Anda di halaman 1dari 14

Dian Widya Putri, dkk.

Vol
MediaTor, Perilaku Bermedia
10 (1), Digital
Juni 2017, dalam Pelaksanaan Tridharma...
11-24

Perilaku Bermedia Digital dalam Pelaksanaan Tridarma


Perguruan Tinggi di Kalangan Dosen Unisba
1
Dian Widya Putri,2Stephani Raihana Hamdan, 3Yulianti

Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116
1,3

2
Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116
E-mail: 1dianwidyaputrisy@gmail.com, 2stephanie.raihana@gmail.com, 3rasa.juli@gmail.com

Abstrak: Perkembangan teknologi informasi berdampak pada perkembangan media Massa sebagai
saluran komunikasi melalui media baru seperti media digital dan media konvergensi. Dari sekian
jenis media massa, di antaranya digunakan sebagai media pembelajaran atau yang disebut teks
pedagogik atau teks akademik.Teks akademik saat ini hadir dalam bentuk media digital dan media
konvergensi, seperti e-book dan e-journal. Dalam memenuhi tiga unsur tridarma, dosen dituntut
untuk dapat beradaptasi dengan teknologi informasi dalam bentuk media baru tersebut, mulai
dari penyediaan sumber bahan ajar sampai pada sumber data dan pengunggahan karya ilmiah.
Dalam hal ini dosen berperan sebagai penerima dan penyedia konten. Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran mengenai perilaku bermedia digital dalam melaksanakan tridarma
perguruan tinggi di kalangan dosen Unisba, terutama adaptasi dan upaya penggunaannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku serta belum menyeluruhnya
penggunaan media digital dalam memenuhi tridarma perguruan tinggi pada dosen Unisba. Selain
terlihat adanya tren menggunakan media digital pada perkuliahan, mencari referensi ilmiah dan
publikasi hasil penelitian serta PKM. Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan perilaku pada
dosen pria dengan wanita dalam penggunaan media digital.

Kata kunci: media digital, konvergensi media, tridarma perguruan tinggi

Abstract: The development of information technology has an impact on mass media development
as communication channel through new media such as digital media and convergence media.
Some of them are used as learning resource called pedagogic text or academic text. This
academic text is now present in the form of digital media and media convergence such as
ebook and e-journal. Meanwhile in order to fulfilling the three elements (tridharma) in higher
education, lecturer is required to be able to adapt to the latest information technology in
the form of new media. The ability required are the provision of teaching materials source,
access the data source and upload the scientific works. It is also one of the prerequisites for
the promotion of academic positions for lecturer in university. In this case, lecturers act as
both recipient and content provider. This study aimed to give an overview of digital bermedia
behavior in the implementation of tridharma among lecturers of unisba especially adaptation
and effort of its use. Result of the research showed that there are differences of behaviors and
the usages of digital media in fulfilling tridharma in Unisba lecturer, besides that it also showed
the trend of using digital media among the lectures such as looking for scientific reference and
publication of research result and Community Service. The results also showed differences in
behavior of male and female lecturers in using digital media.

Keywords: digital media, convergence media, three elements of higher education

11
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 11-24

PENDAHULUAN adalah komunikasi massa melalui inovasi-


Pendidikan merupakan inovasi yang dihadirkan melalui media
aspek yang sangat penting dalam massa. Tidak saja memberikan banyak
keberlangsungan dan masa depan suatu kemudahan, namun kehadiran teknologi
bangsa. Perkembangan suatu bangsa sebagai support system media massa telah
tidak terlepas pada bagaimana bangsa melahirkan cara baru bagi manusia dalam
tersebut mengelola dan mengembangkan melaksanakan aktivitas- aktivitas dalam
dunia pendidikannya. Tenaga pendidik berbagai bidang yang digelutinya.
sebagai garda terdepan dunia pendidikan Dalam konteks keterkaitan antara
mempunyai peranan sangat penting dunia pendidikan dan media massa,
dalam memajukan dunia pendidikan. Di teknologi telah menjembatani perubahan
tangan para pendidik inilah nantinya lahir yang cukup signifikan. Di antara sembilan
generasi penerus yang dapat mengambil jenis media massa dua di antaranya
alih tongkat estafet pembangunan bangsa. digunakan sebagai media pembelajaran
Untuk itu, tenaga pendidik hendaknya yang disebut sebagai teks pedagogik
mempunyai tidak saja ilmu pengetahuan atau teks akademik. Dunia pendidikan
dan keterampilan, namun juga dituntut menggunakan teks-teks akademik
dapat mengikuti kemajuan zaman, sebagai sumber ilmu pengetahuan yang
terutama dalam era teknologi informasi diperlukan insan pendidikan dalam
dan komunikasi. Kemajuan tersebut mempelajari ilmu dan mengembangkan
kian berkembang, menuntut daya saing, keilmuannya.
daya juang dan juga kemampuan untuk Teks-teks akademik ini dalam
beradaptasi dengan baik. Tidak bisa pendidikan tinggi umumnya berupa
dipungkiri bahwa teknologi membawa buku teks perkuliahan (textbook, buku
banyak perubahan dalam berbagai aspek ajar, diktat, modul sebagai bahan ajar
kehidupan manusia. McLuhan (1988) kuliah) atau karya tulis ilmiah (jurnal/
menyebutkan bahwa, salah satu sifat prosiding ilmiah yang memuat publikasi
teknologi itu adalah pervasive, yang penelitian). Sesuai dengan perkembangan
berarti bahwa, teknologi tersebut ada zaman, saat ini teks akademik telah
di mana-mana dan menembus segala hadir dalam bentuk media digital dan
aspek kehidupan manusia. Salah satu konvergen. Salah satu contohnya adalah
aspek yang sangat berkembang dibantu e-book dan e-journal. Bentuk media baru
dengan teknologi adalah infomasi dan ini memerlukan kemampuan khusus
komunikasi. untuk mengaksesnya. Kemampuan untuk
Berkembangnya teknologi mengakses teknologi media digital ini
informasi merupakan suatu kewajaran merupakan keharusan mengingat dunia
mengingat manusia juga tidak bisa modern saat ini menuntut manusia
lepas dari komunikasi. Perkembangan mengikuti perkembangan teknologi.
teknologi informasi menjadi babak baru Universitas Islam Bandung
dalam tata dunia dan perkembangan (Unisba) sebagai salah satu universitas
komunikasi manusia. Revolusi swasta terkemuka di kota Bandung
komunikasi ini apabila diurutkan dapat memiliki visi dan misi mengikuti
dimulai dari tahap pralisan, lisan, tulisan, perkembangan teknologi dalam
cetakan, media massa, cybernetic, hingga menjalankan tugas tridarma perguruan
media elektronika. tinggi. Sebagai contoh, penerapan visi
Salah satu aspek yang misi tersebut Unisba saat ini bergerak
sangat berkembang didukung oleh menjadi perguruan tinggi dengan sistem
perkembangan teknologi informasi ini teknologi informasi yang berbasis web

12
Dian Widya Putri, dkk. Perilaku Bermedia Digital dalam Pelaksanaan Tridharma...

dan telah menyelenggarakan program manual dan belum menunjukkan perilaku


pendidikan dengan menggunakan media mampu beradaptasi dengan media baru.
pembelajaran digital. Unisba juga telah Terdapat dosen yang masih lebih memilih
mengembangkan sistem pembelajaran buku teks cetak dibandingkan e-book
e-learning dan juga penyediaan bagi serta kesulitan mengakses e-journal
akses e-journal yang terdapat di maupun prosiding online. Adapula dosen
perpustakaan Unisba. Akses e-journal yang berusaha beradaptasi dengan media
dan ini merupakan fasilitas khusus yang digital dalam mengakses informasi dan
disediakan Kemenristek Dikti sebagai bersosialisasi meski dalam kinerja dosen
salah satu program pengembangan masih menggunakan media pembelajaran
perguruan tinggi yang diberikan kepada yang lama.
berbagai universitas termasuk Unisba. Berdasarkan beragamnya jenis
Dalam memenuhi tugas dan perilaku yang ditemui ini maka peneliti
fungsinya, setiap dosen dituntut mampu tertarik untuk meneliti bagaimana perilaku
mengembangkan, mengabdikan, dan dosen Unisba dalam menggunakan media
menerapkan ilmu pengetahuan yang baru ini dalam upaya menunjang dosen
dimiliki dalam berbagai bentuk termasuk melaksanakan tridarma perguruan tinggi.
dalam bentuk media baru. Dosen Unisba
kini ditantang untuk menyesuaikan diri METODE
dengan perubahan teknologi dalam dunia Penelitian ini dilakukan dalam
pendidikan ini. Hal ini bukan saja untuk rangka menggali informasi terkait perilaku
dirinya sendiri, namun juga untuk peserta bermedia digital dalam melaksanakan
didik, lembaga yang menaunginya, tridarma perguruan tinggi di kalangan
yaitu Unisba dan dunia pendidikan pada dosen unisba. Hal ini dilakukan dengan
umumnya. menggunakan metode penelitian
Dalam penelusuran awal, peneliti kuantitatif. Penelitian dilakukan
menangkap berbagai perilaku yang secara sistematis dan berurutan untuk
berbeda pada dosen Unisba dalam mendapatkan data mengenai perilaku
menyikapi perubahan teknologi di bermedia digital. Bentuk penelitian
bidang pendidikan. Peneliti menemukan yang dipilih adalah penelitian deskriptif
berbagai pola perilaku yang berbeda, sehingga didapat suatu gambaran
dari tingkat dosen yang sangat “melek” terperinci perilaku bermedia digital dalam
teknologi dan dosen yang sangat “buta” melaksanakan tridarma perguruan tinggi
teknologi. Beberapa dosen terlihat sudah dikalangan dosen Unisba. Hasil data
terbiasa menggunakan berbagai produk akan diolah berdasarkan analisa statistika
media digital maupun konvergensi dalam deskriptif (Silalahi, 2009).
kegiatannya memenuhi tridarma perguruan Penelitian ini akan dilakukan
tinggi. Selain itu terdapat dosen yang pada populasi dosen tetap Unisba
mampu dengan mudah mengoperasikan dengan pengumpulan data dilakukan
komputer dan mengakses internet, ini menggunakan alat ukur kuesioner yang
menunjukkan bahwa ada sebagian dosen akan mengukur perilaku bermedia
yang mampu menggunakan media digital digital yang diturunkan dari technology
untuk menunjang kerjanya, seperti acceptance model (TAM). Untuk
menggunakan e-book sebagai bahan menunjang data yang diperoleh
perkuliahan, mampu mengakses artikel melalui kuesioner maka dilakukan pula
online dan cakap menulis di jurnal online. pengumpulan data melalui observasi
Namun masih terdapat pula dosen yang mengenai perilaku bermedia digital dalam
lebih memilih menggunakan cara-cara pembelajaran di kalangan dosen Unisba.

13
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 11-24

Teknik wawancara juga dilakukan sebagai bentuk publikasi hasil PKM.


pada dosen sebagai komunikator yang Penelitian ini ingin mengetahui tentang
menyampaikan informasi kepada kepada pola berperilaku dosen di Unisba dalam
komunikan dalam pembelajaran untuk penggunaan media digital, khususnya
mendapat data yang lebih terperinci. media yang telah dikonvergensi dalam hal
(Silalahi, 2009) ini e-book dan e-jurnal dalam memenuhi
Variabel dalam penelitian ini tridarma perguruan tinggi.
adalah perilaku bermedia digital dalam Penelitian ini merupakan penelitian
melaksanakan tridarma perguruan tentang media massa, khususnya media
tinggi di kalangan dosen Unisba. Yang digital dalam bentuk konvergensi
dimaksud dengan perilaku bermedia media. Pada penelitian ini dosen Unisba
digital adalah perilaku yang ditunjukkan selaku sampel penelitian dapat berperan
dosen dalam menggunakan teknologi sebagai produsen sekaligus konsumen.
digital yang didasari oleh persepsi Untuk mengetahui perilaku bermedia,
kemudahan penggunaan/perceived ease khususnya tentang adopsi teknologi
of use (PEU), persepsi manfaat/perceived informasi tersebut penelitian ini memakai
usefulness (PU), sikap (attitude), intensi teori penggunaan media yakni Technology
perilaku (behavior intention to use), dan Acceptance Model (TAM). Tim peneliti
perilaku menggunakan (behavior to use) ingin lebih menitikberatkan kepada
pada media digital dalam menjalankan tri fungsi media massa sebagai pendidikan
dharma perguruan tinggi. dan informasi.
Yang dimaksud dengan media Media massa merupakan saluran
digital dalam menjalankan tridarma dari komunikasi massa. Turow (2014)
perguruan tinggi dalam penelitian ini menjelaskan komunikasi massa sebagai
adalah media buku sebagai sumber berikut:
pembelajaran pendidikan dan menunjang
kinerja dosen dalam menjalankan “Mass communication is carried out
tridarma perguruan tinggi. Media digital by organizations working together in
buku dapat berupa buku perguruan tinggi industries to produce and circulate
a wide range of content—from
dalam bentuk e-books dan artikel ilmiah
entertainment to news educational
online dalam bentuk jurnal ilmiah online materials. It is this industrial, mass
dan prosiding ilmiah online serta media production process that creates the
pembelajaran online (e-learning) yang potential for reaching millions, even
menunjang tridarma perguruan tinggi, billions, of diverse, anonymous people
dengan penjelasan sebagai berikut: (1) at around the same time. And it is the
bidang pendidikan dan pengajaran, industrial nature of the process—for
maka media digital digunakan sebagai example, the various companies that
sumber pembelajaran di kelas, sumber work together within the television or
penyusunan materi ajar, buku ajar dan internet industries—that makes mass
pengembangan kurikulum; (2) bidang communication different from other
forms of communication even when the
penelitian, media digital digunakan
audience is relatively small and even
sebagai sumber referensi penelitian one-to-one.”
dan penggunaan media digital sebagai
bentuk publikasi hasil penelitian; (3) Hal tersebut di atas menjelaskan
bidang pengabdian kepada masyarakat bahwa komunikasi massa dilakukan
(PKM), media digital digunakan sebagai oleh organisasi yang bekerja bersama-
sumber referensi pengembangan program sama di dalam sebuah industri untuk
pengabdian dan penggunaan media digital memroduksi dan mengedarkan berbagai

14
Dian Widya Putri, dkk. Perilaku Bermedia Digital dalam Pelaksanaan Tridharma...

macam konten-dari hiburan hingga materi cetak, radio, televisi, internet, bersama
tentang berita pendidikan. Dalam industri dengan teknologi-teknologi portabel dan
ini proses produksi, massa menciptakan interaktifnya, melalui berbagai platform
potensi untuk menjangkau jutaan, presentasi digital.  Dalam perumusan
bahkan miliaran dari beragam orang yang lebih sederhana, konvergensi
yang anonim dalam waktu yang sama. media adalah bergabungnya atau
Hal itu dinamakan industrial nature dari terkombinasinya berbagai jenis media,
sebuah proses. Sebagai contoh, berbagai yang sebelumnya dianggap terpisah dan
perusahaan yang bekerja sama dalam berbeda (misalnya, komputer, televisi,
televisi atau industri internet –yang radio, dan suratkabar), ke dalam sebuah
membuat komunikasi massa yang berbeda media tunggal.  Gerakan konvergensi
dari bentuk-bentuk komunikasi bahkan media tumbuh berkat adanya kemajuan
ketika penonton relatif kecil dan bahkan teknologi akhir-akhir ini, khususnya
satu orang-ke-satu orang lain. Saluran dari munculnya internet dan digitisasi
komunikasi massa disebut dengan media informasi.
massa. Lasswell (2009) menyatakan Salah satu media yang muncul
bahwa ada tiga fungsi dari media massa dalam bentuk media digital dan
yaitu informasi (to inform), mendidik (to konvergensi media adalah media
educate), menghibur (to entertain). Hal buku dan majalah. Buku dan majalah
ini benar adanya bahwa media massa saat khususnya literary journal kerap
ini sudah menjadi industri yang sangat digunakan sebagai media pembelajaran
berkembang dan mempengaruhi setiap dalam dunia pendidikan.Turow (2014)
sendi kehidupan manusia. menjelaskan jenis buku dan produk media
cetak yang biasa digunakan tersebut
Media digital & konvergensi media dalam industri media penerbitan meliputi
Turow (2014) menjelaskan, digital jenis-jenis berikut ini: (a) Pedagogy
media sebagai berikut: : the use of features such as learning
objectives, chapter recaps, and questions
“Digital media are devices with for discussion; this is characteristic of
computer processors that allow access educational books; (b) Higher-education
to textual, audio, and/or visual material. books and materials: books and
As we’ve noted, among the most materials that focus on teaching students
popular digital media are mp3 music
in college and post-college learning;
players, tablets, and smartphones, as
(c) Professional books: books that help
well as laptop or desktop computers.
One key aspect of the spread of these people who are working keep up-to-date
and other digital media is their link in their areas as well as rise to the next
to the internet. If content is placed on of knowledge; (d) Literary review and
the web, it then becomes rather easy academic jurnal: magazines that publish
to use that content on many different researches and scientific literature.
devices.”
Teori penggunaan media
Salah satu hal efek dari digitalisasi Berbagai teori perilaku (behavioral
adalah terjadinya konvergensi media. theory) banyak digunakan untuk mengkaji
Digital media memengaruhi semua proses adopsi teknologi informasi oleh
inti dari semua kegiatan konvergensi. pengguna. Salah satu teori yang menjadi
Konvergensi media adalah penggabungan model yang popular dan banyak digunakan
atau menyatunya saluran-saluran keluar dalam berbagai penelitian mengenai
(outlet) komunikasi massa, seperti media proses adopsi teknologi informasi.

