Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)

Vol. 2, No. 1, (2017) Halaman 73-81


ol.x, No.x, July xxxx, pp. 1

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, FIRM SIZE, DAN


EARNING PE SHARE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

Muammar Hanif *1, Bustamam *2


1,2
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
e-mail: ramadhan.hara@gmail.com*1

Abstract
The objective of this research is to examine the effect of debt to equity ratio, return on asset, firm size, and
earnings per share on dividend payout ratio either simultaneosly or partially toward dividend payout ratio.
The samples are manufacture companies listed on the Indonesia Stock Exchange during five years (2011-2015).
The sample selection is done by using purposive sampling method. Secondary data are proceed by using balanced
panel data. Total samples are 18 companies with a total of 90 observations. Mulitiple linear regression is used to
annalyze the data of this study.
The results show that (1) the simultaneous of debt to equity ratio, return on asset, firm size, and earnings per
sharehave effect on dividend payout ratio. (2) Partially, debt to equity ratioand firm size do not have influence
toward dividend payout ratio, whereas return on asset andearning per share have positive influence toward dividend
payout ratio.

Keywords: Dividend payout ratio, debt to equity ratio, return on asset, firm size, and earnings per share.

1. Pendahuluan kebijakan dividen ini diambil keputusan apakah laba


Pasar modal merupakan salah satu tempat yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan
investasi yang penting untuk para investor. Dalam dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen
berinvestasi tentunya investor akan memilih atau akan ditahan untuk menambah modal guna
perusahaan-perusahaan yang berpotensial memenuhi pembiayaan investasi di masa yang akan datang
tujuannya. Tujuan utama dari investor dalam (Harjito, 2010).
menanamkan dananya ke dalam perusahaan adalah Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio
untuk mencari pendapatan atau tingkat pengembalian yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai
investasi (return) baik berupa pendapatan deviden oleh hutang, di mana semakin tinggi rasio ini
(deviden yield) maupun pendapatan dari selisih harga menggambarkan gejala yang kurang baik bagi
jual saham terhadap harga belinya (capital gain) perusahaan (Sartono, 2012). Oleh karena itu, semakin
(Harjito, 2010). rendah DER maka akan semakin tinggi kemampuan
Investor ingin memperoleh keuntungan dari perusahaan untuk membayar semua kewajibannya.
investasi yang ditanamkannya pada perusahaan. Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang
Tentunya investor akan melihat apakah perusahaan dipertimbangkan direksi dalam keputusan pembayaran
yang telah dipilihnya tersebut memberikan keuntungan dividen. Profitabilitas perusahaan dapat dilihat melalui
atau tidak. Investor juga akan menilai apakah kinerja Return On Asset(ROA). Semakin tinggi profitabilitas
dari perusahaan baik atau tidak. Salah satu indikator perusahaan, maka semakin tinggi pula arus kas dalam
yang bisa digunakan adalah dengan melihat kebijakan perusahaan dan diharapkan perusahaan akan
pembayaran dividen perusahaan. membayar dividen yang lebih tinggi (Fitri Ismiyanti
Kebijakan pembayaran dividen ini dapat dilihat dan Mahadwartha, 2005).
padaDividend Payout Ratio (DPR) perusahaan. Dalam

73
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 1, (2017)

 ISSN: 1978-1520
Perusahaan besar yang sudah mapan memiliki Penelitian ini mengangkat tema dividend payout
akses yang lebih mudah untuk memasuki pasar modal. dengan menggunakan laporan keuangan teraudit
Untuk mengukur besar atau kecilnya suatu perusahaan, perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
kita dapat melihat seberapa besar jumlah asset yang Indonesia. Penelitian ini dilakukan dalam rentang
dimiliki oleh suatu perusahaan.Earning Per Share waktu yang berbeda, yaitu dari 2011 sampai dengan
(EPS) merupakan ukuran kemampuan perusahaan 2015.Penelitian ini hanya mengangkat empat faktor
untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham penting yang diperkirakan mempengaruhi dividend
pemilik. Makin tinggi tingkat keuntungan (EPS) payout ratioyaitudebt to equity ratio, return on asset,
perusahaan maka makin tinggi pula tingkat dividen firm size, dan earnings per share.
yang akan dibayarkan.
Penelitian Sri Hermuningsih (2007) melakukan 2. Kajian Teoritis Dan Pengembangan Hipotis
pengujian tentang pengaruh Posisi Kas, Potensi 2.1 Dividend Payout Ratio
Pertumbuhan, Ukuran Perusahaan, Debt To Equity 2.1.1 Pengeritan Divedent Payout Ratio
Ratio, Kepemilikan, dan Profitabilitas terhadap Pengertian Dividend Payout Ratio (DPR) menurut
dividend payout ratio. Hasil pengujian secara parsial Sundjaja dan Barlian (2009: 391): "DPR
menunjukkan Debt To Equity Ratio tidak mempunyai mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, akan tetapi memenuhi seluruh kewajibannya, peningkatan hutang
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap dividend akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang
payout ratio. tersedia bagi para pemegang saham karena kewajiban
Hal ini berbeda dengan penelitian Sutoyo (2011) tersebut lebih diprioritaskan dari pada pembagian
yang melakukan pengujian tentang pengaruh dividen". Sedangkan Menurut Gitman (2012: 290):
Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio, DPR adalah rencana tindakan yang harus diikuti dalam
Kepemilikan, dan Profitabilitas terhadap dividend membuat keputusan dividen". Dari pengertian-
payout ratio. Hasil pengujian secara parsial pengertian tersebut maka dapat disimpulkan DPR
menunjukkan ukuran perusahaan tidak mempunyai merupakan laba yang diterima oleh para pemegang
pengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, akan tetapi saham dari laba bersih yang didapat oleh perusahaan.
pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap DPR yang ditentukan perusahaan untuk
dividend payout ratio. membayar dividen kepada para pemegang saham
Hedi Gustian dan Utik Bidayati (2009) juga setiap tahun dilakukan berdasarkan besar kecilnya laba
melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh bersih setelah pajak. Jumlah dividen yang dibayarkan
Cash Position, Debt to Equity Ratio, dan Return On akan mempengaruhi harga saham atau kesejahteraan
Assets terhadap dividend payout ratio pada perusahaan para pemegang saham.
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2006-2008. Hasil penelitiannya 2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
menunjukkan hanya return on assetmempunyai Dividend Payout Ratio
pengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio, Menurut Dermawan Sjahrial (2010: 120) faktor-
tetapi debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam
dividend payout ratio. pembuatan kebijakan dividen antara lain:
Stefan Yudhanto dan Dr. Siti Aisyah (2012) 1) Posisi likuiditas perusahaan.
melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Net Makin kuat posisi likuiditas perusahaan makin
Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity, besar dividen yang dibayarkan.
dan Earning Per Share terhadap kebijakan dividen 2) Kebutuhan dana untuk membayar hutang.
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Apabila sebagian besar laba digunakan untuk
Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2011. Hasil membayar hutang maka sisanya yang digunakan
penelitian menunjukkan bahwa Net Profit Margin, untuk membayar dividen makin kecil
Return On Asset, Return On Equity, dan Earning Per 3) Rencana perluasan usaha.
Share baik secara bersama-sama maupun secara
parsial berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

74
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 1, (2017)

 ISSN: 1978-1520
Makin besar perluasan usaha perusahaan, makin modalnya dengan harapan akan mendapatkan
berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk keuntungan yang tinggi pula. Semakin besar ROA
dividen. menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik,
4) Pengawasan terhadap perusahaan. karena tingkat pengembalian investasi (return)
5) Kebijakan pembiayaan: untuk ekspansi dibiayai semakin besar.
dengan dana dari sumber intern antara lain: laba.
2.4 Firm Size
2.2 Debt to equity ratio Rasio Firm Size merupakan suatu ukuran
Debt to Equity Ratio (DER) masuk di dalam rasio perusahaan yang menggambarkan skala besar kecilnya
leverage atau solvabilitas. Rasio solvabilitas adalah perusahaan yang ditentukan oleh beberapa hal antara
rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam lain adalah total penjualan, total aktiva dan rata-rata
membayar kewajiban jika perusahaan tersebut penjualan perusahaan. Perusahaan yang berukaran
dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio besar akan memiliki akses yang lebih mudah menuju
pengungkit (Leverage) yaitu menilai batasan pasar modal.
perusahaan dalam meminjam uang (Darsono dan
Ashari, 2010: 54-55). 2.5 Earnings per share
Prihantoro (2013) menyatakan bahwa DER Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan Analisis ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa
untuk membayar hutang. Oleh karena itu, semakin besar keuntungan per lembar saham yang menjadi hak
rendah DER akan semakin tinggi kemampuan pemilik saham, sehingga jika keuntungan per lembar
perusahaan untuk membayar semua kewajibannya. saham tinggi maka para investor akan tertarik
Semakin besar penggunaan hutang maka dapat menginvestasikan uangnya dengan membeli saham.
berdampak pada financial distress dan kebangkrutan.
DER mencerminkan kemampuan perusahaan 2.6 Pengaruh debt to equity ratioterhadap dividend
dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang payout ratio
ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang Debt to Equity Ratio menurut Darsono dan Ashari
digunakan untuk membayar hutang. Oleh karena itu, (2010: 54) adalah sebagai berikut: "DER adalah rasio
semakin rendah rasio DER akan semakin tinggi yang menunjukkan persentase penyediaan dana oleh
kemampuan perusahaan untuk membayar semua pemegang saham terhadap pemberi pinjaman".
kewajibannya. Jika beban hutang tinggi, maka Syamsuddin (2012: 53) menjelaskan bahwa
kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan Pembayaran bunga kepada kreditur atas modal yang
semakin rendah, sehingga debt to equity ratio dipinjam perusahaan haruslah didahulukan sebelum
mempunyai hubungan negatif dengan dividend payout laba dapat dibagikan kepada para pemegang saham
ratio (Marlina dan Danica, 2009). atau juga disebut dividend payout ratio". Peningkatan
hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar
2.3 Return on asset kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang
Menurut Mamduh dan Halim (2009: 84): "Return saham termasuk dividen yang akan diterima, karena
On Asset (ROA) merupakan rasio yang mengukur kewajiban tersebut lebih diprioritaskan dari pada
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pembagian dividen.
berdasarkan tingkat asset yang tertentu". Sedangkan Menurut Marlina dan Danica (2009)
menurut Mardiyanto (2009: 196): "ROA adalah rasio mengemukakan bahwa: "DER dihitung dengan total
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan hutang dibagi total ekuitas". Sedangkan Sutrisno
dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas (2012: 247) menyatakan bahwa: "Semakin tinggi debt
investasi". to equity ratio maka tingkat pembayaran dividen
Perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi semakin rendah, dan sebaliknya jika debt to equity
akan menarik minat investor untuk menanamkan ratio rendah maka pembayaran dividen semakin

75
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 1, (2017)

 ISSN: 1978-1520
tinggi". Hal ini didukung oleh penelitian Gustian dan Hal ini didukung oleh Hermuningsih (2007) yang
Bidayati (2009) menunjukkan debt to equity ratio menunjukkan hasil bahwa Ukuran Perusahaan
mempunyai pengaruh negatif terhadap dividend mempunyai pengaruh positif terhadap dividend payout
payout ratio. ratio. Akan tetapi hal ini berbeda dengan Sutoyo
Berdasarkan uraian di atas dapat dikembangkan (2011) yang menunjukkan hasil bahwa Ukuran
hipotesis sebagai berikut: Perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap
H1 : debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio.
dividend payout ratio pada perusahaan Berdasarkan uraian di atasdapat dikembangkan
manufaktur yang terdaftar di BEI hipotesis sebagai berikut:
H3 : Firm size berpengaruh positif terhadap dividend
2.7 Pengaruh return on assetterhadap dividend payout ratiopada perusahaan manufaktur yang
payout ratio terdaftar di BEI
Pengertian ROA menurut Mardiyanto (2009:
196): "ROA adalah rasio digunakan untuk mengukur 2.9 Pengaruh earnings per shareterhadap dividend
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba payout ratio
yang berasal dari aktivitas investasi". Menurut Tingkat keuntungan per lembar saham (EPS) dari
Mondigliani-Miller (1961) yang diacu oleh Atmaja suatu perusahaan dapat dijadikan sebagai suatu
(2008: 288) menyatakan bahwa: "Kenaikan dividen indikator untuk menilai suatu perusahaan dalam
merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa meningkatkan keuntungannya. Semakin besar nilai
manajemen meramalkan suatu penghasilan yang baik EPS menunjukkan perusahaan mampu memberikan
di masa yang akan datang". Berdasarkan teori tersebut laba yang lebih tinggi bagi investor. Hal ini didukung
menunjukkan bahwa penghasilan yang tinggi melalui penelitian Yudhanto (2012) yang menemukan bahwa
asset yang dimiliki yang tercermin dalam ROA EPS mempunyai pengaruh positif terhadap dividend
menunjukkan pengaruh positif terhadap kebijakan payout ratio.
dividen yang tercermin dalam DPR. Berdasarkan uraian diatas dapat dikembangkan
Sartono (2012: 122) menyatakan bahwa: hipotesis sebagai berikut:
"Semakin tinggi return on asset maka kemungkinan H4 : Earnings per shareberpengaruh positif terhadap
pembagian dividen semakin besar". Hal ini didukung dividend payout ratiopada perusahaan manufaktur
oleh penelitian Gustian dan Bidayati (2009) yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
menyatakan Return on Asset mempunyai pengaruh
positif terhadap dividend payout ratio. Berdasarkan penjelasan diatas, maka skema
Berdasarkan uraian di atas dapat dikembangkan kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai
hipotesis sebagai berikut: berikut:
H2 : return on asset berpengaruh positif terhadap
dividend payout ratio pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI Debt to Equity Ratio

2.8 Pengaruh firm size terhadap dividend payout Return On Asset


Dividend Payout
ratio Ratio
Perusahaan berskala besar memiliki biaya agensi Firm Size
yang lebih rendah serta dapat secara mudah memasuki
Earning per Share
pasar modal serta memiliki bargaining power yang
lebih kuat daripada perusahaan berskala kecil
(Korner, 2006). Perusahaan dengan ukuran yang lebih Gambar1.SkemaKerangkaPenelitian
besar diperkirakan akan memiliki kemampuan untuk
3. Metode Penelitian
menghasilkan earning yang lebih besar, sehingga akan
3.1 Desain Penelitian
mampu membayar dividen yang lebih tinggi
Tujuan studi yang dilakukan dalam penelitian ini
dibandingkan dengan perusahaan kecil (Hatta, 2002).
adalah pengujian hipotesis. Jenis investigasi dari
76
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 1, (2017)

 ISSN: 1978-1520
penelitian ini bersifat studi kausalitas. Penelitian ini 3.3.2 Debt to equity ratio (X1)
menggunakan data laporan tahunan perusahaan Variabel Variabel Debt to equity ratiodapat diukur
manufakturyang terdaftar di BEI tahun 2011-2015. dengan rumus sebagai berikut (Wahyudi dan
Dalam penelitian ini horizon waktu yang digunakan Perwestri, 2011):
adalah balanced panel data.
.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah sektor
manufaktur yang terdaftar secara berturut-turut 3.3.3 Return on asset (X2)
selama tahun 2011-2015 di BEI,. Pemilihan sampel Variabel Variabel return on assetdihitung
penelitian berdasarkan metode purposive sampling, menggunakan rumus sebagai berikut (Bringham dan
yaitu memilih sampel berdasarkan berbagai Houston, 2012):
pertimbangan tertentu.Adapun kriteria-kriteria yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.1
Penentuan Sampel Penelitian 3.3.4 Firm Size (X3)
No. Kriteria Sampel Jumlah Variabel ini dapat diukur menggunakan
Perusahaan manufaktur yang rumus sebagai berikut(Salno dan Baridawan,
1. terdaftar secara berturut-turut dalam 130 2010):
5 tahun periode pengamatan.
Perusahaan yang tidak dapat diakses
data laporan tahunan dan laporan
2. (29)
keuangan auditannya secara lengkap
selama periode pengamatan. 3.3.5 Earnings per share(X4)
Perusahaan yang tidak membagikan (83) Rasio Variabel earnings per sharedapatdihitung
3. dividen kas secara terus-menerus menggunakan rumus sebagai berikut (Bringham dan
selama periode pengamatan. Houston, 2012):
Jumlah sampel per tahun 18
Jumlah data observasi (18 x 5 ) 90
Sumber: Data Diolah (2016)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada
Tabel 3.1 menjelaskan bahwa jumlah perusahaan
penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Teknik
yang memenuhi kriteria menjadi sampel adalah 18
dokumentasi adalah mengumpulkan beberapa data
perusahaan, sehingga jumlah obsevasi perusahaan
yang terkait dengan variabel penelitian yang telah
selama 5 tahun adalah 90 emiten.
tersedia di BEI yang di akses pada situs resmi BEI
yaitu www.idx.com.Penelitian ini dilakukan dengan
3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
mengumpulkan data-data berdasarkan objek penelitian
3.3.1 Dividend payout ratio (Y)
dengan cara membaca, mempelajari, serta mengkaji
Jenis Variabel dividend payout ratio(DPR)diukur
literatur seperti buku, jurnal akuntansi, serta dari
menggunakan skala rasio. Proksi yang digunakan yaitu
berbagai situs pendukung lainnya.
(Gitman, 2012):

3.5 Metode Penelitian


DPR = Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode analisis regresi linier berganda yang
menghubungkan satu variabel dependen dengan
beberapa variabel independen. Tujuan dari analisis ini
adalah untuk melihat pengaruh debt to equity ratio,
77
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 1, (2017)

 ISSN: 1978-1520
return on asset, firm size, dan earnings per 3.7 Rancangan Pengujian Hipotesis
shareterhadap dividend payout ratiopada perusahaan 3.7.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
tahun 2011-2015. Untuk mengetahui signifikan atau variabel independen secara bersama-sama (simultan)
tidaknya pengaruh dari variabel independen (debt to berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila
equity ratio, return on asset, firm size, dan earnings tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka
per share) terhadap variabel dependen (dividend dapat dikatakan bahwa semua variabel independen
payout ratio), analisis data dilakukan secara simultan secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
(secara bersama-sama) dan parsial (secara dependen.
terpisah).Persamaan regresi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.7.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji
Statistik t)
Y = a + B1X1it + B2X2it + B3X3it + B4X4it + eit Uji t adalah pengujian secara statistik untuk
mengetahui apakah variabel independen secara
Keterangan: individual mempunyai pengaruh terhadap variabel
Y = Dividend payout ratio dependen. Jika tingkat probabilitasnya lebih kecil dari
a = Konstanta 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen
X1 = Debt to equity ratio berpengaruh terhadap variabel dependen.
X2 = Return on asset
X3 = Firm Size 4. Hasil Dan Pembahasan
X4 = Earning per share Statistik Deskriptif
B1, B2, B3,B4 = Koefisien Regresi Tabel 4.1
e =epsilon (error term) Deskriptif Data Penelitian
i = perusahaan Descriptive Statistics
t = tahun
Variabel N Min Max Mean Std. Deviation

3.6 Teknik Analisis DPR 90 .100 2.090 .51862 .394763


3.6.1 Uji Statistik Deskriptif DER 90 .154 2.464 .80411 .587766
Analisis statistik deskriptif merupakan prosedur- ROA 90 .001 .416 .13494 .106277
prosedur mengorganisasikan dan menyajikan
SIZE 90 10.410 13.963 12.50016 .845734
informasi dalam satu bentuk yang dapat digunakan dan
dapat dikomunikasikan sehingga dapat dimengerti EPS 90 4.355 4775.467 811.74518 1039.757467
yang dilihat dari nilai jumlah sampel, rata-rata (mean), Sumber: Output SPSS (2016)
standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai
Berdasarkan pada Tabel 4.1 dapat dilihat nilai
minimum(Silalahi, 2012:336).
terendah, tertinggi, rata-rata, dan standar deviasi untuk
masing-masing variabel dengan jumlah sampel
3.6.2 Uji Asumi Klasik
penelitian yang digunakan sebanyak 90 data observasi.
Pengujian asumsi klasik digunakan dengan tujuan
Dividend payout ratio yang disimbolkan dengan
untuk memastikan bahwa nilai dari parameter bersifat
(DPR) merupakan variabel dependen, sedangkan
BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) atau hasil
variabel independen adalah Debt to equity ratio(DER),
pengujian bersifat linear, tidak bias dan efesien.
Return on asset(ROA), Firm Size (SIZE), dan
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini adalah uji
Earnings per share(EPS).
normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan
Sebelum dilakukannya pengujian hipotesis
uji heterokedastisitas (Ghozali, 2011).
terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pada uji
normalitas nilai Asymp. Sig. (2-tailed) berdistribusi
normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0,292> 0,05. Uji autokorelasi diperoleh Nilai Durbin
Watson 1,941 sehingga 1,715 < 1,941< 2,285, maka
78
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 1, (2017)

 ISSN: 1978-1520
dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi pada Tabel 4.3
data tersebut. Uji multikolinieritas menghasilkan nilai Hasil Uji t
VIF dan tolerance dari masing-masing variabel, yaitu Coefficientsa
debt to equity ratio, return on asset, firm size, dan Model Unstandardized Standardized T Sig.
earnings per share. . Nilai tolerance untuk Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
semuavariable indipenden> 0,10 dan nilai VIF < 10.
(Constant) 1.199 .638 1.879 .064
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
DER -.040 .068 -.060 -.599 .551
dalam model regresi yang digunakan terbebas dari
ROA 1.627 .398 .438 4.086 .005
multikolonieritas antar variabel bebas. Uji
heteroskedastisitas menunjukkan bahwa tidak ada pola SIZE -.062 .051 -.133 -1.204 .232
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di EPS .53 .75 .102 2.941 .004
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi a. Dependent Variable: DPR
hererokedastisitas. Sumber: Ouput SPSS 21
Pada analisis regresi berganda diperoleh
persamaan Uji ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik
t untuk mengetahui seberapa besar pengaruh debt to
Y = 1,119 -0,040 + 1,627 - 0,062 + 0,53 + e equity ratio, return on asset, firm size, dan earnings
per share terhadap dividend payout ratio sebagai
Pada pengujian hipotesis dilakukan uji F dan uji t. variabel dependen. Dasar keputusan yang diambil
adalah dengan melihat tingkat signifikansi kurang dari
Tabel 4.2 0,05 (5%). Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.3
Hasil Uji F dapat disimpulkan bahwa:
ANOVAa 1) Variabel debt to equity ratio(X1)memiliki nilai
Model Sum of Df Mean F Sig. signifikansi sebesar 0,551yang lebih besar dari
Squares Square 0,05 yang menunjukkan tidak adanya pengaruh
Regression 2.828 4 .707 5.443 .001b yang signifikan antara debt to equity ratioterhadap
Residual 11.042 85 .130 dividend payout ratio. Dengan demikian, hipotesis
Total 13.870 89 pertama (Ha1) yang menyatakan bahwa debt to
a. Dependent Variable: DPR equity ratio berpengaruh terhadap dividend payout
b. Predictors: (Constant), EPS, DER, ROA, SIZE ratio ditolak.Hal ini disebabkan penggunaan
Sumber: Output SPSS (2016) hutang dalam pendanaan perusahaan akan lebih
berdampak didalam manajemen perusahaan.
Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh hasil uji Pemegang saham akan mengutamakan pendanaan
signifikansi variabel independen secara bersama-sama perusahaan melalui hutang. Pemilik perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. akan mengupayakan untuk mendapatkan dividen
Hal ini ditunjukkan pada nilai signifikansi 0,001 yang dari keuntungan yang didapatkan perusahaan
bermakna bahwa variabel debt to equity ratio, return daripada menggunakannya untuk membiayai
on asset, firm size, dan earnings per share secara hutang. Hasil penelitian ini sesuai dengan
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penelitian Penelitian Sri Hermuningsih (2007)
dividend payout ratio. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan Debt To Equity Ratio tidak
pertama (Ha) yang menyatakan debt to equity ratio, mempunyai pengaruh terhadap Dividend Payout
return on asset, firm size, dan earnings per share Ratio.
berpengaruh terhadap dividend payout ratio diterima. 2) Variabel return on asset(X2) memiliki nilai
signifikansi sebesar 0,005 yang lebih kecil dari
0,05 yang menunjukkan adanya pengaruh
signifikan return on asset terhadap dividend
payout ratio. Dengan demikian, hipotesis kedua
(Ha2) yang menyatakan bahwareturn on

79
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 1, (2017)

 ISSN: 1978-1520
assetberpengaruh positif terhadap dividend payout perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
ratioditerima.Perusahaan mampu mengoptimalkan Indonesia tahun 2011-2015. Secara parsial, hanya
asetnya untuk memberikan dividen yang lebih return on asset dan earning per share yang
besar kepada pemegang saham. Hasil penelitian berpengaruh positif signifikan terhadap dividend
ini sesuai dengan penelitian Hedi Gustian dan Utik payout ratio, sedangkan debt to equity dan firm size
Bidayati (2009) yang menyatakan Return On tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratiopada
Asset mempunyai pengaruh terhadap Dividend perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Payout Ratio. Indonesia tahun 2011-2015.
3) Variabel firm size (X3) memiliki nilai signifikansi
Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian
sebesar 0,232 yang lebih besar dari 0,05 yang
hanya terbatas pada perusahaan manufaktur yang tidak
menunjukkan tidak adanya pengaruh firm size
menggambarkan seluruh perusahaan yang terdaftar di
terhadap dividend payout ratioDengan demikian,
Bursa Efek Indonesia, sehingga hasil dari penelitian
hipotesis ketiga (Ha3) yang menyatakan bahwafirm
ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh
size berpengaruh positif terhadap dividend payout
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
ratio ditolak.Hal ini dikarenakan perusahaan yang
Indonesia.Selain itu, Penelitian ini hanya meneliti
telah terdaftar dibursa efek mereka miliki jumlah
empat variabel independen yang terdiri dari debt to
asset yang tidak berbeda jauh antara satu dengan
equity ratio, return on asset, firm size, dan earnings
lainnya. Perbedaan kecil ini dapat dilihat di
per share.
Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 5. Hal ini
tidak sejalan dengan penelitian Sri Hermuningsih Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
(2007) yang menyatakan ukuran perusahaan (firm menambah jumlah observasi dan periode pengamatan
Size) mempunyai pengaruh terhadap Dividend sehingga lebih menggambarkan kondisi yang
Payout Ratio. Akan tetapi hal ini sejalan dengan sebenarnya. Penelitian selanjutnya juga diharapkan
hasil penelitian Sutoyo (2011) yang menyatakan dapat menambah variabal lain yang diduga
bahwa ukuran perusahaan (firm Size) tidak berpengaruh terhadap dividen payout ratio.
memiliki pengaruh terhadap Dividend Payout
Ratio.
4) Variabel earnings per share(X4) memiliki nilai Daftar Pustaka
signifikansi sebesar 0,041 yang lebih kecil dari Atmaja, Lukas Setya, 2008, Manajemen Keuangan,
0,05 yang menunjukkan adanya pengaruh Yogyakarta: Andi.
signifikan earnings per share terhadap dividend Brigham, F. Eugene dan Joel F. Houston. 2001.
payout ratio. Dengan demikian hipotesis keempat Manajemen Keuangan. Edisi 8. Jakarta:
(Ha4) yang menyatakan earnings per Erlangga.
shareberpengaruh positif terhadap dividend payout Darsono dan Anshari, 2010, Pedoman Praktis
ratioditerima. Perusahaan yang mempunyai Memahami Laporan Keuangan, Yogyakarta:
tingkat laba persaham yang besar akan mampu Andi.
memberikan dividen yang besar pula. Hal ini Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat
sesuai dengan penelitian Stefan Yudhanto dan Dr. dengan Program IBM SPSS 21. Edisi ke-5.
Siti Aisyah (2012) yang menyatakan bahwa Semarang: Universitas Diponegoro
Earning Per Share mempunya pengaruh terhadap Gill, Amarjit, Nahum Biger, and Rajendra Tibrewala.
Dividen Payout Ratio Perusahaan. 2010. Determinant OfDividen Payout
Ratio:Evidence from United States. The Open
5. Kesimpulan, Keterbatasan Dan Saran Business Journal, 2010, 3, 8-14
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang Gitman, Lawrence J. 2012. Principles of Managerial
telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan Finance. Eleventh Edition. United States
bahwa debt to equity ratio, return on asset, firm size, Military Academy, West Point: McGraw-Hill
dan earnings per share secara bersama-sama higher Education.
berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada

80
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 1, (2017)

 ISSN: 1978-1520
Gustian, Hedi dan Utik Bidayati. 2009. Analisis manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, Indonesia (BEI) tahun 2009-2011.
dan Return On Assets terhadap Dividend Sudarsi, Sri. 2002. Analisis Faktor-Faktor yang
Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada
yang Terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi dan Industri Perbankan yang Listed di Bursa Efek
Keuangan Indonesia. Volume 7 - No. 2, Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Desember 2009 Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Bandung:
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim, 2009, Analisa Alfabeta.
Laporan Keuangan, AMP-YKN, Yogyakarta: Sundjaja. Ridwan S., Inge Barlian, 2009, Manajemen
Liberty. Keuangan 2, Edisi Keempat, Jakarta: Literata
Hatta, Atika Jauhari, 2002, “Faktor-Faktor Yang Lintas Media.
Mempengaruhi Kebijakan Dividen: Investigasi Sutrisno, 2012, Manajemen Keuangan: Teori, Konsep,
Pengaruh Teori Stakeholder”. JAAI, Vol. 6 dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonsia.
Hermuningsih, Sri. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Suwito, Edy dan Arleen Herawaty. 2005. Reaktualisasi
Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Pendidikan dan Penelitian Akuntansi dalam
Perusahaan yang Go Public di Indonesia. Meningkatkan Peran Profesi Akuntansi di Era
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Global
Volume 7 - No. 2, 2007 Syamsudin, Lukman, 2007, Manajemen Keuangan
Husnan, Suad. 2012. Manajemen Keuangan, Teori dan Perusahaan: Konsep Aplikasi Dalam
Penerapan. Edisi 4. Jogjakarta: BPFE. Perencanaan, Pengawasan, Dan Pengambilan
Ismiyanti, Fitri dan.Mahadwartha 2012. Uji Faktor- Keputusan, edisi ke-9, Jakarta: PT. Raja
Faktor Pembeda Kebijakan Dividen. Jurnal Grafindo Persada
Manajemen dan Bisnis, Vol 4, No 1, Maret. Sjahrial, Dermawan 2010. Pengantar Manajemen
Machfoedz, Mahmud. 2005. Komunikasi Pemasaran Keuangan. Edisi 4. Jakarta: Mitra Wacana
Modern. Yogyakarta : Cakra. Media.
Martono dan D. Agus Harjito. 2010. Manajemen Swastyastu, Made Wiradharma, Gede Adi Yuniarta,
Keuangan. Edisi 4. Jogjakarta: Ekonofisia. dan Anantawikrama Tungga Atamadja. 2014
Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari Manajemen Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
Keuangan. Jakarta: Pt. Grasindo kebijakan Dividend Payout Ratio pada
Marlina, Lisa dan Clara Danica. 2009. “Analisis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Indonesia (BEI) tahun 2010- 2012. E-Journal
Ratio, Dan Return On Asset Terhadap S1 Ak. Universitas Pendidikan Ganesha
Dividend Payout Ratio”. Jurnal Manajemen Jurusan Akuntansi Program S1 Volume 2 No.
Bisnis. 1 Tahun 2014
Prihantoro. 2013. “Estimasi Pengaruh Dividend Umar, Husein. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta:
Payout Ratio pada Perusahaan Publik di Gramedia Pustaka Utama.
Indonesia,” Wahyudi dan Hartini. P. Perwestri. 2011. Implikasi
http://www.jurnalakuntansidankeuangan.com, Struktur Kepemilikan terhadap Nilai
akses 10 Desember 2014. Perusahaan dengan Keputusan Keuangan
Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan sebagai Variabel Intervening. SNA IX, Ikatan
Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Akuntan Indonesia.
Sekaran, Umar. 2012. Metodologi Penelitian untuk Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 2005.
Bisnis. Buku 1. Edisi 4. Jakarta: Salemba Kebijakan Dividen dan Struktur Modal.
Empat Semarang: Erlangga.
Stefan, Yudhanto dan Siti Aisjah. 2012. Pengaruh Net
Profit Margin, Return On Asset, Return on
Equity, dan Earning Per Share terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan

81

Anda mungkin juga menyukai