Anda di halaman 1dari 20

PREPLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

PASIEN DENGAN “DEFISIT PERAWATAN DIRI”


SESI II BERDANDAN “( BERPAKAIAN RAPI )”

Oleh :

KELOMPOK PROF ELLY NURACHMAH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2021
KELOMPOK PROF ELLY NURACHMAN

Pembimbing Akademik :
1. Ns. Mila Triana Sari, S.Kep., M.Kep
2. Ns. Fithriyani, S.Kep., M.Kep
3. Ns. Miko Eka Putri S.Kep., M.Kep
Pembimbing Klinik :
1. Ns.Nurila Safitri, S.Kep.,M.Kep, Sp.Kep Jiwa
2. Ns. Dermanto, S.Kep

DAFTAR NAMA KELOMPOK PROF ELLY NURACHMAN

No. Nama Mahasiswa NPM


1 Danil Prayoga, S.Kep 202091011
2 Devita Anggraini, S.Kep 202091012
3 Enis Saerani, S.Kep 202091013
4 Een Apriyunita, S.Kep 202091014
5 Nur Fandila, S.Kep 202091015
6 Meliska Ayumaria, S.Kep 202091016
7 Rosmala Dewi, S.Kep 202091042
8 Maya Sari, S.Kep 202091043
9 Andi Muhammad Iqbal, S.Kep 202091044
10 Pebri Karnudi, S.Kep 202091046
11 Bayu Andika Prasetyo, S.Kep 202091047
12 Zikril Anuar, S.Kep 202091048
13 Bobi Anreza, S.Kep 202091049
14 Nasrul Azmi, S.Kep 202091055
15. Reko Febra, S. Kep 202091001
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan ridho-Nya lah kami dapat menyelesaikan preplanning
terapi aktivitas kelompok ini dengan tepat waktu.
Preplanning ini kami buat dengan tujuan melatih psikomotorik dan
aktivitas pada klien dengan gangguan kejiwaaan dengan masalah keperawatan
defisit keperawatan diri yang banyak terdapat di Ruang Perawatan Delta Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Jambi.
Diharapkan dalam pelaksanaannya perawat dapat kompeten melakukan
terapi aktivitas kelompok dengan klien halusinasi. Kami menyadari bahwa
pembuatan preplanning ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan sangat kami harapkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jambi, April 2021

 Kelompok Prof Elly Nurachmah

PREPLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI PERSEPSI : DEFISIT PERAWATAN DIRI
SESI II BERDANDAN “( BERPAKAIAN RAPI )”

A. Latar Belakang
Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang
diberikankelompok klien dengan maksud memberi therapy bagi anggotanya.
Dimanaberkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup.Terapi aktivitas
kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik yang
dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secarakolektif dalam
rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaianadaptasi
optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok; tujuan
ditetapkanberdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh
sebagian besar pesertadan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan
terapi aktivitas kolektif.Pemahaman akan jati diri pada seorang pasien akan
sangat menentukanpenentuan terhadap citra diri positif pasien. Pengembangan
dan eksplorasimendalam terhadap kekuatan dan kelemahan diri akan sangat
penting artinya dalampencapaian pemahaman obyektif terhadap realitas diri
dan sekaligus modal dasarpembangunan citra diri untuk kemudian
mengembangkan peran diri. Pemahamanyang benar dan realtistis terhadap
kekuatan dan kelemahan diri merupakan salahsatu kunci peningkatan konsep
diripositif sebagai salah satu modal dalampengelolaan gangguan jiwa;
khususnya yang dipengaruhi adanya citra diri negatifseperti rasa tidak mampu,
kekurangan fisik, kekurangan fisiologis, rasa minder dansebagainya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Terapi Aktivitas kelompok klien mampu memahami
tentang cara melaksanakan perawatn Personal Hygine yang benar.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu melakukan aktivitas mandi atau kebersihan diri
b. Klien mampu memakai pakian dan aktivitas berdandan sendiri
c. Klien mampu menunjukan aktivitas tata cara makan
d. Klien mampu melakukan aktivitas toileting
TAK DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Topik
Sesi 2: Berdandan (Berpakaian Rapi)

B. Landasan Teori
1. Pengertian
Perawatan diri adalah suatu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatanya, klien dinyatakan keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Depkes, 2020)

Defisit perawatan diri adalah sikap tidak mampu melakukan atau


menyelesaikan aktivitas perawatan diri (Keliat, 2019).
Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar mansia
dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya .
Kesehatannya dan kesejahteraannya sesuai dengan kondisi kesehatannya.
Klien dinyatakan terganggu perawatan dirinya jika tidk dapat melakukan
perawatan diri.( Damaiyanti, dkk 2012)

Jenis-jenis Defisit Perawatan Diri sebagai berikut :


 Defisit perawatan diri mandi
 Defisit perawatan diri berpakaian
 Defisit perawatan diri tata cara makan
 Defisit perawatan diri eliminasi ( Damaiyanti, dkk 2012 )

2. Penyebab
a. Citra tubuh
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
diri.
b. Status social ekonomi
c. Pengetahuan
d. Variabel kebudayaan
e. Variabel fisik ( Sutejo, 2018)
3. Psiko-patologi
Defisit perawatan diri terjadi diawali dengan proses terjadinya gangguan
jiwa yang dialami oleh klien sehingga menyebabkan munculnya
gangguan defisit perawatan diripada klien. Pada klien skizofrenia dapat
mengalami defisit perawatan diri yang signifikasi. Tidak memperhatikan
kebutuhan hiegine dan berhias. Hal ini sering terjadi selama episode
psikotik kalien dapat menjadi sangat preokupasi dengan ide-ide waham
atau halusinasi sehingga ia gagal melaksanakan aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari.
.

4. Tanda Dan Gejala


a. Fisik
- Badan bau, pakaian kotor
- Rambut dan kulit kotor
- Kuku panjang dan kotor
- Gigi kotor dan disertai mulut bau
- Penampilan tidak rapi
- Makan tidak rapi
- Toilering masi sembarangan

b. Psikologis
- Malas, tidak ada inisiatif
- Menarik diri, isolasi diri
- Merasa tidak berdaya, rendah diri dan merasa hina
c. Sosial
- Interaksi kurang
- Kegiatan kurang
- Tidak mampu berperilaku sesuai norma ( Damaiyanti, dkk 2012 )

5. Penatalaksanaan Medis
Pasien dengan gangguan defisit perawatan diri tidak membutuhkan
perawat medis karena hanya mengalami gangguan jiwa. Pasien lebih
membutuhkan terapi kejiwaan melalui komunikasi terapeutik. Terapi
yang diterima klien bias berupa terapi Farmakologi, ECT, Psikomotor,
terapi Okopasional, TAK, dan Rehabilitasi.
6. A. Pohon Masalah

Gangguan Pemeliharaan Kesehatan

Defisit Perawatan Diri

Kehilangan fungsi tubuh, kurangnya motivasi


( Sutejo, 2018)

C. Tujuan
1) Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAK Defisit Perawatan Diri adalah mampu memahami
tentang cara melaksanakan perawatn Personal Hygine yang benar.

2) Tujuan khusus:
a. Klien memahami manfaat berpakaian rapi
b. Klien mampu mengolah pakaian bekas rapi
c. Klien mampu memilih pakaian yang sesuai
d. Klien mampu menggunakan pakaian yang sesuai

D. Kriteria Anggota Kelompok


1. Klien yang tidak mengalami gangguan fisik
2. Klien yang mudah mendengarkan dan mempraktekkannya
3. Klien dengan riwayat defisit perawatan diri
4. Klien yang mudah di ajak berinteraksi

E. Proses Seleksi
1. Mengobservasi klien dengan riwayat defisit perawatan diri
2. Mengidentifikasi klien berdasarakn karakteristik deficit perawatan diri
3. Mengumpulkan klien yang termasuk dari karakteristik maslah defisit
perawatan diri untuk megikuti TAK

F. Uraian Struktur Kelompok


1. Hari/Tanggal pelaksanaan : Sabtu, 10 April 2021
2. Tempat pertemuan : Ruang Delta RSJ Jambi
3. Waktu : 30 Menit
4. Jam : 10.00 – 10.30 WIB (30 menit)
5. Jumlah Anggota
Perawat : 14 orang
Pasien : 10 orang
6. Alat
a. Sisir
b. Cukur kumis
c. Cermin
7. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran / stimulasi
8. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien defisit perawatan diri yang sudah kooperatif
2) Membuat kontrak waktu dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan
nama)
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal defisit
perawatan diri berdandan (berpakaian rapi) yang biasa
dilakukan.
b) Menjelaskan aturan main berikut :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
minta izin kepada terapis.
2) Lama kegiatan 30 menit.
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
a. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu tentang
defisit perawatan diri sesi II berdandan (berpakaian rapi)
tujuan, manfaat dan cara merawat kebersihan
2) Leader meminta klien menceritakan tentang kebersihan dirinya
3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
4) Simpulkan cara yang baik dalam merawat kebersihan diri
b. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan klien berapa kali mandi
dalam sehari dan bagaimana perasaannya setelah mandi
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang berdandan (berpakaian
rapi)
b) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya
9. Kegiatan

N Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta Waktu


O

1 Tahap Orientasi
a. Mengucap salam Menjawab salam 5 menit
b. Menanyakan Menjawab kabar
kabar peserta memperhatikan
c. Memperkenalkan mendengarkan
diri dan anggota
d. Menjelaskan memperhatikan
topik, tujuan dan kontrak
waktu
e. masing masing Memperkenalkan
klien memperkenalkan diri
diri nama, nama
panggilan
2 Tahap kerja
a. Leader Mendengarkan 20 menit
menjelaskan permainan
yang akan dilaksanakan
b. Kegiatan TAK Mendengarkan
dimulai dengan
menggunakan musik
bola
c. Semua peserta Mengikuti
mengoper bola selama kegiatan
music masi berjalan, saat
musi, berhenti pasien
yang memegang bola Menceritakan
maju kedepan untuk kebersihan diri
menceritakan kebersihan yang di
diri sesi II berdandan lakukannya
( berpakaian rapi )
d. Peserta diberi
waktu selama 1 menit
untuk menceritakan
berpa kali dia mandi dan
bagaimana dia merawat
kebersihan dirinya
e. Berikan
reinforcement positif
terhadap peserta yang Mendengarkan
telah menceritakan
kebersihan dirinya
(berpaaian rapi)
f. Ulangi kegiatan Mendengarkan
ini sampai semua peserta
mendapat giliran untuk
menceritakan tentang
kebersihan dirinya

3 Penutup/Terminasi
a. Leader Menjawab 5 menit
mengevaluasi perasaan perasaan setelah
peserta setelah kegiatan
mengikuti kegiatan
Menyimpulkan
b. Peserta
menyimpulkan tentang
cerita yang telah mereka
dengar dari peserta lain
c. Memberikan Mendengarkan
reinforcement positif
terhadap kemampuan
peserta menyimpulkan
kegiatan
d. Leader Mendengarkan
Mengevaluasi cerita
yang telah peserta
sampaikan Membuat
e. Leader membuat kesepakatan
kesepakatan dengan
peserta kegiatan TAK
berikutnya yaitu belajar
tata cara makan Menjawab salam
f. Mengucapkan
salam

10. Pembagian tugas


a.  Leader : Andi M Iqbal
b. Co Leader : Meliska Ayu Maria
c. Observer : Devita Anggraini, Enis Saerani, Nurfandila
d. Fasilitator : Pebri Karnudi, Danil Prayoga, Rosmala Dewi, Een
Apriyunita, Bayu Andika Prasetyo, Nazrul Azmi, Zikril Anwar, Bobi
Anreza, Devita Anggraini, Reko Febra
e. Pasien :
1) Tn. Irawan
2) Tn. Mustakim
3) Tn. Chaisar
4) Tn. Amir
5) Tn. Tumirin
6) Tn. Supriadi
7) Tn. Ahmad Safri
8) Tn. Toi
9) Tn. Renaldo
10) Tn. Azhar
11) Tn Amir Hamzah
12) Tn. Januari
13) Tn. Balaikan
14) Tn. Ibrahim

