ANEMIA
Disusun Oleh :
DIAN APRIANTI RUKMANA, S.Kep
NIM : 2019032014
Mengetahui
CI Institusi
................................................
1. Definisi
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung
eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb
< 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada
wanita. (Arif Mansjoer,dkk. 2014)
Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah
hemoglobin dalam 1mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang
dipadatkan (packed red cells volume) dalam 100 ml darah. (Ngastiyah,
2015)
Klasifikasi Anemia
Secara patofisiologi anemia terdiri dari :
a. Penurunan produksi : anemia defisiensi, anemia aplastik.
b. Peningkatan penghancuran : anemia karena perdarahan, anemia
hemolitik.
Secara umum anemia dikelompokan menjadi :
a. Anemia Mikrositik Hipokrom
Anemia Defisiensi Besi
Untuk membuat sel darah merah diperlukan zat besi (Fe). Kebutuhan
Fe sekitar 20 mg/hari, dan hanya kira-kira 2 mg yang diserap.
Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2-4 mg, kira-kira 50 mg/kg BB
pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita. Anemia ini umumnya
disebabkan oleh perdarahan kronik. Di Indonesia banyak disebabkan
oleh infestasi cacing tambang (ankilostomiasis), inipun tidak akan
menyebabkan anemia bila tidak disertai malnutrisi. Anemia jenis ini
dapat pula disebabkan karena :
Diet yang tidak mencukupi
Absorpsi yang menurun
dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada
tiap orang tidak sama tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung
atau pembuluh darah.
Tentang viskositas/kekentalan darah lebih kental daripada air yaitu
mempunyai BJ: 1,041-1,067 dengan temperatur 380C dan pH: 7,37-7,45.
Fungsi darah terdiri atas:
1. Sebagai alat pengangkut yaitu;
a. Mengambil O2/zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan ke
seluruh jaringan tubuh.
b. Mengangkat CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
c. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan
dibagikan keseluruh jaringan/alat tubuh.
d. Mengangkat/mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.
2. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun
yang akan membinasakan tubuh dengan perantaraan leukosit,
antibodi/zat-zat antiracun.
3. Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
Bagian-bagian darah terdiri atas Air 91%, Protein 3% (Albumin,
Globulin, protombin, dan fibrinogen), Mineral 0,9% (Natrium Klorida,
Natrium Bikarbonat, Garam Fosfat, Magnesium, Kalsium dan zat besi),
Bahan Organik 0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin, kolestrol dan
asam amino).
Jika darah dilihat begitu saja maka ia merupakan zat cair berwarna
merah, tetapi apabila dilihat dibawah mikroskop maka nyatalah bahwa
Hb berkurang
Penurunan SDM
Pola nafas
Anemia Suplai O2 dan nutrisi ke
sesak tidak efektif
jaringan berkurang
Nyeri
Kerja lambung ATP berkurang
Peristaltik menurun
menurun
Kelelahan Energy untuk membentuk
As. Lambung antibodi berkurang
Makanan susah meningkat
dicerna Intoleransi
aktivitas
Resiko infeksi
Anoreksia
Konstipasi
1. Pengkajian
Pengkajian pasien dengan anemia (NANDA, 2016) meliputi :
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan
produktivitas ; penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap
latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat.
Letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya.
Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak.
Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain
yang menunujukkan keletihan.
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI
kronis, menstruasi berat (DB), angina, CHF (akibat kerja jantung
berlebihan). Riwayat endokarditis infektif kronis. Palpitasi (takikardia
kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan
nadi melebar, hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG, depresi
segmen ST dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia. Bunyi
jantung : murmur sistolik (DB). Ekstremitas (warna) : pucat pada kulit
dan membrane mukosa (konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar
kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai
keabu-abuan). Kulit seperti berlilin, pucat (aplastik, AP) atau kuning
lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti mutiara (DB).
Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan
vasokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2014. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC