Dosen Pengampu:
Novika Rosari S.E., M.Si.Ak.
Disusun:
Kelompok 1
2021
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pelatihan
dan Perkembangan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah Pelatihan dan Perkembangan dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
.......................................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................
...................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
.....................................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................
.....................................................................................................................................................3
iii
C. Merencanakan dan mengembangkan program pelatihan dan pengembangan...
.....................................................................................................................................................6
D. Implementasi program..............................................................................................
.....................................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................
...................................................................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................................
...................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
...................................................................................................................................................13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah karyawan diterima melalui proses rekrutmen dan seleksi maka karyawan akan
di tempatkan pada posisi dan jabatan yang di tentukan. Karyawan baru biasanya akan
mengalami proses orientasi dan sosialisasi pada dirinya untuk membiasakan diri pada
pekerjaan dan lingkungan baru. Program orientasi adalah memperkenalkan para karyawan
baru dengan peranan atau kedudukan mereka dalam organisasi pada karyawan lain.
Penanggung jawab program ini adalah departemen personalia. Program ini diharapkan
dapat membantu karyawan baru untuk beradaptasi dengan karyawan lain dan kondisi kerja
yang baru. Program ini pun dapat membantu karyawan baru mengatasi perasaan asing, rasa
gelisah, dan khawatir terhadap pekerjaan barunya.
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami apa itu
Pelatihan dan Pengembangan SDM yang ada pada sebuah organisasi terhadap
pengembangannya, pemanfaatan, serta efektivitas yang diterima oleh perusahaan serta untuk
penyerapan ilmu mata kuliah Pelatihan dan Pengembangan SDM khususnya dalam hal
peranan pelatihan dan pendidikan yang juga berperan pada pengembangan SDM yang
merupakan bagian dari Manajemen itu sendiri. Tujuan khusus dalam pembuatan makalah ini
adalah melengkapi tugas dalam mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia materi
Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan menambah wawasan kami dalam
menyusun makalah ini. Kegunaan praktis yang merupakan sebagai hasil dari kemampuan
yang ada dalam mempelajari teori – teori yang kami dapatkan serta hasil studi dari riset
pustaka dan internet.
2
1.3 Manfaat
1. Secara akademis sebagai bahan masukan yang didapat dari kajian literatur ilmiah bagi
instansi terkait tentang pentingnya peranan Pendidikan dan Pelatihan terhadap
Pengembangan SDM.
2. Sebagai bahan masukan yang dapat dimanfaatkan oleh penulis selanjutnya untuk
dikembangkan dalam penulisan makalah ini.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performasi pekerjaan pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi jawabnya atau suatu pekerjaan yang ada kaitannya
dengan pekerjaan supaya efektif. Pelatihan biasanya harus mencakup pengalaman belajar,
aktifitas-aktifitas yang terencana dan desain sebagai jawaban atas kebutuhan-kebutuhan yang
berhasil diidentifikasikan. Pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
keterampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin (Handoko,
2001:104).
Pelatihan memiliki peran penting dalam menentukan efektifitas, efisiensi perusahaan serta
kinerja karyawan. Simamora (2003:349) mengemukakan manfaat pelatihan, yaitu :
4
4. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia. Setiap
organisasi mengadakan pelatihan mempunyai alasan tertentu yang mana akan
mendidik setiap karyawan atau anggotanya agar menjadi lebih terampil sehingga
dapat memberikan keunggulan bagi organisasi dan karyawan tersebut.
5
formal berarti karyawan ditugaskan oleh perusahaan. Sedangkan secara informal berarti
karyawan melatih dan mengembangkan dirinya atas keinginan dan inisiatif sendiri tanpa
ditugaskan oleh perusahaan. Program pengembangan karyawan akan membuat karyawan
semakin produktif sehingga memungkinkan organisasi atau perusahaan mempertimbangkan
untuk melakukan pengembangan karir karyawan,
1. Pelatihan Keahlian
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering di jumpai
dalam organisasi. program pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau kekuragan
diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli. kriteria penilalan efekifitas pelatihan juga
berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
2. Pelatihan Ulang.
Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan keahilan. Pelatihan ulang
berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka
butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga kerja
instansi pendidikan yang biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik manual
mungkin harus dilatih dengan mesin computer atau akses internet
6
4. Pelatihan Tim.
Pelatihan tim merupakan bekerjasarna terdiri dari sekelompok individu untuk
menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
5. Pelatihan Kreatifitas.
Pelatihan kreatifitas (creativitas training) merupakan pelatihan yang
berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja
diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada
penilaian rasional dan biaya dan kelaikan.
a. Pelatihan.
Tujuan: Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan saat ini.
Sasaran: Peningkatan kinerja jangka pendek.
Orientasi: Kebutuhan jabatan sekarang.
Efek terhadap karir: Keterkaitan dengan karir relatif rendah.
b. Pengembangan.
Tujuan: Peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan yang akan datang.
Sasaran: Peningkatan kinerja jangka panjang.
Orientasi: Kebutuhan perubahan terencana atau tidak terencana.
Efek terhadap karir: Keterkaitan dengan karir relatif tinggi.
7
2.5 Langkah - langkah pelatihan dan pengembangan
Mengidentifikasi kebutuhan p
Implementasi Progam
1. Evaluasi prestasi
Melakukan monitoring pada setiap karyawan dan hasilnya di bandingkan
dengan standar prestasi atau target rekrutmen. Karyawan yang mempunyai hasil
prestasi kurang atau di bawah standar yang telah ditetapkan organisasi,
mengindikasikan organisasi perlu mengadakan program pelatihan dan
pengembangan karyawan.
8
2. Analisis persyaratan kerja
Organisasi perlu mengetahui kemampuan dan keahlian yang dimiliki
karyawan. Karena jika karyawan diserahi tugas atau pekerjaan tetapi tidak
memiliki keterampilan yang mendukung pekerjaan tersebut maka karyawan
tersebut juga membutuhkan pelatihan.
3. Analisis organisasi
Analisis organisasi bertujuan meninjau kembali apakah tujuan organisasi
secara keseluruhan telah tercapai atau belum. Tujuan organisasi secara
keseluruhan perlu ditinjau kembali apakah memang sudah mencapai target atau
belum. Apabila organisasi tidak atau belum mencapai target dengan efektif maka
manajemen perlu program pelatihan.
Tujuan instruksional, metode, media, gambaran dan urutan dari isi, contoh,
latihan, dan kegiatan. Umtuk itu, perlu membuat sebuah kurikulum dan
disajikan dalam bentuk blueprint untuk pengembangan program
Pastikan semua bahan seperti naskah, video, buku pedoman, dan buku peserta
ditulis dengan jelas dan cocok dengan sasaran program.
D. Implementasi program
Bentuk pelatihan ini mempunyai keuntungan karna cukup fleksibel, baik dalam
halokasi dan organisasi. bentuknya pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
berkaitan langsung dengan pekerjaan karyawan.
On the job training (OJT) adalah pelatihan pada karyawan untuk mempelajari
bidang pekerjaannya sambil benar – benar mengerjakannya. Dalam banyak
10
rekrutmen, OJT adalah satu – satunya jenis pelatihan yang tersedia dan biasanya
meliputi karyawan baru sampai karyawan lama yang sudah berpengalaman.
Beberapa bentuk pelatihan OJT antara lain:
Couching / understudy
Bentuk pelatihan dan pengembangan ini dilakukan ditempat kerja oleh
atasan atau karyawan yang berpengalaman. Metode ini dilakukan dengan
pelatihan secara informal dan tidak terencana dalam melakukan pekarjaan
seperti menyelesaikan masalah, partisipasi dengan tim, kekompakan,
pembagian pekerjaan dan hubungan dengan atasan atau teman kerja.
a. Lecture
Teknik ini seperti kuliah dengan presentasi atau ceramah yang diberikan
penyelia atau pengajar pada kelompok karyawan. Dilanjutkan dengan
komunikasi dua arah dan diskusi. Hal ini digunakan untuk memberikan
pengetahuan umum pada peserta.
c. Vestibule training
11
Pelatihan dilakukan di tempat yang dibuat seperti tempat kerja yang
sesungguhnya dan dilengkapi dengan fasilitas peralatan yang sama dengan
pekerjaan yang sesungguhnya.