11. Leader : Andi M Iqbal


Tugas :
a. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan klien termotifasi
untuk mengekspresikan perasaannya.
b. Auxilergy Ego, yaitu sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah
atau mendominasi
c. Koordinasi, yaitu mengarahkan proses kegiatan pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam
kegiatan

12. Co Leader: Meliska Ayu Maria


Tugas :
1. Membuka acara
2. Mendampingi leader
3. Mengambil posisi leader jika leader blocking
4. Menyerahkan posisi kembali kepada leader
5. Menutup acara diskusi
13. Fasilitator : Pebri Karnudi, Danil Prayoga, Rosmala Dewi, Een Apriyunita,
Bayu Andika Prasetyo, Nazrul Azmi, Zikril Anwar, Bobi Anreza, Devita
Anggraini, Reko Febra
Tugas :
a. Menyediakan fasilitas yang dibutuhkan pesrta
b. Menuntun peserta apabila ada yang kurang jelas
c. Membantu dalam mengantisipasi masalah klien

14. Observer : Devita anggraini, Enis saeran, Nur fandila


Tugas :
a. mengidentifikasi kedalam kegiatan
b. mengidentifikasi strategi yang digunakan leader
c. mengamati dan mencatat :
1) Jumlah anggota yang hadir
2) Siapa yang terlambat
3) Daftar hadir
4) Siapa yang memberi pendapat atau ide
5) Topik diskusi
d. Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok yang akan datang
e. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesi berikutnya.

15. Seting Tempat

CO L

P P
O O
F F

P P

P F P

O
Keterangan Gambar:
L : Leader O : Observer
CL : Co-Leader P : Pasien
F : Fasilitator

16. Tata tertib dan Antisipasi Masalah


a. Tata tertib :
1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
2) Berpakaian rapi dan bersih
3) Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama
kegiatan    TAK
4) Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib
dibacakan   selama 3 menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan
maka peserta tersebut diganti peserta cadangan.
5) Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib
dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti
kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut
tidak dapat diganti oleh peserta cadangan.
6) Paserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai.
7) Peserta yang ingin mengajukan pernyataan, mengangkat tangan terlebih
dahulu dan berbicara setelah dipersilahkan.
b. Program Antisipasi
1) Usahakan dalam keadaan terapeutik
2) Anjurkan kepada terapis agar dapat menjaga perasaan anggota
kelompok, menahan diri untuk tertawa atau sikap yang menyinggung.
3) Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti oleh
cadangan yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan terlebih dahulu
kepada peserta.
4) Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan jika
tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah dilakukan
penawaran.
5) Bila ada anggota cadangan yang ingin keluar, bicarakan dan dimintai
persetujuan dari peserta TAK yang lain.
6) Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai
dengan tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan kembali bila
tidak bisa, dikeluarkan dari kelompok.
7) Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.
17. Evaluasi dan Dokumentasi
Kriteria Evaluasi
a.  Evaluasi struktur
1) 80% peserta menghadiri kegiatan TAK sampai akhir acara
2)  Tempat, media dan alat kegiatan TAK sesuai rencana
b. Evaluasi proses
1)Peran dan tugas masing-masing anggota kelompok sesuai dengan
perencanaan
2)Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
3)25 % peserta aktif dalam kegiatan kegiatan TAK
4)75% peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan TAK

c.  Evaluasi hasil
1) 80% peserta mampu mengenal halusinasi yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Buku Kedokteran. EGC . Jakarta

Sutejo. (2018). Keperawatan Jiwa. Pustaka Baru Press. Jakartak

Wijayaningsih. (2015). Panduan Lengkap Prakti Klinik Keperawatan Jiwa. CV.


Trans Info Medika. Jakarta

Yusuf. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta

Damayanti & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta

Dermawan D. (2018). Modul Laboraturium Keperawatan Jiwa. Gosyen


Publising. Yogyakarta

Nuratif. A. H. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis dan Nanda Nic-Noc. Mediaction. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai