Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) (Studi

Pada Perusahaan Yang Listing Di BEI Tahun 2009 – 2011)

Septi Rahayuningtyas
Suhadak
Siti Ragil Handayani
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-Mail: septi.rahayu84@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang diwakili oleh Current Ratio
(CR), Return On Equity (ROE), Total Assets Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price
Earning Ratio (PER) baik secara simultan maupun secara parsial terhadap variabel terikat yaitu Dividend
Payout Ratio (DPR). Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Populasi penelitian ini adalah perusahaan
yang listing di BEI pada periode penelitian 2009 – 2011 dengan menggunakan ICMD 2009 - 2012 dan didapat
14 sampel perusahaan yang telah memenuhi kriteria tertentu yang telah disesuaikan. Metode analisa dalam
penelitian ini adalah regresi linear bergandaHasil analisis dari penelitian ini adalah kelima variabel bebas yang
diwakili oleh Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Total Assets Turn Over (TATO), Debt to Equity
Ratio (DER), dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR). Sedangkan secara parsial hanya variabel PER yang berpengaruh signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR).

Kata Kunci: Rasio keuangan, Dividend Payout Ratio (DPR)

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the effect of independent variables represented by the
current ratio (CR), Return on Equity (ROE), Total Assets Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), and
Price Earnings Ratio (PER) both simultaneous or partially has influence on the dependent variable is Dividend
Payout Ratio (DPR).This research is explanatory research. The research population is companies that listed on
the time Stock Exchange in 2009 - 2011 by using ICMD data in 2009 - 2012 consist of 14 samples of companies
that have met certain criteria that have been adjusted. The method of analysis in this research is linear multiple
regression.The analysis results of this research are the five independent variables which are represented by the
current ratio (CR), Return on Equity (ROE), Total Assets Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), and
Price Earnings Ratio (PER) simultaneously have significant effect on the Dividend Payout Ratio (DPR). While,
partially, only PER variable that has significant influence on Dividend Payout Ratio (DPR).

