Aktivitas selama hamil tidak pernah melakukan pekerjaan yang berat, hanya melakukan
pekerjaan rumah tangga seperti memasak,menyapu dan mencuci.
- Selama hamil ibu kontrol rutin ke dokter kandungan.
- Selama hamil ibu diberi obat obatan (vitamin,penambah darah,kalsium).
- Selama hamil ibu tidak pernah ada keluhan.
N Jenis BB
Lahir UK Penolong Tempat L/P Komplikasi
o Persalinan lahir
40
1 2000 Spontan bidan BPS L 3300 -
mgg
2 35 SC(tensi 2800
2011 SPOG RB P -
mgg tinggi)
35 RSUD
3 2015 SC SPOG P 2400 -
mgg Soetomo
C. RIWAYAT NATAL
Ibu melahirkan di OK
Usia kehamilan 35-36 minggu
Bayi lahir tanggal 22-09-2015 jam 16.45
Bayi lahir SC atas indikasi letsu+HT+PEB+BSC U >35 Thn
Bayi lahir tidak menangis,tonus otot lemah HR100 ketuban jernih bayi dibungkus
plastik,VTPaktif→bayi mulai merah menangis lemah(merintih)terpasang nasal CPAP
transport AS 1-3-5-7
ANTROPOMETRI
1. BBL : 2400 gram
2. PBL : 50 cm
3. Lingkar kepala:30 cm
4. Lingkar dada:30 cm
D. RIWAYAT POSTNATAL
Bayi dirawat di inkubator dengan suhu inkubator 33⁰ C.
Terpasang ETT ventilator dg mode SIMV BPM 40 PIP 17 PEEP 5 FiO2 30% saturasi 98%.
Bayi tampak ikterus seluruh tubuh,terpasang double fototerapi sejak tanggal 30-09-2015.
REFLEK
- Reflek moro : Ketika ada suara agak keras bayi kurang merespon/diam saja
- Reflek suckling : Belum terkaji
- Reflek grasping : Bayi dapat menggenggam tapi emah
- Reflek tonick nect : Ketika perawat membuat gerakan/suara disekitar pasien,pasien kurang
merespon
- Reflek babinsky : Jika disentuh kakinya oleh perawat,pasien akan menarik kakinya
keatas
- Reflek menelan : Belum terkaji
Tanggal 2-10-2015
- SGOT 23
- SGPT 10
- Bil.direk 1,07
- Bil.total 16,7
- Balance cairan tanggal 02-09-2015
- Intake = 437,5 ml
- Output = 327,5 ml
- BC = 437,5-(327,5+(2,4x16)
= 437,5-365,9
= +71,6 cc
G. TERAPI DOKTER
Tanggal 02-10-2015
- Fototerapi H-3
- ASI 12x5cc
- D 12,5% 225cc
- Aminosteril 112,5cc
- Nacl 3cc
- KCL7,4% 3cc
- Ca glukonas 6cc
- Lipid 20cc
- Albumin 20% 8cc
- Injeksi meropenem 3x100mg
- Injeksi amikasin 1x18mg
- p/o Phenobarbital 2x5mg
H. ANALISA DATA
NO
TANDA DAN GEJALA MASALAH
.
1. DS:- Bersihan jalan nafas tidak
DO: efektif berhubungan
Terlihat secret di mulut dan ETT dengan bayi terpasang
Bayi lemah ETT
Ronchi(+)/(+)
RR:60x/menit
Retraksi dada (+)
Terpasang ETT SIMV
BPM 35 PEEP 5 PIP 18 Fio2 40% saturasi 96%
2. DS:- PK hiperbilirubinemia
DO:
Ikterus diseluruh tubuh
Sklera ikterus
Usia gestasi 35 minggu
Usia koreksi 37 minggu
Sudah terpasang double fototerapi hari ke- 3
Hasil laboratorium tanggal 02-10-2015
Bil. Direk 1,07mg/dL
Bil.total 16,70mg/dL
Dx
Tgl. Tindakan Keperawatan Evaluasi
Keperawatan
2/10 1 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S:-
Jam 08.00 O:
- S:38,3⁰C sekret bersih
- RR:60x/menit ronchi(-)
- HR180x/menit bayi tenang
- Spo2:96% TTV
Jam 10.00 S:38,1
- S:38,1⁰C HR:180x/menit
RR:60x/menit
- HR:180x/menit Spo2:96%
- RR:60x/menit A : Masalah teratasi
- Spo2:96% P :-
2. Melakukan fisioterapi dada
3. Melakukan penghisapan lendir dari ETT
kemudian mulut dan hidung dengan teknik
aseptik(sekret kental,warna kuning)
4. Mengobservasi secret
Jam 10.00
secret bersih ,ronchi(-)
5. Melakukan pengisian camber
Jam 08.00
chamber diisi sampai batas air
6. Mengobservasi suhu humidifier
Jam 08.00
suhu humidifier 35.6
Jam 10.00
suhu humidifier 35,7
1. PENGERTIAN
Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah mencapai
suatu nilai yang mempunyai potensi untuk menimbulkan kern ikterus jika tidak segera
ditangani dengan baik.
