Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Yustisiabel Fakultas Hukum

Volume 2. Nomor 2 Oktober 2018 Universitas Muhammadiyah Luwuk

TINJAUAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS POKOK


TIM PENGELOLA/PELAKSANA KEGIATAN (TPK) DALAM
PENGADAAN BARANG/JASA DESA DI DESA BINOTIK
KECAMATAN MANTOH KABUPATEN BANGGAI

Yasman Sandung, Arianti A. Ogotan, Muksin


Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Luwuk
ariantiogotan@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini menitikberatkan pada pelaksanaan tugas pokok Tim


Pengelola/Pelaksana Kegiatan (TPK) dalam pengadaan barang/jasa desa di Desa
Binotik Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai serta faktor-faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok Tim Pengelola/Pelaksana Kegiatan
(TPK) dalam pengadaan barang/jasa desa. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian adalah yuridis empiris dengan menggunakan metode analisis yang
digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Pelaksanaan tugas pokok
TPK dalam pengadaan Barang/jasa di Desa Binotik Kecamatan Mantoh
Kabupaten Banggai telah dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Bupati
Banggai Nomor 40 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pengadaan Barang/jasa di
Desa. Dimana pelaksanaan pengadaan barang/jasa tersebut meliputi kegiatan
persiapan, pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan dan
pertangungjawaban hasil pekerjaan. Sedangkan dalam pelaksanaan Tugas Pokok
Tim Pengelola/Pelaksana Kegiatan (TPK) dalam Pengadaan Barang/Jasa Desa Di
Desa Binotik Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai, terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok tersebut, yaitu faktor pendukung adalah
faktor peraturan perundang-undangan dan pembinaan rutin, sedangkan faktor
penghambat adalah kurangya komunikasi.

Kata Kunci : Pengadaan Barang/Jasa Desa

ABSTRACT
This research focuses on the implementation of the basic tasks of the Team
Managers/Implementers activities (TPK) in the procurement of goods/services at
the village Binotik village sub district of Banggai Regency, Mantoh as well as the
factors that affect the implementation of the basic tasks of the team
Manager/Managing activities (TPK) in the procurement of goods/services of the
village. This research uses this type of research is empirical juridical method by
using the analysis used was qualitative, descriptive methods of analysis. The

185
implementation of the basic tasks TPK in procurement of goods/services in the
village of Binotik sub-district of Banggai Regency Mantoh have been implemented
based on the regulations of the Banggai Regent Number 40 of the year 2015 On
The procurement of goods/services in the village. Where implementation of the
procurement of goods/services include the preparation, implementation,
monitoring, reporting, submission and pertangungjawaban the results of the
work. Whereas in the implementation of the basic tasks of the Team
Managers/Implementers activities (TPK) in the procurement of goods/services in
the Village De.

Keywords : Procurement Of Goods/Services Of The Village

Latar Belakang memberikan perubahan secara

Perjalanan sejarah Indonesia signifikan dalam tata kelola

mencatat, pemerintahan desa pemerintahan desa. Desa-desa di

sebenarnya merupakan wujud konkret Indonesia akan mengalami reposisi dan

selfgoverning community pendekatan baru dalam pelaksanaan

(pemerintahan sendiri yang berbasis pembangunan dan tata kelola

masyarakat) yang dibentuk secara pemerintahannya. Pada hakikatnya UU

mandiri (Abdul Gaffar Karim, Desa memiliki visi dan rekayasa yang

2003:269). Namun, menurut Hanif memberikan kewenangan luas kepada

Nurcholis (2005:136), otonomi desa desa di bidang penyelenggaraan

bukan otonomi formal seperti yang pemerintahan desa, pelaksanaan

dimiliki pemerintah kabupaten/kota pembangunan desa, pembinaan

maupun provinsi, tapi berdasarkan kemasyarakatan desa, dan

asal-usul dan adat istiadat. Selanjutnya pemberdayaan masyarakat desa

menurut H.A.W Widjaja (2008:165) berdasarkan prakarsa masyarakat, hak

Otonomi desa merupakan otonomi asal usul, dan adat istiadat desa.

yang asli, bulat, dan utuh serta bukan Kebijakan tata kelola desa yang

pemberian dari pemerintah sehingga dimuat dalam UU Desa yang baru ini

pemerintah pusat berkewajiban dianggap sebagai kebijakan yang

menghormati otonomi asli yang diharapkan akan dapat mewujudkan

dimiliki desa. tujuan negara dalam upaya

Undang-Undang Nomor 6 tahun meningkatkan kesejahteraan

2014 tentang Desa (UU Desa), telah masyarakat desa. Beberapa kebijakan

186
tersebut, diantaranya adalah alokasi mekanisme dana transfer melalui
anggaran yang besar kepada desa yang APBD kabupaten/kota yang
dimaksudkan untuk meningkatkan dialokasikan 10% oleh pemerintah
anggaran desa dalam pembangunan, daerah untuk disalurkan ke kas desa
pelayanan, pembinaan dan secara bertahap yang dikenal dengan
pemberdayaan masyarakat desa. Alokasi Dana Desa (ADD).
Kemudian adanya pemberian Berdasarkan Peraturan Pemerintah
penghasilan tetap dan tunjangannya No.43 tahun 2014, formulasi
kepada kepala desa beserta perhitungan alokasi dana desa adalah
perangkatnya yang diharapkan dapat minimal 10% dari dana transfer pusat
meningkatkan pelayanan kepada ke daerah dikurangi Dana Alokasi
seluruh masyarakat desa. Khusus (DAK). Setiap tahun anggaran
Desentralisasi fiskal ke desa ini pemerintah pusat telah mengalokasikan
akan memberikan anggaran yang lebih sejumlah anggaran yang bersumber
besar kepada desa, dalam dari APBN untuk dialokasikan sebagai
menggunakan anggaran yang dimiliki ADD pada setiap desa yang ada di
sesuai kebijakan yang diambil untuk negara Indonesia (Moh. Ikbal Babeng,
memberikan pelayanan, pembangunan, 2018:176).
serta pemberdayaan masyarakat desa. Kebijakan alokasi anggaran yang
UU Desa juga memberi jaminan yang besar ini memiliki konsekuensi
lebih pasti bahwa setiap desa akan terhadap pengelolaannya yang
menerima dana dari pemerintah melalui seharusnya akan dilaksanakan secara
anggaran negara dan daerah yang professional, efektif, efisien, serta
jumlahnya berlipat, jauh diatas jumlah akuntabel yang didasarkan pada
yang selama ini tersedia dalam prinsip-prinsip manajemen publik yang
anggaran desa. baik agar terhindarkan dari resiko
Anggaran desa yang bersumber terjadinya penyimpangan,
dari APBN dan mengalir ke kas desa penyelewengan dan korupsi.
terbagi kedalam 2 (dua) mekanisme Pengelolaan keuangan desa pada
penyaluran, yakni dana transfer ke dasarnya mengikuti pola pengelolaan
daerah (on top) secara bertahap yang keuangan daerah dimana Kepala Desa
dikenal dengan Dana Desa dan merupakan pemegang kekuasaan

187
pengelolaan keuangan desa. barang/jasa untuk keperluan di desa.
Pendapatan, belanja dan pembiayaan Pengadaan barang dan jasa desa adalah
desa harus ditetapkan dalam Anggaran kegiatan untuk memperoleh
Pendapatan dan Belanja Desa (APB barang/jasa oleh Pemerintah Desa, baik
Desa) yang ditetapkan dalam peraturan dilakukan dengan cara swakelola
desa oleh Kepala Desa bersama Badan maupun melalui penyedia barang dan
Permusyawaratan Desa (BPD). jasa. Penyedia barang dan jasa adalah
Keuangan desa diantaranya badan usaha atau perorangan yang
dipergunakan untuk mendukung menyediakan barang maupun jasa.
kewenangan yang dimiliki oleh desa, sedangkan swakelola adalah kegiatan
yaitu kewenangan yang ditugaskan pengadaan barang dan jasa dimana
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah pekerjaannya direncanakan, dikerjakan
Provinsi, atau Pemerintah Daerah dan/atau diawasi sendiri oleh tim
Kabupaten/Kota. Kewenangan tersebut pengelola kegiatan.
meliputi penyelenggaraan Berdasarkan Peraturan Kepala
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Pembangunan Desa, pembinaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
kemasyarakatan Desa, dan Nomor 13 Tahun 2013 mengenai
pemberdayaan masyarakat Desa. Pedoman Tata Cara Pengadaan
Berdasarkan APBDesa kemudian Barang/Jasa di Desa, bahwa pengadaan
dimulailah tahap pelaksanaan. Kegiatan barang dan jasa di desa yang
pokok pada tahap ini mencakup pembiayaannya bersumber dari
penyusunan RAB, pengajuan Surat APBDes tidak mengikuti aturan dalam
Permintaan Pembayaran (SPP), dan Perpres 54 tahun 2010 Tentang
selanjutnya pelaksanaan kegiatan di Pengadaan Barang dan Jasa
lapangan. Pelaksanaan dalam Pemerintah. Setiap daerah dapat
Pengelolaan Keuangan Desa membuat dan menetapkan aturan
merupakan rangkaian kegiatan untuk tersendiri sesuai dengan kondisi sosial
melaksanakan rencana dan anggaran budaya setempat asalkan masih
yang telah ditetapkan dalam APBDesa. memenuhi prinsip serta etika
Pelaksanaan dalam pengelolaan pengadaan barang/jasa.
keuangan desa meliputi pengadaan

