Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KRITIS ARTIKEL

TENTANG BUDIDAYA TANAMAN BUNGA (FLORIKULTURA)

Nama/NIM/Kelas : Puput Dwi Resdiana / 201810070311118 / Biologi 6D

A. Identitas Artikel

JudulArtikel : In vitro lead tolerance and accumulation in three Chrysanthemum


cultivars for phytoremediation purposes with ornamental plants
Nama Jurnal : International Journal of Phytoremediation
Volume/No/Tahun : 00 / 00 / 2020

B. Hasil Analisis Artikel


Pendahuluan

1. Uraikan masalah utama yang menjadi latar belakang dilakukan penelitian di artikel yang
dianalisis!

Jawab: Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah tanah di kotamadya Haina, yang
terletak di provinsi tersebut, Karibia, Republik Dominika. Daerah padat penduduk yang
dianggap sebagai wilayah paling terkontaminasi ketiga di dunia. Hal tersebut dikarenan
akumulasi logam berat yang sangat besar, terutama Pb.
Spesiaes tanaman hias diduga mampu menjadi fitoremediasi unsur-unsur yang
berpotensi beracun didalam tanah, dimana nantinya sistem akar tanaman akan menangkap
dan menyerap kontaminan atau zat beracun pada tanah untuk disimpan di tubuh tanaman,
terutama di daun dan batang. Oleh sebab itu dilakukan penelitian terhadap 3 genus tanaman
hias yaitu krisan jenis (Renella, Reyellow dan Sheena), sebagai fitoremediator baik untuk
fitoekstraksi maupun fitoestabilisasi.

2. Jelaskan novelty (kebaruan) yang diuraikan dalam pendahuluan artikel yang dianalisis!

Jawab: Kebaharuan yang diuraikan pada artikel yakni kemampuan tanaman hias sebagai
fitoremediasi terhadap cemaran logam berat terupama Pb pada tanah. Selain itu
fitoremediasi tanaman hias ini juga dapat menekankan keuntungan untuk meningkatkan
estetika lanskap dan pemulihan lingkungan, sekaligus menghasilkan lapangan kerja dan
manfaat ekonomi. Keuntungan lainnya yakni untuk mengurangi risiko kontaminan pada
rantai makanan karena banyak dari jenis tanaman yang tidak dapat dimakan. Dimana teknik
budidayanya menggunakan teknik in vitro, karena memungkinkan karakterisasi tanaman
yang cepat untuk efektivitasnya dalam mentolerir dan mengakumulasi logam
Metode

3. Apa jenis penelitian yang digunakan pada artikel yang dianalisis?

Jawab: Termasuk jenis penelitian Eksperimental, yang menggunakan 5 perlakuan berbeda,


terdiri dari penambahan media MS basal dengan masing-masing diberi konsentrasi Pb (0,
300, 600, 900, dan 1.500mg / kg) dalam bentuk Pb nitrat (Pb (NO 3) 2), untuk pertumbuhan
tanaman. Konsentrasi 0mg / kgtion digunakan sebagai kontrol; 300mg / kg sebagai
konsentrasi Pb sedang rendah; 600mg / kg sebagai konsentrasi tinggi sedang dan 900mg / kg
sebagai konsentrasi tinggi dan Konsentrasi 1500 mg/kg digunakan sebagai konsentrasi Pb
sangat tinggi. Selain itu, saat pengolahan dan analisis sampel tanaman dilakukan ulangan
sebanyak 3 kali untuk meningkatkan akurasi perhitungan dan untuk tujuan statistik.

4. Apa saja yang menjadi variabel penelitian (variabel bebas, variabel terikat, dan variabel
control) pada artikel yang dianalisis?

Jawab:
 Variabel bebas : Konsentrasi pemberian Pb pada tanaman
 Variabel terikat : Tiga jenis tanaman Krisan Kultivar secara In-vitro
 Variable kontrol : Media tanam, suhu, kelembaban, cahaya.

5. Bagaimana metode pelaksanaan penelitian yang diinformasikan dalam artikel yang


dianalisis?

Jawab: Adapun metode yang digunakan yakni proses percobaan yang dilakukan di
laboratorium dengan kondisi terkontrol menggunakan metode budidaya tanaman secara in
vitro terhadap tiga jenis tanaman krisan yaitu Renella, Reyellow dan Sheena. Kemudian
media tanam, tiga kultivar tanaman krisan, dan Pb. Sebelum dilakukan perlakuan terlebih
dahulu tanaman dibersihkan dan disterilisasi. Kemudian tanaman ditumbuhkan dalam ruang
inkubasi kurang lebih 1-17 minggu, baru setelah itu diberikan perlakuan Pb. Terdapat 5
perlakuan dengan 3 ulangan pada tiap kultivar yang diterapkan, yaitu : Konsentrasi 0 mg/kg
digunakan sebagai kontrol, Konsentrasi 300 mg/kg digunakan sebagai konsentrasi Pb
rendah, 3) Konsentrasi 600 mg/kg digunakan sebagai konsentrasi Pb sedang, 4) Konsentrasi
900 mg/kg digunakan sebagai konsentrasi Pb tinggi, Konsentrasi 1500 mg/kg digunakan
sebagai konsentrasi Pb sangat tinggi. Total terdapat 15 sampel untuk setiap kultivar.
Kemudian saat panen, diukur faktor bioakumulasi dari masing-masing kultivar.

Hasil dan Pembahasan

6. Uraikan temuan penelitian yang disampaikan dalam artikel yang dianalisis!

Jawab: Hasil yang diperoleh dari tanaman yang ditanam di laboratorium ( in vitro) terhadap
ketiga Krisan cv memiliki akumulator Pb atau mengatasi masalah pencemaran Pb tanah yang
baik. Dari sudut pandang fisiologis dan kondisi laboratorium, mengungkapkan bahwa
tingkat toleransi dan akumulasi yang tinggi pada kontaminasi Pb yang sedang. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga cv tersebut memiliki potensi yang sangat baik
untuk fitoremediasi tanah tercemar Pb.
Namun karena pengurangan produksi biomassa dan akar panjang dengan meningkatnya
keberadaan timbal, cv ini dapat digunakan untuk tujuan fitoekstraksi di daerah Haina di tanah
dengan polusi Pb sedang (di bawah 600mg / kg). Meskipun ' Renella ' menunjukkan potensi
terbesar, semua taksa yang diteliti memiliki potensi yang cukup untuk dipertimbangkan
untuk fitoekstraksi ini. Sebelum diaplikasikan pada kehidupan sesungguhnya, studi ini harus
dilengkapi dengan pengalaman budidaya dalam kondisi lapangan untuk periode
pertumbuhan yang lama, sehingga kemampuan nyata dari taksa dan organ seperti dedaunan
dan bunga dapat diterapkan di wilayah Haina dan Karibia dan wilayah lainnya.
Bagaimanapun, jenis tanaman hias ini juga dapat memberi pemandangan indah di alam, dan
juga mampu meningkatkan nilai estetika lanskap di wilayah Haina.

Lesson learned

Setelah membaca, memahami, dan menganalisis artikel tersebut, uraikan manfaat yang Anda
peroleh! Apakah terpikirkan ide penelitian yang serupa? Silahkan diuraikan jika ada.
Jawab: Manfaat yang dapat saya peroleh yakni proses fitoremediasi pada tanaman hias
mamapu mengatasi permasalhan lingkungan yaitu pencemaran tanah terhadap timbal.
Dimana Fitoremediasi pada tanaman krisan pada percobaan budidaya secara invitro ini
mampu mengurangi risiko kontaminan pada rantai makanan karena banyak dari jenis
tanaman yang tidak dapat dimakan

Anda mungkin juga menyukai