15
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 11-24

Adalah Technology Acceptance Model use, didefinisikan sebagai


(TAM) merupakan model penelitian yang kecenderungan berperilaku dalam
paling luas digunakan untuk meneliti hal ini intensi untuk mengarahkan
adopsi teknologi informasi. diri menggunakan teknologi.
The technology acceptance model (5) Behavior to use, didefinisikan
(TAM) dikembangkan oleh Davis pada sebagai perilaku aktual penggunaan
tahun 1989 (Venkantesh, dkk., 2003) teknologi yang dilakukan oleh
digunakan untuk menjelaskan perilaku individu.
pengguna komputer. Tujuan TAM adalah
untuk menjelaskan dan memprediksi Tugas dan fungsi dosen dalam
penerimaan dan perubahan desain fasilitas pelaksanaan tridarma PT
teknologi informasi sebelum individu Berdasarkan Undang-Undang (UU)
memiliki pengalaman dengan sebuah No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
sistem. Pada dasarnya TAM terdiri atas serta peraturan pemerintah (PP) No. 37
dua sisi besar, sisi pertama terdiri atas tahun 2009 tentang dosen, menyebutkan
perceived ease of use (PEU) dan perceived bahwa dosen adalah pendidik profesional
usefulness (PU), dan sisi lainnya terdiri dan ilmuwan, dengan tugas utama
dari sikap (attitude), intensi perilaku mentransformasikan, mengembangkan,
(behavior intention to use), dan perilaku dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
menggunakan (behavior to use). Dalam teknologi, dan seni, melalui pendidikan,
konteks penelitian bidang TAM perceived penelitian, dan pengabdian kepada
ease of use dan perceived usefulness masyarakat. Berikut adalah tugas dan
biasa disebut juga sebagai keyakinan. fungsi dosen dalam melaksanakan
PEU merupakan proses pengharapan tridarma perguruan tinggi:
(expectacy) dan PU merupakan hasil
expectacy. PU diharapkan dipengaruhi A. Tugas dosen dalam proses
oleh PEU karena semakin mudah pembelajaran:
teknologi digunakan, semakin berguna (1) Melaksanakan perencanaan
teknologi tersebut. pembelajaran, yang meliputi:
(1) Perceived ease-of-use (PEU), (2) Melaksanakan pembelajaran
didefinisikan sebagai tingkatan yang dapat meliputi perkuliahan,
kepercayaan individu bahwa seminar, diskusi, praktikum,
menggunakan sebuah teknologi simulasi dan evaluasi.
akan terbebas dari usaha dalam (3) Melaksanakan pembelajaran ≥
hal ini individu memersepsikan 12 (duabelas) minggu atau ≥ 75%
penggunaan teknologi dirasa dari yang terjadwal untuk setiap
mudah. matakuliah yang diampu.
(2) Perceived usefulness (PU) (4) Melaksanakan evaluasi
didefinisikan sebagai sebuah pembelajaran, yang antara lain
prediktor perilaku, akan meliputi:
berpengaruh dalam pengguna (5) Melaksanakan proses belajar
percaya pada manfaat dari sepanjang hayat untuk memelihara,
penggunaan teknologi. meningkatkan kualitas keilmuan
(3) Attitude didefinisikan sebagai sikap dan kepribadiannya.
seseorang apakah menyukai atau (6) Melaksanakan fungsi manajemen
tidak menyukai objek, dalam hal ini pendidikan
menggunakan teknologi. (7) Melaksanakan pembimbingan
(4) Behavior intention to kepada mahasiswa atas

16
Dian Widya Putri, dkk. Perilaku Bermedia Digital dalam Pelaksanaan Tridharma...

penyelesaian tugas akhir dan tugas- kepada masyarakat.


tugas akademik lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi
(8) Melaksanakan segala Subjek adalah dosen Unisba yang
proses pembelajaran secara terdiri dari 10 Fakultas. Merujuk pada
bertanggungjawab dengan data kepegawaian unisba tahun 2016,
mendasarkan pada etika akademik tercacat 450 dosen tetap yang bekerja di
yang berlaku umum. Unisba yang tersebar di sepuluh fakultas
(9) Memberikan keteladanan moral tersebut. Pengumpulan data dilakukan
dalam berucap, bersikap dan menggunakan alat ukur angket dan
berperilaku, baik yang terekspresi wawancara mengenai perilaku subjek
pada ungkapan lisan maupun yang dalam menggunakan media digital baik
terekspresi pada tulisan dalam sebagai pengguna maupun sebagai
segala aktifitas pembelajaran. penyedia konten. Pengumpulan data yang
(10) Dosen dalam menjalankan telah dilakukan dengan menggunakan
tugas proses pembelajaran alat ukur kuesioner yang mengukur
dapat ditetapkan sebagai tingkat adaptasi dan upaya penggunaan
penanggungjawab mata kuliah media digital dalam menunjang kegiatan
atau sebagai anggota kelompok tridarma perguruan tinggi di Unisba.
pengajar.
PEMBAHASAN
B. Tugas di bidang penelitian dan Penelitian ini bertujuan mengetahui
pengembangan karya ilmiah tentang pola berperilaku dosen dalam
Tugas dosen dalam proses penelitian penggunaan media digital khususnya
dan pengembangan karya ilmiah: media yang telah dikonvergensi dalam hal
(1) Menghasilkan karya penelitian. ini ebook dan e-journal dalam memenuhi
(2) Menerjemahkan/menyadur buku kewajiban dosen yang termaktub dalam
ilmiah. tridarma perguruan tinggi.
(3) Mengedit/menyunting karya Dalam penelitian ini dosen Unisba
ilmiah. selaku sampel penelitian diukur perilaku
(4) Membuat rancangan dan karya adopsi teknologi informasi tersebut
teknologi. melalui kuesioner berdasarkan teori
penggunaan media yakni Technology
C. Tugas di bidang pengabdian Acceptance Model (TAM).
kepada masyarakat The Technology acceptance model
Tugas dosen dalam pengabdian (TAM) (Venkantesh, 2003) pada dasarnya
kepada masyarakat: (1) Melaksanakan terdiri atas dua sisi besar, sisi pertama
tugas sebagai pimpinan dalam lembaga terdiri atas Perceived Ease of Use (PEU)
pemerintahan/pejabat negara sehingga dan perceived usefulness (PU), dan sisi
harus dibebaskan dari jabatan organiknya; lainnya terdiri dari sikap (attitude), intensi
(2) Melaksanakan pengembangan hasil perilaku (behavior intention to use), dan
pendidikan dan penelitian yang dapat perilaku menggunakan (behavior to use).
dimanfaatkanmasyarakat; (3) Memberi Dalam konteks penelitian ini maka
latihan/penyuluhan/penataran pada berikut penjelasan tiap aspek:
masyarakat; (4) Memberi pelayanan (1) Perceived Ease-of-Use (PEU),
kepada masyarakat atau kegiatan lain didefinisikan sebagai tingkatan
yang menunjang pelaksanaan tugas kepercayaan individu bahwa
umum pemerintah dan pembangunan; menggunakan sebuah teknologi
(5) Membuat/menulis karya pengabdian akan terbebas dari usaha dalam

17
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 11-24

hal ini individu mempersepsikan bagi penelitian dan PKM serta


penggunaan teknologi dirasa mudah. mempublikasikan artikel ilmiah
Subjek menghayati kemudahan penelitian dan PKM miliknya.
menggunakan ebook, artikel (5) Behavior to use, didefinisikan
ilmiah online (AIO) dan e-learning sebagai perilaku aktual langsung
dalam proses pengajaran, mencari penggunaan media teknologi yang
sumber referensi bagi penelitian dilakukan oleh subjek sendiri.
dan PKM serta mempublikasikan Subjek menggunakan ebook, artikel
artikel ilmiah penelitian dan PKM ilmiah online (AIO) dan e-learning
miliknya. dalam proses pengajarannya, dalam
(2) Perceived usefulness (PU) mencari sumber referensi bagi
didefinisikan sebagai tingkatan penelitian dan PKM serta dalam
kepercayaan subjek bahwa mempublikasikan artikel ilmiah
menggunakan media teknologi penelitian dan PKM miliknya.
memberikan manfaat bagi Berikut ini hasil penelitian yang
peningkatan kinerjanya dalam diperoleh berdasarkan setiap aspek
bekerja. Subjek menghayati bahwa secara keseluruhan pada tabel 1. Jika
menggunakan ebook, artikel ilmiah dilihat berdasarkan aspek Perceived
online (AIO) dan e-learning dalam Ease-of-Use (PEU) maka diperoleh data
perkuliahan memberikan manfaat 50 % dosen mempersepsikan kemudahan
bagi kinerja pengajarannya, menggunakan e-book, artikel ilmiah
memberi manfaat lebih besar dalam online (AIO) dan e-learning dalam
mencari sumber referensi bagi proses pengajaran, mencari sumber
penelitian dan PKM serta dalam referensi bagi penelitian dan PKM serta
mempublikasikan artikel ilmiah mempublikasikan artikel ilmiah penelitian
penelitian dan PKM miliknya. dan PKM miliknya. Hal ini terlihat dari
(3) Attitude didefinisikan sebagai data PEU yang tinggi. Sedangkan 50
tingkat pernyataan dalam menyukai % dosen menghayati adanya kesulitan
atau tidak menyukai konsep bekerja dalam menggunakan media digital,
menggunakan media teknologi. terlihat dari data PEU yang rendah. Hal
Subjek menyukai menggunakan ini mengartikan bahwa terdapat dua
ebook, artikel ilmiah online (AIO) kelompok besar dosen yang menghayati
dan e-learning dalam proses berbeda. Ada kelompok yang merasakan
pengajarannya, dalam mencari kesulitan dan kemudahan dalam
sumber referensi bagi penelitian menggunakan media digital. Oleh karena
dan PKM serta menyukai itu perlu adanya peningkatan pelatihan
menggunakan media online dalam kemampuan menggunakan media digital
mempublikasikan artikel ilmiah bagi para dosen agar dapat menggunakan
penelitian dan PKM miliknya. media dengan lebih mudah.
(4) Behavior intention to use, Pada aspek Perceived usefulness
didefinisikan sebagai tingkat (PU) terdapat hasil yang menunjukkan
kecenderungan/intensi untuk perbedaan penghayatan. Jumlah dosen
menggunakan media teknologi. yang menghayati media digital lebih
Kecenderungan subjek untuk memberikan manfaat lebih sedikit
menggunakan ebook, artikel dibandingkan jumlah dosen yang
ilmiah online (AIO) dan e-learning menghayati adanya manfaat yang lebih
dalam proses pengajarannya, besar. 53 ,65 % menyatakan bahwa media
dalam mencari sumber referensi digital seperti e-book, artikel ilmiah

18
Dian Widya Putri, dkk. Perilaku Bermedia Digital dalam Pelaksanaan Tridharma...

TABEL 1. Hasil Data Aspek Keseluruhan

online (AIO) dan e-learning kurang online (AIO) dan e-learning dalam proses
memberikan manfaat lebih dibandingkan pengajarannya, dalam mencari sumber
menggunakan media konvensional. Hal referensi bagi penelitian dan PKM serta
ini terlihat dari data PU yang rendah. menyukai menggunakan media online
Hal ini terkait bahwa sebagian dosen dalam mempublikasikan artikel ilmiah
menghayati penggunaan media digital penelitian dan PKM miliknya. Hal ini
merupakan hal yang sulit. Namun didasarkan pada data Sikap (attitude)
demikian 46,34% sudah mempersepsikan yang rendah. Terdapat 46,3 % dosen
bahwa penggunaan media digital yang mulai menyukai penggunaan media
memberikan manfaat yang lebih besar. digital dalam melaksanakan tridarma.
Oleh karena itu perlu adanya peningkatan Hal ini umumnya muncul pada dosen
pemahaman yang lebih menyeluruh yang telah menggunakan media digital
bagi seluruh dosen tentang manfaat dan dan merasa mudah menggunakan media
kemudahan yang lebih diperoleh apabila digital.
menggunakan media digital dibandingkan Pada aspek Behavior Intention
hanya menggunakan media konvensional. to Use, terdapat data yang berbeda
Selaras dengan hasil aspek PU, dari kecenderungan yaitu lebih banyak
hasil data aspek Attitude menunjukkan dosen yang memiliki intensi untuk
kecenderungan yang sama. Sebanyak menggunakan media digital. Sebanyak
53,7 % responden dosen menyatakan 52,4 % dosen menyatakan bahwa ia
sikap yang kurang menyukai konsep memiliki dorongan keinginan untuk
bekerja menggunakan media teknologi. menggunakan ebook, artikel ilmiah
Pada umumnya dosen kurang menyukai online (AIO) dan e-learning dalam proses
menggunakan e-book, artikel ilmiah pengajarannya, dalam mencari sumber

19
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 11-24

referensi bagi penelitian dan PKM serta jenis kelamin dari dosen sebagai subjek
mempublikasikan artikel ilmiah penelitian penelitian. Berdasarkan pengolahan data
dan PKM miliknya. Angka ini lebih menunjukkan bahwa rata-rata data dosen
tinggi dibandingkan dosen yang enggan pria menunjukkan tren data yang berbeda
menggunakan media digital, sebesar 47,6 dengan data dosen wanita. Berikut
%. Tren data ini jika ditelusuri lebih lanjut ditampilkan data berdasarkan tiap aspek
muncul dikarenakan dosen-dosen mulai (tabel 2).
sadar akan perkembangan teknologi Jika dilihat berdasarkan aspek
dan tuntutan untuk menggunakan media Perceived Ease-of-Use (PEU) berdasarkan
digital di masa depan. Intensi berperilaku
ini muncul bukan dikarenakan menghayati TABEL 2. Aspek PEU berdasarkan
kemudahan atau manfaat yang lebih besar, gender
namun mereka merasa bahwa jaman
sekarang menuntut segala sesuatu digital.
Meski sebagian masih menyatakan
lebih menyukai menggunakan metode
konvensional dalam menjalani tridarma
perguruan tinggi.
Menurut teori TAM, pada akhirnya
perilaku menggunakan teknologi dapat
terlihat dari aspek terakhir, yaitu Behavior
to Use. Dari hasil data menunjukkan
bahwa 54,9% dosen belum menggunakan
media ebook, artikel ilmiah online
(AIO) dan e-learning dalam proses gender pada tabel 2, maka diperoleh
pengajarannya, dalam mencari sumber data bahwa dosen pria menunjukkan
referensi bagi penelitian dan PKM serta mempersepsikan yang lebih tinggi dalam
dalam mempublikasikan artikel ilmiah menghayati kemudahan menggunakan
penelitian dan PKM miliknya. Sejumlah ebook, artikel ilmiah online (AIO) dan
45,1 % dosen mulai menggunakan media e-learning dalam proses pengajaran,
digital meski dalam wawancara lebih mencari sumber referensi bagi penelitian
lanjut menyatakan bahwa mereka masih dan PKM serta mempublikasikan artikel
menggunakan media secara terbatas. ilmiah penelitian dan PKM miliknya.
Artinya tidak menggunakan media digital Hal ini terlihat dari data PEU tinggi
secara menyeluruh dalam melaksanakan lebih besar daripada data rendah dengan
tridarma perguruan tinggi dan hanya selisih data tinggi sebesar 22% dan data
menggunakan jika terpaksa. Misalnya PEU rendah sebesar 13,4 %. Sedangkan
menggunakan media online dalam pada data dosen wanita, menunjukkan
mencari referensi ilmiah karena kesulitan bahwa dosen wanita menghayati
mencari referensi baru yang bersifat cetak. kesulitan dalam menggunakan media
Media search enginge seperti google digital yang lebih besar. Sebesar 36,6%
memudahkan mereka untuk mencari dosen berada dalam kategori jawaban
referensi. Sedangkan media e-learning rendah dan hanya 28% menyatakan
dan publikasi ilmiah menggunakan online akan kemudahan. Berdasarkan hasil ini
masih dirasakan sulit dan jarang dosen maka dapat dikatakan bahwa faktor jenis
melakukan menggunakan media tersebut. kelamin menunjukkan perbedaan dalam
Jika ditelusuri lebih lanjut menghayati kemudahan atau kesulitan
terdapat perbedaan data berdasarkan dalam menggunakan media digital.

20
Dian Widya Putri, dkk. Perilaku Bermedia Digital dalam Pelaksanaan Tridharma...

TABEL 3. Aspek PU berdasarkan TABEL 4. Aspek Sikap berdasarkan


gender gender

Pada aspek Perceived usefulness terlihat dari data dosen yang tinggi lebih
(PU) yang dipisahkan berdasarkan jenis besar sejumlah 18,3%. Namun pada
kelamin dapat terlihat pada tabel 3. Hasil data dosen wanita, menunjukkan tren
menunjukkan tren data yang sama antara yang berkebalikan dengan data dosen
dosen wanita dan pria bahwa dosen lebih pria. Kebanyakan dosen wanita kurang
banyak yang menghayati manfaat yang menyukai menggunakan media digital
lebih besar dengan menggunakan media dalam menjalankan tridarma perguruan
digital dibandingkan menggunakan tinggi. Hal ini terlihat dari 36,6% data
media konvensional. Hal ini terlihat dari sikap yang rendah pada dosen wanita
data PU yang tinggi yang lebih besar sehingga menunjukkan data yang lebih
dibandingkan data PU rendah baik di besar dibandingkan data sikap tinggi
data dosen pria maupun data dosen yang hanya sebesar 28%. Oleh karena
wanita. Namun demikian selisih data itu dapat disimpulkan bahwa dosen
menunjukkan bahwa dosen laki-laki lebih wanita lebih menyukai menggunakan
menghayati manfaat dibandingkan dosen metode konvensional dibandingkan
wanita. Hal ini terlihat dari data selisih menggunakan media digital.
dosen laki-laki lebih besar (37,8%- Pada aspek Behavior Intention to Use
15,9%, selisih 21,9%) dibandingkan berdasarkan jenis kelamin menunjukkan
selisih data dosen wanita (26,8%-19,5%,
selisih 7,3%). Dari data selisih ini dapat
disimpulkan bahwa penghayatan manfaat TABEL 5. Aspek Behavior Intention to
dalam menggunakan media digital ini Use berdasarkan gender
lebih besar 3 kali lipat dirasakan dosen
pria dibandingkan dosen wanita.
Pada data aspek Attitude
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
dalam tabel 4. Pada hasil menunjukkan
kecenderungan yang sama. Data dosen
pria menunjukkan bahwa data sikap
seimbang antara sikap menyukai dengan
data sikap kurang menyukai, meski data
menyukai sedikit lebih besar dibandingkan
dosen yang kurang menyukai. Hal ini

21
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 11-24

data yang selaras dengan data sikap. Pada dapat dilihat datanya pada tabel 6. Data
dasarnya dosen wanita kurang memiliki yang selaras dengan sikap dan intensi
intensi perilaku yang tinggi untuk perilaku ditunjukkan pada data dosen
menggunakan media digital. Sebanyak wanita. Secara umum dosen wanita lebih
35,4 % dosen wanita menyatakan bahwa besar jumlah data yang rendah, artinya
ia memiliki dorongan keinginan yang mereka kurang menyukai menggunakan
rendah untuk menggunakan e book, media digital, menunjukkan keenganan
artikel ilmiah online (AIO) dan e-learning menggunakan dan hal ini selaras
dalam proses pengajarannya, dalam sehingga perilaku menggunakan media
mencari sumber referensi bagi penelitian digital juga rendah. Hal ini terlihat dari
dan PKM serta mempublikasikan artikel persentase 34,1 % rendah yang lebih
ilmiah penelitian dan PKM miliknya. Hal besar dibandingkan data Behavior
ini lebih tinggi dibandingkan data intensi to Use yang tinggi. Namun berbeda
perilaku yang mau menggunakan media dengan data dosen wanita, pada dosen
digital. pria yang menunjukkan sikap menyukai
Berbeda dengan data dosen dan memiliki intensi perilaku yang
wanita, pada dasarnya dosen laki-laki tinggi pula tidak menyebabkan mereka
memiliki keinginan yang tinggi untuk menunjukkan perilaku menggunakan
menggunakan media digital dalam media digital secara langsung. Dari
menjalankan tridarma perguruan tinggi. hasil data, dosen pria tetap lebih banyak
Angka 23,2 % menunjukkan data dosen yang menggunakan media konvensional
pria ingin menggunakan media digital dibandingkan menggunakan media digital.
yang lebih besar dibandingkan angka Hal ini terlihat dari data behavior to use
12,2% yang enggan menggunakan rendah sebesar 20,7% yang lebih besar
media digital. Data selaras antara sikap daripada data yang tinggi sebesar 14,6%.
dan intensi berperilaku menunjukkan Menurut hasil wawancara, sebagian
keeratan data yang membentuk perilaku, besar dosen pria tidak menggunakan
dalam arti semakin seseorang menyukai media digital bukan dikarenakan enggan
menggunakan media digital maka menggunakan, namun menghadapi
semakin meningkat intensi perilaku untuk kendala fasilitas media digital yang dinilai
menggunakan media tersebut. terbatas, misalnya jaringan internet yang
Pada aspek terakhir, yaitu Behavior tidak stabil, akses jurnal online yang
to Use berdasarkan jenis kelamin maka berbayar, media pembelajaran e-learning
yang belum memiliki kebijakan yang
memayungi serta akses publikasi online
TABEL 6 Aspek Behavior to use yang belum menyeluruh. Kondisi
berdasarkan gender lingkungan yang menjadi hambatan bagi
dosen pria untuk menggunakan media
digital secara langsung, bukan faktor
individu yang enggan mengadopsi pada
media baru.
Berdasarkan hasil wawancara
dengan sampel juga disebutkan bahwa
rata – rata sampel memilih untuk
menggunakan media digital karena
tuntutan dari institusi karena belum
begitu familiar dengan media digital baik
dari jenis, fitur dan cara mengaksesnya.

22
Dian Widya Putri, dkk. Perilaku Bermedia Digital dalam Pelaksanaan Tridharma...

disebutkan juga bahwa rata-rata mereka media digital dalam menjalani tridarma
merasa kesulitan saat harus beradaptasi perguruan tinggi. Namun dosen Unisba
dengan media digital karena mereka mulai menunjukkan tren menggunakan
merupakan generasi yang akrab dengan media digital pada perkuliahan, mencari
media cetak dan tidak tumbuh dan referensi ilmiah dan publikasi hasil
berkembang di era digital sehingga penelitian serta PKM meski masih secara
membutuhkan usaha yang lebih dalam terbatas pada media yang dirasa umum
proses adaptasinya. beberapa kendala dan mudah digunakan.
yang disampaikan antara lain mata yang Sebagian besar dosen lagi
cepat lelah dan alasan psikologis lain . menggunakan kombinasi antara media
Sementara itu sebagian lagi digital dan media cetak menunjukkan
menyatakan bahwa lebih memilih bahwa adanya keinginan untuk
menggunakan media digital karena menggunakan namun masing-masing
lebih cepat didapatkan dengan beragam memiliki proses adaptasi yang berbeda
variasi dan lebih up to date dan lebih satu sama lain.
mudah diakses, disimpan dan dikelola Hasil penelitian juga menunjukkan
dibandingkan dengan bentuk cetak. perbedaan perilaku pada dosen pria
sebagian besar dosen lagi menggunakan dengan wanita, artinya faktor jenis
kombinasi antara media digital dan kelamin memberikan perbedaan dalam
media cetak dengan alasan khusus. dan penghayatan dalam menggunakan
menyesuaikan dengan kebutuhan dan media digital pada pelaksanaan tridarma
ketersediaan fasilitas masing-masing. perguruan tinggi.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan, DAFTAR PUSTAKA
diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan perilaku dalam menggunakan Brown, M.D. (2000). Education world:
media digital untuk melaksanakan technology in the classroom.
tridarma perguruan tinggi pada dosen Http://education-world.com/a_
Unisba. Hal ini muncul akibat penghayatan tech/tech052.htmlEducation
yang berbeda-beda. Penghayatan and online civic and political
terkait kesulitan dan kemudahan dalam participation.Http://dmlcentral.
net/wp-content/uploads/files/
menggunakan media digital yang disebut
racyeducationandonlineparticipation.
sebagai Perceived ease-of-use (PEU) workingpaper.pdf. November 2010
menjadi salah satu dasar untuk membantu Collis, Betty. dkk. (1995). Information
membentuk perilaku menggunakan technologies in teacher education.
media. Pemahaman terkait manfaat yang Paris: united nations educational,
lebih jika menggunakan media digital yang scientific and cultural organization
disebut sebagai Perceived usefulness (PU) Creeber, Glenn & Martin, Royston (eds).
jika mendasari perilaku menggunakan (2009). Digital cultures, understanding
media digital. Sikap menyukai atau tidak new media. London: Mcgraw Hill
menyukai (attitude) umumnya selaras Open University press
dengan intensi berperilaku (behavior Gere, Charlie. (2008). Digital culture.
London: Reaktion Books
intention to use) yang mendukung
Goodhue, Dl. & Thompson, Rl. (1995).
seseorang menggunakan media digital Task-technology fit and individual
secara langsung ataukah tidak (behavior performance. Mis quarterly journal.
to use). Dosen Unisba menunjukkan Vol. 19 no 2 (jun., 1995), pp. 213-
belum menyeluruhnya penggunaan 236. Management information

23
MediaTor, Vol 10 (1), Juni 2017, 11-24

systems research center, university Silalahi, Uber. (2009). Metode penelitian


of minnesota. Doi: 10.2307/249689. sosial. Bandung: refika aditama
Stable url: http://www.jstor.org/ Tamrin Sikumbang, Ahmad. (2014).
stable/249689 Komunikasi bermedia. Jurnal iqra’
Harris, Richard Jackso. (2009). A Cognitive volume 8 no 01. Http://repository.
psychology of mass communication5th uinsu.ac.id/810/1/komunikasi%20
edition.new york: Routledg, taylor & bermedia.pdf.mei 2014
francis group. Teknik pemilihan media. Diakses dari
Indra Astuti, Santi., zulfebriges. (2014). https://herminegari.wordpress.com/
Perilaku bermedia digital native: perkuliahan/teknik-pemilihan-media/
kajian terhadap new media access, new Perkembangan teknologi media dan
media use, dan new media consumption komunikasi massa. Diakses dari http://
remaja kota bandung. Penelitian tidak amarsuteja.blogspot.co.id/2013/01/
diterbitkan. Kementrian pendidikan perkembangan-teknologi-media-dan.
dan kebudayaan htm
Isparmo. (2016). Data Statistik Pengguna Timothy T. (2011). Technology acceptance in
Internet Indonesia Tahun 2016. Dikutip education. Sensepublisher.
dalam isparmo.web.id Turow, Joseph. (2014). Media today, mass
Lasswell, H.D. (2009). Structure a Function media in converging world. 5th edition.
of Communication in Society dalam. new york.: routledge
Wilbur Schramm. (Ed) Undang-Undang Republik Indonesia. 2005.
Mcmillan, John. (2006). Research in Undang-undang no 14 tahun 2005
education: evidence-based inquiry. tentang guru dan dosen. Lembaran
Boston: pearson education, inc. negara ri tahun 2005 no 4586.
Peran e-book dalam pembelajaran. Diakses Sekretariat negara Jakarta
http://www.kompasiana.com/arjun_ Vankatesh, V., Morris, M.G., Davis,
fatah_amitha/peran-e-book-dalam-pe G.B, & Davis, F.D. (2003). User
mbelajaran_550fd753813311b62c acceptance of information technology:
bc6800 toward a unified view. Http://
Rosenberg, M.J. (2001). E-learning: strategies www.vvenkatesh.com/wp-content/
for delivering knowledge in the digital uploads/2015/11/2003(3)_misq_
age. The mcgraw-hill companies, inc. venkatesh_etal.pdf
Severin, Werner J & Tankard jr, James Vivian, John. (2008). Teori komunikasi
W. (2001). Communication theoris massa. Jakarta: prenada media grup
origins, methods & uses in the mass Widiartanto, Yoga Hastayadi. (2016). Dikutip
media. 5th ed [teori komunikasi sejarah dalamhttp://tekno.liputan6.com/
metode dan terapan di dalam media read/2634027/3-media-sosial-favorit-
massa] 2008. Edisi kelima-cetakan pengguna-internet-indonesia.
ketiga. Terjemahan diterjemahkan oleh
sugeng hariyanto. Jakarta: prenada
media

24

Anda mungkin juga menyukai