Keywords: Financial Ratios, Dividend Payout Ratio (DPR)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 7 No. 2 Januari 2014 | 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN perusahaan yang juga dapat berdampak pada
Menurut Sunarmi (2003: 131) tujuan turunnya harga saham perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan dibagi menjadi tiga antara lain; pertama, penentuan rasio pembayaran dividen merupakan
tujuan pelayanan primer dimana pembuatan keputusan penting yang nantinya akan
barang/jasa yang dijual untuk memenuhi kebutuhan menunjukkan presentase laba suatu perusahaan
konsumen. Kedua, tujuan pelayanan kolateral yang yang akan dibayarkan kepada pemegang saham.
dimana tujuan ini berhubungan dengan hubungan Dividend Payout Ratio (DPR) yaitu
individu satu dengan individu yang lain. Ketiga, presentase laba yang dibayarkan dalam bentuk
tujuan pelayanan sekunder yaitu seperti mencapai dividen. ). Faktor-faktor yang mempengaruhi
keuntungan, mempertahankan kelangsungan hidup, keputusan perusahaan dalam menentukan besarnya
mengejar pertumbuhan, serta menampung tenaga laba yang akan dibagikan sebagai dividen antara
kerja. lain: profitabilitas, liquiditas, solvabilitas, dan
Untuk menunjang segala kegiatan operasinal aktivitas. Pertimbangan besarnya suatu Dividen
serta dalam pengembangan usahanya maka suatu Payout Ratio (DPR) diduga berkaitan sangat erat
perusahaan memerlukan modal. Modal tersebut dengan sebuah kinerja manajemen karena kinerja
dapat diperoleh baik dari intern maupun ekstern. . keuangan suatu perusahaan yang cukup bagus dan
Modal intern bisa berupa modal sendiri dari pemilik tentunya bisa diharapkan untuk menentukan
perusahaan, sedangkan modal extern bisa berupa besarnya DPR yang sesuai juga dengan harapan
hasil penjualan saham maupun hutang dari pihak para pemegang saham yang telah berinvestasi pada
luar. perusahaan tersebut.
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik
dihadapkan dengan berbagai macam resiko dan mengambil judul “Analisa Pengaruh Rasio-rasio
ketidakpastian yang seringkali sulit untuk diprediksi Keuangan Terhadap Dividen Payout Ratio (DPR)
oleh para investor. Upaya untuk mengurangi pada Perusahaan Semen yang Listing di BEI
kemungkinan resiko investor perlu berbagai Periode 2009 - 2011”.
informasi sebelum menanamkan modalnya pada
suatu perusahaan tersebut. TINJAUAN PUSTAKA
“Laporan keuangan merupakan ikhtisar Penelitian Terdahulu
mengenai keadaan keuangan sesuatu perusahaan Jossie (2013) dengan judul Pengaruh Return
pada suatu saat tertentu” (Martono, 2008: 51). On Assets, Debt to Equity Ratio, Assets Growth, dan
Berdasarkan laporan keuangan tersebut maka Cash Ratio Trehadap Dividend Payout Ratio pada
investor dapat mengetahui tingkat kinerja sebuah Perusahaan Konsumsi yang Listing Di BEI yang
perusahaan dalam menghasilkan laba serta besarnya dilakukan pada periode penelitian dari tahun 2008-
pendapatan dividen yang dihasilkan perlembar 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA,
saham (dividend per share). DER, AG, dan CR berpengaruh secara simutlan
Kebijakan dividen pada suatu perusahaan terhadap DPR. Sedangkan secara parsial yang
menjadi pusat perhatian bagi investor. Kebijakan mempengaruhi DPR adalah AG dan Cash Ratio.
tersebut akan menjadikan seorang investor akan Eka Nurfitria (2011) dengan judul Pengaruh
membeli, mempertahankan atau memutuskan untuk Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividend
tidak membeli atau menjual saham yang investor pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di
miliki. Apabila dividen yang dibagikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan DER, DTA,
pemegang saham telah maksimal, maka langkah ROE, ROA, dan Cash Ratio yang dijadikan variabel
yang sebaiknya diambil oleh para investor adalah independennya. Penelitian ini menghasilkan hasil
mempertahankan saham perusahaan. Apabila bahwa secara simultan rasio keuangan tersebut
pembagian dividen kepada para investor dinilai berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sedangkan
kurang cukup atau tidak maksimal maka yang secara parsial yang berpengaruh adalah DER dan
dilakukan para investor yaitu menjual saham ROE.
perusahaan dengan harapan masih memperoleh Kristanti (2011) dengan judul Pengaruh
keuntungan dari capital gain pada pasar modal. Hal Rasio-rasio Keuangan Terhadap Dividend Payout
ini bisa menyebabkan turunnya nilai suatu Ratio pada Perusahaan BUMN tahun 2007-2009

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 7 No. 2 Januari 2014 | 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dengan variabel independen yaitu Qiuck Ratio, yaitu: (1) Kebijakan dividen residual. (2) Dividen
Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on yang konstan, atau yang naik secara mantab. (3)
Investment, dan Total Assets Turn Over. Secara Rasio pembagian dividen.
persial Cash Ratio dan ROI mempunyai pengaruh Prosedur Pembayaran Dividen
signifikan terhadap DPR. Sedangkan secara Menurut Kamaludin (2011: 340) prosedur
simultan semua variabel independen mempunyai pembagian dividen adalah dimulai langkah –
pengaruh signifikan terhadap DPR. langkah seperti berikut:
Pasar Modal - Tanggal deklarasi, yaitu tanggal saat dividen
Van Horned and Wachowicz (2010: 322) secara resmi diumumkan dewan direksi.
mendefinisikan Pasar modal adalah pasar yang - Tanggal pencatatan, yaitu menunjukkan
relatif berjangka panjang (lebih lama dari waktu kapan buku transfer saham ditutup.
jatuh tempo satu tahun) untuk berbagai instrument - Ex-dividen, yaitu tanggal pada saat hak atas
keuangan (contohnya, obligasi dan saham). dividen periode berjalan tidak lagi menyertai
Perusahaan besar biasanya mendapatkan modalnya saham tersebut atau penghilangan atas hak
secara terbuka dan tertutup yaitu dengan cara dividen.
menjual saham ke publik. - Tanggal pembayaran, yaitu tanggal pada
Dividen saat perusahaan benar – benar mengirim cek
Machfoedz (2007: 256) mengatakan bahwa dividen kepada setiap pemegang saham.
dividen adalah pembayaran bagian laba perusahaan Laporan Keuangan
kepada pemegang saham. Bentuk dividen adalah Munawir (2004: 5) juga mengatakan laporan
sebagai berikut: (1) Cash dividend adalah dividen keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh
yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan.
dalam bentuk tunai (cash). (2) Script dividend Macam-macam laporan keuangan yaitu: Neraca,
adalah suatu surat tanda kesediaan membayar Laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan
sejumlah uang tertentu yang diberikan perusahaan arus kas.
kepada pemegang saham sebagai dividen. (3) Analisis Rasio Keuangan
Property dividend adalah dividen yang diberikan Rasio keuangan dirancang untuk membantu
kepada pemegang saham dalam bentuk barang- mengevaluasi rasio keuangan atau membantu
barang (tak berupa uang tunai) ataupun (modal) perusahaan mengidentifikasi beberapa kekuatan
saham perusahaan. (4) Liquidating dividend adalah serta kelemahan keuangan perusahaan (Kamaludin,
dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham 2011: 40). Jenis-jenis rasio keuangan yaitu: rasio
dimana sebagian dari jumlah tersebut dimaksudkan likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio
sebagai pembayaran bagian laba (cash dividen) (5) profitabilitas, dan rasio pasar.
Stock dividend adalah dividen yang diberikan Hipotesis
kepada pemegang saham dalam bentuk saham- H1: Diduga bahwa secara simultan variabel
saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. independen (CR, ROE, TATO, dan DER)
Kebijakan Dividend berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout (DPR).
Ratio) merupakan penentu jumlah laba yang akan H2: Diduga bahwa semua variabel independen (CR,
dapat ditahan dalam sebuah perusahaan sebagai ROE, TATO dan DER) mempunyai pengaruh
sumber pendanaannya dan juga sebagai penentu secara parsial terhadap variabel dependen (DPR).
berapa laba dividen yang akan dibagi kepada para H3: Diduga bahwa variabel yang mempunyai
investor. Van Horned and Wachowicz, (2010: 270) pengaruh dominan terhadap DPR adalah CR.
mengatakan bahwa aspek utama dari kebijakan
dividen perusahaan adalah menentukan alokasi laba METODE PENELITIAN
yang tepat antara pembayaran dividen dengan Jenis penelitian yang dilakukan
penambahan laba ditahan perusahaan. menggunakan pendekatan explanatory research.
Bentuk-bentuk Kebijakan Dividen Penelitian explanatory research merupakan
Weston dan Brigham (2004: 205-212) mengatakan penelitian yang menjelaskan hubungan kausal
bahwa ada tiga bentuk utama kebijakan dividen antara variabel – variabel melalui pengujian

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 7 No. 2 Januari 2014 | 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
hipotesis (Singarimbun, 2006: 5). Sumber data yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan peneliti yaitu jenis sumber data sekunder Tabel 3: statistik deskriptif
yang diambil dari BEI. Descriptive Statistics
Populasi yang termasuk dalam penelitian ini N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
adalah sejumlah perusahaan yang terdaftar di BEI CR 42 33.00 483.00 1.8090E2 91.91826
selama periode 2009 - 2011. Teknik pengambilan ROE 42 1.99 35.01 22.6964 7.01307
sampling yang digunakan adalah teknik non TATO 42 49.00 231.00 1.0798E2 37.39407
probability yang berupa purposive sampling. DER 42 16.00 596.00 1.1274E2 105.56054
Beberapa kriteria tertentu dalam pengambilan PER 42 1.64 69.76 14.2471 13.04308
sampling ini adalah sebagai berikut: (1) Perusahaan DPR 42 .28 143.10 29.9536 28.03596
yang telah terdaftar di BEI selama periode 2009 - Valid N
42
2011 berturut-turut dan tidak pernah melakukan (listwise)
delisting. (2) Selalu membagikan dividen selama Sumber: Data diolah (lampiran)
periode 2009-2011 dilihat dari laporan ICMD 2012.
Setelah dilakukannya peuposive sampling akhirnya Hasil deskriptif di atas diperoleh dari hasil
didapat 14 perusahaan yang memenuhi kriteria. perhitungan data ICMD tahun 2012 yang digunakan
Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri peneliti sevagai sampel penelitian. Hasil tersebut
dari variabel dependen (Y) dan variabel independen meliputi nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata
(X), yang antara lain adalah sebagai berikut: serta standart deviasi dari masing-masing sampel.
Pengujian Asumsi Klasik
Tabel 1: variabel dependen (Y) Pengujian Asumsi Normalitas
Variabel Indicator Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
Dividend dalam model regresi, variabel dependen dan
Payout Ratio variabel independen mempunyai distribusi data
(variabel Y) normal atau tidak.
Tabel 2: variabel independen (X)
Variabel Indikator
Current Ratiio (CR)
(X1)

Return On Equity (ROE)


(X2)

Total Asset Turn Over


(TATO)
(X3)
Debt to Equity Ratio
(DER)
(X4)
Price Earning Ratio
(PER)
Gambar 1: Normal Probability Plot
(X5) Sumber: Data Diolah (lampiran)
Sumber: Sunarmi, 2003: 327-329; Kamaludin,
Berdasarkan pengamatan gambar di atas, dapat
2001: 46
diambil kesimpulan bahwa data yang digunakan
penelitian ini terbebas dari distribusi data yang tidak
normal. Kesimpulan ini diambil karena data
menyebar di sekitar garis diagonal dan relatif
mengikuti arah garis diagonal, sehingga model
regresi memenuhi asumsi normalitas.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 7 No. 2 Januari 2014 | 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Sedangkan jika nilai residual dikelompokkan dalam
sebuah histogram, maka residual-residual tersebut
akan membentuk suatu pola kurva distribusi
normal, yakni residual tersebut mengelompok pada
bagian tengah dengan titik puncaknya berada pada
rata-rata sama dengan 0.000

Gambar 3:Hasil Pengujian Asumsi


Heterokedastitas
Sumber: Data Diolah (lampiran)

