Anda di halaman 1dari 1

HERNANDA ARIAPUTRI – KELAS A – NOMOR URUT ABSEN 21

ANALISIS SOAL UJIAN ETIKA PROFESI


SOAL 1. DILEMA MATI – HIDUP
Dalam kasus fiktif ini ditemukan bahwa pemandu wisata yang sedang hamil terjebak di
mulut gua pada saat akan terjadinya air pasang. Sementara para wisatawan terjebak dalam
gua dalam artian ketika pasang para wisatawan dapat tenggelam kecuali si pemandu
wisata. Terdapat dua pilihan dalam kasus tersebut yaitu meledakkan mulut gua dengan
dinamit namun menewaskan si pemandu wisata dan bayinya atau menunggu nasib
wisatawan tenggelam akibat air pasang. Analisis yang saya berikan yaitu pertama si
pemandu wisata mencoba melepaskan diri dari mulut gua, namun pemandu wisata tidak
boleh membuat suasana menjadi panik. Dia harus tetap tenang demi menjaga suasana para
wisatawan. Apabila pemandu wisata tidak dapat mengeluarkan diri, dia harus bersikap
seolah-olah tidak ada masalah karena kode etik pemandu wisata adalah menjaga dan
membuat wisatawan merasa aman. Kedua pemandu wisata mencoba menghubungi
perusahannya agar mengirimkan bantuan karena dia terjebak di salah satu tempat wisata.
Namun, bantuan harus datang secepat mungkin agar semua bisa selamat. Ketiga, apabila
bantuan tidak kunjung datang bebagai rasa tanggung jawab si pemandu wisata memilih
untuk meledakkan mulut gua walaupun harus menewaskan pemandu wisata dan bayinya.
Mengapa demikian? Sebab dalam profesi sebagai pemandu wisata mengkaitkan beberapa
pihak yang akan banyak dirugikan apabila terjadi masalah selama mengikuti karyawisata.
Profesi pemandu wisata bertanggung jawab terhadap perusahaan tour dan wisatawan,
sehingga pemandu wisata tidak boleh merugikan usaha tour tempatnya bekerja dan
menghilangkan nyawa wisatawan. Apabila hal tersebut terjadi maka akan menyebabkan
rumor buruk terhadap perusahaan tour sehingga akan membuatnya merugi serta para
wisaatawan yang akan kehilangan kepercayaan terhadap perusahan tour di lokasi tersebut.

SOAL 2. AKSES KPD INFORMASI


Dalam kasus fiktif ini ditemukan bahwa alfa mengetahui secara tidak sengaja bahwa
rekannya Beta membocorkan informasi kurs mata uang asing sebelum resmi dipublikasikan
untuk kepentingan pembelian awal di pasar uang. Dimana jelas aturan bank melarang
karyawannya untuk memberikan informasi kepada pihak luar atas data yang dimiliki oleh
bank. Terdapat dua pilihan bagi Alfa yaitu melaporkan pembocoran namun Alfa harus
memberikan kesaksian bagaimana caranya Alfa mengetahui kebocoran tersebut atau Alfa
harus mengingatkan Beta untuk menghentikan perbuatan pembocoran kurs namun Alfa juga
harus menjelaskan bagaimana Alfa mengetahui hal tersebut. Analisis yang dapat saya
berikan terhadap kasus ini yaitu Alfa melaporkan pembocoran yang Beta lakukan kepada
pihak bank yang bersangkutan. Mengapa demikian? Apabila Alfa tidak melaporkan kejadian
tersebut maka akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan/bank tempatnya bekerja
karena menyangkut nilai mata uang. Pembocoran kurs mata uang merupakan salah satu
kesalahan fatal sebab dampaknya merugikan perusahaan/bank yang bersangkutan serta
melanggar aturan perusahaan/bank tersebut. Nilai tukar mata uang akan berdampak
kerugian terutama nilai jual dan beli terhadap mata uang asing. Ketika data kurs mata uang
asing bocor sebelum dipublikasikan akan banyak pihak yang akan memanfaatkannya untuk
kepentingan jual beli di pasar uang. Selain itu Alfa juga harus mengakui kesalahannya dan
meminta maaf karena melanggar kode etik karyawan yaitu membuka komputer karyawan
lainnya tanpa izin. Dengan secara tidak langsung Beta akan ikut terseret kedalam kasus
tersebut dan akan dimintai keterangan dari pihak perusahaan/bank terkait.

Anda mungkin juga menyukai