e. Studi kasus
Teknik ini dilakukan dengan memberikan sebuah atau beberapa kasus
manajemen untuk dipecahkan dan didiskusikan dikelompok atau tim di mana
masing-masing tim akan saling berinteraksi dengan anggota tim yang lain.
f. Self study
Merupakan teknik pembelajaran sendiri oleh peserta dimana peserta dituntut
untuk proaktif melalui media bacaan, materi, video, kaset dan lain-lain. Hal ini
biasanya dilakukan karena beberapa faktor, diantaranya keterbatasan biaya,
keterbatasan frekuensi pertemuan, dan faktor jarak.
g. Laboratory training
latihan untuk meningkatkan kemampuan melalui berbagai pengalaman,
perasaan, pendangan, dan perilaku di antara para peserta.
h. Action learning
Teknik ini dilakukan dengan membentuk kelompok atau tim kecil dengan
memecahkan permasalahan dan dibantu oleh seorang ahli bisnis dari dalam
perusahaan atau luar perusahaan.
12
Organisasi dapat memilih salah satu atau lebih teknik di atas untuk diterapkan
pada program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kondisi organisasi.
Dalam memilih metode pelatihan, agar efektif perlu memerhatikan
diterapkannya prinsip belajar, yaitu partisispasi, repetisi, relevan, transfer, dan
umpan balik. Disamping itu, perlu memerhatikan biaya, materi, pelatih, dan
peserta pelatihan.
Evaluasi dan monitoring merupakan sebuah proses untuk menentukan nilai atau
jumlah keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan. Maka
oleh sebab itu nilailah program yang dijalankan menurut :
Reaksi, dokumentasikan reaksi langsung peserta terhadap latihan
Belajar, gunakan umpan balik dengan pre tes dan pasca tes untuk
mengukur apa telah dipelajari peserta
Perilaku, catat reaksi kinerja peserta setelah selesai program untuk
mengetahiu sejauh mana peserta dapat menerapkan keterampilan dan
pengetahuan baru pada pekerjaannya.
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan yang akan
dilakukan. Kegiatan ini sangat rumit dan sulit, karena perlu mendiagnosis kompetensi
organisasi saat ini dan kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perubahan lingkungan
dan masa yang akan datang.
13
Analisis kebutuhan organisasi yaitu mengidentifikasi strategi organisasi, lingkungan
organisasi pada saat ini dan masa yang akan datang untuk mencapai tujuan.
Tantangan lingkungan menghendaki kompetensi pegawai, ditandai dengan :
1. Lingkungan persaingan yang semakin ketat sebagai akibat globalisasi.
2. Kecendeungan peningkatan outsourcing.
3. Perubahan-perubahan teknologi.
4. Keanekaragaman pegawai.
Tujuan pelatihan dan pengembangan harus dirumuskan secara spesifik, apakah perubahan
perilaku atau perubahan pengetahuan yang ingin dicapai setelah pelatihan dilakukan.
Berdasarkan tujuan tersebut maka ditentukan materi untuk pelatihan untuk mencapai
tujuan.
On the job training, yaitu dilakukan pada waktu jam kerja berlangsung, baik secara formal
maupun informal.
Off the job training, yaitu pelatihan dan pengembangan yang dilakukan secara khusus di
luar pekerjaan.
14
4. Evaluasi Pelatihan dan Pegembangan
Evaluasi pelatihan dilihat dari efek pelatihan dan pengembangan dikaikan dengan :
Reaksi peserta terhadap isi dan proses pelatihan dan pengembangan.
Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman latihan.
Perubahan perilaku.
Perbaikan pada organisasi.
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompoten dalam pekerjaan.
Seorang karywan baru acap kali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang
dibutukan untuk menjadi ”job comotent” yaitu mencapai output dan standar mutu yang
diharapkan.
15
finansial dan sumberdaya teknologis manusia (human tecnilogical resourse), dan
kelimpahan masalah keuangan, manusia dan teknologis.
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu cara untuk menarik, menahan, dan
memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan karir yang sistematis.
Pengembangan kemampuan promosional karyawan konsisten dengan kebijakan
sumberdaya manusia untuk promosi dari dalam: pelatihan adalah unsur kunci dalam
sistem pengembangan karir. Dengan secara berkesinambungan mengembangkan dan
mempromosikan semberdaya manusianya melalui pelatihan, manejer dapat menikmati
karyawan yang berbobot, termotivasi dan memuaskan.
Pelatihan mempunyai andil besar dalam menentukan efektifitas dan efisiensi organisasi.
Beberapa manfaat nyata yang ditangguk dari program pelatihan dan pengembangan
(Simamora:2006:278) adalah:
Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja
yang dapat diterima.
16
Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
Manfaat di atas membantu baik individu maupun organisasi. Program pelatihan yang efektif
adalah bantuan yang berharga dalam perencanaan karir dan sering dianggap sebagai
penyembuh penyakit organisasional. Apabila produktivitas tenaga kerja menurun banyak
manejer berfikir bahwa solusinya adalah pelatihan. Program pelatihan tidak mengobati semua
masalah organisasional, meskipun tentu saja program itu berpotensi untuk memperbaiki
situasi tertentu sekiranya program dijalankan secara benar.
Beberapa kelemahan pelatih dapat menyebabkan gagalnya sebuah program peltihan. Suatu
pemahaman terdahap masalah potensial ini harus dijelaskan selama pelatihan pata trainer.
(Simamora:2006:282). Kelemahan-kelemahan meliputi:
Sebuah teknik dianggap dapat diterapkan disemua kelompok, dalam semua situasi,
dengan keberhasilan yang sama.
Pelatihan bakal tidak akan pernah cukup kuat untuk menghasilkan perbaikan kinerja
yang dapat diveifikasi.
17
Sedikit atau tidak ada persiapan untuk tindak lanjut.
Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training).
Masing-masing kategori mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau pengetahuan
dan/atau keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan teknik tertentu untuk
dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada beberapa trade offs. Ini berarti
tidak ada satu teknik yang selalu baik: metode tergantung pada sejauh mana suatu teknik
memenuhi faktor-faktor berikut:
Efektivitas biaya.
Kelayakan fasilitas-fasilitas
Prinsip-prinsip belajar
Teknik-teknik on the job merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan.
Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan sepervise langsung seorang pelatih yang
berpengalaman (biasanya karyawan lain). Berbagai macam teknik ini yang bisa digunakan
dalam praktek adalah sebagai berikut:
Rotasi jabatan
18
Latihan instruksi pekerjaan
Magang (apprenticeships)
Coaching
Penugasan sementara
Teknik-teknik off the job (Teknik Presentasi dan Metode Simulasi), dengan pendekatan ini
karyawan peserta latihan menerima representasi tiruan (articial) suatu aspek organisasi dan
diminta untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Dan tujuan utama teknik
presentrasi (penyajian) informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep atau
keterampilan kepada para peserta. Metode yang bisa digunakan adalah:
Kuliah
Studi sendiri
Program computer
Komperensi
Presentasi
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelatihan lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM organisasi
yang berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang
bersangkutan saat ini (current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai dari suatu program
pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsi saat ini.
20
Pengembangan lebih cenderung bersifat formal, menyangkut antisipasi kemampuan dan
keahlian inividu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang.
Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu solusi terhadap sejumlah problem
penurunan kualitas kinerja organisasi atau lembaga dan instansi yang disebabkan oleh
penurunan kemampuan dan keusangan keahlian yang dimiliki oleh karyawan atau tenaga
kerja. Pelatihan dan pengembangan bukanlah solusi utama yang dapat menyelesaikan semua
persoalan organisasi, lembaga atau sebuah instansi. Tetapi mengarah pada peningkatan
kinerja para karyawan atau tenaga kerja yang baik dan benar. Dan tujuan pelatihan dan
pengembangan adalah untuk merubah sikap, perilaku, pengalaman dan performansi kinerja.
3.2 Saran
Dalam pelatihan pengembangan terdapat tiga tahapan penting yang harus dilakukan
oleh sebuah organisasi atau instansi. Pertama tahapan penilaian. Kedua tahapan pelatihan dan
pengembangan. Ketiga tahapan evaluasi. Dengan begitu pelatihan dan pengembangan
karyawan akan menghasilkan manfaat yang baik dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
21
DAFTAR PUSTAKA
23