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa


titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik
di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
Gambar 2: Histogram uji Asumsi Normalitas terbebas dari heterokedastitas.
Sumber: Data Diolah (lampiran) Pengujian Asumsi Autokorelasi
Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui
Pengujian Asumsi Multikolinearitas ada tidaknya autokorelasi pada masing-masing
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model variabel penelitian. Uji autokorelasi dapat dilakukan
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel dengan cara uji Durbin Watson.
independen. Model regresi yang baik seharusnya Tabel 5: Hasil pengujian autokorelasi
tidak ada korelasi diantara variabel independen. Koefisien 4–
Apabila nilai VIF > 10 maka terjadi Du Dl Keterangan
DW du
multikolinearitas, sebaliknya jika nilai VIF < 10 Tidak terjadi
maka tidak terjadi gelala multikoliniearitas. Hasil 1.707 1.344 1.246 2.656
autokorelasi
pengujian akan disajikan pada gambar sebagai Sumber: Data Diolah (lampiran)
berikut:
Tabel 4: Nilai variance inflation factor (VIF) Pengambilan kesimpulan uji autokorelasi pada tabel
di atas dapat menggunakan tabel Durbin Watson
Collinearity Statistics dimana ketentuannya adalah du < DW < 4-du.
Model Tolerance VIF Tabel Durbin Watson diketahui dl = 1.246 dan du =
1 (Constant) 1.344. Tabel di atas menunjukkan bahwa 1.344 <
CR .707 1.413 1.707 < 2.656 sehingga dapat disimpulkan bahwa
ROE .683 1.463
tidak terjadi autokorelasi antar residual dan asumsi
ini telah terpenuhi.
TATO .848 1.180
DER .685 1.459
PER .767 1.303
Sumber: Data Diolah (lampiran)
Pengujian Asumsi Heterokedastitas
Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah
variabel pengganggu mempunyai varian yang sama
atau tidak.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 7 No. 2 Januari 2014 | 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur
Tabel 6: Hasil analisis Regresi seberapa jauh kemampuan model menerangkan
a
Coefficients variabel dependen.
Unstandardized Standardized Tabel 7: Hasil koefisien Determinasi (R2)
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig. Adjusted R
1 (Const Model R R Square Square
5.531 20.579 .269 .790
ant)
CR -.055 .036 -.181 -1.525 .136 1
a
.802 .643 .593
ROE .535 .482 .134 1.111 .274
TATO -.029 .081 -.039 -.359 .721
sumber: Data Diolah (lampiran)
DER .005 .032 .018 .147 .884
PER 1.745 .244 .812 7.141 .000
Berdasarkan pada tabel di atas model regresi
a. Dependent
Variable: DPR
tersebut memiliki koefisien determinasi (R2)
sebesar 0.593 yang berarti bahwa model regresi
Sumber: Data Diolah (lampiran)
yang didapatan mampu menjelaskan pengaruh CR,
ROE, TATO, DER, PER terhadap Dividend Payout
Berdasarkan persamaan di atas didapatkan
Ratio sebesar 59.3% dan sisanya dijelaskan oleh
persamaan regresi sebagai berikut:
variabel yang tidak terdeteksi.
Y = 5.531 – 0.055 X1 + 0.535 X2 – 0.029 X3 +
0.005 X4 + 1.745 X5
Hasil Uji Hipotesis
Persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai
Uji F
berikut:
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
- α= 5.531
variabel idependen secara bersama-sama (simultan).
Nilai positif dari konstanta persamaan
Tabel 8: Hasil Pengujian F
regresi linear ini memiliki makna bahwa
apabila tidak ada variabel independen (X1, ANOVA
b

X2, X3, X4, X5) maka nilai DPR sebesar


Sum of Mean
5.531 Model Squares df Square F Sig.
- X1 = – 0.055 1 Regres a
Koefisien β1 sebesar – 0.055 menunjukkan sion
20719.780 5 4143.956 12.965 .000
bahwa setiap kenaikan Current Ratio (CR) Residu
11506.837 36 319.634
sebesar 1, maka Dividend Payout Ratio akan al
turun sebesar – 0.055 dengan asumsi Total 32226.617 41
variabel independen lainnya tetap (X2, X3, a. Predictors: (Constant), PER, DER, TATO, CR,
X4, X5 = 0). ROE
- X2 = 0.535 b. Dependent Variable: DPR
Koefisien β2 sebesar 0.535 menunjukkan Sumber: Data Diolah (lampiaran)
bahwa setiap kenaikan Return on Equity
(ROE) sebesar 1, maka Dividend Payout Uji t
Ratio (DPR) akan naik sebesar 0.535 dengan Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-
asumsi variabel independen lainnya tetap masing variabel independen terhadap variabel
(X1, X3, X4, X5 = 0). Begitu juga dependen scara individu. Uji t dilakukan dengan
selanjutnya sampai dengan X5. cara membandingkan thitung pada tingkat α = 0.05

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 7 No. 2 Januari 2014 | 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 9: Hasil Pengujian t dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Variabel thitung Sig. Keterangan CR tidak signifikan terhadap DPR. Current Ratio
CR -1.525 .136 Tidak signifikan (CR) menunjukkan likuiditas perusahaan yang
ROE 1.111 .274 Tidak signifikan diukur dengan membandingkan aktiva lancar
TATO -0.359 .271 Tidak signifikan dengan hutang lancar. CR menunjukkan likuiditas
DER 0.147 .884 Tidak signifikan perusahaan jangka pendek. Kemungkinan CR tidak
PER 7.141 .000 Signifikan berpengaruh terhadap DPR yaitu perusahaan
Sumber; Data Diolah (lampiran) memfokuskan likuiditas jangka pendeknya untuk
membiayai kegiatan operasionalnya dan memenuhi
Dari hasil di atas maka dapat kita simpulkan bahwa kewajiban jangka pendeknya dibandingkan dengan
hanya variabel bebas PER yang mempinyai memfokuskan untuk pembayaran dividennya.
pengaruh signifikan terhadap DPR. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap
Uji Beta Dividend Payout Ratio (DPR)
Uji berta dilakukan untuk mengetahui seberapa Pengujian hipotesis bahwa ROE mempunyai
besar kontribusi masing-masing variabel pengaruh terhadap kebijakan dividen tidak berhasil
independen dan menjadi variabel yang dominan dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berpengaruh terhadap variabel dependen pada ROE tidak signifikan terhadap DPR. ROE dihitung
persamaan regres, penelitian ini menggunakan dengan cara membagi laba bersih dengan ekuitas
koefisien beta (Beta Coeficient) pemegang saham biasa. ROE yang tinggi
Tabel 10:Hasil Uji (β) mencerminkan profitabilitas perusahaan yang baik,
Standardized yang dapat pula dikatakan kondisi kinerja
Variabel perusahaan baik. Besarnya ROE merupakan dasar
Coeficient Beta
CR - 0.181 pertimbangan pemilik perusahaan untuk
menentukan besarnya laba yang diperoleh akan
ROE 0.134
dibagikan sebagai dividen atau ditahan untuk
TATO - 0.039
diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan.
DER 0.018
Peningkatan ROE setiap tahun penelitian secara
PER 0.812
berturut-turut sebesar 19.69571, 23.97714,
Sumber: data diolah (lampiran 2) 24.41643 memungkinan bahwa ROE tidak
mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa (DPR) ini adalah perusahaan mengutamakan laba
nilai koefisien beta standar yang paling besar adalah yang diperolehnya untuk melakukan investasi,
koefisien beta variabel PER yaitu sebesar 0.812. sehingga pada waktu ROE dijadikan sebagai
sedangkan koefisien yang lain masing-masing indikator kinerja perusahaan maka nilai ini
bernilai –0.181, 0.134, –0.039, 0.018. Sehingga menunjukkan nilai yang memuaskan, terdapat
berdasarkan uji beta ini dapat diambil kesimpulan kecenderungan dilakukannya investasi laba
bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap tersebut, daripada dibagikan sebagai dividen.
Dividend Payout Ratio (DPR) adalah Price Earning Pengaruh Total Asset Turn Over (TATO)
Ratio (PER). terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
Pengujian hipotesis bahwa TATO mempunyai
Pembahasan Hasil Penelitian pengaruh terhadap kebijakan dividen juga tidak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara berhasil dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan
simultan variable bebas secara bersama-sama bahwa TATO tidak signifikan terhadap DPR.
mempengaruhi terhadap Dividend Payout Ratio TATO digunakan untuk mengukur tingkat
(DPR). Sedangkan secara parsial dari variabel bebas perputaran aktiva dalam suatu perusahaan yaitu
yang ada hanya variabel PER yang mempunyai dengan cara membagi penjualan bersih dengan total
pengaruh terhadap DPR. aktiva perusahaan. Kemungkinan bahwa TATO
Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Dividend berpengaruh negative terhadap DPR adalah TATO
Payout Ratio (DPR) diinvestasikan kembali ke dalam perusahaanyang
Pengujian hipotesis bahwa CR mempunyai bertujuan agar perusahaan lebih maksimal lagi
pengaruh terhadap kebijakan dividen tidak berhasil

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 7 No. 2 Januari 2014 | 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dalam menjalankan usahanya dan akhirnya terhadap kebijakan dividen perusahaan. Hal ini
berdampak pada pembayaran dividen yang lebih dimungkinkan penelitian dilakukan pada obyek,
kecil kepada para investor. kondisi perekonomian yang mempengaruhi kinerja
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap perusahaan serta periode penelitian yang berbeda
Dividend Payout Ratio (DPR) pula.
Pengujian hipotesis bahwa DER mempunyai Hasil penelitian ini secara praktis mengimplikasi
pengaruh terhadap kebijakan dividen tidak berhasil bahwa rasio keuangan bukan satu-satunya tolok
dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukur terhadap kinerja perusahaan yang dapat
DER tidak signifikan terhadap DPR. DER digunakan perusahaan tersebut untuk memutuskan
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kebijakan dividen yang akan dilakukan, sehingga
perbandingan antara total hutang dengan modal perlunya perusahaan untuk memperhatikan faktor-
sendiri yang dimiliki perusahaan. Hasil dari faktor lain selain rasio keuangan seperti faktor non
penelitian ini mengatakan bahwa DER tidak finansial misalnya kondisi perekonomian dalam hal
signifikan terhadap DPR. Kemungkinan bahwa memutuskan kebijakan dividen yang akan
DER tidak mempunyai pengaruh terhadap DPR dilakukan agar tetap dapat memaksimalkan nilai
adalah kondisi DER yang naik turun dalam tahun perusahaan dan serta mensejahterakan para
penelitian yaitu sebesar 14.935, 16.26714, pemegang saham perusahaan.
11.53929. Hutang yang cenderung tinggi
menyebabkan tingginya beban bunga yang harus PENUTUP
ditanggung perusahaan sehingga mengurangi Kesimpulan
kemampuan memperoleh laba bersih yang optimal Secara simultan rasio keuangan signifikan pengaruh
yang berdampak pada bembayaran dividen yang terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hal ini
lebih kecil kepada investor. menunjukkan bahwa indikator-indikator rasio
Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap keuangan tersebut yang ada dalam penelitian ini
Dividend Payout Ratio (DPR) cukup kuat mempengaruhi pergerakan DPR.
Pengujian hipotesis bahwa PER mempunyai Sedangkan dari penelitian parsial sendiri dari
pengaruh terhadap DPR berhasil dilakukan. Hasil kelima variabel independen yang diteliti yaitu
dari penelitian menunjukkan bahwa PER signifikan Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Total
terhadap DPR. PER dihitung dengan Asset Turn Over (TATO), Debt to Equity Ratio
membandingkan antara harga per saham dengan (DER), dan Price Earning Ratio (PER) hanya
laba per saham nya. PER juga digunakan untuk variabel PER yang signifikan berpengaruh terhadap
melihat bagaimana pasar menghargai kinerja Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil yang
perusahaan yang dicerninkan oleh Earning Per menunjukkan bahwa variabel mana yang paling
Share nya. Perusahaan dengan peluang tingkat berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
pertumbuhan yang tinggi biasanya mempunyai PER diuji dengan uji beta dan setelah dilakukan
yang tinggi pula. Hal inilah yang menunjukkan penelitian maka variabel yang paling berpengaruh
bahwa pasar mengharapkan laba besar di masa diantara kelima variabel yang diteliti adalah Price
mendatang. PER biasanya digunakan investor Earning Ratio (PER).
untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam Saran
menghasilkan laba dimasa mendatang. Selain itu PER sebagai faktor dominan dalam mempengaruhi
PER berpengaruh signifikan terhadap DPR besarnya DPR hendaknya menjadi perhatian bagi
dimungkinkan bahwa PER sudah dipengaruhi perusahaan dalam memutuskan kebijakan
faktor-faktor eksternal seperti: keadaan lingkungan dividennya sehingga untuk meningkatkan dividen
bisnis tersebut dan juga harga yang beredar di pasar, maka perusahaan mengomtimalkan serta
tidak lagi murni mengandung faktor internal saja. meningkatkan nilai PER perusahaan.
Implikasi Hasil Penelitian Bagi investor yang hendak melakukan investasi dan
Hasil penelitian yang ada secara teoritis memiliki preferensi untuk mendapatkan return
mengimplikasi bahwa ternyata tidak semua variabel berupa dividen, disarankan untuk lebih
yang secara teori mempengaruhi kebijakan dividen mempertimbangkan mengenai informasi mengenai
ketika dilakukannya penelitian pengaruh signifikan rasio-rasio keuangan karena informasi tersebut

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 7 No. 2 Januari 2014 | 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
diperlukan untuk memprediksi besarnya dividen Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendy. 2006.
yang akan dibagikan kelak kepada investor. Metode Penelitian Survey. Jakarta:
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk LP3ES
menambah atau mempergunakan indikator dari Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2003.
faktor eksternal seperti peraturan pemerintah, tarif Pengantar Bisnis (Dasar-dasar
pajak, kestabilan politik, jumlah uang yang beredar, Ekonomi Perusahaan). Yogyakarta:
tingkat pengangguran, perkembangan ekspor-impor, Liberty
dan sebagainya. Di samping itu diharapkan peneliti Van Horned and Wachowicz, JR. 2010. Prinsip-
selanjutnya menambah periode tahun penelitian Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta:
agar dapat memperoleh hasil yang dapat lebih Salemba Empat
dijelaskan keadaan pada saat penelitian. Weston, Fred dan Eugene F Brigham. 2004.
Manajemen Keuangan. Jakarta:
Daftar Pustaka Erlangga
Basten Janifairus, Jossie. 2013. Pengaruh Return www.idx.co.id
On Assets, Debt to Equity Ratio, Assets www.sahamok.com
Growth, dan Cash Ratio Terhadap
Dividend Payout Ratio Pada
Perusahaan Konsumsi Yang Listing Di
BEI Tahun 2008-2010. Universitas
Brawijaya, Malang: Tidak
Dipublikasikan
Ega. 2009. Pengaruh Kinerja Keuangan Dan
Tingkat Inflasi Terhadap Dividend
Payotu Ratio(DPR) Pada Perusahaan
Publik Yang Terdaftar Di BEI Tahun
2005-2007. Universitas Brawijaya,
Malang: Tidak Dipublikasikan
Kristanti. 2011. Pengaruh Rasio-rasio
KeuanganTerhadap Dividend Payout
Ratio Pada Perusahaan BUMN Tahun
2007-2009. Universitas Brawijaya,
Malang: Tidak Dipublikasikan
Houston, Brigham. 2010. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan Edisi 1. Jakarta: Salemba
Empat
_______________. 2010. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan Edisi 2. Jakarta: Salemba
Empat
Machfoedz, Mahmud. 2007. Pengantar Bisnis
Modern. Yogyakarta: Andi
Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty
Nurfitria, Eka. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Universitas Brawijaya, Malang:
Tidak Dipublikasikan
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan dan
Teori Aplikasi. Yogyakarta: BPFE

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) | Vol. 7 No. 2 Januari 2014 | 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai