ISOTERM FREUNDLICH
Oleh:
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat membuat kurva dan menentukan tetapan dalam isoterm adsorpsi
menurut Freundlich pada proses adsorpsi asam astetat dengan karbon aktif.
B. Dasar Teori
1) Pengertian Adsorbsi
Adsorpsi adalah suatu proses penyerapan partikel suatu fluida (cairan
maupun gas) oleh suatu padatan hingga terbentuk suatu film (lapisan tipis)
pada permukaan adsorben. Padatan yang dapat menyerap partikel fluida
disebut bahan pengadsorpsi atau adsorben. Sedangkan zat yang terserap
disebut adsorbat. Secara umum Adsorpsi didefinisikan sebagai suatu proses
penggumpalan substansi terlarut (soluble) yang ada dalam larutan, oleh
permukaan zat atau benda penyerap, dimana terjadi suatu ikatan kimia fisika
antara substansi dengan penyerapnya. Penyerapan partikel atau ion oleh
permukaan koloid atau yang disebut peristiwa adsorpsi ini dapat
menyebabkan koloid menjadi bermuatan listrik.
Adsorpsi secara umum adalah proses penggumpalan substansi terlarut
yang ada dalam larutan oleh permukaan benda atau zat penyerap. Adsorpsi
adalah masuknya bahan yang mengumpul dalam suatu zat padat. Keduanya
sering muncul bersamaan dengan suatu proses maka ada yang menyebutnya
sorpsi. Baik adsorpsi maupun absorpsi sebagai sorpsi terjadi pada tanah liat
maupun padatan lainnya, namun unit operasinya dikenal sebagai adsorpsi.
(Giyatmi, 2008: 101).
Molekul-molekul pada permukaan zat padat atau zat cair, mempunyai
gaya tarik ke arah dalam, karena tidak ada gaya-gaya yang mengimbangi.
Adanya gaya-gaya ini menyebabkan zat padat dan zat cair, mempunyai gaya
adsorpsi. Adsorpsi berbeda dengan absorpsi. Pada absorpsi zat yang diserap
masuk ke dalam adsorben sedang pada adsorpsi, zat yang diserap hanya pada
permukaan (Sukardjo, 2002:190).
Sedangkan contoh – contoh adsorbsi adalah sebagai berikut:
5) Karbon Aktif
Arang adalah padatan berpori hasil pembakaran bahan yang
mengandung karbon. Arang tersusun dari atom-atom karbon yang berikatan
secara kovalen membentuk struktur heksagonal datar dengan sebuah atom C
pada setiap sudutnya. Susunan kisi-kisi heksagonal datar ini tampak seolah-
olah seperti pelat-pelat datar yang saling bertumpuk dengan sela-sela di
antaranya.
Sebagian pori-pori yang terdapat dalam arang masih tertutup oleh
hidrokarbon dan senyawa organik lainnya. Komponen arang ini meliputi
karbon terikat, abu, air, nitrogen, dan sulfur yang mempunyai luas permukaan
dan jumlah pori sangat banyak.
Karbon aktif adalah bentuk umum dari berbagai macam produk yang
mengandung karbon yang telah diaktifkan untuk meningkatkan luas
permukaannya. Karbon aktif berbentuk kristal mikro karbon grafit yang pori-
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Variabel Percobaan
a) Variabel Bebas : Larutan Asam Asetat
b) Variabel Terikat : Volume Titran dan Karbon Aktif
c) Variabel Kontrol : Konsetrasi asam asetat 0,50 N ; 0,25 N ; 0,125 N ;
0,0625 N ; 0,0313 N ; dan 0,0156 N
B. Alat Percobaan
1. Cawan Porselen
2. Erlenmeyer
3. Pipet Gondok dan Pipet Tetes
4. Buret
5. Statif dan Klem
6. Kaca Arloji
7. Labu Ukur
8. Karet Penghisap
9. Botol Semprot
10. Stopwatch
C. Bahan Percobaan
1. Asam Asetat
2. Karbon Aktif
3. NaOH
4. Aquades
5. Indikator Fenolftalein (PP)
D. Prosedur Percobaan
1. Karbon aktif diaktifkan dengan dipanaskan dalam oven, lalu dimasukkan ke
dalam 6 buah Erlenmeyer bertutup, masing-masing 1 gram karbon aktif.
2. larutan asam asetat disediakan dengan konsentrasi 0,50 N ; 0,25 N ; 0,125 N ;
0,0625 N ; 0,0313 N ; dan 0,0156 N masing-masing sebanyak 100 mL.
Mulai
Selesai
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
B. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan isotherm adsorbsi menurut
freundlich pada proses adsorbsi asam asetat pada karbon aktif (arang). Pada
percobaan ini digunakan konsentrasi asam asetat yang berbeda yaitu 0,0156 M,
0,06 M, 0,0625 M, 0,125 M, 0,25 M, 0,50 M. Larutan asam asetat bertindak
sebagai adsorbat (zat yang diserap) dan arang aktif sebagai adsorben (zat yang
menyerap). Larutan asam asetat ditambahkan dengan arang kemudian dikocok
dengan shaker agar larutan homogen dan mempermudah adsorbsi. Untuk
mengetahui besarnya potensi penyerapan arang aktif dilakukan titrasi larutan asam
asetat yang telah dikocok 30 menit dan disaring menggunakan NaOH 0,1 M dan
indicator fenolftalein. Persamaan reaksi yang terjadi dari proses ini yaitu :
CH3COOH (aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O (l)
Berdasarkan hasil diketahui bahwa titrasi konsentrasi asam oksalat
sebelum diabsorbsi lebih tinggi daripada konsentrasi setelah absorbsi. Hal ini
dikarenakan asam oksalat telah diabsorbsi oleh arang aktif. Berdasarkan grafik
hubungan antara log C dan log X/m maka didapat persamaan y= 0,953x – 0,411
sehingga berdasarkan perhitungan didapatkan nilai k=2,57 dan n= 0,953.
Y-Values
-0.8
Linear (Y-Values)
-1
Linear (Y-Values)
-1.2
-1.4
-1.6
-1.8
log C
0.8
X/m
0.6
0.4
0.2
0
0.0124 0.0406 0.0358 0.1016 0.197 0.358
C
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ambar,Dkk.2012.Adsorbsi.http://kimia08.wordpress.com/2012/05/13/adsorpsi/ Diakses 2
Juni 2014 16.20 WITA
Atriyanti,Y.2012.Adsorbsi Isoterm Karbon Aktif.http://yulia4ict.wordpress.com/kimia/
Isotherm-adsorbsi-karbon-aktif-2/ Diakses 2 Juni 2014 16.15 WITA
Azizah,N.2013.Definisi dan Pengertian Adsorbsi. http://www.kamusq.com/2013/04/adsorpsi-
adalah-pengertian-dan-definisi.html. Diakses 17 Februari 2017
Daniels et al. 1970. Experimental Physical Chemistry 7th Ed. New York : Mc Graw Hill
Shoemaker et al. Experimental in Physical Chemistry 3rd Ed. New York : Mc Graw Hill
Tony Bird. 1987. Penuntun Praktikum untuk Universitas. Jakarta : PT Gramedia
PERTANYAAN
1. Apakah proses adsorbsi ini merupakan proses adsorbsi fisik atau khemisorpsi?
2. Apakah perbedaan antara adsorbsi fisik dengan adsorbsi kimia? Berikan beberapa
contoh dari kedua adsorbsi tersebut!
JAWABAN
1. Proses ini termasuk proses adsorpsi fisik karena adanya gaya van der walls antara
asam asetat dengan arang aktif sehingga proses adsorbsi hanya terjadi pada
permukaan adsorban. Sementara pada proses khemisorpsi terbentuk ikatan kimia
selain ikatan van der walls.
2. Perbedaan antara adsorbsi fisik dengan adsorbsi kimia antara lain :
Adsorpsi Fisik Adsorpsi Kimia
Molekul terikat pada adsorben oleh Molekul terikat pada adsorben melalui
gaya van der walls ikatan kimia
Mempunyai entalpi reaksi -4 sampai - Mempunyai entalpi reaksi -40 sampai
40 kJ/mol -800 kJ/mol
Dapat membentuk lapisan multilayer Membentuk lapisan monolayer
Adsorbs hanya terjadi pada suhu di Adsorpsi dapat terjadi pada suhu
bawah titik didi adsorbat tinggi
Jumlah adsorpsi pada permukaan
Jumlah adsorpsi pada permukaan
merupakan karakteristik adsorben dan
merupakan fungsi adsorbat
adsorbat
Tidak melibatkan energy aktivasi
Melibatkan energy aktifasi tertentu
tertentu
Bersifat tidak spesifik Bersifat sangan spesifik
Adsorbsi fisik
Contoh: Adsorbsi asam asetat pada permukaan arang aktif
Adsorbsi kimia
Contoh: Adsorbsi nitrogen oleh besi pada suhu 500 C
LAMPIRAN
f. CH3COOH 0,25 N
V CH3COOH x N CH3COOH x Valensi CH3COOH = V NaOH x N NaOH x Valensi NaOH
50 mL x N CH3COOH x 1 = 6,2 mL x 0,1 N x 1
N CH3COOH 6,2 mL= x 0,1 N
50 mL
= 0,0124 N
e. X5 n=MxV
n = 0,25 N x 100 mL = 25 mmol
massa = 25 mmol x 80 g/mol = 2000 mg (sebelum adsorbsi)
n = 0,197 N x 100 mL = 19,7 mmol
massa = 19,7 mmol x 80 g/mol = 1576 mg (setelah adsorbsi)
X1 = (2000 – 1576) mg = 424 mg
f. X1 n=MxV
n = 0,50 N x 100 mL = 50 mmol
massa = 50 mmol x 80 g/mol = 4000 mg (sebelum adsorbsi)
n = 0,358 N x 100 mL = 35,8 mmol
massa = 35,8 mmol x 80 g/mol = 2864 mg (setelah adsorbsi)
X1 = (4000 – 2864) mg = 1136 mg