Oleh :
Pembimbing Akademik :
1. Ns. Mila Triana Sari, S.Kep., M.Kep
2. Ns. Fithriyani, S.Kep., M.Kep
3. Ns. Miko Eka Putri S.Kep., M.Kep
Pembimbing Klinik :
1. Ns.Nurila Safitri, S.Kep.,M.Kep, Sp.Kep Jiwa
2. Ns. Dermanto, S.Kep
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan ridho-Nya lah kami dapat menyelesaikan preplanning
terapi aktivitas kelompok ini dengan tepat waktu.
Preplanning ini kami buat dengan tujuan melatih psikomotorik dan
aktivitas pada klien dengan gangguan kejiwaaan dengan masalah keperawatan
defisit keperawatan diri yang banyak terdapat di Ruang Perawatan Delta Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Jambi.
Diharapkan dalam pelaksanaannya perawat dapat kompeten melakukan
terapi aktivitas kelompok dengan klien halusinasi. Kami menyadari bahwa
pembuatan preplanning ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan sangat kami harapkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
A. Latar Belakang
Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang
diberikankelompok klien dengan maksud memberi therapy bagi anggotanya.
Dimanaberkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup.Terapi aktivitas
kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik yang
dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secarakolektif dalam
rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaianadaptasi
optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok; tujuan
ditetapkanberdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh
sebagian besar pesertadan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan
terapi aktivitas kolektif.Pemahaman akan jati diri pada seorang pasien akan
sangat menentukanpenentuan terhadap citra diri positif pasien. Pengembangan
dan eksplorasimendalam terhadap kekuatan dan kelemahan diri akan sangat
penting artinya dalampencapaian pemahaman obyektif terhadap realitas diri
dan sekaligus modal dasarpembangunan citra diri untuk kemudian
mengembangkan peran diri. Pemahamanyang benar dan realtistis terhadap
kekuatan dan kelemahan diri merupakan salahsatu kunci peningkatan konsep
diripositif sebagai salah satu modal dalampengelolaan gangguan jiwa;
khususnya yang dipengaruhi adanya citra diri negatifseperti rasa tidak mampu,
kekurangan fisik, kekurangan fisiologis, rasa minder dansebagainya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti Terapi Aktivitas kelompok klien mampu memahami
tentang cara melaksanakan perawatn Personal Hygine yang benar.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu melakukan aktivitas mandi atau kebersihan diri
b. Klien mampu memakai pakian dan aktivitas berdandan sendiri
c. Klien mampu menunjukan aktivitas tata cara makan
d. Klien mampu melakukan aktivitas toileting
TAK DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. Topik
Sesi 2: Berdandan (Berpakaian Rapi)
B. Landasan Teori
1. Pengertian
Perawatan diri adalah suatu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatanya, klien dinyatakan keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri (Depkes, 2020)
2. Penyebab
a. Citra tubuh
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
diri.
b. Status social ekonomi
c. Pengetahuan
d. Variabel kebudayaan
e. Variabel fisik ( Sutejo, 2018)
3. Psiko-patologi
Defisit perawatan diri terjadi diawali dengan proses terjadinya gangguan
jiwa yang dialami oleh klien sehingga menyebabkan munculnya
gangguan defisit perawatan diripada klien. Pada klien skizofrenia dapat
mengalami defisit perawatan diri yang signifikasi. Tidak memperhatikan
kebutuhan hiegine dan berhias. Hal ini sering terjadi selama episode
psikotik kalien dapat menjadi sangat preokupasi dengan ide-ide waham
atau halusinasi sehingga ia gagal melaksanakan aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari.
.
b. Psikologis
- Malas, tidak ada inisiatif
- Menarik diri, isolasi diri
- Merasa tidak berdaya, rendah diri dan merasa hina
c. Sosial
- Interaksi kurang
- Kegiatan kurang
- Tidak mampu berperilaku sesuai norma ( Damaiyanti, dkk 2012 )
5. Penatalaksanaan Medis
Pasien dengan gangguan defisit perawatan diri tidak membutuhkan
perawat medis karena hanya mengalami gangguan jiwa. Pasien lebih
membutuhkan terapi kejiwaan melalui komunikasi terapeutik. Terapi
yang diterima klien bias berupa terapi Farmakologi, ECT, Psikomotor,
terapi Okopasional, TAK, dan Rehabilitasi.
6. A. Pohon Masalah
C. Tujuan
1) Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAK Defisit Perawatan Diri adalah mampu memahami
tentang cara melaksanakan perawatn Personal Hygine yang benar.
2) Tujuan khusus:
a. Klien memahami manfaat berpakaian rapi
b. Klien mampu mengolah pakaian bekas rapi
c. Klien mampu memilih pakaian yang sesuai
d. Klien mampu menggunakan pakaian yang sesuai
E. Proses Seleksi
1. Mengobservasi klien dengan riwayat defisit perawatan diri
2. Mengidentifikasi klien berdasarakn karakteristik deficit perawatan diri
3. Mengumpulkan klien yang termasuk dari karakteristik maslah defisit
perawatan diri untuk megikuti TAK
1 Tahap Orientasi
a. Mengucap salam Menjawab salam 5 menit
b. Menanyakan Menjawab kabar
kabar peserta memperhatikan
c. Memperkenalkan mendengarkan
diri dan anggota
d. Menjelaskan memperhatikan
topik, tujuan dan kontrak
waktu
e. masing masing Memperkenalkan
klien memperkenalkan diri
diri nama, nama
panggilan
2 Tahap kerja
a. Leader Mendengarkan 20 menit
menjelaskan permainan
yang akan dilaksanakan
b. Kegiatan TAK Mendengarkan
dimulai dengan
menggunakan musik
bola
c. Semua peserta Mengikuti
mengoper bola selama kegiatan
music masi berjalan, saat
musi, berhenti pasien
yang memegang bola Menceritakan
maju kedepan untuk kebersihan diri
menceritakan kebersihan yang di
diri sesi II berdandan lakukannya
( berpakaian rapi )
d. Peserta diberi
waktu selama 1 menit
untuk menceritakan
berpa kali dia mandi dan
bagaimana dia merawat
kebersihan dirinya
e. Berikan
reinforcement positif
terhadap peserta yang Mendengarkan
telah menceritakan
kebersihan dirinya
(berpaaian rapi)
f. Ulangi kegiatan Mendengarkan
ini sampai semua peserta
mendapat giliran untuk
menceritakan tentang
kebersihan dirinya
3 Penutup/Terminasi
a. Leader Menjawab 5 menit
mengevaluasi perasaan perasaan setelah
peserta setelah kegiatan
mengikuti kegiatan
Menyimpulkan
b. Peserta
menyimpulkan tentang
cerita yang telah mereka
dengar dari peserta lain
c. Memberikan Mendengarkan
reinforcement positif
terhadap kemampuan
peserta menyimpulkan
kegiatan
d. Leader Mendengarkan
Mengevaluasi cerita
yang telah peserta
sampaikan Membuat
e. Leader membuat kesepakatan
kesepakatan dengan
peserta kegiatan TAK
berikutnya yaitu belajar
tata cara makan Menjawab salam
f. Mengucapkan
salam
CO L
P P
O O
F F
P P
P F P
O
Keterangan Gambar:
L : Leader O : Observer
CL : Co-Leader P : Pasien
F : Fasilitator
c. Evaluasi hasil
1) 80% peserta mampu mengenal halusinasi yang dialaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Buku Kedokteran. EGC . Jakarta