Di susun oleh :
1. Adam Albar 11170860000038
2. Fauzan Al Hafidh 11190860000017
3. Shabrina Sandrani Noor 11190860000070
4. Sulthan Ahmad Mamduh 11190860000119
4C Ekonomi Syariah
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
Konsumsi Agregat dalam Lingkup Ekonomi Islam”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan
berbagai pihak.
Penulis merasa masih banyak kekurangan kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan khususnya bagi penulis sehingga tujuan
Akhir kata bila ada kekurangan itu murni dari kami dan bila ada kelebihan itu murni
dari Allah SWT, dan bila ada kata kurang berkenan mohon dimaafkan.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3.1.Kesimpulan ........................................................................................................ 16
3.2.Saran ................................................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang universal. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan
bahwa islam adalah suatu pandangan atau pedoman atau cara hidup yang mengatur
semua sendi kehidupan makhluk hidup termasuk manusia. Tidak ada satu aspek
kehidupan manusia terlepas dari ajaran islam, termasuk aspek ekonomi. Dalam hal ini
Konsumsi merupakan suatu bentuk perilaku ekonomi yang asasi dalam kehidupan
manusia. Dalam ilmu ekonomi secara umum, konsumsi adalah perilaku seseorang
untuk menggunakan dan memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Dalam teori ekonomi konvensional hal terpenting dalam konsumsi adalah
atau jasa dan menjelaskan keputusan alokasi tersebut dalam menentukan permintaan
yang diinginkan.
Teori ekonomi Islam lahir karena adanya teori permintaan akan barang dan jasa.
Sedangkan permintaan akan barang dan jasa timbul karena adanya keinginan (want)
dan kebutuhan (need) oleh konsumen riil maupun konsumen potensial. Manusia diberi
kebebasan dalam melakukan kegiatan konsumsi sesuai dengan aturan-aturan yang ada
dalam ajaran Islam. Dalam Islam tidak hanya mengatur tentang ibadah dan cara
Perbedaan antara ilmu ekonomi modern dengan ilmu ekonomi Islam dalam hal
konsumsi terletak pada cara pendekatannya dalam memenuhi kebutuhan setiap orang.
4
Konsumsi agregat secara umum adalah seluruh pengeluaran konsumsi rumah
tangga untuk barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Konsumsi dipengaruhi oleh
pendapatan rumah tangga, kekayaan rumah tangga, tingkat suku bunga, dan harapan-
harapan rumah tangga di masa yang akan datang. Konsumsi agregat islam memiliki
dua karakteristik, yaitu muzzaki dan mustahiq. Muzakki adalah orang yang memberi
zakat sedangkan mustahiq adalah orang yang menerima zakat. Mustahiq di bagi
menjadi dua golongan yaitu fakir dan miskin. Antara muzakki dan mustahiq memiliki
pendapatan yang diperoleh namun belum mencukupi dan zakat yang diperoleh dari
2. Apa pengertian konsumsi agregat secara umum dan apa faktor-faktor yang
mempengaruhi ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Monzer Kahf, teori konsumsi dalam Islam yakni konsumsi agregat
merupakan salah satu variabel kunci dalam ilmu ekonomi konvensional. Konsumsi
agregat terdiri dari konsumsi barang kebutuhan dasar serta konsumsi barang mewah.
dapat didefinisikan sebagai barang dan jasa yang mampu memenuhi suatu kebutuhan
atau mengurangi kesulitan hidup sehingga memberikan perbedaan yang riil dalam
semua barang dan jasa yang diinginkan baik untuk kebanggaan diri maupun untuk
investasi.
Konsep hidup sederhana yang bercermin pada cara hidup Rasulullah yang jauh
sebelumnya telah menerapkan konsep ini. Serta adanya konsep maslahah yaitu
terpenting adalah adanya komsep senantiasa bersyukur atas apa yang dimiliki
sehingga akan menambah rasa cinta kepada Allah dan hidup akan lebih terjaga,
tercapainya tujuan hidup keseimbangan dunia dan akhirat. Konsumsi dalam ekonomi
Islam, perilaku konsumen Islam dijelaskan dalam dua pendekatan yaitu pendekatan
paradoks halal haram serta prinsip kemurahan hati. Perilaku konsumen muslim yaitu
6
barang dan jasa ada batasan yang membatasi, yaitu konsep halal haram, kemudian
adanya konsep saling berbagi melalui zakat, infaq, sadaqoh, waqaf, dan hibah.
dasar, yaitu :
a. Prinsip keadilan
Artinya, sesuatu yang dikonsumsi itu didapatkan secara halal dan tidak
b. Prinsip kebersihan
Dalam al-Qur’an maupun Sunnah disebutkan bahwa makanan itu harus baik
merusak selera.
c. Prinsip kesederhanaan
ﯾ َﺎ ﺑ َ ﻨ ِﻲ آ د َ م َ ﺧ ُ ﺬ ُوا ز ِﯾ ﻨ َ ﺘ َ ﻜ ُ ﻢ ْ ﻋ ِ ﻨ ْ ﺪ َ ﻛ ُ ﻞ ﱢ ﻣ َ ﺴ ْ ﺠ ِ ﺪ ٍ و َ ﻛ ُ ﻠ ُﻮا
َ و َا ﺷ ْ ﺮ َ ﺑ ُﻮا و َ ﻻ َ ﺗ ُ ﺴ ْ ﺮ ِ ﻓ ُﻮا ۚ ا ٕ ِ ﻧ ﱠ ﮫ ُ ﻻ َ ﯾ ُ ﺤ ِ ﺐ ﱡ ا ﻟ ْ ﻤ ُ ﺴ ْ ﺮ ِ ﻓ ِﯿ ﻦ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
7
Sikap berlebih-lebihan (israf) sangat dibenci oleh Allah dan merupakan
konsumsi yang wajar bagi kebutuhan manusia sehingga tercipta pola konsumsi
Dengan mentaati ajaran Islam maka tidak ada bahaya atau dosa ketika
e. Prinsip moralitas
oleh moralitas yang dikandung dalam Islam sehingga tidak semata – mata
8
Bagi seorang muslim, konsumsi tidak dapat dipisahkan dari keimanan. Tolak
ukur keimanan menjadi sangat penting karena keimanan memberikan cara pandang
perilaku, gaya hidup, selera, maupun sikap terhadap sesama manusia. Keimanan
sangat berpengaruh terhadap sifat, kuantitas, dan kualitas konsumsi baik dalam
pokoknya selama sebulan adalah 1,5 juta. Sisa pendapatannya bisa saja ia
ia lebih memilih untuk melakukan amal saleh, baik itu untuk zakat maupun sedekah.
َ ﯾ َﺎ ا ٔ َ ﯾ ﱡ ﮭ َﺎ اﻟ ﻨ ﱠﺎ س ُ ﻛ ُ ﻠ ُﻮا ﻣ ِ ﻤ ﱠﺎ ﻓ ِﻲ ا ﻻ ْ ٔ َ ر ْ ض ِ ﺣ َ ﻼ َ ﻻ ً ط َ ﯿ ﱢ ﺒ ًﺎ و َ ﻻ
ْ ﺗ َ ﺘ ﱠ ﺒ ِ ﻌ ُﻮا ﺧ ُ ﻄ ُ ﻮ َا ت ِ اﻟ ﺸ ﱠ ﯿ ْ ﻄ َﺎ ن ِ ۚ ا ٕ ِ ﻧ ﱠ ﮫ ُ ﻟ َ ﻜ ُ ﻢ ْ ﻋ َ ﺪ ُ و ﱞ ﻣ ُ ﺒ ِﯿ ﻦ ٌ ا ٕ ِ ﻧ ﱠ ﻤ َﺎ ﯾ َﺎ ٔ ْ ﻣ ُ ﺮ ُ ﻛ ُ ﻢ
َ ﺑ ِﺎﻟ ﺴ ﱡﻮ ء ِ و َا ﻟ ْ ﻔ َ ﺤ ْ ﺸ َﺎ ء ِ و َا ٔ َ ن ْ ﺗ َ ﻘ ُﻮ ﻟ ُﻮا ﻋ َ ﻠ َﻰ ﷲ ﱠ ِ ﻣ َﺎ ﻻ َ ﺗ َ ﻌ ْ ﻠ َ ﻤ ُﻮ ن
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap
9
Batasan konsumsi di atas tidak hanya berlaku bagi makanan dan minuman,
dalam Tafsir al-Misbah, komoditi yang haram itu ada dua, yaitu haram karena
zatnya dan haram karena sesuatu yang bukan dari zatnya. Haram karena zatnya,
seperti babi dan darah. Haram karena sesuatu yang bukan dari zatnya, seperti
makanan yang tidak diizinkan oleh pemiliknya untuk dimakan dan berdampak
negatif.
menentukan berapa banyak atau berapa besar pendapatannya yang digunakan untuk
konsumsi barang dan jasa dalam periode tertentu. Sedangkan konsumsi agregat adalah
seluruh jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk barang dan jasa dalam suatu
tangga, tingkat suku bunga, dan harapan-harapan rumah tangga di masa yang akan
datang.
Jika tingkat harga mengalami kenaikan dengan kekayaan rumah tangga yang
tetap maka pengeluaran konsumsi akan turun dan jika tingkat harga mengalami
10
penurunan dengan kekayaan rumah tangga tetap maka pengeluaran konsumsi
akan naik. Namun jika tingkat harga mengalami kenaikan dengan kekayaan
meningkat dan pengeluaran konsumsi akan turun. Tingkat suku bunga rendah,
Di sisi lain, saat tingkt bunga turun, kecenderungan meminjam uang di bank
Jika pendapatan yang akan di peroleh di masa yang akan datang tinggi, maka
konsumsi saat ini akan meningkat dan juga meningkatnya meminjam uang
yang akan datang mencukupi kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa yang
akan datang.
Iqbal (1985) menjelaskan teori konsumsi Islam yang dikemukakan oleh Ausaf
dan Metwally bahwa MPC mustahik lebih tinggi daripada muzakki sehingga MPC,
APC, dan konsumsi agregat dalam ekonomi Islam akan lebih tinggi daripada ekonomi
Untuk memperoleh fungsi konsumsi agregat, penduduk dibagi menjadi dua kelompok
yaitu muzakki (pembayar zakat) dan mustahik (penerima zakat). Muzakki mentransfer
11
proporsi tertentu (α) dari pendapatannya kepada mustahik karena pungutan wajib
merupakan fungsi dari pendapatan muzakki dan mustahik. Pendapatan muzakki bersih
ditunjukkan pada persamaan (βY – αY), di mana pendapatan muzakki (βY) dikurangi
dengan zakat (αY) yang dibayar. Pendapatan mustahik bersih ditunjukkan pada
persamaan (1 – β)Y + αY, di mana pendapatan mustahik [(1 – β)Y] ditambah dengan
Pada model persamaan di atas zakat diperlakukan tidak sama dengan pajak,
akhirat walaupun zakat yang dikeluarkan tersebut dapat berguna bagi sosial
konsumsi seseorang tergantung sepenuhnya kepada pendapatan saat ini. Hal ini
sejalan dengan teori yang ada, yakni mustahik dalam konsumsinya sangat bergantung
adalah Muzakki memberi zakat kepada mustahiq, akan mempengaruhi jumlah yang
menjadikan permintaan yang meningkat akan barang dan jasa. Dari meningkatnya
12
a. Pengangguran dan inflasi
Namun, dari sisi harga, meningkatnya jumlah permintaan barang dan jasa
barang dan jasa yang di sebut dengan inflasi. Contohnya pada saat mendekati
relative stabil atau normal, namun saat mendekati hari Raya Idul Fitri harga
13
Dari gambar kurva di atas, tingkat inflasi dan pengangguran memiliki
hubungan yang negative. Artinya jika tingkat inflasi tinggi maka tingkat
pengangguran akan rendah dan jika tingkat inflasi rendah maka tingkat
pengangguran akan tinggi. Dalam jangka pendek, saat terjadi inflasi diikuti
b. Pendapatan Nasional
Secara umum, pendapatan nasional adalah nilai barang dan jasa yang
dihasilkan atau diproduksi oleh suatu perekonomian Negara dalam satu tahun.
adalah konsumsi agregat, namun dalam hal ini konsumsi agregat secara islam.
keuntungan perusahaan, dan pendapatan dari para pekerja berupa upah dan
gaji. Hal tersebut akan meningkatkan pendapatan nasional dalam suatu Negara.
14
Dan sebaliknya apabila permintaan menurun akan menurunkan pendapatan
c. Neraca pembayaran
dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu,
akan meningkatkan daya beli dan akan meningkatkan permintaan barang dan
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Konsumsi agregat islam terdiri dari dua karakteristik yang berbeda, yaitu
mustahiq adalah golongan penerima zakat. Mustahiq fibagi menjadi dua yaitu
mustahiq fakir dan mustahiq msikin. Antara muzakki dan mustahiq mempunyai
perekonomian suatu Negara. Apabila konsumsi secara agregat dalam suatu Negara
tinggi maka akan meningkatkan permintaan barang dan jasa. Dampak dari
meningkat dan neraca pembayaran berada dalam konsis surplus. Dan sebaliknya,
apabila konsumsi secara agregat rendah maka permintaan barang dan jasa akan
3.2. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
16
DAFTAR PUSTAKA
(P3EI), Pusat. Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam. (n.d.). Ekonomi Islam. Jakarta:
Rajawali Pers.
Al Arif, M. Nur Rianto (2010). Efek Pengganda Zakat Serta Implikasinya Terhadap Program
M, Abdul Mannan. (1993). Ekonomi Islam Teori dan Praktek Dasar-Dasar Ekonomi Islam.
Nurlita, E., & Marliana Ekawaty. (2017). Pengaruh Zakat Terhadap KOnsumsi Rumah
Tangga Mustahik (Studi Pada Penerima Zakat dari BAZNAS Kota Probolinggo.
Persada.
http://muhamadkava.blogspot.com/2014/12/makalah-konsumsi-agregat-islam.html?m=1
17