188
Berdasarkan Peraturan Bupati Pengelola/Pelaksana Kegiatan (TPK),
Banggai Nomor 40 Tahun 2015 baik pengadaan secara swakelola
Tentang Tata cara Pengadaan maupun melalu penyedia barang/jasa.
Barang/Jasa Desa Di Kabupaten Sehingga penelitian ini dilakukan
Banggai pada Pasal 4 Ayat 1 huruf (a) untuk mengetahui dan menganalisis
bahwa Pengadaan barang/jasa di Desa pelaksanaan pengadaaan barang/jasa
pada prinsipnya dilakukan dengan cara oleh TPK.
swakelola oleh Pemerintah Desa Metode Penelitian
dengan melibatkan seluruh masyarakat Penelitian ini merupakan penelitian
Desa dengan semangat gotong royong, empiris, yaitu jenis penelitian dengan
memanfaatkan kearifan lokal, serta mengkaji bahan hukum yang
memaksimalkan penggunaan bersumber dari peraturan perundang-
material/bahan dari wilayah setempat, undangan sebagai suatu pristiwa
untuk memperluas kesempatan kerja hukum, khususnya berkaitan dengan
dan pemberdayaan masyarakat masalah yang diteliti serta melihat
setempat. fakta-fakta yang terjadi di lapangan.
Pemerintahan Desa dalam Adapun teknik dalam mengumpulkan
pelaksanaan pengadaan barang/jasa data yang penulis lakukan adalah
yang dibiayai dari APBDesa dokumentasi, dan wawancara
membentuk tim pengelola/pelaksana mendalam kepada Kepala Desa,
kegiatan (TPK). TPK dalam Sekretaris Desa, aparat desa, tim TPK
melaksanakan pengadaan barang dan dan tokoh masyarakat di Desa Binotik
jasa desa meliputi kegiatan mulai dari Kecamatan Mantoh Kabupaten
persiapan, pelaksanaan, pengawasan, Banggai. Dalam penelitian ini metode
penyerahan, pelaporan dan analisis yang digunakan adalah metode
pertanggungjawaban hasil pekerjaan. analisis deskriptif kualitatif.
Desa Binotik merupakan salah Hasil dan Pembahasan
satu desa yang berada diwilayah A. Pelaksanaan Tugas Pokok Tim
Kecamatan Mantoh Kabupaten Pengelola/Pelaksana Kegiatan
Banggai untuk pengelolaan keuangan (TPK) dalam Pengadaan
desa dalam hal pengadaan barang/jasa Barang/Jasa Desa Di Desa Binotik
telah membentuk Tim

189
Kecamatan Mantoh Kabupaten Pemerintah Desa, baik dilakukan
Banggai dengan cara swakelola maupun melalui
Pada umumnya menurut Penyedia Barang/Jasa. Ketentuan
Amirudin (Muhammad Rezza terkait dengan pengadaan barang/jasa
Kurniawan, Pujiyono, 2018:119) di Desa telah diatur dalam Peraturan
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
dapat dikelompokan berdasarkan tahap Barang/Jasa Pemerintah Nomor 22
kegiatannya. Tahap kegiatan Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
pengadaan barang dan jasa Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
dikelompokan dalam 4 (empat) tahap Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yaitu: Nomor 13 Tahun 2013 tentang
1. Tahap persiapan. Pada tahap ini Pedoman Tata Cara Pengadaan
kegiatannya meliputi : (a). Barang/Jasa di Desa.
Perencanaan Pengadaan barang dan Berdasarkan Pasal 7A Peraturan
Jasa; (b). Pembentukan Panitia Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Pengadaan barang dan Jasa; Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
(c).Penetapan Sistem Pengadaan Nomor 22 Tahun 2015 : menjelaskan
Barang dan Jasa; (d). Penyusunan bahwa Bagi Bupati/walikota yang
jadwal pengadaan barang dan jasa; belum menetapkan Peraturan
(e).Penyusunan Harga Perkiraan Bupati/walikota Tentang Pengadaan
Sendiri (HPS); dan (f).Penyusunan barang/jasa, pelaksanaan Pengadaan
Dokumen Pengadaan barang dan barang/jasa didesa yang
jasa. pembiayaannya bersumber dari
2. Tahap proses pengadaan. Pada tahap Anggaran Pendapatan Dan Belanja
ini kegiatan meliputi : (a) Pemilihan Desa berpedoman pada peraturan
penyedia barang dan jasa; dan (b) kepala ini, atau praktek yang berlaku di
Penetapan penyedia barang dan jasa desa sepanjang tidak bertentangan
3. Tahap penyusunan kontrak. denga tata nilai pengadaan
4. Tahap pelaksanaan kontrak sebagaimana yang tercantum dalam
Pengadaan Barang dan Jasa di lampiran peraturan kepala ini.
Desa adalah kegiatan untuk Dalam pelaksanaan pengadaan
memperoleh barang dan jasa oleh barang/jasa di Desa Binotik Kecamatan

190
Mantoh Kabupaten Banggai mengacu pekerjaan, hal ini sesuai dengan Pasal 7
pada pada Peraturan Bupati Banggai ayat (1) Peraturan Bupati Banggai
Nomor 40 Tahun 2015 Tentang Tata Nomor 40 Tahun 2015, yaitu
Cara Pengadaan Barang/jasa di Desa, “Pelaksanaan swakelola oleh TPK
hal ini tentunya mendasari pada meliputi kegiatan persiapan,
ketentuan Pasal 7A Peraturan Kepala pelaksanaan, pengawasan, penyerahan,
LKPP Nomor 22 Tahun 2015. pelaporan dan pertanggungjawaban
Pada prinsipnya pengadaan hasil pekerjaan”.
barang/jasa dilakukan secara swakelola Adapun pelaksanaan tugas pokok
dengan memaksimalkan penggunaan TPK dalam pengadaan Barang/jasa di
material/bahan dari wilayah setempat, Desa Binotik Kecamatan Mantoh
dilaksanakan secara gotong-royong Kabupaten Banggai melalui tahapan
dengan melibatkan partisipasi tahapan sebagai berikut :
masyarakat setempat untuk 1. Persiapan
memperluas kesempatan kerja dan Setelah APB Desa ditetapkan
pemberdayaan masyarakat setempat. dalam bentuk Peraturan Desa,
Dalam pengadan barang/jasa program dan kegiatan sebagaimana
secara umum memerlukan ULP/Pejabat yang telah direncanakan baru dapat
pengadaan, maka setiap desa wajib dilaksanakan. Namun sebelum
membentuk Tim Pengelola/Pelaksana pelaksanaan pengadaan barang/jasa,
Kegiatan (TPK) melalui surat Kepala Desa harus menetapkan
keputusan Kepala Desa. Tim harga barang/jasa tersebut dengan
Pengelola/Pelaksana Kegiatan (TPK) melaksanakan survey harga
terdiri atas unsur pemerintah desa dan barang/jasa terlebih dahulu. Setelah
unsur lembaga kemasyarakatan desa mendapatkan harga barang/jasa di
untuk melaksanakan pengadaan Toko, maka selanjutnya Kepala
barang/jasa. TPK inilah yang akan Desa menetapkan harga satuan
melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa di Desa dengan melihat
barang/jasa melalui swakelola, yang harga yang terendah kemudian
meliputi kegiatan persiapan, ditambahkan dengan pajak belanja
pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, barang/jasa, ongkos kirim dan
pelaporan dan pertangungjawaban hasil transportasi, untuk ditetapkan

191
dengan Surat Keputusan Kepala dilaksanakan harus diverifikasi
Desa yang akan menjadi pedoman terlebih dahulu oleh Sekretaris Desa
bagi TPK dalam penyusunan harga dan disahkan oleh Kepala Desa.
satuan barang/jasa didalam Berdasarkan Rencana
penjabaran APBDes setiap tahun Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan
anggaran. yang telah disetujui oleh kepala
Berdasarkan penjabaran desa, Tim Pengelola/Pelaksana
APBDesa, maka TPK melaksanakan Kegiatan melakukan proses kegiatan
tahapan persiapan pengadaan sesuai RAB tersebut misalnya
barang/jasa dengan menyusun berupa pengadaan barang/jasa yang
dokumen meliputi : dilakukan melalui swakelola
a. Jadwal pelaksanaan pekerjaan; dan/atau melalui penyedia
b. Rencana penggunaan tenaga barang/jasa.
kerja, kebutuhan bahan dan 2. Pelaksanaan
peralatan; Penetapan pelaksanaan
c. Gambar rencana kerja untuk pengadaan Barang dan Jasa Desa
pekerjaan konstruksi; prinsipnya dilaksanakan secara
d. Spesifikasi teknis apabila swakelola oleh masyarakat, namun
diperlukan; dan tidak serta merta dilaksanakan
e. Perkiraan biaya (Rencana secara swakelola, ada beberapa
Anggaran Biaya/RAB). syarat yang harus dipenuhi oleh
Langkah awal yang harus desa, yaitu:
dilakukan oleh TPK setelah APB a. Memaksimalkan penggunaaan
Desa ditetapkan adalah mengajukan material/bahan dari wilayah
pendanaan untuk melaksanakan setempat.
kegiatan. Hasil penelitian di Desa b. Dilaksanakan secara gotong
Binotik Kecamatan Mantoh royong dengan melibatkan
Kabupaten Banggai bahwa untuk partisipasi masyarakat setempat
pengajuan pendanaan kegiatan harus c. Untuk memperluas kesempatan
menyediakan dokumen antara lain kerja
Rencana Anggaran Biaya. Rencana d. Untuk pemberdayaan masyarakat
Anggaran Biaya sebelum setempat

192
Untuk pekerjaan yang tidak Pengadaan Barang/jasa di Desa,
mampu ditangani secara swakelola antara lain sebagai berikut:
oleh desa maupun membutuhkan a. Pengadaan barang/jasa dengan
barang/jasa untuk mendukung nilai sampai dengan Rp
swakelola yang dilaksanakan 50.000.000,00.
masyarakat, misalnya pembelian Pengadaan barang/jasa yang
material pada swakelola bernilai sampai dengan
pembangunan jalan desa atau sewa Rp50.000.000,00 (Lima Puluh
peralatan untuk swakelola Juta Rupiah) dilakukan
pembangunan balai desa, pengadaan pembelian langsung oleh TPK
barang/jasa dapat dilaksanakan desa kepada satu penyedia tanpa
melalui penyedia barang/jasa, hal ini permintaan penawaran dan tanpa
sesuai dengan ketentuan Pasal 9 penawaran tertulis dari penyedia
Peraturan Bupati Banggai Nomor 40 serta ditindaklanjuti dengan
Tahun 2015. negosiasi (tawar-menawar) dan
Dalam rangka pelaksanaan akhirnya mendapatkan bukti
barang/jasa di desa Binotik transaksi untuk dan atas nama
Kecamatan Mantoh Kabupaten TPK. Bukti transaksi cukup
Banggai mengacu pada peraturan menggunakan nota, faktur
bupati tentang pengadaan pembelian, atau kuitansi.
barang/jasa. Pengadaan barang/jasa b. Pengadaan barang/jasa dengan
melalui swakelola dilakukan oleh nilai diatas Rp 50.000.000,00
TPK. Khusus untuk konstruksi, sampai dengan Rp
maka dipilih salah satu anggota TPK 200.000.000,00.
sebagai penanggung jawab teknis Pengadaan barang/jasa yang
pelaksanaan pekerjaan yang bernilai di atas Rp50.000.000,00
dianggap mampu dan mengetahui (lima puluh juta rupiah) sampai
teknis pekerjaan. Untuk pengadaan dengan Rp200.000.000,00 (dua
barang/jasa melalui penyedia, ratus juta rupiah) dilakukan oleh
tentunya mengacu pada ketentuan TPK melalui pembelian langsung
Peraturan Bupati Banggai Nomor 40 kepada satu penyedia dengan
Tahun 2015 Tentang Tata Cara cara mengirimkan permintaan

193
penawaran dan kemudian teknis tersebut. Namun jika
penyedia memasukkan hanya satu yang memenuhi
penawaran tertulis yang dilampiri spesifikasi teknis, dilanjutkan
dengan daftar barang/jasa dan dengan tawar menawar kepada
harga. TPK kemudian melakukan penyedia yang memenuhi
tawar menawar untuk spesifikasi teknis tersebut. Akan
mendapatkan harga yang lebih tetapi, jika keduanya tidak
murah. Setelah terjadi memenuhi spesifikasi teknis,
kesepakatan (kedua belah pihak maka proses akan diulang dari
setuju), penyedia menyiapkan awal. Hasil negosiasi dituangkan
dan memberikan bukti transaksi dalam bentuk surat perjanjian.
dengan menggunakan nota, Dalam pelaksanaan pengadaan
faktur pembelian, atau kuitansi barang/jasa di desa tidak mengenal
untuk dan atas nama TPK. Harga Perkiraan Sendiri (HPS), oleh
c. Pengadaan barang/jasa dengan karena itu dalam penyusunan
nilai diatas Rp 200.000.000,00. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Pengadaan barang/jasa yang sudah harus berdasarkan data harga
bernilai di atas Rp200.000.000,00 pasar setempat atau harga pasar
(Dua Ratus Juta Rupiah) terdekat dari desa tersebut, sehingga
dilakukan oleh TPK dengan prinsip efisien dan efektif dari
mengundang/mengirimkan pengadaan barang/jasa dapat
permintaan penawaran kepada tercapai.
dua penyedia barang/jasa dan Berdasarkan uraian diatas
kemudian penyedia memasukkan bahwa pelaksanaan pengadaan
penawaran tertulis yang dilampiri barang/jasa di Desa Binotik
daftar barang/jasa, spesifikasi dan Kecamatan Mantoh Kabupaten
harga. TPK kemudian melakukan Banggai telah dilaksanakan sesuai
penilaian terhadap pemenuhan dengan Peraturan Bupati Banggai
spesifikasi dan dilanjutkan Nomor 40 Tahun 2015 Tentang Tata
dengan tawar menawar secara Cara Pengadaan Barang/jasa di
bersamaan kepada dua penyedia Desa, hal ini juga berdasarkan hasil
yang memenuhi persyaratan penelitian bahwa pengadaan

194
barang/jasa oleh TPK tidak dengan papan informasi
bermasalah. pelaksanaan kegiatan.
3. Pengawasan (3) Bupati melakukan pembinaan
Pengawasan Pelaksanaan dan pengawasan pengadaan
pengadaan barang/jasa diawasi oleh barang/jasa di desa.
masyarakat setempat Pengawasan (4) Pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan pengadaan barang/ jasa oleh Bupati sebagaimana
oleh Bupati dilaksanakan oleh dimaksud pada ayat (2)
Camat Dalam kondisi tertentu didelegasikan kepada Camat.
pengawasan dapat dilakukan oleh Untuk mempermudah
Inspektorat Kabupaten atas perintah masyarakat atau pihak pemerintah
Bupati. untuk mengawasi pelaksanaan
Berdasarkan ketentuan Pasal kegiatan maka dibuat papan
15 Peraturan Bupati Banggai Nomor informasi tentang bentuk dan
40 Tahun 2015 Tentang Tata Cara besaran anggaran kegiatan
Pengadaan Barang/jasa di Desa, pembangunan jalan usaha desa
menyebutkan bahwa : tersebut. Sehingganya pelaksanaan
(1) Pemerintah Daerah, Camat dan pengadaan barang/jasa oleh TPK di
Kepala Desa bersama dengan Desa Binotik Kecamatan Mantoh
Pendamping Profesional Kabupaten Banggai sudah
(Tenaga Ahli, Pendamping dilaksanakan sesuai dengan
Desa dan Pendamping Lokal Peraturan Bupati Banggai Nomor 40
Desa) serta masyarakat Tahun 2015 Tentang Tata Cara
melakukan pengawasan Pengadaan Barang/jasa di Desa.
terhadap pelaksanaan 4. Penyerahan
pengadaan barang/jasa. Pembayaran atas pelaksanaan
(2) Untuk mempermudah pengadaan barang/jasa secara
pelaksanaan pengawasan yang Swakelola dan/atau melalui
dilakukan oleh masyarakat, penyedia barang/jasa dilakukan
maka setiap pelaksanaan dengan ketentuan sebagai berikut :
pekerjaan fisik (kantor desa, 1. Setiap pengeluaran belanja atas
jalan desa, rioll dll) disertai beban APBDesa harus di dukung

195
dengan bukti yang lengkap dan pekerjaan telah tercapai, TPK
sah. menyerahkan Dokumen hasil
2. Bukti harus mendapat pengadaan barang/jasa kepada
pengesahan oleh Sekretaris Desa Kepala Desa dengan Berita Acara
untuk keabsahan penggunaan Serah Terima Hasil Pekerjaan pada
bukti yang dimaksud. kegiatan Musyawarah Desa Serah
Sebagaimana tercantum dalam Terima (Pasal 17 Ayat (2) Peraturan
Pasal 24 ayat 3 Permendagri 113 Bupati Banggai Nomor 40 Tahun
Tahun 2014, semua penerimaan dan 2015).
pengeluaran desa harus didukung Di Desa Binotik Kecamatan
oleh bukti yang lengkap dan sah. Mantoh Kabupaten Banggai apabila
Bukti transaksi adalah dokumen pelaksanaan kegiatan pengadaan
pendukung yang berisi data barang/jasa telah selesai dilaksakan
transaksi yang dibuat setelah oleh Tim Pengelola/Pelaksana
melakukan transaksi untuk Kegiatan (TPK), maka dilakukan
kebutuhan pencatatan keuangan. Di penyerahan dengan membuat berita
dalam suatu bukti transaksi minimal acara serah terima hasil kegiatan
memuat data: pihak yang kepada Kepala Desa.
mengeluarkan atau yang membuat. 5. Pelaporan dan
Bukti transaksi yang baik adalah di Pertangungjawaban Hasil
dalamnya tertulis pihak secara Kegiatan
jabatan yang membuat, yang Setelah proses
memverifikasi, yang menyetujui dan persetujuan/pengesahan belanja
yang menerima. Contoh Bukti dilakukan oleh kepala desa melalui
Transaksi diantaranya berupa dokumen SPP maka sebagai langkah
Kuitansi, Faktur, Surat Perjanjian, selanjutnya pelaksana kegiatan
Surat Penerimaan Barang, Nota membuat laporan kegiatan. Laporan
Kontan (Nota), Nota Debet, Nota kegiatan ini dilakukan terhadap
Kredit dan Memo Internal. kegiatan-kegiatan yang telah selesai
Setelah pelaksanaan dilaksanakan yang menggambarkan
pengadaan barang/jasa selesai 100% realisasi fisik dan keuangan serta
(seratus persen) dan sasaran akhir output yang ada.

196
TPK membuat laporan Kabupaten Banggai telah
kegiatan menyangkut hasil kegiatan dilaksanakan sesuai dengan
beserta biaya yang telah Peraturan Bupati Banggai Nomor 40
dikeluarkan, serta melampirkan Tahun 2015 Tentang Tata Cara
Berita Acara Serah Terima Barang Pengadaan Barang/jasa di Desa.
dari penyedia/pihak ketiga kepada B. Faktor-faktor yang
pelaksana kegiatan/kepala desa. mempengaruhi Pelaksanaan
Tugas Pokok Tim
Berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat
Pengelola/Pelaksana Kegiatan
(1) Peraturan Bupati Banggai (TPK) dalam Pengadaan
Nomor 40 Tahun 2015 berbunyi Barang/Jasa Desa Di Desa Binotik
Kecamatan Mantoh Kabupaten
“Kemajuan pelaksanaan Pengadaan
Banggai
Barang/Jasa dilaporkan oleh TPK Tidak selalu kehendak hukum
kepada Kepala Desa”. Adapun selalu sesuai dengan yang
bentuk Pertanggungjawaban TPK dikehendaki oleh hukum, maka
kepada Kepala Desa adalah : dalam kehidupan nyata dalam
1. TPK wajib masyarakat kadang-kadang berbeda
mempertanggungjawabkan dengan yang dikehendaki oleh
realisasi keuangan dan realisasi hukum. Tetapi satu hal yang harus
fisik pekerjaan yang menjadi diingat bahwa keyataan yang hidup
kewajibannya. dalam masyarakat sebagai dasar
2. TPK wajib membuat sosiologis harus termasuk pula
pertangungjawaban hasil kecenderungan dan harapan-harapan
pekerjaan/kegiatan kepada masyarakat. Tanpa memasukkan
Kepala Desa. faktor-faktor kecenderungan dan
3. TPK menyerahkan hasil harapan masyarakat maka peraturan
Pengadaan Barang/Jasa kepada perundangan-undangan hanya
Kepala Desa dengan Berita Acara sekedar merekam keadaan seketika.
Serah Terima Hasil Pekerjaan. Dalam pelaksanaan Tugas
Pelaporan dan Pokok Tim Pengelola/Pelaksana
pertanggungjawaban hasil kegiatan Kegiatan (TPK) dalam Pengadaan
oleh TPK kepada Kepala Desa di Barang/Jasa Desa Di Desa Binotik
Desa Binotik Kecamatan Mantoh Kecamatan Mantoh Kabupaten

197
Banggai, terdapat faktor-faktor yang Peraturan Bupati Banggai Nomor 40
mempengaruhi pelaksanaan tugas Tahun 2015 Tentang Tata Cara
pokok tersebut baik faktor Pengadaan Barang/jasa di Desa
pendukung maupun faktor disusun secara sederhana dan tidak
penghambat. Adapun faktor rumit sehingga ketentuan dalam
pendukung maupun faktor peraturan tersebut mudah dipahami
penghambat diuraikan berikut ini : dan dilaksanakan oleh TPK serta
1. Faktor Pendukung dapat pahami oleh mayarakat secara
Faktor pendukung yang umum. Dengan melakukan
dimaksud disini adalah faktor yang penelaahan secara logis, rumusan
sifatnya positif dan dapat yang ada dalam peraturan –
mendorong pelaksanaan tugas peraturan tersebut dapat
pokok Tim Pengelola/Pelaksana memberikan gambaran makna dan
Kegiatan (TPK) dalam Pengadaan tujuannya, sehingga
Barang/Jasa Desa Di Desa Binotik implementasinya juga dapat
Kecamatan Mantoh Kabupaten dijalankan.
Banggai. Faktor pendukung b. Pembinan rutin
pelaksanaan tugas TPK dalam Pembinaan dapat diartikan
pengadaan barang/jasa adalah faktor sebagai usaha untuk memberi
peraturan dan adanya pembinaan pengarahan dan bimbingan guna
rutin. mencapai suatu tujuan tertentu.
a. Faktor Peraturan Perundang- Pembinaan merupakan hal umum
undangan yang digunakan untuk
Peraturan Kepala Lembaga meningkatkan pengetahuan, sikap,
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa kecakapan dibidang pendidikan,
Pemerintah (LKPP) Nomor 22 ekonomi, sosial, kemasyarakatan
Tahun 2015 Tentang Perubahan dan lainnya. Pembinaan
Atas Peraturan Kepala Lembaga menekankan pada pendekatan
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa praktis, pengembangan sikap,
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 kemampuan dan kecakapan.
tentang Pedoman Tata Cara Dalam rangka pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa di Desa dan tugas pokok TPK dalam pengadaan

198
barang/jasa di desa Binotik penelitian adalah Kurangnya
Kecamatan Mantoh Kabupaten Komunikasi.
Banggai setiap tahunnya Kurangnya komunikasi yang
dilaksanakan pembinaan terhadap dimaksud dalam penelitian ini
para Tim Pengelola/Pelaksana adalah untuk melaksanakan tugas
Kegiatan (TPK). Setelah dibentuk pokok Tim Pengelola/Pelaksana
TPK untuk pelaksanaan kegiatan, Kegiatan (TPK) dalam pengadaan
setiap tahunnya dilaksanakan barang/jasa di desa Binotik
bimbingan teknis yang dilakukan Kecamatan Mantoh Kabupaten
oleh Pendamping Desa. Sehingga Banggai adalah kurangnya
dapat disimpulkan bahwa komunikasi antara TPK dan Kepala
pelaksanaan pembinaan yang rutin Desa. Berdasarkan hasil penelitian
setiap tahun dilaksanakan oleh bahwa walaupun komunikasi antara
Pendamping Desa kepada TPK TPK dengan Kepala Desa kurang
menjadi faktor yang mendukung terjadi sehingga menjadi salah satu
pelaksanaan tugas pokok TPK faktor penghambat, akan tetapi
dalam pengadaan barang/jasa di tugas-tugas TPK tetap berjalan
desa Binotik Kecamatan Mantoh sesuai peraturan perundang-
Kabupaten Banggai. undangan yang berlaku karena
2. Faktor Penghambat dalam pelaksanaanya TPK juga
Faktor penghambat yang melakukan komunikasi dengan
dimaksud adalah faktor yang Pendamping desa, Sekretaris desa
sifatnya negatif dan dapat dan aparat desa lainnya.
menghambat pelaksanaan tugas Kesimpulan
pokok Tim Pengelola/Pelaksana Pelaksanaan tugas pokok TPK
Kegiatan (TPK) dalam Pengadaan dalam pengadaan Barang/jasa di Desa
Barang/Jasa Desa Di Desa Binotik Binotik Kecamatan Mantoh Kabupaten
Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai telah dilaksanakan
Banggai. Adapun yang menjadi berdasarkan pada Peraturan Bupati
faktor penghambat pelaksanaan Banggai Nomor 40 Tahun 2015
tugas pokok TPK dalam pengadaan Tentang Tata Cara Pengadaan
barang/jasa berdasarkan hasil Barang/jasa di Desa. Dimana

199
pelaksanaan pengadaan barang/jasa HAW. Widjaya, 2008. Otonomi Desa:
tersebut meliputi kegiatan persiapan, Merupakan Otonomi yang
Asli, Bulat dan Utuh.
pelaksanaan, pengawasan, penyerahan,
Rajawali Pers, Jakarta
pelaporan dan pertangungjawaban hasil
Moh. Ikbal Babeng, 2018,
pekerjaan. Adapun dalam pelaksanaan EFEKTIVITAS PEMERINTAH
Tugas Pokok Tim Pengelola/Pelaksana DESA DALAM PENGGUNAAN
ALOKASI DANA DESA DI
Kegiatan (TPK) dalam Pengadaan KECAMATAN BALANTAK
Barang/Jasa Desa Di Desa Binotik KABUPATEN BANGGAI, Jurnal
IUS Vol. VI No. 1 April 2018.
Kecamatan Mantoh Kabupaten
Banggai, terdapat faktor-faktor yang Muhammad Rezza Kurniawan,
Pujiyono, 2018, MODUS
mempengaruhi pelaksanaan tugas OPERANDI KORUPSI
pokok tersebut, dimana faktor PENGADAAN BARANG DAN
JASA PEMERINTAH OLEH
pendukung yaitu faktor peraturan PNS, Jurnal Law Reform
perundang-undangan dan pembinaan Volume 14, Nomor 1, Tahun
2018
rutin, sedangkan faktor penghambat
adalah kurangya komunikasi. Sumber Perundang – undangan :

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014


DAFTAR PUSTAKA Tentang Desa

Abdul Gaffar Karim. 2003. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun


Kompleksitas Persoalan 2014 tentang Peraturan
Otonomi Daerah Di
Pelaksanaan Undang-
Indonesia, Pustaka
PelajarYogyakarta. Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa
Badan Pengawasan Keuangan dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Pembangungan, 2015,
Nomor 37 Tahun 2007
Petunjuk Pelaksanaan
Tentang Pengelolaan
Bimbingan & Konsultasi
Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan
Desa, Deputi Bidang Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa
Penyelenggaraan Keuangan Pemerintah Nomor 22
Daerah, Jakarta. Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan
Hanif Nurcholis, 2005, Teori dan
Kepala Lembaga Kebijakan
Praktek Pemerintahan dan
Pengadaan Barang/Jasa
Otonomi Daerah, Grasindo,
Pemerintah Nomor 13
Jakarta

200
Tahun 2013 tentang
Pedoman Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di
Desa

Peraturan Bupati Banggai Nomor 5


Tahun 2015 Tentang
Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa Di
Kabupaten Banggai

Peraturan Bupati Banggai Nomor 3


Tahun 2016 Tentang
Perubahan Atas Peraturan
Bupati Banggai Nomor 5
Tahun 2015 Tentang
Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa Di
Kabupaten Banggai

Peraturan Bupati Banggai Nomor 40


Tahun 2015 Tentang Tata
cara Pengadaan Barang/Jasa
Desa Di Kabupaten Banggai

201

Anda mungkin juga menyukai