Kadar blirubin tersebut berkisar antara 10mg/Dl pada bayi cukup bulan dan 12,5 mg/dL pada
bayi kurang bulan(ngastiyah,2005)
2. ETIOLOGI
Penyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun daapat disebabkan oleh
beberapa faktor.
Secara garis besar ikterus neonatorum dapat dibagi:
a. Produksi yang berlebihan
Hal ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya,misalnya pada hemolisis
yang meningkat pada inkompatibilitas Rh,ABO,golongan darah lain,defisiensi
G6PD,piruvat kinase,perdarahan tertutup dan sepsis.
b. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar
Gangguan ini dapat disebabkan oleh imaturitas hepar,kurangnya substrat untuk
konjugasi bilirubin,gangguan fungsi hepar akibat asidosis,hipoksia dan infeksi atau
tidak terdapatnyaenzim glukorinil transferase (sindrom crriggler-najjar),penyebab
lain adalah defisiensi protein Y dalam hepar yang berperanan penting dalam uptake
bilirubin ke sel hepar.
c. Gangguan transportasi
Bilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkat ke hepar.
Ikatan bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat misalnya
salisilat,sulfarazole.
Defisiensi albumin menyebabkan lebih banyak terdapatnya bilirubin indirek yang
bebas dalam darah yang mudah melekat ke sel otak.
d. Gangguan dalam ekskresi
Gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau diluar hepar.
Kelainan ini di luar hepar biasanya diakibatkan oleh kelainan bawaan.
Obstruksi dalam hepar biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh penyebab
lain(Hassan et al,2005)
3. KLASIFIKASI
Ikterus neonatorum dibagi menjadi ikterus fisiologis dan patologis (ngastiyah,1997)
1) Ikterus fisiologis
Ikterus fisiologis adalah ikterus yang memiliki karakteristik sebagai
berikut(hanifa,1987,ngastiyah)
Timbul pada hari ke 2 dan ke 3 dan tampak jelas pada hari ke 5 dan ke 6
Kadar bilirubin indirek setelah 2x24 jam tidak melewati 15mg/dL pada
neonatus cukup bulan dan 10mg/dL perhari pada kurang bulan
Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tak melebihi 5 mg/dL perhari
Kadar bilirubin direk kurang dari 1mg/dL
Ikterus hilang pada 10 hari pertama
Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologi tertentu.
2) Ikterus patologi
Adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah mencapai suatu nilai yang
mempunyai potensi untuk menimbulkan kern ikterus kalau tidak ditanggulangi
dengan baik atau mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologis.
Karakteristik ikterus patologis(ngastiyah,1997)sebagai berikut:
- Ikteerus terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan,ikterus menetap sesudah
bayi berumur 10 hari(pada bayi cukup bulan)dan lebih dari 14 hari pada bayi
berat lahir rendah(BBLR)
- Konsentrasi bilirubin serum melebihi 10mg/dL pada bayi kurang
bulan(BBLR) dan 12,5mg/dL pada bayi cukup bulan
- Bilirubin direk lebih dari 1mg/dL
- Peningkatan bilirubin 5mg/dL atau lebih dalam 24 jam
- Ikterus yang disertai proses hemolisis(inkompatibilitas darah,defisiensi enzim
G6PD dan sepsis).
4. PATOFISIOLOGI
ERITROSIT
HEMOGLOBIN
HEM GLOBIN
Hem oksigenase
BILIVERDIN
Biliverdin reduktase
Terjadi pada
BILIRUBIN INDIREK limpha,makofag
(tidak larut dalam air)
MELALUI HATI
hati
BILIRUBIN DIREK
DIEKSKRESI KE
KANDUNG EMPEDU
Melalui duktus
biliaris
KANDUNG EMPEDU
KE DEUDENUM
BIL.DIREK DI EKSKRESI
MELALUI FESES DAN URIN
Bilirubin adalah produk pemecahan hemoglobin yang berasal dari pengrusakan sel darah
merah/RBCs.Ketika RBCs rusak maka produknya akan masuk ke sirkulasi,dimana
hemoglobin pecah menjadi heme dan globin.Globin (protein)digunakan kembali oleh tubuh
sedangkan heme akan dirubah menjadi bilirubin unkonjugata atau berikatan dengan albumin.
Di dalam liver bilirubin berikatan dengan protein plasma dan dengan bantuan enzim
glukoronil transferase dirubah menjadi bilirubin konjugata yang akan dikeluarkan lewat
saluran empedu ke saluran intestinal.
Di intestinal dengan bantuan bacterisaluran intestinal akan dirubah menjadi urobilinogen dan
starcobilin yang akan memberi warna pada feses dan urin.
Pada BBL bilirubin direk dapat dirubah menjadi bilirubin indirek di dalam usus karena
terdapat beta-glukoranidase yang berperan penting terhadap perubahan tersebut.Bilirubin
indirek diserap lagi oleh usus kemudian masuk kembali ke hati.
5. MANIFESTASI KLINIS
Bayi baru lahir tampak kuning apabila kadar bilirubin serumnya kira-kira 6mg/dL(mansjoer
at al,2007)
Gambaran klinis ikterus fisiologis
a. Tampak pada hari ke 3,4
b. Bayi tampak sehat (normal)
c. Kadar bilirubin total<12mg/Dl
d. Menghilang paling lambat 10-14 hari
e. Tidak ada faktor resiko
f. Sebab proses fisiologis
(sarwono et al 2005)
Gambaran klinis ikterus patologis
a. Timbul pada umur<36jam
b. Cepat berkembang
c. Bisa disertai anemia
d. Menghilang lebih dari 2 minggu
e. Ada faktor resiko
f. Dasar proses patologis
(sarwono et al,2005)
6. FAKTOR RESIKO
Faktor maternal
- Ras/kelompok etnik tertentu(asia,native american,yunani)
- Komplikasi kehamilan (ABO dan Rh)
- Penggunaan infus oksitosin dalam larutan hipotonik
- ASI
Faktor perinatal
- Lahir (sepalhematom,ekimosis)
- Trauma infeksi(bakteri,virus,protozoa)
Faktor neonatus
- Prematuritas
- Faktor genetik
- Polisitemia
- Obat(streptomycin,kloramfenicol,benzyl,alkohol,sulfixoazol)
- Rendahnya asupan ASI
- Hipoglikemi
- Hipoalbuminemia.
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Visual
Salah satu cara memeriksa derajat kuning pada neonatus secara klinis,dengan penilaian
menurut kramer(1969).Caranya dengan jari telunjuk ditekankan pada tempat-tempat yang
tulangnya menonjol seperti tulang hidung,dada,lutut,dan lain-lain.
Bilirubin serum
Bilirubinometer transkutan
Golongan ibu dan bayi
Test comb pada tali pusat BBL
Hitung darah lengkap
Glukosa
Protein serum total
Pemeriksaan radiology
Ultrasonografi
Biopsi hati.
1. PENATALAKSANAAN
Tindakan umum
- Memeriksa golongan darah ibu
- Mencegah trauma lahir
- Pemberian ASI sejak dini
Tindakan khusus
- Pemberian fenobarbital :mempercepat konjugasi dan mempermudah ekskresi
- Memberi substrat untuk transportasi misalnya pemberian albumin
- Fototerapy(terapi sinar)
Cara kerja terapi sinar adalah dengan mengubah bilirubin menjadi bentuk
yang larut dalam air untuk diekskresikan melalui empedu atau urin.
Ketika mengabsorbsi cahaya terjadi reaksi fotokimia yaitu isomerisasi.
Terdapat konversi ireversibel menjadi isomer kimia lainnya bernama
lumirubin yang dengan cepat dibersihkan dengan cepat dari plasma melalui
empedu(avery dan toeusch,1984)
- Tranfusi tukar
Transfusi tukar adalah suatu tindakan pengambilan sejumlah darah pasien
yang dilanjutkan dengan pengembalian darah dari donor
Dalam jumlah yang sama yang dilakukan berulang-ulang sampai sebagian
besar darah pasien tertukar(fried,1982)
Tujuannya mencegah enselopati bbilirubin dengan cara mengeluarkan
bilirubin indirek dari sirkulasi.
KEPALA RUANGAN
Produksi Gangguan Gangguan Gangguan
meningkat transport konjugasi ekskresi
HIPERBILIRUBINEMIA
fototerapi Exchange
tranfusi Penumpukan di
otak
Terpapar
sinar Invasif
Gangguan
neuro
MK.risti
IWL injuri
meningkat
Peristaltik Kulit
meningkat kemerahan
dehidrasi